“DORMANSI BENIH”
Oleh:
SAVARINA UTAMI
(2122040045)
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan keahdirat Allah SWT kita panjatkan kehadirat Alllah SWT yan telah
memberikan kesempatan dan kesehatan guna menyelesaikan makalah “DORMANSI BENIH ”.
Tak lupa shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan.
Adapun ini ditulis untuk mempublikaikan suatu ilmu pengetahuan kepada mahasiswa. Pada
kesempatan ini saya berterima kasih kepada pihak- pihak yag telah membantu saya sehingga
laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari makalah “DORMANSI BENIH” ini masih perlu banyak penyempurnaan
karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar
laporan ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini, baik terkait
penulisan mohon maaf.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bidang komoditas tanaman perkebunan, pada setiap musim tanammasih sering
terjadi masalah karena produksi benih bermutu yang belummencukupi permintaan
pengguna/petani. Masalah ini disebabkan oleh adanya satu masa “istirahat” yang dialami
oleh benih yang ditanam. Masa istirahat ini disebutdengan dormansi.
Dormansi menyebabkan tidak adanya pertumbuhan pada biji atau benihwalaupun
kondisi lingkungan mendukung untuk terjadinya perkecambahan. Hampir semua tumbuhan
darat, baik tumbuhan tingkat rendah maupuntumbuhan tingkat tinggi dalam siklus hidupnya
akan dijumpai adanya fasedormansi. Dormansi ini dapat terjadi baik pada seluruh tumbuhan
atau organtertentu yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun faktor internal
yang bertujuan untuk mempertahankan diri pada kondisi yang
kurang menguntungkan.Gejala dormansi dapat dijumpai pada biji dan organ tumbuhan
lainnya, sepertitunas, rhizoma dan umbi lapis.
Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menund perkecambahannya,
hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untukmelangsungkan proses
perkecambahan tersebut.
B. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dormansi benih.
Untuk mengetahui tipe-tipe dormansi.
Untuk mengetahui cara-cara mematahkan dormansi benih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Benih dikatakan dorman apabila benih tersebut sebenarnya hidup, tetapi tidak berkecambah
walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan,
bagi suatu perkecambahan.
Secara umum menurut Aldrich (1984), dormansi dikelompokkan menjadi2 tipe yaitu :
1. Dormansi Fisik
Impermeabilitas kulit biji terhadap air
Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio
Adanya zat penghambat
2. Dormansi fisiologis (embrio)
Immaturity Embrio
After ripening
Dormansi primer merupakan bentuk dormansi yang paling umum danterdiri atas dua
macam yaitu dormansi eksogen dan dormansi endogen. Dormansieksogen adalah
kondisi dimana persyaratan penting untuk perkecambahan (air,cahaya, suhu) tidak
tersedia bagi benih sehingga gagal berkecambah. Tipedormansi ini biasanya berkaitan
dengan sifat fisik kulit benih (seed coat). Tetapikondisi cahaya ideal dan stimulus
lingkungan lainnya untuk perkecambahanmungkin tidak tersedia.
Faktor-faktor penyebab dormansi eksogen adalah air, gas, dan hambatanmekanis.
Benih yang impermeabel terhadap air dikenal sebagai benih keras (hardseed). Metode
pematahan dormansi eksogen yaitu: (1) Skarifikasi mekanis untukmenipiskan testa,
pemanasan, pendinginan (chilling), perendaman dalam airmendidih, pergantian suhu
drastis; (2) Skarifikasi kimia untuk mendegradasi testa,yaitu asam sulfat. Untuk testa
yang mengandung senyawa tak larut air yangmenghalangi masuknya air ke benih, maka
pelarut organik seperti alkohol danaseton dapat digunakan untuk melarutkan dan
memindahkan 2 senyawa tersebutsehingga benih dapat berkecambah. Dormansi
endogen dapat dipatahkan
dengan perubahan fisiologis seperti pemasakan embrio rudimenter, respon terhadap zat
pengatur tumbuh, perubahan suhu, ekspos ke cahaya.
Dormansi fisik adalah dormansi yang diakibatkan oleh fisik dari benih itusendiri. Pada
tipe dormansi ini yang menyebabkan pembatas struktural terhadap perkecambahan adalah
kulit biji yang keras dan kedap sehingga menjadi penghalang mekanis terhadap masuknya air
atau gas pada berbagai jenis tanaman. Yang termasuk dormansi fisik adalah :
a) lmmaturity Embrio
Pada dormansi ini perkembangan embrionya tidak secepat jaringansekelilingnya
sehingga perkecambahan benih-benih yang demikian perlu ditunda.Sebaiknya benih
ditempatkan pada temperatur dan kelembaban tertentu agarviabilitasnya tetap
terjaga sampai embrionya terbentuk secara sempurna danmampu berkecambah.
b) After ripening
Benih yang mengalami dormansi ini memerlukan suatu jangkauan
waktusimpan tertentu agar dapat berkecambah, atau dika-takan
membutuhkan jangka waktu “After Ripening”. After Ripening diartikan
sebagai setiap perubahan padakondisi fisiologis benih selama penyimpanan
yang mengubah benih menjadimampu berkecambah. Jangka waktu
penyimpanan ini berbeda-beda dari beberapahari sampai dengan beberapa
tahun, tergantung dari jenis benihnya.
Tipe dormansi lain selain dormansi fisik dan fisiologis adalah kombinasidari
beberapa tipe dormansi. Tipe dormansi ini disebabkan oleh lebih dari
satumekanisme. Sebagai contoh adalah dormansi yang disebabkan oleh
kombinasidari immaturity embrio, kulit biji indebiscent yang membatasi masuknya
O2 dankeperluan akan perlakuan chilling.
2. Perlakuan kimia
Perlakuan dengan menggunakan bahan-bahan kimia sering pula dilakukanuntuk
memecahkan dormansi benih. Tujuannya adalah menjadikan agar kulit bijilebih
mudah dimasuki oleh air pada waktu proses imbibisi. Larutan asam kuatseperti
asam sulfat dan asam nitrat dengan konsentrasi pekat membuat kulit bijimenjadi
lebih lunak sehingga dapat dilalui oleh air dengan mudah. Bahan kimialain yang juga
sering digunakan adalah: potassium hydroxide, asam hidrochlorit, Potassium nitrat,
dan thiourea. Di samping itu dapat pula digunakan hormontumbuh untuk
memecahkan dormansi pada benih, antara lain adalah : cytokinin,gibberellin dan
auxin.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organismehidup atau bagiannya
sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidakmendukung pertumbuhan normal. Dormansi benih
memiliki dua tipe, yaitu tipedormansi fisik dan tipe dormansi fisiologis.
Adapun cara-cara untuk mematahkan dormansi benih yaitu dapatdilakukan dengan cara
mekanis, kimia, perlakuan perendaman dengan air, perlakuan dengan pemberian temperatur
berbeda, dan perlakuan dengan cahaya.