Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

"SISTEM IMUNOLOGY"

Dosen pengampuh : Dr. H. Achmad Ramadhan, M. Kes

Disusun oleh:

KELOMPOK 10

NURHIKMAH A22120102

YONATHAN RADJA A22120109

MARCELLA DIVARANI LELONO A22120061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TADULAKO
PALU

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah “sistem Imunologi" ini dapat terselesaikan. Maksud
dan tujuan penyusunan makalah ini ini adalah untuk melengkapi persyaratan mengikuti mata
kuliah anatomi dan fisiologi manusia. Adapun penyusunan Makalah ini berdasarkan sumber-
sumber media yang ada dan beberapa refrensi dari jurnal-jurnal.

Penulis menyadari ada banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Palu, 14 November 2022

Kelompok 10
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3

BAB l ............................................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 4

1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 5

2. Apa yang dimaksud dengan sistem imunologi? ............................................................................ 5

3. Apa saja fungsi dari sistem Imunologi? ........................................................................................ 5

4. Bagaimana respon sistem imunologi? ........................................................................................... 5

5. Apa saja jenis-jenis respon yang dimiliki sistem imunologi? ....................................................... 5

1.3 TUJUAN ....................................................................................................................................... 5

2. Untuk mengetahui pengertian imunologi ...................................................................................... 5

3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari Imunologi ....................................................................... 5

4. Untuk mengetahui apa saja respon Imunologi .............................................................................. 5

5. Untuk mengetahui jenis-jenis respon Imunologi .......................................................................... 5

BAB II........................................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 6

BAB III ....................................................................................................................................................... 13

PENUTUP .................................................................................................................................................. 13

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................................. 13

3.2 SARAN ....................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14


BAB l

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Imunologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem pertahanan


tubuh. Terminologi kata “imunologi” berasal dari kata immunitasdari bahasa latin yang
berarti pengecualian atau pembebasan. Istilah ituawalnya dipakai oleh senator Roma
yang mempunyai hak-hak istimewa untukbebas dari tuntutan hukum pada masa
jabatannya. Immunitas (imunitas)selanjutnya dipakai untuk suatu pengertian yang
mengarah pada perlindungandan kekebalan terhadap suatu penyakit, dan lebih spesifik
penyakit infeksi.Konsep imunitas yang berarti perlindungan dan kekebalan sesungguhnya
telahdikenal oleh manusia sejak jaman dahulu.
Sistem imun adalah sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing
yang terpapar ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam
tubuh sendiri. Contoh subtansi asing yang berasal dari luar tubuh (eksogen) misalnya
bakteri, virus, parasit, jamur, debu, dan serbuk sari.
Sistem imun tubuh melindungi organisme dari infeksi dengan perlindungan
berlapis yang semakin dalam semakin tinggi spesifisitasnya (kekhususannya terhadap
jenis infeksi). Pelindung fisik mencegah patogen seperti bakteri dan virus memasuki
tubuh. Jika patogen melewati pelindung tersebut, sistem imun bawaan menyediakan
perlindungan dengan segera dalam hitungan menit hingga jam. Sistem imun bawaan
ditemukan pada semua jenis tumbuhan dan hewan. Jika patogen berhasil melewati
respons bawaan, vertebrata memiliki lapisan perlindungan berikutnya yaitu sistem imun
adaptif yang diaktifkan oleh respons imun bawaan. Di sini, sistem imun mengadaptasi
respons tersebut selama infeksi untuk meningkatkan pengenalan patogen tersebut.
Respons ini lalu dipertahankan setelah patogen dimusnahkan dalam wujud memori
imunologis sehingga pada kemudian hari sistem imun adaptif dapat melawan patogen
yang sama dengan lebih cepat dan efektif.
Manusia dan vertebrata berahang lainnya memiliki mekanisme pertahanan yang
kompleks, yang dapat dibagi menjadi sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif.
Sistem imun bawaan merupakan bentuk pertahanan awal yang melibatkan penghalang
permukaan, reaksi peradangan, sistem komplemen, dan komponen seluler. Sistem imun
adaptif berkembang karena diaktifkan oleh sistem imun bawaan dan memerlukan waktu
untuk dapat mengerahkan respons pertahanan yang lebih kuat dan spesifik. Imunitas
adaptif (atau dapatan) membentuk memori imunologis setelah respons awal terhadap
patogen dan membuat perlindungan yang lebih ditingatkan pada pertemuan dengan
patogen yang sama berikutnya. Proses imunitas dapatan ini menjadi dasar dari vaksinasi.
1.2 RUMUSAN MASALAH

2. Apa yang dimaksud dengan sistem imunologi?

3. Apa saja fungsi dari sistem Imunologi?

4. Bagaimana respon sistem imunologi?

5. Apa saja jenis-jenis respon yang dimiliki sistem imunologi?

1.3 TUJUAN

2. Untuk mengetahui pengertian imunologi

3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari Imunologi

4. Untuk mengetahui apa saja respon Imunologi

5. Untuk mengetahui jenis-jenis respon Imunologi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Imunologi

Imunologi berasal dari bahsa latin yaitu Imunis dan Logos, Imun yangberarti
kebal dan logos yang berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yangmempelajari tentang
kekebalan tubuh.Imunitas adalah perlindungan daripenyakit, khususnya penyakit infeksi.
Sel-sel dan molekul-molekul yangterlibat di dalam perlindungan membentuk sistem imun.
Sedangkan responuntuk menyambut agen asing disebutrespon imun. Imunologi adalah
suatucabang yang luas dari ilmu biomedisyang mencakup kajian mengenai semuaaspek
sistem imun(kekebalan) pada semua organismeJika sistem kekebalan bekerja dengan
benar, sistem ini akan melindungitubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kanker danzat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan
melemah, kemampuannyamelindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan
patogen, termasukvirus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam
tubuh.Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,
danterhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkenabeberapa
jenis kanker.

Imunologi ialah ilmu yang mempelajari sistem imunitas tubuh manusiamaupun


hewan, merupakan disiplin ilmu yang dalam perkembangannyaberakar dari pencegahan
dan pengobatan penyakit infeksi.Pengetahuan imunologi yang maju telah dapat
dikembangkan untukmenerangkan patogenesis serta menegakkan diagnosis berbagai
penyakit yangsebelumnya masih kabur. Kemajuan dicapai dalam pengembangan
berbagaivaksin dan obat-obat yang digunakan dalam memperbaiki fungsi sistem
imundalam memerangi infeksi dan keganasan, atau sebaliknya digunakan untukmenekan
inflamasi dan fungsi sistem imun yang berlebihan pada penyakithipersensitivitas.

2.2 Fungsi Sistem Imun

Sistem Imun adalah satu sistem terpenting yang terus menerus melakukantugas
dan kegiatan dan tidak pernah melalaikan tugas-nya adalah sistemkekebalan tubuh.
Sistem ini melindungitubuh sepanjang waktu dari semua jenis penyerang yang berpotensi
menimbulkan penyakit pada tubuh kita. Iabekerja bagi tubuh bagaikan pasukan tempur
yang mempunyai persenjataanlengkap.Setiap sistem, organ, atau kelompok sel di dalam
tubuh mewakilikeseluruhan di dalam suatu pembagian kerja yang sempurna. Setiap
kegagalandalam sistem akan menghancurkan tatanan ini. Sistem imun sangat
sangatdiperlukan bagi tubuh kita. Sistem imun adalah sekumpulan sel, jaringan, danorgan
yang terdiri atas :
a) Pertahanan lini pertama tubuh

Merupakan bagian yang dapat dilihatoleh tubuh dan berada pada permukaan tubuh
manusia sepeti kulit, airmata, air liur, bulu hidung, keringat, cairan mukosa,
rambut.Pertahanan lini kedua tubuh Merupakan bagian yang tidak dapatdilihat seperti
timus, limpa, sistem limfatik, sumsum tulang, sel darahputih/ leukosit, antibodi, dan
hormon.Semua bagian sistem imun ini bekerja sama dalam melawan masuknyavirus,
bakteri, jamur, cacing, dan parasit lain yang memasuki tubuh melaluikulit, hidung, mulut,
atau bagian tubuh lain.Fungsi dari sistem imun antara lain:

 Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit denganmenghancurkan dan


menghilangkan mikroorganisme atau substansiasing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk kedalam tubuh

 Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan

 Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.Dan Sasaran utama yaitu


bakteri patogen dan virus. Leukosit merupakan selimun utama (disamping sel
plasma, makrofag, dan sel mast).

2.3 Respon Imunologi

Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yangkompleks
terhadap limfosit, komplemen dan sitokin yang saling berinteraksi secara
kompleks.Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahan non spesifikdan
mekanisme pertahanan spesifik (Akib, dkk., 2010).

Tahapan Respon Sistem Imun :

a. Deteksi dan mengenali benda asing.

b. Komunikasi dengan sel lain untuk merespon.

c. Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon.

d. Destruksi atau supresi penginvasi

Fungsi respons imun:

a. Pertahanan (Defense): terhadap benda asing/mikroba.

b. Homeostasis: eliminasi sel tak berguna/debris.

c. Pengawasan (Surveillance): bertugas untuk waspada dan mengenaladanya


perubahan perubahan dan secara cepat membuang sel-sel yangabnormal tersebut.
2.4 Jenis-jenis Respon Imun

1) Respon Imun Non Spesifik ( Innate Immunity)

Respon imun non spesifik (innate immunity) merupakanimunitas alamiah yang


telah ada sejak lahir. Imunitas ini tidakditujukan hanya untuk satu jenis antigen,
tetapi untuk berbagai macamantigen, jadi bukan merupakan pertahanan khusus untuk
antigentertentu (Kresno, 2003). Respon imun non spesifik terdiri dari:

a. Pertahanan fisik/mekanikKulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan, batuk,


bersinakan mencegah masuknya berbagai kuman patogen kedalamtubuh. Kulit
yang rusak misalnya oleh luka bakar dan selaputlendir yang rusak oleh asap rokok
akan meninggikan resikoinfeksi.

b. Pertahanan biokimiaBahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar


sebaseuskulit, kel kulit, telinga, spermin dalam semen, mengandung bahan yang
berperan dalam pertahanan tubuh secarabiokimiawi. asam HCL dalam cairan
lambung , lisozim dalamkeringat, ludah , air mata dan air susu dapat melindungi
tubuhterhadap berbagai kuman gram positif dengan menghancurkandinding
selnya. Air susu ibu juga mengandung laktoferin danasam neuraminik yang
mempunyai sifat antibacterial terhadap E. coli danstaphylococcus.Lisozim yang
dilepas oleh makrofag dapat menghancurkankuman gram negatif dan hal tersebut
diperkuat olehkomplemen. Laktoferin dan transferin dalam serum dapatmengikat
zan besi yang dibutuhkan untuk kehidupan kumanpseudomonas.

c. Pertahanan humoralBerbagai bahan dalam sirkulasi berperan pada


pertahanantubuh secara humoral. Bahan-bahan tersebut adalah:

 Komplemen : Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantuk destruktif


bakteri dan parasit karena:

- Komplemen dapat menghancurkan sel membran bakteri

- Merupakan faktor kemotaktik yangmengarahkan makrofag ke tempat bakteri

- Komponen komplemen lain yang mengendappada permukaan bakteri


memudahkan makrofag untuk mengenal dan memfagositosis(opsonisasi).

 Interferon : Interferon adalah suatu glikoprotein yang dihasilkanoleh berbagai


sel manusia yang mengandung nukleusdan dilepaskan sebagai respons
terhadap infeksi virus.Interveron mempunyai sifat anti virus dengan
jalanmenginduksi sel-sel sekitar sel yang terinfeksi virussehingga menjadi
resisten terhadap virus. Disampingitu, interveron juga dapat mengaktifkan
Natural Killercell(sel NK). Sel yang diinfeksi virus atau menjadiganas akan
menunjukkan perubahan padapermukaannya. Perubahan tersebut akan
dikenal olehsel NK yang kemudian membunuhnya. Dengandemikian
penyebaran virus dapat dicegah.

 C-Reactive Protein (CRP)Peranan CRP adalah sebagai opsonin dan


dapatmengaktifkan komplemen. CRP dibentuk oleh badanpada saat infeksi.
CRP merupakan protein yangkadarnya cepat meningkat (100 x atau lebih)
setelahinfeksi atau inflamasi akut.CRP berperanan pada imunitas non
spesifik, karenadengan bantuan Ca++ dapat mengikat berbagai molekulyang
terdapat pada banyak bakteri dan jamur.

d. Pertahanan seluler

Fagosit/makrofag dan sel NK berperanan dalam sistem imunnon spesifik


seluller :

 Fagosit : Meskipun berbagai sel dalam tubuh dapat melakukanfagositosis


tetapi sel utama yang berperaan dalampertahanan non spesifik adalah sel
mononuclear(monosit dan makrofag) serta sel polimorfonuklearseperti
neutrofil.Dalam kerjanya sel fagosit juga berinteraksi dengankomplemen dan
sistem imun spesifik. Penghancurankuman terjadi dalam beberapa tingakt
sebagai berikut:Kemotaksis, menangkap, memakan (fagosistosis),membunuh
dan mencerna. Kemotaksis adalah gerakanfagosit ketempat infekis sebagai
respon terhadapberbagai factor sperti produk bakteri dan factorbiokimiawi
yang dilepas pada aktivasi komplemen.Antibody seperti pada halnya dengan
komplemen C3b dapat meningkatkan fagosistosis (opsonisasi). Antigenyang
diikat antibody akan lebih mudah dikenal olehfagosit untuk kemudian
dihancurkan. Hal tersebutdimungkinkan oleh adanya reseptor untuk fraksi Fc
dariimmunoglobulin pada permukaan fagosit.

 Natural Killer Cell (sel NK)Sel NK adalah sel limfoid yang ditemukan
dalamsirkulasi dan tidak mempunyai cirri sel limfoid darisiitem imun
spesifik, maka karenan itu disebut sel nonB non T (sel NBNT) atau sel
poplasi ketiga.Sel NK dapat menghancurkan sel yang mengandungvirus atau
sel neoplasma dan interveron meempunyaipengaruh dalam mempercepat
pematangan danefeksitolitik sel NK.

2) Respon Imun Spesifik

Respon imun spesifik merupakan mekanisme pertahanan yangditujukan


khusus terhadap satu jenis antigen, karena itu tidak dapatberperan terhadap
antigen jenis lain. Imun spesifik mampu mengenalikembali antigen yang pernah
dijumpainya (memilikimemory),sehingga paparan berikutnya akan meningkatkan
efektifitasmekanisme pertahanan tubuh (Kresno, 2003).Sistem imun spesifik ada
2, yaitu:

 Sistem imun spesifik humoralYang berperanan dalam sistem imun humoral


adalah limfosit B atau sel B. sel Bditemukan didalam serum. Funsi utama
antibody ini ialahuntuk pertahanan tehadap infeksi virus, bakteri
(ekstraseluler),dan dapat menetralkan toksinnya.

 Sistem imun spesifik selularYang berperanan dalam sistem imun spesifik


seluler adalah limfosit T atau sel T.Berbeda dengan sel B , sel T terdiri atas
beberapa sel subset yang mempunyai fungsi berlainan. Fungsi utama sel
imunspesifik adalah untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidupintraseluler,
virus, jamur, parasit, dan keganasan.Imunitas spesifik dapat terjadi sebagai
berikut:

- Alamiah : PasifImunitas alamiah pasif ialah pemindahanantibody atau sel


darah putih yang disensitisasidari badan seorang yang imun ke orang
lainyang imun, misalnya melalui plasenta dankolostrum dari ibu ke
anak.AktifImunitas alamiah katif dapat terjadi bila suatumikoorgansme
secara alamiah masuk kedalamtubuh dan menimbulkan pembentukan
antibodyatau sel yang tersensitisasi

- Buatan : Pasif Imunitas buatan pasif dilakukan denganmemberikan serum,


antibody, antitoksinmisalnya pada tetanus, difteri, gangrengas,gigitan ular
dan difesiensi imun atau pemberiansel yang sudah disensitisasi pada
tuberkolosisdan hepar.AktifImunitas buatan aktif dapat ditimbulkan
denganvaksinasi melalui pemberian toksoid tetanus,antigen mikro
organism baik yang mati maupun yang hidup.

