Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH IMUNOLOGI FARMASI

‘’KEDUDUKAN DAN PERAN IMUNOLOGI DALAM ILMU KEFARMASIAN’’

DISUSUN OLEH :
NAMA : AHMAD FAUZI
NIM : 202511056
KELAS : A FARMASI
DOSEN PENGAMPUH : H. MUHDAR, S.ST.,M.Kes

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
KOLAKA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah yang
berjudul ‘’KEDUDUKAN DAN PERAN IMUNOLOGI DALAM ILMU KEFARMASIAN’’ ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

PENYUSUN

AHMAD FAUZI

2
DAFTAR ISI

Sampul ...................................................................................................................................................1

Kata pengantar .......................................................................................................................................2

Daftar isi .................................................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan .................................................................................................................................4

A. Latar belakang ..........................................................................................................................4


B. Rumusan masalah ......................................................................................................................4
C. Tujuan .......................................................................................................................................5

Bab II Pembahasan ...................................................................................................................................6

A. Peran dan Kedudukan Imunologi dalam farmasi.......................................................................6

Bab III Penutup ........................................................................................................................................8

A. Kesimpulan ................................................................................................................................8
B. Saran ..........................................................................................................................................8

Daftar pustaka ...........................................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem imun merupakan serangkaian dari molekul, sel dan organ yang bekerja sama
dalam mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, seperti
bakteri, jamur dan virus. Kesehatan tubuh kita tergantung pada kemampuan sistem imun untuk
mengenali dan menghancurkan serangan ini.

Imunologi adalah ilmu yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun
(kekebalan) pada semua organisme. Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai
disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin seperti: malfungsi sistem
imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun,
penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem
imun. Imunologi juga di katakana sebagai suatu bidang ilmu yang luas yang meliputi penelitian
dasar dan penerapan klinis, membahas masalah antigen, antibody, dan fungsi-fungsi
berperantara sel terutama yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi
biologic yang bersifat hipersensitif, alergi dan penolakan jaringan asing.

Sistem imun adalah kompleks, suatu rangkaian proses, diatur dengan ketat, yang
memerlukan hospes untuk mendeteksi perubahan sel-sel dalam hospes atau sel-sel eksogenus
yang tidak diinginkan. Tujuan utama respon imun, adalah untuk melindungi individu dari
tantangan dan untuk memperbaiki homeostasis. Tujuan ini memerlukan sistem imun untuk
mengenal tantangan tantangan yang mengganggu, merespon dengan cepat atau dengan
penundaan dan kemudian memperbaiki tempat masuknya tantangan tersebut. Beberapa
mekanisme terutama menggantungkan pada interaksi antara sel-sel, sedangkan mekanisme
yang lain diperantarai oleh substansi humoral (senyawa larut yang disekresi oleh bermacam-
macam sel).

Sistem imun dalam tubuh menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang
disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi respon
terhadap masuknya pathogen atau antigen tertentu kedalam tubuh.

2.1. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Peranan imunologi dalam bidang farmasi?
2. Kedudukan imunologi dalam bidang farmasi?

4
3.1. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Imunologi Farmasi dan agar dapat memberikan wawasan serta manfaat bagi para pembaca
mengenai “Kedudukan serta Peran Imunologi dalam Ilmu Kefarmasian”.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kedudukan dan Peran Imunologi dalam Kefarmasian


1. Pembuatan Vaksin
Dalam berkembangnya imunologi, vaksin merupakan yang pertama ditemukan untuk
membantu tubuh mengenali bahaya penyakit yang akan datang. Seperti yang telah kita
ketahui, vaksin terbuat dari virus yang telah dirusak atau dikristalkan atau dalam kata lain
virus yang telah dimatikan sehingga tidak mampu untuk menyerang tubuh kita karena ia tidak
berbahaya lagi. Akan tetapi, tubuh tetap akan mengenalinya sebagai benda asing yang berasal
dari luar tubuh sehingga sistem pertahanan tubuh menjadi aktif akibat adanya virus dari vaksin
tersebut. Saat tubuh mengenali adanya bahaya tersebut, butuh waktu beberapa hari untuk
dapat menbentuk sistem pertahanan yang kuat untuk dapat menyerang virus tersebut. Akan
tetapi, ketika virus yang sama (real virus) benar-benar menyerang tubuh untuk yang kedua
kalinya, sistem pertahanan tubuh akan merespon dengan sangat cepat disebabkan karena
sistem imun mempunyai memori yang dapat mengingat bahwa tubuh pernah terserang oleh
virus tersebut. Sehingga tubuh dapat menghancurkannya dengan cepat.

2. Diagnosis Penyakit
Alam mendiagnosa suatu penyakit, ternyata dapat dilakukan dengan mengecek
antibodi terhadap virus/bakteri yang seseorang miliki. Antibodi tersebut bisa menggambarkan
seberapa parah kondisi orang yang terkena virus tersebut.

3. Terapi
Jika antibodi terhadap virus/bakteri dapat digunakan untuk mendeteksi atau
mendiagnosa suatu penyakit, maka antibodi terhadap toksin/bisa juga dapat dimanfaatkan.
Antibodi terhadap toksin/bisa dapat digunakan dalam terapi, contohnya seperti ketika
seseorang tergigit oleh ular yang memiliki bisa, maka antibodi terhadap bisa tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menyembuhkannya.

4. Pembuatan Obat yang Mempengaruhi Respon Imun


Obat yang dapat mempengaruhi sistem imun yaitu Transfer Factor. Pada awalnya,
transfer factorini dicetuskan oleh Dr. Sherwood yang menyatakan bahwa sistem imun
seseorang yang pernah terkena penyakit TBC dapat dipindahkan ke sistem imun seseorang
yang belum pernah terkena penyakit TBC melalui sel darah putih. Sehingga ketika itu, para
peneliti gencar untuk meneliti hal tersebut. Namun, suatu ketika penelitian tersebut sempat
terhenti karena 2 hal yaitu, ditemukannya antibiotik yang harganya lebih murah dibandingkan

6
dengan transfer factor dan ditemukannya indikasi virus HIV serta Hepatitis C pada serum
darah yang sedang diteliti tersebut. Setelah berpuluh-puluh tahun, ternyata terdapat dua orang
ahli yang menemukan bahwa transfer factor diturunkan dari setiap ibu kepada anaknya
melalui plasenta dan kolostrum. Oleh karena itu, ketika bayi baru lahir, penting sekali agar ia
mendapaytkan ASI (3 hari awal) yang mengandung kolostrum dari ibunya, jika tidak maka
sistem imunnya akan lemah dan mudah terserang penyakit.

5. Pembuatan Obat yang menginduksi Respon Imun


Obat yang menginduksi respons imun termasuk dalam golongan hapten. Hapten
merupakan suatu zat asing sejenis antigen tapi tidak dapat merangsang respon imun kecuali
jika berikatan dengan molekul pembawa yang lebih besar seperti protein. Hapten diibaratkan
sebagai antigen yang cacat karena ia hanya bisa berikatan dengan produk hasil respons imun
(antibodi) namun tidak dapat menghasilkan antibodi. Lain halnya antibodi yang akan menuju
ke limfosit T terlebih dahulu, setelah itu baru ke Limfosit B, Hapten langsung menuju ke
Limfosit B untuk berikatan dengan antibodi tanpa melalui Limfosit T. (Radji, Maksum, 2015)

Imunologi pada awalnya dikenal sebagai ilmu yang mempelajari respon tubuh terhadap
infeksi, akan tetapi, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka imunologi
didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu eksperimental yang mempelajari tentang sistem
imunitas tubuh yang dalam perkembangannya berakar dari pencegahan dan pengobatana
penyakit infeksi, dengan ruang lingkup penyakit, infeksi, dan semua disiplin ilmu kedokteran/
kesehatan. (Arlita r,Antari, 2017)

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan tubuh yang
ada pada makhluk hidup. Peranan imunologi dalam bidang ilmu kefarmasian sangat
penting karena memiliki fungsi yang baik untuk farmasi daintaranya adalah membuat
vaksin yang akan diberikan kepada makhluk hidup sebagai obat, untuk mendiagnosis
suatu penyakit yang ada didalam tubuh, memberikan terapi yang sesuai dan tepat untuk
mengobati penyakit didalam tubuh.

B. Saran

Penyusunan makalah diatas masih memiliki banyak kekurangan, oleh


karenanya, penyusun membutuhkan kritik atau saran yang bersifat membangun agar
pembuatan makalah kedepannya dapat lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arlita L, Antari 2017. Buku Imunologi Dasar. Deepublish 217

Radji, Maksum. 2015. Imunologi dan Virologi Edisi Revisi. Jakarta: PT isfi penerbitan

Anda mungkin juga menyukai