Anda di halaman 1dari 12

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Daun Sirih (Piper betle L.)
2.1.1.1 Klasifikasi tanaman
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnolipsida
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.
Binomial name : Piper betle L. (21)

Gambar 2.1. Daun Sirih (Piper betle L.)

2.1.1.2 Morfologi Tanaman


Daun Sirih termasuk dalam famili Piperaceae, merupakan jenis
tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain, yang tingginya 5-
15 meter. Sirih memiliki daun tunggal letaknya berseling dengan bentuk
bervariasi mulai dari bundar telur atau bundar telur lonjong, pangkal
berbentuk jantung atau agak bundar berlekuk sedikit, ujung daun runcing,
pinggir daun rata agak menggulung ke bawah, panjang 5-18 cm, lebar 3-12
cm. Daun berwarna hijau, permukaan atas rata, licin agak mengkilat, tulang
daun agak tenggelam; permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun

5
6

menonjol, bau aromatiknya khas, rasanya pedas. Sedangkan batang


tanaman berbentuk bulat dan lunak berwarna hijau agak kecoklatan dan
permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut(13).

2.1.1.3 Habitat
Sirih senang tumbuh di daerah hutan agak lembab dengan keadaan
tanah yang lembab. Daerah yang mempunyai curah hujan 2250 - 4750 mm
per tahun merupakan daerah yang sangat disenangi dan ditanam hingga
ketinggian 900 m dpl. Sirih menyukai daerah yang teduh dan terlindung
dari angin, dan pada daerah yang beririgasi baik dengan tanah berlempung
dan kaya bahan organik dengan pH 7 - 7.5 (21).

2.1.1.4 Kegunaan Daun Sirih


Tanaman sirih sudah lama dikenal sebagai tanaman obat dan
banyak tumbuh di Indonesia. Bagian dari tanaman sirih yang dimanfaatkan
sebagai obat adalah daunnya. Secara tradisional, sirih dipakai sebagai obat
sariawan, sakit tenggorokan, obat batuk, obat cuci mata, obat keputihan,
pendarahan pada hidung/mimisan, mempercepat penyembuhan luka,
menghilangkan bau mulut dan mengobati sakit gigi(12).
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang
(betelphenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan chavicol
yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti
jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan
bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan,
menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain
itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah,
dan menghentikan perdarahan(22).
7

2.1.1.5 Kandungan Kimiawi Daun Sirih


Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung
minyak atsiri 1 - 4,2 %, air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor,
vitamin A, B, C, yodium, gula dan pati. Dari berbagai kandungan tersebut,
dalam minyak atsiri terdapat fenol alam yang mempunyai daya antiseptik 5
kali lebih kuat dibandingkan fenol biasa (bakterisid dan fungisid) tetapi
tidak sporasid. Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap
dan mengandung aroma atau wangi yang khas. Minyak atsiri dari daun
sirih mengandung 30% fenol dan beberapa derivatnya. Minyak atsiri
terdiri dari hidroksi kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metileugenol,
karbakrol, terpen, seskuiterpen, fenilpropan, dan tannin. Kavikol
merupakan komponen paling banyak dalam minyak atsiri yang memberi
bau khas pada sirih. Kavikol bersifat mudah teroksidasi dan dapat
menyebabkan perubahan warna. Flavonoid memiliki aktivitas sebagai
antiviral, antibakteri, antikarsinogenik, dan antiinflamasi. Mekanisme
fenol sebagai agen anti bakteri berperan sebagai toksin dalam protoplasma,
merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel bakteri.
Senyawa fenolik bermolekul besar mampu menginaktifkan enzim
essensial di dalam sel bakteri meskipun dalam konsentrasi yang sangat
rendah. Fenol dapat menyebabkan kerusakan pada sel bakteri, denaturasi
protein, menginaktifkan enzim dan menyebabkan kebocoran sel(24).

2.1.2 Ekstrak
2.1.2.1 Pengertian tentang ekstrak
Ekstrak yaitu berupa sediaan kering, kental atau cair yang dibuat
dengan cara menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang
cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung(15).
Berdasarkan atas sifatnya ekstrak dapat dikelompokkan menjadi 3
yaitu :
1.) Ekstrak encer (extractum tennue), sediaan ini memiliki konsentrasi
seperti madu dan dapat dituang.
8

2.) Ekstrak kental (extractum spissum), sediaan ini liat dalam keadaan
dingin dan tidak dapat dituang. Kandungan airnya sampai jumlah 30%.
3.) Ekstrak kering (extractum siccum), sediaan ini memiliki konsentrasi
kering dan mudah digosokkan, melalui penguapan cairan pengekstraksi
kandungan lembab tidak lebih dari 5 %(14).
2.1.3 Kromatografi Lapis tipis (KLT)
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan teknik analisis yang
digunakan untuk mengidentifikasi senyawa dalam suatu campuran. Prinsip
KLT adalah migrasi analit melewati fase diam, dibawah pengaruh fase
gerak yang bergerak fase diam dengan aksi kapilaritas. Jarak pergerakan
analit ditentukan oleh afinitas relatif analit dengan fase diam atau pun fase
geraknya. Metode KLT ini cukup terpercaya, sederhana, murah, dan
fleksibel. Namun, metode ini memiliki kelemahan sensitivitasnya jarang
dibatasi, tidak cocok untuk senyawa volatile dan lain-lain(20).
Jenis fase diam yang digunakan pada umumnya silica gel GF 254,
yaitu silica gel yang dapat berpendar pada UV 254 nm. Sedangkan fase
gerak pada umumnya merupakan campuran beberapa pelarut organik
sesuai dengan campuran yang dianalisis. Deteksi senyawa dalam KLT
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu(20):
a. Visualisasi, melihat komponen penyusun yang telah terpisah setelah
pengembangan. Ada 2 macam teknik yang dikenal secara luas yaitu
destruktif, merusak sample secara irreversible (menggunakan reagen
semprot); dan non destruktif, tanpa merusak sampel (melihat dibawah
sinar Ultra Violet).
b. Identifikasi, dengan membandingkan posisi spot dengan senyawa
standar atau pun dengan visualisasi khusus.
Kromatografi lapis tipis mempunyai prinsip memisahkan senyawa
berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarutnya. Jarak
pengembangan senyawa pada kromatogram biasanya dinyatakan dengan
angka Rf atau hRf. Perhitungan Retadation Factor (Rf) adalah sebagai
berikut:
9

Rf = Jarak titik pusat bercak dari titik awal


Jarak garis depan dari titik awal
Angka Rf berjangka antara 0,00 dan 1,00 dan hanya dapat
ditentukan dua desimal. hRf ialah angka Rf dikalikan faktor 100 (h),
menghasilkan nilai berjangka 0-100. Angka Rf merupakan fungsi
sejumlah faktor, angka ini harus dianggap sebagai petunjuk saja. Angka
hRf ini menjadi alasan untuk menunjukan letak suatu senyawa pada
kromatogram(23).
Untuk mengetahui golongan senyawa dalam ekstrak daun sirih
hijau yang aktif dapat diamati nilai Rf-nya serta dengan menggunakan
beberapa reagen semprot sebagai berikut(25):
a. Vanilin asam sulfat, untuk identifikasi senyawa golongan terpenoid
yang ditandai dengan perubahan warna menjadi ungu, biru.
Sedangkan warna merah muda menunjukkan sterol.
b. Dragendorff, untuk identifikasi senyawa golongan alkaloid yang
ditandai dengan perubahan warna menjadi orange sampai merah.
c. Aluminium klorida, untuk identifikasi senyawa golongan flavonoid
dimana bercak akan berflourosensi kuning.
d. Feri klorida, untuk identifikasi senyawa fenol dan tanin ditandai
dengan perubahan warna menjadi abu-abu atau hitam.

2.1.4 Jenis Tablet


2.1.4.1 Tablet
Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak,
dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau
cembung, mengandung satu jenis atau lebih bahan obat dengan atau tanpa
zat tambahan(15).
Bentuk sediaan tablet mempunyai keuntungan yang meliputi
ketepatan dosis, praktis dalam penyajian, biaya produksi yang murah,
mudah dikemas, tahan dalam penyimpanan, mudah dibawa, serta bentuk
yang memikat(7).
10

2.1.4.2 Tablet Hisap


Tablet hisap merupakan bentuk sediaan padat berbentuk cakram
yang mengandung bahan obat dan juga umumnya bahan pewangi
dimaksudkan untuk secara perlahan-lahan melarut dalam rongga mulut
untuk efek setempat dalam kecepatan yang wajar(16).
Troches dan Lozenges adalah dua nama yang umum digunakan
untuk menyebut tablet hisap pada mulanya lozenges dinamakan pastiles.
Troches dan lozenges biasanya dibuat dengan menggabungkan obat dalam
suatu bahan dasar kembang gula yang keras dan beraroma menarik(17).
Tablet hisap mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya
dengan bahan beraroma manis yang dapat membuat tablet melarut atau
hancur perlahan di mulut. Kandungan gula dan gom yang tinggi
menghasilkan larutan yang lengket dimulut yang dapat menyebabkan
pengobatan tetap berada pada permukaan yang terkena. Bahan flavour
biasanya ditambahkan pada gula berupa minyak menguap(9).
Tablet hisap digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi
rongga mulut dan ruang rahang. Sebagian obatnya didominasi oleh
antiseptika, desinfektansia, anestetika local dan ekspektoransia(14).

2.1.5 Metode Pembuatan Tablet Hisap


Ada 2 macam cara pembuatan tablet hisap yaitu peleburan
(Lozenges) dan kompresi (Troches). Secara umum dikenal 3 metode
pembuatan tablet secara kompresi yaitu granulasi basah, granulasi kering
dan kempa langsung.
1.) Metode granulasi basah (wet granulation)
Metode ini merupakan metode yang terluas digunakan dalam
memproduksi tablet kompresi. Langkah-langkah yang diperlukan dalam
pembuatan tablet dengan metode ini dapat dibagi sebagai berikut :
menimbang dan mencampur bahan-bahan, pembuatan granulasi basah,
pengayakan adonan lembab menjadi pelet atau granul, pengeringan,
pengayakan kering, pencampuran bahan pelincir, dan pembuatan tablet
dengan kompresi(16).
11

Keuntungan metode granulasi basah yaitu meningkatkan


kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk, zat aktif yang kompaktibilitasnya
rendah dalam dosis yang tinggi harus dibuat dengan metode granulasi
basah, zat aktif yang larut air dalam dosis kecil, maka distribusi dan
keseragaman zat aktif akan lebih baik kalau dicampurkan dengan larutan
bahan pengikat, sistem granulasi basah dapat mencegah segregasi
komponen penyusun tablet yang telah homogen sebelum proses
pencampuran, zat - zat yang bersifat hidrofob, sistem granulasi basah
dapat memperbaiki kecepatan pelarutan zat aktif dengan perantara cairan
pelarut yang cocok pada bahan pengikat(18).
2.) Metode granulasi kering (dry granulation)
Metode yang digunakan untuk bahan-bahan yang peka
terhadap pemanasan atau suhu tinggi dan bahan yang tidak stabil dengan
adanya air. Keuntungan dari metode granulasi kering yaitu tidak
diperlukan panas dan kelembaban dalam proses granulasi, proses
pembuatannya lebih cepat dan ekonomis. Metode ini dilakukan dengan
cara mencampurkan semua bahan sehingga homogen kemudian dilakukan
pengempaan dengan tekanan yang besar menjadi tablet besar (slug) atau
lembaran-lembaran. Slug yang dihasilkan kemudian dihancurkan, diayak
lagi untuk didapat setelah dicampur dengan komponen lain yang masih
dibutuhkan kemudian dikempa menjadi tablet.
3.) Kempa Langsung (direct compression)
Metode ini dilakukan terhadap bahan-bahan yang mudah mengalir
atau sifat kohesinya memungkinkan dikompresi dalam mesin tablet tanpa
memerlukan pembasahan dan pencampuran bahan berkhasiat dengan
bahan penolong kemudian dikompresi langsung dan tidak diperlukan
bahan pelicin(16).

2.1.6 Bahan Tambahan Tablet


Dalam pembuatan tablet hisap selain zat aktif juga digunakan
beberapa bahan tambahan. Penambahan bahan tambahan dimaksudkan
untuk membantu agar dihasilkan tablet yang memenuhi persyaratan.
12

Bahan tambahan sebaiknya dapat meningkatkan sifat aliran dan


memungkinkan pencetakan menjadi bentuk tablet yang kompak(14).

2.1.6.1 Bahan Pengisi (Diluents)


Bahan pengisi ditambahkan dengan tujuan untuk memperbesar
volume dan berat tablet. Bahan pengisi dipilih yang dapat meningkatkan
fluiditas (sifat alir) dan kompresibilitas yang baik(18).
2.1.6.2 Bahan pengikat (Binders)
Bahan pengikat adalah bahan yang digunakan untuk mengikat
serbuk menjadi granul. Bahan pengikat yang biasa digunakan yaitu gula,
jenis pati, gelatin, turunan selulosa, polivinil pirolidon (PVP), gom arab,
dan tragakan(15). Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk kering atau
cairan selama granulasi basah untuk membentuk granul atau menaikkan
kekompakan kohesi bagi tablet yang dicetak langsung(11).
2.1.6.3 Bahan pelicin (Lubricant)
Berdasarkan fungsinya, bahan pelicin dibagi menjadi 3 yaitu glidan
(untuk menaikkan / meningkatkan fluiditas massa sebelum dikempa,
sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam.
Fungsi utama dari lubrikan dalam formulasi tablet adalah untuk
mengurangi friksi antara die dan tablet selama kompresi dan untuk
mencegah melekatnya tablet pada permukaan punch. Anti adherent
mencegah lengketnya campuran (masa) tablet pada permukaan punch dan
dinding die. Bahan ini ditunjukkan untuk memacu aliran serbuk atau
granul dengan jalan mengurangi gesekan diantara partikel-partikel serta
agar tablet tidak lekat pada cetakan(7). Bahan pelicin akan ditambahkan
pada saat granul telah siap dikempa menjadi tablet. Bahan pelicin yang
digunakan adalah talk dan magnesium stearat.
2.1.6.4 Bahan pemberi rasa dan pemanis
Zat pemberi rasa biasanya dibatasi pada tablet kunyah atau tablet
hisap yang ditujukan untuk larut di dalam mulut.
13

