Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN 2

PEMBUATAN SIMPLISIA DAUN MENGKUDU

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tanaman mengkudu merupakan tanaman tahunan (perenial) yang


berbentuk perdu, dengan ketinggian antara 3-8 m, batang tanaman keras dan
berkayu yang tumbuh ke atas serta mempunyai banyak percabangan. Cabang-
cabang tumbuh mendatar dengan arah keluar kanopi tanaman. Daun termasuk
daun tunggal, terdiri atas satu helai daun setiap satu tangkai daun (petiolus).
Berbentuk lonjong, dengan ukuran panjang antara 10-40 cm dan lebar antara
15-17 cm, tergantung tingkat kesuburan tanaman. Permukaan daun bagian atas
berwarna hijau mengkilap, sedangkan permukaan bagian bawah berwarna
hijau agak pucat. Tangkai daun pendek dan melekat pada batang atau cabang
secara berselang-seling atau berpasangan. Semakin subur pertumbuhan
tanman, semakin rimbun dan besar ukuran daunnya. Berikut penjelasan
bagian-bagian tanaman mengkudu (Anonim, 2010)

Daun mengkudu Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak


berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya
jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm, tepi daun rata, ujung lancip pendek.
Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hijau mengkilap,
tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. ukuran daun
penumpu bervariasi, berbentuk segi tiga lebar. Daun mengkudu dapat dimakan
sebagai sayuran. Nilai gizi tinggi karena banyak mengandung vitamin A.

Tanaman obat ini merupakan bahan obat tradisional yang sudah sangat
populer bagi masyarakat Indonesia. Tanaman obat dapat dirancang sebagai
komuditas ekspor non-migas yang penting, terutama setelah manusia
cenderung lebih senang menggunakan bahan alami dibandingkan dengan obat
sintetis. Di indonesia dikenal lebih dari 20.000 jenis tanaman obat. Namun,
baru 1000 jenis saja yang sudah didata, sedangkan baru sekitar 300 jenis yang
sudah dimanfaatkan untuk pengobatan salah satunya yaitu daun mengkudu
(Haryana, 2004).

Daun mengkudu mengandung zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.


Daun mengkudu mengandung senyawa kimia yang sangat bermanfaat bagi
manusia dan banyak mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten,
askorbin, alkaloid, riterpenoid, pro-xeronine, methoxy, saponin, flavonoid,
polifenol, alizarin, antraquinon, scolopetin, acubin, imunostimulan, asam
capron serta asam caprylat (Sastrohamidjojo, 1996). Sebagai salah satu spesies
tanaman obat daun mengkudu telah diuji klinis menyangkut kandungan kimia,
khasiat dan keamanan penggunanya (Rukmana, 2002).

Menurut Artanti dkk (2006), menyatakan bahwa sejumlah tanaman obat


yang mengandung flavonoid dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan,
antivirus, antiradang, antialergi, antikanker dan juga antibakteri yang dapat
menghambat pertumbuhan beberapa bakteri antara lain Bacillus subtilis,
Bacillus cereus, Pseudomonas airugenosa, dan Staphylococcus aureus
(Djauharia, 2003).

I.2 Tujuan Praktikum

1.Mahasiswa diharapkan memahami pengertian simplisia dan tahapan proses


pembuatan simplisia.

2.Mengetahui dan memahami cara pembuatan simplisia.

3.Mengetahui dan memahami pemeriksaan makroskopik terhadap simplisida.

4.Mengetahui dan memahami pemeriksaan mikroskopik terhadap simplisida.


I.3 Manfaat praktikum

Mahasiswa dapat mengetahui bahan bahan alam dalam hal ini tanaman yang
bepotensi untuk dikembangkan menjadi suatu obat tradisional ataupun modern dan
lebih dapat mengenal karakteristik dari masing masing tanaman obat.dan bahan –
bahan alam,dalam hal ini tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi suatu
obat tradisional ataupun modern dan dapat lebih mengenal karakteristik khas dari
masingmasing tanaman obat baik secara makroskopik,mikroskopik,ataupun
pendahuluan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA1

I.1 URAIAN UMUM TENTANG DAUN MENGKUDU

Menurut Waha(2009),tanaman mengkudu berasal dari Asia Tenggara.pada


tahun 100 Sm,mereka membawa hewan dan tanaman yang dianggap sangat
penting,termasuk mengkudu.mengkudu oleh orang Polinesia dikenal dengan nama
Noni.Orang Polinesia bisa menggunakan tanaman mengkudu untuk mengobati
berbagai macam penyakit antara lain tumor,luka kulit,gangguan
pernapasan(termasuk asma),demam,dan penyakit usia lanjut .Pada tabib Polinesia
selalu menggunakan mengkudu dalam setiap resep pengobatannya.
Menurut Guppy ilmuan yang mempelajari tentang mengkudu sekitar tahun
1900,60% dari 80 spesies yang ada,hanya 20 spesies yang mempunyai nilai
ekonomi .Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer,Sehingga disebut
Oueen Morinda( Waha 2009).

Orang-orang Eropa pada tahun 1849 menemukan manfaat lain tanaman


mengkudu yaitu zat pewarna,karena kandungan Morindon dan Morindin yang
terdapat pada akar.Penelitian tentang pemanfaatan mengkudu terus
dilakukan,mulaila ditemukan zat anti bakteri pada tanaman mengkudu pada tahun
1950.Selanjutnya sekitar tahun 1960-1980 dilakukan riset-riset untuk
membuktikan bahwa tanaman mengkudu dapat menurunkan tekanan darah.Pada
tahun 1972 ahli Biokimia Dr.Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian tentang
xeronine dalam mengkudu dan pada tahun 1993 ditemukan zat antikanker
(Damnacanthal) dalam buah mengkudu (Waha,2009).

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang


belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain.simplisia
merupakan bahan yang dikeringkan.simplisia dapat berupa simplisia
nabati,simplisia hewani,dan simplisia pelikan atau mineral.dan untuk mmenuhi
persyaratan minimal tersebut,ada beberapa faktor berpengaruh,antara lain adalah.

1. Bahan baku simplisia


2. Proses pembuatan simplisia
3. Cara pengepakan dan pembuatan simplisia

2.2 URAIAN TANAMAN DAUN MENGKUDU

A. Klasifikasi tumbuhan
 Divisi : Spermatophyta
 Sub divisi : Angiospermae
 Kelas : Dicotyledone
 Anak kelas : Sympatalae
 Bangsa : Rubiales
 Suku : Rubiaceae
 Marga / genus : Morinda
 Jenis / spesies : Morinda citrifolia L.

B. Nama Lain
Nama tanaman Morinda citrifolia L mempunyai nama daerah : Eodu, mengkudu,
bengkudu, (Sumatera) ; kudu, cengkudu, kemudu, pace (Jawa); wangkudu,
manakudu, bakulu (Nusa tenggara); dan di Kalimantan di kenal dengan nama
mangkudu, wangkudu, dan labanan (Wijayakusuma, 1995).

C. Morfologi

Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan tinggi 4-8 cm. Batang berkayu, bulat,
kulit kasar, percabangan monopoidal. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan
pangkal runcing. Panjang 10-40 cm. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai,
benang sari 5. Buah bongkol, permukaan tidak teratur, berdaging, panjang 5-10
cm, hijau kekuningan (Syamsul hidayat dan Hutapea,1991).

Posisi tanaman daun mengkudu ini berhadapan bersilang ,melekat pada


batang,jenis daunmengkudu ini termasuk kedalam daun tunggal ,detail daun
berbentuk bangun jorong,tpi daunnya rata dengan pangkal,ujung daun
runcing,permukaan daun licin mengkilat,pertulangan daun menyirip,perurutan
daun yaitu tulang daun mencapai tepi daun ,tekstur keras,dan warna hijau tua.

D. Kandungan

Bukan hanya buah mengkudu saja yang memiliki kandungan,tapi juga


daunnya mengandung senyawa kimia.diantaranya
antrakuinon,alkohol,saponin,flavanoid,dan terpenoid yang berperan sebagai
antibaktei, sebuah penelitian diketahui daun mengkudu atau morinda citrifolia
Buah mengkudu mengandung skopoletin, rutin, polisakarida, asam askorbat, β-
karoten, 1-arginin, proxironin, dan proxeroninase, iridoid, asperolusid, iridoid
antrakinon, asam lemak, kalsium, vitamin B, asam amino, glikosida, dan juga
glukosa (Sjabana dan Bahalwan, 2002; Wijayakusuma dan Dalimartha, 1995).
Selain itu juga dikandung senyawa-senyawa seperti, morindon, rubiadin, dan
flavonoid (Bangun dan Sarwono, 2002).

E. Manfaat

1. Manfaat Daun Mengkudu untuk Mengatasi Ruam Kulit


2. Mengatasi Sirkulasi Menstruasi Tidak Teratur
3. Mengurangi Stress
4. Manfaat Daun Mengkudu untuk Mengatasi Encok
5. Mencegah Stroke
6. Mengurangi Berat Badan
7. Manfaat Daun Mengkudu untuk Mencegah Hipertensi
8. Mencegah kanker
Melawan kanker, zat antioksidan dalam daun mengkudu dapat
membunuh virus penyebab kanker serta meningkatkan sistem imun
dalam tubuh agar terhindar dari berbagai virus penyakit. Melawan
kanker, zat antioksidan dalam daun mengkudu dapat membunuh virus
penyebab kanker serta meningkatkan sistem imun dalam tubuh agar
terhindar dari berbagai virus penyakit. Zat antioksidan ini dapat
memperlambat penuaan dini yang memberikan nutrisi pada jaringan
sel-sel kulit, melawan radikal bebas.
Mengatasi peradangan, zat anti inflamasi dapat membasmi bakteri,
virus penyebab peradangan sehingga lebih mudah disembuhkan.

2.3.Metode ekstraksi

Jelasin....

Tujuan ektraksi..?

Manfaat ekstraksi..?

Metode perkolasi....?

2.4.pngertian ekstrak....
BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan bahan

Alat

a. Pisau
b. Gunting
c. Rak cuci atau baskom
d. Kain hitam
e. Kertas koran
f. Kantong

Bahan

a. Rimpang temulawak
b. Rimpang kunyit
c. Rimpang jahe
d. Rimpang lengkuas
e. Daun mengkudu
f. Daun sirih
g. Daun sirsak
h. Daun kelor
i. Bunga kembang sepatu
j. Biji petai cina
k. Biji pala
l. Kulit batang mangga
m. Kulit batang ketapang
n. Kulit batang kelor

II .2 Cara kerja(simplisia daun mengkudu)

Alat dan bahan yang dibutuhkan disiapkan,kemudian sampel disortasi


basah.Sampel yang sudah dicuci diranjang dengan cara dipisahkan dari tulang
daunnya,lalu digunting seperti dadu dan jangan terlalu besar, dengan ukuran yang
tipis lalu letakkan di atas kertas koran.setelah ditata rapi,dikeringkan .setelah
kering,sampel disortasi kering lalu dikemas dalam sak obat.

Sampel daun mengkudu di potong seperti dadu dan jangan terlalu


besar,dengan ukuran yang tipis.

1. Sortasi basah dilakukan untuk memisahkah kotoran dari sampel daun


tersebut
2. Pencucian dilakukan untuk membersihkan tanah atau debu yang ada dari
sampel daun tersebut
3. Perajangan proses mempercepat pengeringan
4. Timbang sampel untuk mengetahui berat sampel awal,untuk menghitung
nilai renterment dan tidak boleh kira kira
5. Pengeringan (2 hari) pengeringan ini tidak boleh sembarangan.ada 2 cara
pengeringan yang di anjurkan.yaitu secara alami(menggunakan sinar
matahari) dan secara buatan(menggunakan oven)tetapi pada pebuatan
simplisia kali ini kita akan menggunakan proses pengeringan dengan cara
alami menggunakan cahaya matahari.
 Untuk sampel daun proses pngeringan nya tidak bolh langsung di bawah
sinar matahari tetapii dengan cara di angin angikan saja
 Jika sampel daun langsung kesina matahari sampel daun tersebut akan
beruba warna menjadi hitam/kecoklatan
 Pengeringan ini harus di alas karung dan koran,supaya sampel daun
tersebut tdak lengket dan cepat mengering.
6. Disortasi kering adalahproses pemisahan(membersihkan kotoran atau debu
yang menempel pada saat pengeringan) mengetahui sampel keringketika
di tekuk kemudiantidak mengeluarkan air maka sampel tersebut telah
kering.
7. Sampel yang telah kering di timbang kemballi untuk penimbangan akhir
8. Tahap terakhir sampeldibagi 2 ,setengah nya di masukkan ke dalam plastik
(untuk proses praktikum ekstrasif)di simpan baik baik

Dan sisa dari pembagian 2 tersebut di bagi lagi menjadi2.setengan di


masukkan kedalam botol selai dan setengah nyalagi di haluskan (untuk
menjadi serbuk)

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI


PEMBUATAN SIMPLISIA
DAUN MENGKUDU(Morinda citrifolia L )
DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. Jodi Saputra (19110028)


2. Marisa Putri (19110049)
3. Elsa Fitri amalia (19110050)
4. Putri Rahmawati (19110056)

Dosen Pengampu: Sabda Wahab.,S.Farm.,M.H

FALKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KADER BAGSA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2020-2021

Anda mungkin juga menyukai