(Seed Dormancy)
Tim Dosen :
H. Yamin Samaullah, Ir., MS.
Elia Azizah, SP., MP.
Miftakhul Bakhrir RK., SP., Msi.
Definisi Dormansi Benih
Suatu kondisi dimana benih hidup tidak berkecambah
sampai batas waktu akhir pengamatan
perkecambahan walaupun faktor lingkungan optimum
untuk perkecambahannya
Tanda Terjadinya Dormansi
Sekunder
Primer
(Lingkungan)
Exogenous Endogenous
Enforced Induced
(Fisik) (Fisiologis)
Terminologi Dormansi
Dormansi Primer = Dormansi bawaan (innate dormancy)
Dormansi Sekunder = terbentuk sebagai reaksi atas faktor lingkungan
(Induced Dormancy)
Enforced Dormancy = dipaksakan karena kondisi luar
Secara umum dormansi dapat digolongkan ke dalam dormansi primer
dan dormansi sekunder
Mekanisme utama dormansi benih (Bradbeer, 1989)
B. Dormansi embrio
1. Embrio belum berkembang dan berdiferensiasi
2. Pemblokiran sintesa asam nukleat dan protein
3. Kegagalan dalam memobilisasi cadangan makanan dari embrio
4. Defisiensi zat pengatur tumbuh
5. Adanya inhibitor
1. Exogenous Primary Dormancy (Dormansi Fisik)
+
2. Endogenous Primary Dormancy (Dormansi Fisiologis)
Keseimbangan hormonal
Phytohormon : Giberelin (promotor)
Sitokinin (pengizin)
ABA (inhibitor)
+
Pematahan Dormansi Fisiologi
- Penyimpanan kering
-Stratifikasi: agar terjadi perubahan dalam benih yang
menghilangkan inhibitor atau memunculkan perangsang
perkecambahan
* suhu rendah Chilling (5°C-10°C)
* suhu tinggi (40°C-50°C)
- KNO3, GA3
- Suhu berganti (18 jam suhu rendah 5°C, 6 jam suhu tinggi 20°C)
-
+
3. Dormansi Sekunder
Keuntungan:
Kerugian: