INTISARI
ABSTRACT
secara langsung akan mengubah titik reversible (Tjay & Rahardja 2007).
pengatur suhu di hipotalamus Obat tradisional dapat
sehingga menghasilkan panas. Suhu digunakan jika lebih menguntungkan,
tubuh normal berkisar antara 36,5o C selain itu banyak masyarakat yang
– 37o C. Kenaikan suhu tubuh di atas menggunakan obat tradisional
41,2o C disebut dengan hiperpireksia, sebagai obat alternatif. Masyarakat
sedangkan suhu tubuh di bawah 35o C masih cenderung untuk melestarikan
disebut dengan hipotermia (Newman dan menggunakan tanaman obat yang
2009). telah digunakan secara turun temurun
Demam dapat diterapi dengan dalam menanggulangi penyakit.
menggunakan obat antipiretik antara Keadaan ini dapat dilihat dari
lain paracetamol (Tjay & Rahardja banyaknya pengguna jamu di seluruh
2002). Mekanisme kerja obat pelosok Indonesia. Salah satu bahan
adalah 15 gram rimpang bengle yang polar, tidak toksik, tidak mudah
segar dicuci lalu diparut, tambahkan ditumbuhi mikroba, kapang maupun
½ cangkir air panas (bisa diberi madu kuman (Inayati 2010). Etanol 96%
2 sendok makan) diaduk merata lalu dapat digunakan untuk
diperas dan disaring, minum 2 kali menghilangkan pengotor yang tidak
sehari (Harbie 2015). Menurut dapat larut pada kadar etanol yang
penelitian sebelumnya rimpang rendah seperti protein dan mineral
bengle berkhasiat sebagai anthelmitik (Fardhani 2014).
(obat cacing), antimikroba dan Vaksin DTP-HB-Hib
antipiretik (Pudjiastuti et al. 2001; digunakan induksi karena dapat
Susanti et al. 2015; Astuti 2013). menimbulkan demam. Hewan uji
Metode ekstraksi yang disuntikkan vaksin DTP-HB-Hib 0,2
digunakan dalam penelitian kali ini ml secara intramuskular pada bagian
adalah maserasi. Maserasi merupakan paha untuk menginduksi terjadinya
suatu proses penyarian simplisia demam. Suhu meningkat (≥1°C) pada
dengan menggunakan pelarut dengan
5
dilakukan dengan metode induksi AUCk : AUC total suhu tubuh terhadap waktu untuk
vaksin DTP-HB-Hib 0,2 ml selama 5 kontrol negatif (CMC Na)
jam secara intramuskular. Hewan uji AUCP : AUC total suhu tubuh terhadap waktu untuk
kemudian diberikan sediaan oral kelompok perlakuan tiap individu
Tanin + -
Minyak atsiri + +
Tabel 1. Perhitungan rendemen simplisia
Alkaloid + +
Bobot Bobot Rendemen %
basah simplisia b/b Triterpenoid + +
(gram) (gram)
Steroid - -
5000 1255 25,10
Keterangan :
Tabel 2. Perhitungan rendemen serbuk + mengandung senyawa
rimpang bangle - tidak mengandung senyawa
Bobot Bobot Rendemen
simplisia serbuk % b/b Hasil uji antipiretik
(gram) simplisia
(gram)
Uji aktivitas antipiretik
1255 812 64,70 ekstrak etanol rimpang bengle
dilakukan pada tikus putih jantan
tanin, triterpenoid, minyak atsiri, dan hewan uji tikus putih jantan, yang
digital digunakan karena relatif cepat V 36,40 38.08 36.68 36.18 35.84 35.78
Gambar 1. Grafik rata-rata suhu rektal tikus pula kemampuan menurunkan suhu
39.5
38.5 tubuh pada tikus.
37.5
Tabel 5. Hasil perhitungan rata-rata AUC
36.5
Suhu (˚C)