Anda di halaman 1dari 26

DORMANSI BENIH

Benih tidak bisa berkecambah beberapa periode


waktu tertentu walaupun ditempatkan pada
lingkungan yang menguntungkan untuk benih
berkecambah
Dormansi benih
o Pada hakikatnya adalah mekanisme survival tumbuhan
o Kondisi dimana benih tidak berkecambah walau semua kebutuhan
perkecambahan sudah terpenuhi (air,suhu, cahaya, gas, dll)

Dormansi primer,
dapat berasal dari kondisi struktural atau fisiologikal
selaput/kulit benih atau embrio, dapat juga
gabungan keduanya

Dormansi sekunder,
muncul karena kondisi lingkungan menjadi tidak
menguntungkan bagi perkecambahan
Dormansi primer

Seed coat dormancy Embryo dormancy


Selaput/kulit benih Embrio mengalami hambatan
fisiologis……….. Prunus sp
keras/impermeabel
After-ripening Oryza
Sawit, Kemiri, sativa

Chemical Inhibitors Rudimentary Embryo


Embrio belum dewasa/rudimenter saat
Bahan kimia penghambat dapat
buah sudah masak/lepas dari pohon
saja di endosperm, seed coat,
pericarp/ lendir
Lycopersicum, Citrus, berry Gnetum, Fraxinus, Pinus,
Magnolia…
Tipe-tipe Dormansi
• Dormansi mekanik (fisik)
• Embrio rudimenter (fisiologis)
• Dormansi akibat suhu (lingkungan)
• Dormansi karena cahaya (lingkungan)
• Dormansi yang berkaitan dengan hujan
(lingkungan)
Tipe Dormansi
• Dormansi Fisik; kulit biji keras
• Dormansi Fisiologis; Embryo rudimenter
• Dormansi Kimia; inhibitor
Beberapa metode pemecahan
dormansi
Kenali dulu penyebab dormansi

Skarifikasi mekanis
Skarifikasi dengan asam
Perlakuan panas
Stratifikasi
Perlakuan ZPT
Pembuangan zat penghambat/inhibitor
Penyebab Dormansi
• Keadaan Fisik
• Kimiawi
• Fisiologis
• Mekanis
Penyebab dormansi fisiologis
• Immaturity Embrio
• After ripening
• Dormansi yang disebabkan oleh hambatan
metabolis pada embrio
Penyebab dormansi fisik
• Impermeabilitas kulit biji terhadap air
• Resistensi mekanis kulit biji terhadap
pertumbuhan embrio
• Permeabilitas yang rendah dari kulit biji
terhadap gas-gas
Resistensi mekanis
Impermeabilitas kulit biji terhadap
kulit biji pertumbuhan
terhadap air embrio

Dormansi
Fisik

Impermeabilitas Permeabilitas
kulit biji terhadap yang rendah kulit
air dan gas biji terhadap gas
Dormansi Fisik
• Struktur Kulit Benih
Kulit benih keras sehingga impermeabel air
dan gas
Contoh : Aren, kemiri, kelapa sawit, angsana
PENYEBAB TERJADINYA DORMANSI

Benih yang mengalami dormansi ditandai oleh :


• Rendahnya / tidak adanya proses imbibisi air.
• Proses respirasi tertekan / terhambat.
• Rendahnya proses mobilisasi cadangan
makanan.
• Rendahnya proses metabolisme cadangan
makanan.
Penyebab dormansi oleh Kulit Biji
• membentuk suatu penghalang mekanis
yang mencegah penembusan bakal
akar atau pegembangan embrio
(dormansi mekanis)
• penghalang fisik terhadap penyerapan air
atau pertukaran gas (dormansi fisik)
Penyebab dormansi oleh Kulit Biji
• mencegah cahaya yang mencapai
embrio (dormansi cahaya)
• mengandung zat-zat penghambat (dormansi
kimia)
• mencegah hilangnya zat-zat penghambat dari
embrio
(Bewley dan Black, 1994. Elis et .al, 1995 dalam
Schmidt 2002).
Penyebab dormansi Fisiologis
• Embrio yang belum masak
Buah sudah masak namun embrio belum
masak secara fisiologis
Contoh : Melinjo. Padi (after ripenning)

Keseimbangan zat perangsang tumbuh dengan


inhibitor seperti pada tanaman Capsicum
family Solanaceae
Dormansi fisiologis
• Termasuk innate dormancy dimana
keseimbangan hormonal pada embryo benih
terganggu
• Capsicum mengandung senyawa capsicin yang
toksit merupakan turunan dari minyak atsiri
• Inhibitor tsb mengakibatkan benih dorman
membusuk bila berkecambah maka kecambah
menjadi abnormal dengan indikasi perakaran
mengering dan mati
Penyebab dormansi Kimia (inhibitor)
• Zat yang menghambat perkecambahan
seperti ABA
• Zat penghambat pada biji cabai, pepaya,
tomat, seperti coumarin, capsicin

Dibutuhkan
• Zat yang merangsang perkecambahan (GA3)
Penyebab faktor lingkungan
Benih dorman akibat:
• cahaya
• suhu
• hujan
Pematahan Dormansi

Secara Mekanik (Skarifikasi)


Secara Fisik (suhu, panas)
Secara Kimia (HCl, KNO3)
Suhu berganti (Stratifikasi)
Fisik
• Dipukul
• Dibakar
• Pemeraman buah
• Pencucian benih
• Direndam dalam air panas
Kimia
• Perlakuan dengan zat kimia
• Asam kuat seperti HCl 1%, 2%, H2SO4 1%, 2% selama
10 dan 15 menit pada benih angsana
• Garam seperti KNO3 1%, 2%, KCl 1%, 2% selama 12 jam
dan 25 jam
• Perendaman dengan Ethepon pada benih kelapa sawit
• H2SO4 menyebabkan kerusakan pada kulit biji
• Thiourea dapat menggantikan skarifikasi
Mekanik
• Di ampelas
• Dikikir
• Pembuangan kulit biji
Stratifikasi
• Suhu tinggi
• Perendaman dalam air panas
• Suhu berganti
• Perendaman dalam air panas selama 30 menit
dan air dingin 12 jam
• Masukkan benih dalam oven suhu 100oC selama
10 menit lalu masukkan dalam air dingin
• Air panas menyebabkan pecahnya lapisan
macrosclereids
Dormansi Suhu
• Dipatahkan dengan Chilling (perlakuan dingin
dan lembab)
TUGAS
• Cari literatur tentang dormansi benih pada
jurnal internasional dan nasional tahun ter
AKHIR MINIMAL 3 TAHUN
TUGAS
• Cari jenis Benih – Benih yang mengalami
dormansi sebanyak 10 jenis per orang dan
buatkan penyebab dan cara pemecahan
dormansinya

Anda mungkin juga menyukai