Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 2 MANAJEMEN AGRIBISNIS

Rysn Ardianto
240110100079
TES FORMATIF
1; Apakah yang dimaksud dengan agroinput agribisnis?
Jawab:
Agroinput agribisnis merupakan input agribisnis mencakup produk-produk yang
dipasok untuk produksi pertanian.
2; Sebutkan 5 contoh input agribisnis (utama dan penunjang)
Jawab:
Input utama agribisnis, terdiri atas pupuk, obat-obatan kimia (pestisida),
serta alat dan mesin pertanian.
Input penunjang, seperti solar, bensin, oli motor, transmisi dan oli hidrolik,
dan sebagainya.
3; Mengapa listrik, gas, telepon, air sering dikatakan input agribisnis yang sering
diabaikan oleh petani.
Jawab:
Karena para petani masih menganggap bahwa input tersebut tidak terlalu
berpengaruh besar. Mereka menganggap cukup dengan adanya input utama dan
penunjang, padahal tidak. Selain itu, kultur pertanian di Indonesia masih terbilang
konvensional yang tidak memanfaatkan aspek tersebut, sehingga para petani
banyak yang mengabaikan input agribisnis seperti ini.
4; Kandungan apa saja yang dibutuhkan tanaman yang terdapat dalam pupuk?
Jawab:
Kandungan utama yang dibutuhkan tanaman yang terdapat dalam pupuk adalah
nitrogen, fosfor, dan kalium.
5; Apakah hubungan timbal balik antara pupuk, pestisida, dan obat-obatan kimia
lainnya dalam pertanian
Jawab:
Dengan adanya pupuk, pestisida, dan obat-obatan kimia maka tanaman akan
tercukupi nutrisinya sehingga meningkatkan produksi hasil pertanian yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada output agribisnis.
6; Sebutkan Undang-undang yang mengatur tentang tata cara penggunaan pupuk
pertanian!
Jawab:
Semua zat kimia dan zat lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk
mencegah dan memberantas penyakit dan hama tanaman. (PP No. 7 Tahun 1973)
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 dan Nomor 6 Tahun 1995, dipandang
perlu mengatur kembali Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida dalam
Keputusan Menteri Pertanian.
1; Undang-undang nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3478)

2; Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas


Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida (Lembaran Negara
Tahun 1973 Nomor 12).
3; Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan
Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3586).
4; Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 536/Kpts/TP.270/7/1985
tentang Pengawasan Pestisida.
5; Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 479/Kpts/KP.150/7/1990
tentang Komisi Pestisida.
6; Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 258/Menkes/Per/XI/1992
tentang Persyaratan Kesehatan Pengelolaan Pestisida
7; Keputusan Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian Nomor :
881/Menkes/SKB/VIII/1996;771/Kpts/Tp.270/8/1996
tentng
Batas
Maksimum Residu Pestisida pada Hasil Pertanian.
8; Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT.210/1/2001 tentang
Susunan Organisasi dan Tata kerja Departemen Pertanian.
9; Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/OT.210/2/2001 tentang
Kelengkapan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian
7; Apakah yang dimaksud dengan mesin dan peralatan pertanian?
Jawab:
Mesin dan peralatan pertanian merupakan susunan dari alat-alat yang kompleks
yang saling terkait dan mempunyai sistem transmisi (perubah gerak), serta
mempunyai tujuan tertentu di bidang pertanian dan untuk mengoperasikannya
diperlukan masukan tenaga (Soekirno, 1999).
8; Sebutkan perkembangan jenis traktor dari pertama kali ditemukan sampai dengan
sekarang!
Jawab:
Era Traktor Bermesin Uap
Mesin (traktor) bertenaga Pembakaran Internal
Traktor
- Traktor Pertama traktor beroda tiga dan berbahan bakar bensin
- Traktor Modern traktor beroda empat
9; Sebutkan tiga kategori mesin dan alat pertanian.
Jawab:
1; Alat mesin pembukaan lahan
2; Alat mesin untuk produksi pertanian (Alat mesin pengolahan tanah, Alat
mesin penanam, Alat mesin pemeliharaan tanaman, Alat mesin pemanen)
3; Alat mesin processing hasil pertanian (pascapanen): Alat mesin pengering,
Alat mesin pembersih atau pemisah, Alat mesin pembersih atau pemisah.

10; Berikan 5 alasan mesin uap tidak ideal dijadikan sumber tenaga bagi petani.
Tidak meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan tidak produktivitas;
Menambah kejerihan kerja petani dan tidak meningkatkan kenyamanan
kerja di pedesaan;
Tidak meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani;
Tidak menjamin kuantitas, kualitas dan peningkatan kapasitas hasil;
Tidak mempercepat peralihan pertanian keluarga (subsistence farming);
Tidak mempercepat transformasi ekonomi agraris ke ekonomi industri;
Tidak mengurangi kehilangan hasil pasca panen.

LATIHAN
1; Jelaskan bagaimanakah cara memaksimalkan penggunaan input pertanian (pupuk
dan pestisida) dengan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan !
Jawab:
-

Memaksimalkan Penggunaan Pupuk.


Penelitian yang menyangkut efisiensi penggunaan pupuk, sangat mendukung

upaya penghematan penggunaan pupuk kimia. Penggunaan mikroorganisme pada


pembuatan pupuk organik, selain meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, juga
akan mengurangi dampak pencemaran air tanah dan lingkungan yang timbul
akibat pemakaian pupuk kimia berlebihan.
Penggunaan pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan pupuk kimia, sehingga dosis pupuk dan dampak pencemaran
lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat secara nyata dikurangi.
Kemampuannya untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan terbukti
sejalan dengan kemampuannya menurunkan dosis penggunaan pupuk kimia.
Aplikasi pupuk organik yang dikombinasikan dengan separuh takaran dosis
standar pupuk kimia (anorganik) dapat menghemat biaya pemupukan. Pengujian
lapang terhadap tanaman pangan (kentang, jagung, dan padi) juga menunjukkan
hasil yang menggembirakan, karena selain dapat menghemat biaya pupuk, juga
dapat meningkatkan produksi khususnya untuk dosis 75 persen pupuk kimia
(anorganik) ditambah 25 persen pupuk organik (Goenadi et. al., 1998).
-

Memaksimalkan Penggunaan Pestisida.


Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam,

khususnya kekayaan alam hayati di Indonesia, terdapat peraturan-peraturan yang

diantaranya adalah pestisida yang beredar, disimpan dan digunakan adalah


pestisida yang telah terdaftar dan mendapat izin dari menteri Pertanian, memenuhi
standar mutu, terjamin efektivitasnya, aman bagi manusia dan lingkungan hidup
serta diberi label. Penggunaan pestisida harus memenuhi ketentuan yang
ditetapkan dalam izin, serta memperhatikan anjuran yang tercantum dalam label.
Pemerintah membatasi peredaran pestisida. Berdasarkan sifat fisikokimianya,
Pestisida diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu:
1; Pestisida yang boleh didaftarkan : adalah Pestisida yang tidak termasuk
kategori Pestisida dilarang yang bidang penggunaannya meliputi untuk :
pengelolaan tanaman, peternakan, kesehatan hewan, perikanan, kehutanan,
penyimpanan hasil, rumah tangga, pengendali vektor penyakit pada
manusia, karantina dan pra pengapalan.
2; Pestisida dilarang : adalah Pestisida yang berdasarkan klasifikasi WHO
mempunyai klasifikasi Ia (sangat berbahaya sekali) atau Ib (berbahaya
sekali), mempunyai LC50 < 0,05 mg/lt dalam 4 jam paparan, mempunyai
indikasi : Karsinogenik, Onkogenik, Teratogenik dan Mutagenik.
2; Jelaskan sejarah awal berkembangnya alat dan mesin pertanian.
Jawab:
Masa bercocok tanam di Indonesia dimulai kira-kira bersamaan dengan
berkembangnya kemahiran mengumpam alat-alat batu berserta mulai dikenalnya
teknologi pembuatan gerabah (Soejono, 1975:156-157). Dari masa prasejarah
teknologi pertanian mulai dikenal dan terus berkembang sampai sekarang,
perkembangan tersebut seiring dengan meningkatnya perkembangan budaya yang
lain. Yang menandai adanya teknologi pertanian pada masa prasejarah adalah
ditemukannya kapak persegi yang telah diumpam halus kecuali bagian
pangkalnya sebagai tempat ikatan tangkai, dan digunakan sebagai salah satu alat
pertanian. Pada masa perundagian alat-alat tersebut berubah bentuk dan menjadi
peralatan logam terutama beliung persegi yang berasal dari perunggu dan besi,
mengalami evolusi bentuk tetapi bentuknya masih secara garis besar sama dengan
alat pada jaman sebelumnya.Perkembangan teknologi pertanian memasuki jaman
sejarah mengalami perkembangan yang agak signifikan karena disini sudah

