DISUSUN OLEH :
NAMA : AHMAD FAUZI
NIM : 202511056
KELAS : A FARMASI
DOSEN PENGAMPUH : H. MUHDAR, S.ST.,M.Kes
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah yang
berjudul ‘’KEDUDUKAN DAN PERAN IMUNOLOGI DALAM ILMU KEFARMASIAN’’ ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PENYUSUN
AHMAD FAUZI
2
DAFTAR ISI
Sampul ...................................................................................................................................................1
A. Kesimpulan ................................................................................................................................8
B. Saran ..........................................................................................................................................8
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem imun merupakan serangkaian dari molekul, sel dan organ yang bekerja sama
dalam mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, seperti
bakteri, jamur dan virus. Kesehatan tubuh kita tergantung pada kemampuan sistem imun untuk
mengenali dan menghancurkan serangan ini.
Imunologi adalah ilmu yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun
(kekebalan) pada semua organisme. Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai
disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin seperti: malfungsi sistem
imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun,
penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem
imun. Imunologi juga di katakana sebagai suatu bidang ilmu yang luas yang meliputi penelitian
dasar dan penerapan klinis, membahas masalah antigen, antibody, dan fungsi-fungsi
berperantara sel terutama yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi
biologic yang bersifat hipersensitif, alergi dan penolakan jaringan asing.
Sistem imun adalah kompleks, suatu rangkaian proses, diatur dengan ketat, yang
memerlukan hospes untuk mendeteksi perubahan sel-sel dalam hospes atau sel-sel eksogenus
yang tidak diinginkan. Tujuan utama respon imun, adalah untuk melindungi individu dari
tantangan dan untuk memperbaiki homeostasis. Tujuan ini memerlukan sistem imun untuk
mengenal tantangan tantangan yang mengganggu, merespon dengan cepat atau dengan
penundaan dan kemudian memperbaiki tempat masuknya tantangan tersebut. Beberapa
mekanisme terutama menggantungkan pada interaksi antara sel-sel, sedangkan mekanisme
yang lain diperantarai oleh substansi humoral (senyawa larut yang disekresi oleh bermacam-
macam sel).
Sistem imun dalam tubuh menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang
disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi respon
terhadap masuknya pathogen atau antigen tertentu kedalam tubuh.
4
3.1. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Imunologi Farmasi dan agar dapat memberikan wawasan serta manfaat bagi para pembaca
mengenai “Kedudukan serta Peran Imunologi dalam Ilmu Kefarmasian”.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. Diagnosis Penyakit
Alam mendiagnosa suatu penyakit, ternyata dapat dilakukan dengan mengecek
antibodi terhadap virus/bakteri yang seseorang miliki. Antibodi tersebut bisa menggambarkan
seberapa parah kondisi orang yang terkena virus tersebut.
3. Terapi
Jika antibodi terhadap virus/bakteri dapat digunakan untuk mendeteksi atau
mendiagnosa suatu penyakit, maka antibodi terhadap toksin/bisa juga dapat dimanfaatkan.
Antibodi terhadap toksin/bisa dapat digunakan dalam terapi, contohnya seperti ketika
seseorang tergigit oleh ular yang memiliki bisa, maka antibodi terhadap bisa tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menyembuhkannya.
6
dengan transfer factor dan ditemukannya indikasi virus HIV serta Hepatitis C pada serum
darah yang sedang diteliti tersebut. Setelah berpuluh-puluh tahun, ternyata terdapat dua orang
ahli yang menemukan bahwa transfer factor diturunkan dari setiap ibu kepada anaknya
melalui plasenta dan kolostrum. Oleh karena itu, ketika bayi baru lahir, penting sekali agar ia
mendapaytkan ASI (3 hari awal) yang mengandung kolostrum dari ibunya, jika tidak maka
sistem imunnya akan lemah dan mudah terserang penyakit.
Imunologi pada awalnya dikenal sebagai ilmu yang mempelajari respon tubuh terhadap
infeksi, akan tetapi, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka imunologi
didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu eksperimental yang mempelajari tentang sistem
imunitas tubuh yang dalam perkembangannya berakar dari pencegahan dan pengobatana
penyakit infeksi, dengan ruang lingkup penyakit, infeksi, dan semua disiplin ilmu kedokteran/
kesehatan. (Arlita r,Antari, 2017)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan tubuh yang
ada pada makhluk hidup. Peranan imunologi dalam bidang ilmu kefarmasian sangat
penting karena memiliki fungsi yang baik untuk farmasi daintaranya adalah membuat
vaksin yang akan diberikan kepada makhluk hidup sebagai obat, untuk mendiagnosis
suatu penyakit yang ada didalam tubuh, memberikan terapi yang sesuai dan tepat untuk
mengobati penyakit didalam tubuh.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Radji, Maksum. 2015. Imunologi dan Virologi Edisi Revisi. Jakarta: PT isfi penerbitan