Anda di halaman 1dari 10

“DORMANSI BIJI PADA TUMBUHAN”

Ahsyaban_A22120087
Zahra_A22120136
Fitriyani_A22120150
Windi Sesilia Melubu_A22120149
Pengertian Dormansi Biji

Dormansi dapat didefenisikan sebagai suatu keadaan pertumbuhan dan metabolisme yang
terpendam, dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak baik atau oleh faktor dari dalam
tumbuhan itu sendiri. Seringkali banyak tumbuhan yang dorman gagal tumbuh meskipun berada dalam
kondisi yang ideal.

Dormansi merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan diri terhadap suhu yang
sangat rendah (membeku) pada musim dingin, atau kekeringan di musim panas yang merupakan
bagian penting dalam peijalanan hidup tumbuhan tersebut. Dengan demikian, dormansi merupakan
suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis,
keadaan fisik lingkungan, atau kimiawi. Banyak biji tumbuhan budidaya yang menunjukkan perilaku ini.
Penanaman benih secara normal tidak menghasilkan perkecambahan a tau hanya sedikit
perkecambahan. Perlakuan tertentu perlu dilakukan untukmematahkan dormansi sehingga benih
menjadi tanggap terhadap kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan. Bagian tumbuhan yang lainnya
yang juga diketahui berperilaku dorman adalah kuncup.
Penyebab Terjadinya Dormansi

Penyebab Terjadinya Dormansi

Benih yang mengalami dormansi ditandai oleh :

1. Rendahnya/tidak adanya proses imbibisi air.

2. Proses respirasi tertekan/terhambat.

3. Rendahnya proses mobilisasi cadangan makanan.

4. Rendahnya proses metabolisme cadangan makanan.


Tipe-tipe Dormansi (klasifikasi Dormansi)
Secara umum menurutAldrich (1984) Dormansi dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu:
1. Innate dormansi (dormansi primer).
2. Induced dormansi (dormansi sekunder).

a. Dormansi Primer
Dormansi primer adalah dormansi yang paling sering terjadi, terdiri dari dua sifat:
1.Dormansi eksogenous yaitu kondisi dimana komponen penting perkecambahan tidak tersedia
bagi benih dan menyebabkan kegagalan dalam perkecambahan. Tipe dormansi tersebut
berhubungan dengan sifat fisik dari kulit benih serta faktor lingkungan selama perkecambahan.
2. Dormansi endogenous yaitu dormansi yang disebabkan karena sifatsifat tertentu yang melekat
pada benih, seperti adanya kandungan inhibitor yang berlebih pada benih, embrio benih yang
rudimenter dan sensitivitas terhadap suhu dan cahaya.

b.Dormansi Sekunder
Dormansi sekunder adalah sifat dormansi yang terjadi karena dihilangkannya satu atau lebih
faktor penting perkecambahan. Dormansi sekunder disini adalah benih-benih yang pada keadaan
normal maupun berkecambah, tetapi apabila dikenakan pada suatu keadaan yang tidak
menguntungkan selama beberapa waktu dapat menjadi kehilangan kemampuannya untuk
berkecambah.
Klasifikasi Dormansi
Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda
perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk
melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada
embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi
klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai
proses perkecambahannya. Pretreatmentskarifikasi digunakan untuk mematahkan
dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embryo.
Dormansi diklasifikasikan menjadi bermacam-
macam kategori berdasarkan faktor penyebab,
mekanisme dan bentuknya.

- Berdasarkan faktor penyebab


dormansi
- Berdasarkan mekanisme dormansi di
dalam biji
- Berdasarkan bentuk dormansi
Ciri-ciri Biji Dormansi

jika kulit dikupas, embrio tumbuh, embrio mengalami dormansi yang hanya dapat
dipatahkan dengan suhu rendah embrio tidak dorman pada suhu rendah, namun
proses perkecambahan biji masih membutuhkan suhu yang lebih rendah lagi
perkecambahan terjadi tanpa pemberian suhu rendah, namun semai tumbuh kerdil
akar keluar pada musim semi, namun epicotyl baru keluar pada musim semi
berikutnya (setelah melampaui satu musim dingin) .Biji bersifat light sensitive

Cahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga cara, yaitu dengan intensitas


(kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan fotoperiodisitas
(panjang hari).
Kuantitas cahaya
Perlakuan Biji Setelah Berdomansi

Perkecambahan suatu biji yang telah mengalami kematangan baru akan berlangsung
setelah masa dormasi terlewati, yaitu suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda
atau istirahat, merupakan kondisi yang berlangsung selama suatu periode yang
tidak terbatas walaupun berada dalam keadaan yang menguntungkan untuk
perkecambahan.Perkecambahan tidak terlepas pula dari faktor – faktor lingkungan
(Harjadi, 1986).
Secara umum dormansi biji dapat dipatahkan dengan semua metode meskipun
banyak terjadi kontaminasi terhadap biji dan tanaman yang menyebabkan
tumbuhan tidak survive. Hal ini sesuai dengan literatur (Kartasapoetra ,2003) yang
menyatakan bahwa dormansi dapat diatasi dengan melakukan pemarutan atau
penggoresan yaitu dengan menghaluskan kulit benih agar dapat dilalui air dan
udara.
Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis berikut:
imbibisi dan absorbsi air, hidrasi jaringan, absorbsi oksigen, pengaktifan enzim,
transfor molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio, peningkatan respirasi dan
asimilasi, inisiasi pembelahan dan pembesaran sel serta munculnya embrio
(Kurniawati, 2009).
Ontogeni perkecambahan meliputi dua fase metabolik yang berbeda, yaitu :
hidrolisis secara enzimatik terhadap cadangan makanan yang disimpan dan disintesis
jaringan baru dari senyawa yang dihidrolisis (yaitu dari gula, asam amino, asam lemak,
dan mineral yang dibebaskan) (Harjadi, 1986).
Menurut Goldsworthy (2002) ternyata didalam bijian berkecambah terdapat
beberapa enzim antara lain; alfa amilase, lipase, peptida hidrolase, amilolitik, protease,
isositrat liase, ß-manase, alfa galaktosidase, aminoliase, dan nitrat reduktase.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai