Anda di halaman 1dari 3

Cara Budidaya Terong

Cara Budidaya Terong. Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan
komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk
kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani.

Deskripsi Terong
Terong (Solanum melongena) merupakan tanaman setahun berjenis perdu yang dapat tumbuh hingga
mencapai tinggi 60-90 cm. Daun tanaman ini lebar dan berbentuk telinga. Bunganya berwarna ungu dan
merupakan bunga yang sempurna, biasanya terpisah dan terbentuk dalam tandan bunga.

Manfaat Terong
Buah terung sudah sangat dikenal masyarakat dan banyak digunakan sebagai lalap (sayuran segar) atau
disayur. Hal ini disebabkan oleh rasa buah terung yang enak dan banyak mengandung vitamin.

Jenis - Jenis Terong


1. Terong Pipit
Biasa disebut terong mini karena ukurannya yang kecil. Bentuknya bulat, selain berwarna hijau, juga ada
yang berwarna ungu. Umumnya dimakan sebagai lalapan dan biasa terhidang di menu masakan Sunda,
seperti karedok (pecel dengan sayuran serba mentah).

2. Terong Telunjuk
Bentuknya panjang seperti telunjuk, dan lazim terdapat di menu masakan Sumatera. Misalnya, dimasak
untuk bumbu gulai dengan campuran udang atau daging sapi serta disambal balado, dapat juga ditumis
dengan tambahan tauco.

3. Terong Ungu
Jenis ini yang paling terkenal dari terong. Bentuknya beragam, ada yang bulat dan yang panjang. Jenis
terong ungu dengan warna lebih tua dijuluki terong jepang karena sering digunakan pada kuliner Jepang,
seperti tempura. Selain kering, rasanya juga renyah. Sementara yang warnanya tidak terlalu gelap,
berkarakter lebih lunak. Ada juga yang berwarna hijau, dan biasa dimasukkan sebagai bahan sayur
lodeh.

1|Page
Harnida SP
4. Terong Belanda
Bentuknya lonjong menyerupai telur namun lebih runcing ujungnya. Daging buahnya banyak
mengandung sari buah, rasanya agak asam, berwarna agak hitam sampai kekuning-kuningan, kulit buah
tipis. Sewaktu belum matang, warnanya kuning lalu berubah menjadi ungu ketika sudah matang. Bijinya
bulat pipih, tipis dan keras. Berbeda dengan jenis terong lain, terong belanda ini biasa diolah menjadi jus.

Syarat Tumbuh Terong


Terung sangat mudah dibiakkan karena ia dapat hidup di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi
sekitar 1.200 m dpl. Namun demikian, tanah itu harus memiliki cukup banyak kandungan bahan organik
dan berdrainase baik. Selain itu, pH tanah harus berkisar antara 5-6 agar pertumbuhannya optimal.
- Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
- Suhu udara 22 - 30o C
- Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase
baik dan pH antara 6,8-7,3
- Sinar matahari harus cukup
- Cocok ditanam musim kemarau

Pedoman Budidaya Terong


BENIH DAN PERSEMAIAN
Benih terung sebaiknya disemaikan dulu sebelum ditanam pada lahan yang tetap. Pembuatan bedengan
dan cara penyemaian terung tidaklah berbeda seperti perlakuan pada tomat. Hanya saja kebutuhan
benih terung berbeda dengan benih tomat. Untuk lahan seluas 1 ha, diperlukan 500 g benih terung
dengan daya kecambah 75070. Bibit terung berada di persemaian hingga berumur kurang lebih 1,5 bulan
atau kira-kira telah berdaun empat helai. Setelah itu bibit terung sudah siap untuk dipindahkan di lahan
penanaman.

PENANAMAN
Lahan penanaman disiapkan dan diolah terlebih dahulu, kemudian di bentuk bedengan. Bedengan dibuat
selebar antara 1,2 1,4 cm dan panjang sesuai lahan. Kemudian bedengan dibuatkan lubang tanam
masing-masing berjarak sekitar 60 cm. Jarak antarbarisan lubang tanam 70-80 cm. Setiap bedengan
memuat dua barisan tanaman. Di antara bedengan, haruslah dibuat parit yang berfungsi sebagai jalan
dan pembuangan air saat musim hujan. Hal ini penting dilakukan karena terung tidak tahan genangan air.
Selanjutnya setiap lubang tanam diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5-1 kg agar tanah cukup
mengandung bahan organik. Setelah lahan disiapkan, sebaiknya bibit yang telah siap tanam dimasukkan
secara tegak lurus ke dalam lubang tanam. Kemudian di sekitar lubang tanam disirami air agar tanah
cukup lembap, tetapi tidak sampai tergenang.

Pemeliharaan Terong
Setelah tanam, penyiraman dilakukan kembali setiap 3 hari sekali hingga saat berbunga. Ketika masa
berbunga, penyiraman dilakukan 2 hari sekali. Namun, apabila penanaman dilakukan pada daerah

2|Page
Harnida SP
kering, maka penyiraman dapat dilakukan lebih sering agar tanaman tidak layu kekeringan. Pemupukan
pada terung dilakukan tiga kali, yaitu sebagai pupuk dasar, susulan I, dan susulan II. Pupuk dasar
diberikan saat tanah mulai diolah, pupuk susulan I diberikan 7 -14 hari sesudah tanam, dan pupuk
susulan II diberikan saat tanaman mulai berbunga. Dosis pemupukan bervariasi untuk setiap jenis terung
dan jenis tanahnya, lihat pada Tabel berikut.

WAKTU DAN DOSIS PEMUPUKAN TERUNG


No Jenis pupuk Total Pupuk Dasar Pupuk susulan I II 1. Pupuk kandang 15 ton 15 ton 2. Urea 300 kg 100
kg 100 kg 100 kg 3. TSP 200 kg 200 kg 4. KCI 200 kg 200 kg Sumber : Rush Hukum, kk.,1990.
Pemeliharaan selanjutnya seperti penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan dengan pemberian
pupuk susulan. Namun, bila dirasa perlu, penyiangan dan pendangiran dapat dilakukan lebih sering.
Tanaman terung memerlukan penyangga agar cabang lateralnya tidak raboh terkena angin atau hujan.
Ajir dapat dibuat dari bambu atau kawat setinggi 60-90 cm.

Hama dan Penyakit Terong


HAMA APHIS (KUTU DAUN)
Serangan hama ini ditandai dengan mengerutnya daun karena mengering. Daunnya berwarna kuning.
Pemberantasannya umumnya dilakukan dengan Basudin 40 WP dan Bayrusi125 EC. Tungau
(Tetranychus) Serangan hama ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman terung menjadi abnormal. Daun
pucuk atau tunas yang terserang berubah menjadi keriput dan berwarna kuning. Hama ini menyerang
daun dan cabang muda dengan cara mengisap cairan dalam jaringan tanaman. Pengendalian serangan
dilakukan dengan menggunakan larutan Kalthene 0,2 %, Dimetoate (Rogor, Roxixon) 0,1 % atau larutan
Sumithion 1:1.000 (18 cc dalam 15 liter air).

PENYAKIT KARAT DAUN


Serangan penyakit ini ditandai dengan adanya bercak-bercak kuning (blight) dan kanker pada daun
maupun -tanaman. Penyebabnya adalah Phomopsis vexans (Sacc & Syd) Harter atau Diaphote vexans
Gratz. Penyakit ini sulit diberantas. Untuk itu, sebaiknya pada awal penanaman digunakan Dithane M-45
berkonsentrasi 0,2-0,3 %.

BUSUK AKAR
Serangan penyakit ini ditandai dengan warna daun menjadi lebih hijau, lalu menjadi kuning, dan akhirnya
mati. Penyebabnya adalah cendawan Yerticilium alboatrum yang menyerang akar dan pembuluh pada
jaringan tanaman. Pencegahan serangan selanjutnya dengan menggunakan Dithane M-45 (0,2-0,3 %).
Sebenarnya penyakit ini dapat dikendalikan dengan perlakuan tanah, antara lain fumigasi, drainase yang
baik, dan rotasi tanaman.

Panen dan Pasca Panen Terong

Umur terung yang dapat dipanen tergantung dari varietas yang ditanam. Namun, secara umum terung
dapat dipanen sekitar 4 bulan atau 90 hari sejak semai. Selanjutnya selang seminggu sekali, buah terung
dapat dipanen 6-7 kali. Dalam pemanenan, diperhitungkan pula lama pengangkutan sampai ke tangan
konsumen. Sebaiknya terung yang dipetik adalah buah muda yang bijinya belum keras dan daging
buahnya belum liat. Apabila pengangkutan memerlukan waktu lama, maka sebaiknya terung dipetik
sebelum masak, tapi sudah tampak bernas (berisi). Waktu panen sebaiknya dilakukan saat pagi hari atau
sore hari. Hindari waktu panen saat terik matahari karena dapat mengganggu tanaman dan membuat
kulit terung menjadi keriput (kering) sehingga menurunkan kualitas.

3|Page
Harnida SP

Anda mungkin juga menyukai