terdapat pengklasifikasian alat misalnya alat untuk pengolahan tanah berbeda


dengan alat untuk proses penanaman, dan pengambilan hasil tanaman, juga
pembedaan peralatan produksi tradisional di bidang pertanian dibagi menjadi 2
yaitu peralatan yang digunakan di sawah dan di ladang (Saadah, 1991:11).
Peralatan masih bersifat tradisional hingga produktivitasnya kurang
maksimal. Teknologi pertanian pada masa modern mengalami bentuk yang sangat
berbeda dengan pertanian tradisional. Peningkatan pada kemampuan mesin untuk
mendorong produktifitas pertanian semakin sempurna. Bentuk dan fungsi alat
berkembang sehingga peralatan tersebut dapat menghemat biaya produksi
pertanian. Di negara maju pertanian merupakan pendukung sentra industri negeri
dan penghasil devisa negara melalui ekspor. Bidang teknologi pertanian secara
keilmuan merupakan hibrida dari ilmu teknik dan ilmu pertanian. Sejarah lahirnya
ilmu-ilmu dalam lingkup teknologi pertanian dipicu oleh kebutuhan untuk
pemenuhan pembukaan dan pengerjaan lahan pertanian secara luas di Amerika
Serikat maupun eropa pada pertengahan abad ke-18. Perkembangan pendidikan
tinggi teknologi pertanian di Indonesia yang dimulai awal tahun 1960-an tidak
terlepas dari perkembangan pendidikan tinggi teknik dan dan pertanian sejak
zaman pendudukan Belanda yang memang secara historis meletakkan dasarnya di
Indonesia. Perang dunia I yang terjadi di Eropa telah menyebabkan gangguan
hubungan internasional antara lain, armada sulit untuk masuk ke Samudra Hindia
sehingga tenaga-tenaga ahli yang sebelumnya banyak didatangkan dari Eropa
mengalami kesulitan. Pencetakan tenaga ahli teknik menengah dan tinggi (baik
untuk bidang teknik dan pertanian) menjadi kebutuhan oleh pemerintah Hindia
Belanda pada waktu pendudukan di Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan
tenaga terampil bidang pertanian, peternakan dan perkebunan yang secara intensif
dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda di Jawa dan Sumatra dalam program
cultur stelseels pada awal abad ke-19. Untuk pemenuhan kebutuhan tersebut,
maka di Bogor (Buitenzorg) didirikan beberapa lembaga pendidikan menengah
untuk bidang pertanian dan kedokteran hewan, yakni Middlebare Landbouw
Schooll, Middlebare Bosbouw Schooll dan Nederlandssch Indische Veerleeen
School (Wikipedia, 2010).
Semakin maju dan berkembangnya dunia pertanian pada jaman sekarang
ini, tidak menutup kemungkinan, alat-alat pertanian yang tradisional banyak