Sebenarnya seringkali keempat mekanisme ini saling mempengaruhi. Aktivasisuatu


mekanisme akan mengaktifkan mekanisme yang lainnya.

1. Reaksi Hipersentivitas Tipe I

Reaksi hipersensitivitas tipe I atau anafilaksis atau alergi yangtimbul segera


sesudah badan terpajan dengan alergen. Semula didugabahwa tipe I ini berfungsi untuk
melindungi badan terhadap parasittertentu terutama cacing. Istilah alergi pertama kali
diperkenalkan olehVon Pirquet pada tahun 1906, yang diartikan sebagai reaksi
pejamuyang berubah. Pada reaksi ini allergen yang masuk ke dalam tubuhakan
menimbulkan respon imun dengan dibentuknya Ig E. Urutan kejadian reaksi tipe I adalah
sebagai berikut :
a. Fase Sensitasi: Waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampaidiikatnya oleh
reseptor spesifik pada permukaan sel mastositdan basofil.

b. Fase Aktivasi : Waktu selama terjadi pajanan ulang dengan antigen yangspesifik,
mastosit melepas isinya yang berisikan granul yangmenimbulkan reaksi.

c. Fase Efektor: Waktu terjadi respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efekbahan-
bahan yang dilepas mastosit dengan aktivasifarmakologik.

IgE yang sudah dibentuk, biasanya dalam jumlah sedikit,segera diikat oleh
mastosit/basofil. IgE yang sudah adapermukaan mastosit akan menetap untuk beberapa
minggu.Sensitasi dapat juga terjadi secara pasif apabila serum (darah)orang yang alergik
dimasukkan ke dalam kulit atau sirkulasiorang normal.

2. Reaksi Hipersensitivitas Tipe II

Reaksi hipersensitivitas tipe II atau Sitotoksis terjadi karenadibentuknya antibodi


jenis IgG atau IgM terhadap antigen yang merupakan bagian sel pejamu. Reaksi ini
dimulai dengan antibodiyang bereaksi baik dengan komponen antigenik sel, elemen
jaringanatau antigen atau hapten yang sudah ada atau tergabung dengan elemen jaringan
tersebut. Kemudian kerusakan diakibatkan adanya aktivasikomplemen atau sel
mononuklear. Mungkin terjadi sekresi ataustimulasi dari suatu alat misalnya thyroid.
Contoh reaksi tipe II iniadalah distruksi sel darah merah akibat reaksi transfusi,
penyakitanemia hemolitik, reaksi obat dan kerusakan jaringan pada penyakitautoimun.
Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut :

a. Fagositosis sel melalui proses apsonik adherence atau immuneadherence

b. Reaksi sitotoksis ekstraseluler oleh sel K (Killer cell) yangmempunyai reseptor


untuk Fcc)

c. Lisis sel karena bekerjanya seluruh sistem komplemen

3. Reaksi Hipersensitivitas Tipe III

Reaksi tipe III disebut juga reaksi kompleks imun adalah reaksiyang terjadi bila
kompleks antigen-antibodi ditemukan dalam jaringanatau sirkulasi/ dinding pembuluh
darah dan mengaktifkan komplemen.Antibodi yang bisa digunakan sejenis IgM atau IgG
sedangkankomplemen yang diaktifkan kemudian melepas faktor kemotatikmakrofag.
Faktor kemotatik yang ini akan menyebabkan pemasukanleukosit-leukosit PMN yang
mulai memfagositosis kompleks-kompleks imun. Reaksi ini juga mengakibatkan
pelepasan zat-zatekstraselular yang berasal dari granula-granula polimorf, yakni
berupaenzim proteolitik, dan enzim-enzim pembentukan kinin.
Antigen pada reaksi tipe III ini dapat berasal dari infeksi kumanpatogen yang
persisten (malaria), bahan yang terhirup (spora jamuryang menimbulkan alveolitis alergik
ekstrinsik) atau dari jaringansendiri (penyakit autoimun). Infeksi dapat disertai dengan
antigendalam jumlah berlebihan, tetapi tanpa adanya respons antibodi yangefektif.

4. Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV

Reaksi tipe IV disebut juga reaksi hipersensitivitas lambat, cellmediatif immunity


(CMI), Delayed Type Hypersensitivity (DTH) ataureaksi tuberculin yang timbul lebih
dari 24 jam setelah tubuh terpajandengan antigen. Reaksi terjadi karena sel T yang sudah
disensitasitersebut, sel T dengan reseptor spesifik pada permukaannya akandirangsang
oleh antigen yang sesuai dan mengeluarkan zat disebutlimfokin. Limfosit yang
terangsang mengalami transformasi menjadibesar seperti limfoblas yang mampu merusak
sel target yangmempunyai reseptor di permukaannya sehingga dapat terjadikerusakan
jaringan. Antigen yang dapat mencetuskan reaksi tersebut dapat berupa jaringan asing
(seperti reaksi allograft), mikroorganisme intra seluler(virus, mikrobakteri, dll). Protein
atau bahan kimia yang dapatmenembus kulit dan bergabung dengan protein yang
berfungsi sebagaicarrier. Selain itu, bagian dari sel limfosit T dapat dirangsang
olehantigen yang terdapat di permukaan sel di dalam tubuh yang telahberubah karena
adanya infeksi oleh kuman atau virus, sehingga sellimfosit ini menjadi ganas terhadap sel
yang mengandung antigen itu(sel target). Kerusakan sel atau jaringan yang disebabkan
olehmekanisme ini ditemukan pada beberapa penyakit infeksi kuman(tuberculosis, lepra),
infeksi oleh virus (variola, morbilli, herpes),infeksi jamur (candidiasis, histoplasmosis)
dan infeksi oleh protozoa(leishmaniasis, schitosomiasis)
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Imunitas adalah perlindungan daripenyakit, khususnya penyakit infeksi. Sel-sel dan


molekul-molekul yangterlibat di dalam perlindungan membentuk sistem imun. Sedangkan
responuntuk menyambut agen asing disebutrespon imun. Imunologi adalah suatucabang yang
luas dari ilmu biomedisyang mencakup kajian mengenai semuaaspek sistem imun(kekebalan)
pada semua organismeJika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan
melindungitubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker danzat
asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannyamelindungi tubuh
juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasukvirus yang menyebabkan demam
dan flu, dapat berkembang dalam tubuh.Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan
terhadap sel tumor, danterhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko
terkenabeberapa jenis kanker.Imunologi ialah ilmu yang mempelajari sistem imunitas tubuh
manusiamaupun hewan, merupakan disiplin ilmu yang dalam perkembangannyaberakar dari
pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi.

3.2 SARAN

Dengan demikian sebagai penulis makalah ini, kami mengharapkan saran dan kritik
karena masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki agar teman-teman mahasiswa yang
membaca ataupun Dosen yang membimbing agar memberikan masukan demi kesempurnaan
penulisan Makalah yang berjudul “Dasar imunologi”.
DAFTAR PUSTAKA

Akib, Arwin AP, dkk., 2007. Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, Edisi 2. Jakarta:IDAIAnonim.
Reaksi Antigen-Antibodi dan Prinsip

Aryulina dkk. 2007. Biologi SMA dan MA Kelas XII . Jakarta: Erlangga (Esis)

Bratawidjaja KG. 2004. Immunologi Dasar 6 th Jakarta

Fried George H. dan George J. Hademenos. 2006.Schaum’s Outlines of Theoryand Problem of


Biology.Jakarta:

Judarwanto, Widodo. 2012. Reaksi Hipersensitivitas. Jakarta: Children

AllergyOnlineClinic.Kresno, S. 2003. Ilmu Dasar Onkologi. Jakarta: PT Quparada Makuda

PerkasaMader, SS. 2010. Human Biology, sixth edition. USA: The McGraw-HillCompanies, Inc

Rifai, Muhaimin. 2011.Konsep Imunologi. Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai