Anda di halaman 1dari 4

1. Hal apa saya yang bisa menyebabkan dormansi pada tanaman ?

Penyebab terjadinya dormansi dipengaruhi oleh 2 faktor diantaranya :

a. Dormansi Fisik (dormansi primer)


Pada tipe dormansi ini yang menyebabkan pembatas struktural terhadap
perkecambahan adalah kulit biji yang keras dan kedap air sehingga menjadi penghalang
mekanis terhadap masuknya air atau gas pada berbagai jenis tanaman. Dormansi primer
merupakan bentuk dormansi yang paling umum dan terdiri atas dua macam yaitu
Dormansi Eksogen dan Dormansi Endogen. Dormansi eksogen adalah kondisi
dimana persyaratan penting untuk perkecambahan (air, cahaya, suhu) tidak tersedia bagi
benih sehingga gagal berkecambah. Tipe dormansi ini biasanya berkaitan dengan sifat
fisik kulit benih (seed coat). Tetapi kondisi cahaya ideal dan stimulus lingkungan lainnya
untuk perkecambahan mungkin tidak tersedia. Faktor-faktor penyebab dormansi eksogen
adalah air, gas, dan hambatan mekanis. Dormansi endogen dapat dipatahkan dengan
perubahan fisiologis seperti pemasakan embrio rudimenter, respon terhadap zat pengatur
tumbuh, perubahan suhu, ekspos ke cahaya. Yang termasuk dormansi fisik adalah:
- Impermeabilitas kulit biji terhadap air
Benih-benih yang menunjukkan tipe dormansi ini disebut benih keras
contohnya seperti pada famili Leguminoceae, disini pengambilan air terhalang
kulit biji yang mempunyai struktur terdiri dari lapisan sel- sel berupa palisade yang
berdinding tebal, terutama dipermukaan paling luar dan bagian dalamnya
mempunyai lapisan lilin. Di alam selain pergantian suhu tinggi dan rendah dapat
menyebabkan benih retak akibat pengembangan dan pengkerutan, juga kegiatan
dari bakteri dan cendawan dapat membantu memperpendek masa dormansi benih.

- Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio


Pada tipe dormansi ini, beberapa jenis benih tetap berada dalam keadaan dorman
disebabkan kulit biji yang cukup kuat untuk menghalangi pertumbuhan embrio. Jika kulit
ini dihilangkan maka embrio akan tumbuh dengan segera. Tipe dormansi ini juga
umumnya dijumpai pada beberapa genera tropis seperti Pterocarpus, Terminalia,
Eucalyptus, dll ( Doran, 1997). Pada tipe dormansi ini juga didapati tipe kulit biji yang
biasa dilalui oleh air dan oksigen, tetapi perkembangan embrio terhalang oleh kekuatan
mekanis dari kulit biji tersebut. Hambatan mekanis terhadap pertumbuhan embrio dapat
diatasi dengan dua cara mengekstrasi benih dari pericarp atau kulit biji.

- Adanya zat penghambat


Sejumlah jenis mengandung zat-zat penghambat dalam buah atau benih yang
mencegah perkecambahan. Zat penghambat yang paling sering dijumpai ditemukan
dalam daging buah. Untuk itu benih tersebut harus diekstrasi dan dicuci untuk
menghilangkan zat-zat penghambat.

Dapat dibedakan menjadi 2 lokasi yaitu :

1. Dormansi yang disebabkan penutup embrio (perikarp, testa, perisperma dan


endosperma)
1. Pertukaran gas terhambat
2. Penyerapan air terhambat
3. Penghambatan mekanis
4. Inhibitor (water-soluble) di dalam penutup embrio
5.Kegagalan dalam memobilisasi cadangan makanan dari
endosperma/perisperma
2. Dormansi embrio
1. Embrio belum berkembang dan berdiferensiasi
2. Pemblokiran sintesa asam nukleat dan protein
3. Kegagalan dalam memobilisasi cadangan makanan dari embrio
4. Defisiensi zat pengatur tumbuh
5.Adanya inhibitor
B. Dormansi Fisiologis (dormansi sekunder)

Penyebabnya adalah embrio yang belum sempurna pertumbuhannya atau belum


matang. Benih-benih demikian memerlukan jangka waktu tertentu agar dapat
berkecambah (penyimpanan). Jangka waktu penyimpanan ini berbeda-beda dari
kurun waktu beberapa hari sampai beberapa tahun tergantung jenis benih. Benih-benih ini
biasanya ditempatkan pada kondisi temperatur dan kelembaban tertentu agar
viabilitasnya tetap terjaga sampai embrio terbentuk sempurna dan dapat berkecambah
(Schmidt, 2002).
Benih non dorman dapat mengalami kondisi yang menyebabkannya menjadi
dorman. Penyebabnya kemungkinan benih terekspos kondisi yang ideal untuk terjadinya
perkecambahan kecuali satu yang tidak terpenuhi. Dormansi sekunder dapat diinduksi
oleh: (1) thermo- (suhu), dikenal sebagai thermodormancy; (2) photo- (cahaya), dikenal
sebagai photodormancy; (3) skoto- (kegelapan), dikenal sebagai skotodormancy;
meskipun penyebab lain seperti kelebihan air, bahan kimia, dan gas bisa juga terlibat.
Mekanisme dormansi sekunder diduga karena:
(1) terkena hambatan pada titik-titik krusial dalam sekuens metabolik menuju
perkecambahan;
(2) ketidak-seimbangan zat pemacu pertumbuhan versus zat penghambat pertumbuhan.
Dormansi karena hambatan metabolisme pada embrio, terjadi karena adanya zat-zat
penghambat perkecambahan dalam embrio. Misal : ammonia, asam benzoate,
ethylene, alkaloid, coumarin (yang menghambat kerja enzim alfa dan beta amylase).
Contoh : selada,dapat berkecambah langsung bila diberi suhu <20oC. Tetapi
setelah disimpan, dapat berkecambah walau suhunya 30oC.

2. Mengapa umbi/ubi harus disimpan terlebih dahulu sebelum di jadikan bahan


tanam?

Karna umbi/ubi tanaman memiliki masa Dormansi (masa tidur sebelum tumbuh).
Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau
bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan
normal. Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau
lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan,
atau kimiawi.

3. Mengapa benih kadaluarsa tidak boleh digunakan?

Benih sayuran yang sudah kadaluarsa, berarti telah melewati batas waktu yang
ditetapkan produsen benih sayuran. Produsen benih sayuran memakai batasan
kemampuan daya berkecambah benih selama benih berada di toko dan kisarannya
maksimal 1,5 tahun dari tanggal dikemas.
Kemungkinan besar, benih kadaluarsa akan mengalami proses deteriorasi. Selama
penyimpanan, benih akan mengalami penuaan dan kemunduran (deteriorasi). Benih yang
mundur, kecepatan respirasinya meningkat yang menyebabkan pengurangan cadangan
makanan, akumulasi metabolit hasil perombakan cadangan makanan, dan dapat
menyebabkan `kelaparan' pada jaringan meristem.
Kemunduran benih dapat ditengarai secara biokimia dan fisiologi. Indikasi
biokimia kemunduran benih dicirikan antara lain penurunan aktivitas enzim, penurunan
cadangan makanan, meningkatnya nilai konduktivitas. Indikasi fisiologi kemunduran
benih antara lain penurunan daya berkecambah dan vigor

4. Berikan contoh benih rekalsitran!

Tanaman kehutanan ; Damar, Tengkawang, Kayu hitam


Tanaman buah-buahan ; Mangga,Durian, Duku, Langsat, Nangka, Cempedak, Salak,
Jeruk manis
Tanaman perkebunan; Kakau, kopi, teh, kelapa, karet, cengkeh, kelapa sawit, kayu
manis
5. Mengapa bibit tanaman perlu di lakukan pembumbunan sebelum dipindah tanam ?

Pembumbunan adalah penimbunan tanah di pangkal rumpun tanaman

Mengapa perlu dilakukan pembumbunan ?


Menegakkan tanaman. Tanah di sekitar tanaman seringkali terkikis oleh erosi air
terutama air irigasi maupun air hujan sehingga tanah yang ada di sekitar tanaman tidak mampu
lagi menopang tegaknya tanaman. Selain itu, pembumbunan juga diperlukan karena volume dan
ukuran tanaman akan bertambah seiring dengan pertumbuhannya. Misalnya pertambahan tinggi
tanaman, diameter batang, dan pertambahan daun. Apabila pertambahan tersebut tidak diiringi
dengan perakaran yang kuat maka tanaman akan mudah roboh, maka perlu dilakukan
pembumbunan untuk menghindari hal tersebut.

Pembumbunan akan memperbaiki aerasi tanah. Aerasi berkaitan erat dengan sirkulasi
udara dalam tanah. Aerasi tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme dalam tanah
terutama organisme yang menguntungkan misalnya dekomposer. Dekomposer akan mengurai
bahan-bahan organik tanah sehingga siap digunakan oleh tanaman.
Pembumbunan juga merupakan kegiatan mengaduk tanah, membalik tanah yang ada di
bawah. Dengan adanya pengadukan atau pembalikan tersebut maka unsur hara yang tercuci akan
menjadi tersedia bagi tanaman karena lebih dekat dengan perakaran sehingga lebih mudah
terjangkau oleh akar tanaman.

Refrensi :
1. http://luqmanmaniabgt.blogspot.co.id/2012/10/penyebab-dormansi-dan-metode.html
2. http://bisnisbenihsayuran.blogspot.co.id/2011/11/benarkah-benih-sayuran-kadaluarsa-
lebih.html
3. http://reniust.blogspot.co.id/2014/05/deteriorasi-benih.html
4. http://8villages.com/full/petani/question/id/56caee54bffe47d404ef3797
5. http://zenezsheva.blogspot.co.id/2011/10/pembumbunan-pada-tanaman.html
6. https://teknologibenih.wordpress.com/2015/07/28/penyimpanan-benih-rekalsitran/

PUTRI SALMA AMALIA


150510170068

Anda mungkin juga menyukai