ditinggalkan, apalagi pada sebagian masyarakat pertanian di kota-kota besar. Alatalat yang tergolong moder lebih bersifat praktis, serta lebih maksimal dan efisien.
Tetapi alat atau mesin modern memiliki dampak-dampak yang yang ditimbulkan.
1) Dampak Negatif:
a) Polusi udara yang disebabkan oleh bahan bakar fosil, seperti bensin
dan solar.
b) Kesuburan tanah menjadi berkurang, karena telah tercemar bahan
bakar tersebut.
2) Dampak Positif:
a) Hasil yang diperoleh lebih maksimal, dan cara kerja lebih cepat.
b) Hemat waktu dan tenaga.
3; Jelaskan perbandingan kelebihan dan kekurangan penggunaan tenaga mesin dan
alat pertanian dengan tenaga manusia/ hewan bagi kegiatan pertanian.
Jawab:
1; Peralatan Modern (tenaga mesin)
Dampak Negatif:
a; Polusi udara yang disebabkan oleh bahan bakar fosil, seperti bensin
dan solar.
b; Kesuburan tanah menjadi berkurang, karena telah tercemar bahan
bakar tersebut.
Dampak Positif:
a; Hasil yang diperoleh lebih maksimal, dan cara kerja lebih cepat.
b; Hemat waktu dan tenaga.
2; Peralatan Tradisional (tenaga manusia/hewan)
Dampak Negatif:
a; Membutuhkan waktu yang lama untuk menggarap tanah sehingga
tidak efisien terhadap waktu dan tenaga.
b; Waktu yang lama dalam membajak juga menyebabkan waktu tanam
mengalami kemuduran dan tidak tepat pada waktunya.
c; Pembajakan sangat tergantung pada kondisi kerbau atau sapi karena
bila kondisi hewan kurang baik (sakit) maka hasilnya kurang
maksimal.
Dampak Positif:
a; Penggunaan bajak mempengaruhi kualitas tanah, karena membajak
sawah dengan menggunakan kerbau / sapi akan lebih berkualitas.
b; Sawah jadi subur karena menggunakan bajak, kotoran kerbaunya
langsung jatuh pada sawah yang berguna untuk pupuk kandang.
c; Membuka peluang kerja bagi pemilik kerbau karena jasanya sering
dipakai
d; Tidak menyebabkan polusi udara (CO2) seperti menggunakan traktor.

4; Berikan contoh penggunaan inovasi teknologi terbaru pada input dan output
agribisnis yang ada pada saat ini.
Jawab:
Input Agribisnis yang utama yaitu :
Benih (Seed).
Pupuk (Fertilizers).
Peralatan Bertani (Farm Equipment).
Tujuan dari intervensi negara pada variabel input terpusat pada akselerasi dalam
mengadopsi teknologi pertanian terbaru. Dengan kata lain, pemerintah fokus pada
peningkatan output pertanian daripada distribusi pendapatan atau tujuan sosial
lainnya. Secara umum, untuk mengakselerasi dan untuk membuat kesuksesan
dalam mengadopsi teknologi diperlukan situasi dimana, petani dianggap
mengunderestimate keuntungan yang didapat dengan mengadopsi kombinasi
input baru, dan pasar disadari tidak mampu untuk mendistribusikan input baru
yang cukup kompetitif, hemat waktu, berkualitas, dan memiliki keakuratan
informasi, serta terjangkau.
5; Menurut pendapat Anda sejauh mana agribisnis mempengaruhi perekonomian
Indonesia. Jelaskan!
Jawab:
Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pengembangan agribisnis
bahkan dimungkinkan akan menjadi leading sector dalam pembangunan nasional.
1; Potensi agribisnis tersebut diuraikan sebagai berikut :
Dalam Pembentukan Produk Domestik bruto , sektor agribisnis
merupakan penyumbang nilai tambah (value added) terbesar dalam
perekonomian nasional, diperkirakan sebesar 45 persen total nilai
tambah.

Sektor agrbisnis merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar


diperkirakan sebesar 74 persen total penyerapan tenaga kerja nasional.

Sektor agribisnis juga berperan dalam penyediaan pangan masyarakat.


Keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok beras telah
berperan secara strategis dalam penciptaan ketahanan pangan nasional
(food security) yang sangat erat kaitannya dengan ketahanan social
(socio security), stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan keamanan
atau ketahanan nasional (national security).

Kegiatan agribisnis umumnya bersifat resource based industry. Tidak


ada satupun negara di dunia seperti Indonesia yang kaya dan beraneka
sumberdaya pertanian secara alami (endowment factor). Kenyataan
telah menunjukkan bahwa di pasar internasional hanya industri yang
berbasiskan sumberdaya yang mempunyai keunggulan komparatif dan
mempunyai konstribusi terhadap ekspor terbesar, maka dengan
demikian pengembangan agribisnis di Indonesia lebih menjamin
perdagangan yang lebih kompetitif.

Kegiatan agribisnis mempunyai keterkaitan ke depan dan kebelakang


yang sangat besar (backward dan forward linkages) yang sangat besar.
Kegiatan agribisnis (dengan besarnya keterkaitan ke depan dan ke
belakang) jika dampaknya dihitung berdasarkan impact multilier secara
langsung dan tidak langsung terhadap perekonomian diramalkan akan
sangat besar.
Dalam

era

globalisasi

perubahan

selera

konsumen

terhadap

barangbarang konsumsi pangan diramalkan akan berubah menjadi cepat


saji dan pasar untuk produksi hasil pertanian diramalkan pula terjadi
pergeseran dari pasar tradisional menjadi model Kentucky. Dengan
demikian agroindustri akan menjadi kegiatan bisnis yang paling
attraktif.
Produk agroindustri umumnya mempunyai elastisitas yang tinggi,
sehingga makin tinggi pendapatan seseorang makin terbuka pasar bagi
produk agroindustri.

Kegiatan agribisnis umumnya menggunakan input yang bersifat


renewable, sehingga pengembangannya melalui agroindustri tidak
hanya memberikan nilai tambah namun juga dapat menghindari
pengurasan sumberdaya sehingga lebih menjamin sustainability.

Teknologi agribisnis sangat fleksibel yang dapat dikembangkan dalam


padat modal ataupun padat tenaga kerja, dari manejement sederhana
sampai canggih, dari skala kecil sampai besar. Sehingga Indonesia yang
penduduknya sangat banyak dan padat, maka dalam pengembangannya
dimungkinkan oleh berbagai segmen usaha.

Indonesia punya sumberdaya pertanian yang sangat besar, namun


produk pertanian umumnya mudah busuk, banyak makan tempat, dan
musiman. Sehingga dalam era globalisasi dimana konsumen umumnya
cenderung mengkonsumsi nabati alami setiap saat, dengan kualitas
tinggi dan tidak busuk dan makan tempat, maka peranan agroindustri
akan dominant.

2; Peran Agribisnis Dalam Era Pembangunan


Memberikan sumbangan yang nyata sistem Agribisnis bagi perekonomian
Indonesia dalam bentuk :

Hasil Produksi Pertanian.

Pasar.

Faktor Produksi.

Kesempatan Kerja

Sumbangan hasil produksi : Swasembada Beras sejak tahun 1984.

Sumbangan pasar : Besarnya pangsa pasar domestik yang mendukung


daya beli masy. Pedesaan.

Sumbangan Faktor Produksi : penyediaan tenaga kerja, modal, bahan


baku industri.

Sumbangan kesempatan kerja : tingginya daya serap tenaga kerja.

Pada akhir PJP II, diharapkan transformasi struktur agribisnis, dari onfarm activities menjadi off-farm activities

Transformasi ekonomi dari basis pertanian ke ekonomi basis industri


menempatkan Indonesia menjadi negara bercorak agribisnis (agro-base
industry: industri minyak sawit, industri kayu lapis dan sejenisnya).

Peran agribisnis di masa datang tetap penting sebagai penyedia


pendapatan nasional & lapangan kerja.

Anda mungkin juga menyukai