2.1.7 Monografi Bahan


2.1.7.1 Polivinil Pirolidon (PVP)
Polivinil pirolidon (PVP) adalah suatu polimer sintetik yang dapat
digunakan sebagai bahan pengikat dengan keuntungan sebagai perekat
yang baik dalam larutan air maupun alkohol. Polivinil pirolidon juga
mempunyai kemampuan sebagai pengikat kering(11), sehingga jika dibuat
secara granulasi basah dapat meningkatkan aktifitas dari polivinil
pirolidon. Pemerian serbuk putih kekuningan, berbau lemah atau tidak
berbau, higroskopik. Kelarutan mudah larut dalam air, dalam etanol (95%)
P dan dalam kloroform P, kelarutan tergantung dari bobot molekul rata-
rata, praktis tidak larut dalam eter P(25).

Gambar 2.2. Struktur Polivinil Pirolidon (PVP)(25)

2.1.7.2 Magnesium Stearat


Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan
campuran asam-asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama
terdiri dari magnesium stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai
perbandingan. Mengandung tak kurang dari 6,8% dan tak lebih dari 8,3%
MgO. Pemerian serbuk halus, putih, bau lemah khas, mudah melekat
dikulit, bebas dari butiran, tidak larut dalam air, etanol dan juga eter(8).
Berfungsi sebagai lubrikan, glidan, antiadherent.

Gambar 2.3. Struktur Magnesium stearat(8)


14

2.1.7.3 Talk
Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang
mengandung sedikit alumunium silikat. Pemerian serbuk hablur sangat
halus, putih atau putih kelabu, berkilat, mudah melekat pada kulit dan
bebas dari butiran. Tidak larut dalam hampir semua pelarut. Penyimpanan
dalam wadah tertutup baik(8). Talkum bersifat hidrofob, biasanya
konsentrasi yang digunakan adalah 5-10 %. Dalam tablet digunakan
sebagai pelicin(8).

Gambar 2.4. Struktur Talk(8)

2.1.7.4 Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang diperoleh dari Saccharum officinarum
Linne (Familia graminiae), Beta VulgarisLinne (Familia Chenopodiaceae)
dan sumber-sumber lain. Tidak mengandung bahan tambahan hablur putih
atau tidak berwarna, massa hablur atau berbentuk kubus atau serbuk hablur
putih, tidak berbau, rasa manis, stabil di udara, larutannya netral terhadap
lakmus. Sukrosa sangat mudah larut dalam air, lebih mudah dalam air
mendidih, sukar larut dalam etanol, dan tidak larut dalam kloroform dan
dalam eter(8).

Gambar 2.5. Struktur Sukrosa(8).

2.1.7.5 Manitol
Manitol berupa serbuk hablur atau granul mengalir bebas, putih,
tidak berbau dan rasanya manis. Mudah larut dalam air, larut dalam larutan
15

basa, sukar larut dalam pirimida, sangat sukar larut dalam etanol, praktis
tidak larut dalam eter. Penyimpanan didalam wadah tertutup baik dan
manitol berfungsi sebagai zat tambahan, dalam penelitian manitol
berfungsi sebagai pemanis dan pengisi(8).

Gambar 2.6. Struktur Manitol(25).


2.1.7.6 Laktosa
Laktosa adalah gula yang diperoleh dari susu, dalam bentuk
anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat. Pemerian berupa serbuk
atau massa hablur, keras, putih atau putih krem. Tidak berbau, dan rasanya
sedikit manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau. Kelarutan
mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air
mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan
dalam eter. Berfungsi sebagai pengisi(30).

Gambar 2.7. Struktur Laktosa(30)


Laktosa juga merupakan bahan pengisi yang paling banyak dipakai
karena tidak bereaksi dengan hampir semua bahan obat, baik yang
digunakan dalam bentuk hidrat atau anhidrat. Bila digunakan proses
granulasi basah, baiknya digunakan laktosa bentuk hidrat. Umumnya
formulasi memakai laktosa menunjukkan laju pelepasan obat yang baik
dan granulnya cepat kering(30).
16

2.2 Landasan Teori


Saat ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai bahan alam
yang dimanfaatkan dalam mencegah dan mengatasi penyakit. Sirih (Piper
betle L.) merupakan salah satu dari sekian banyak tumbuhan obat di
Indonesia yang memiliki beragam khasiat dan telah lama dipergunakan
oleh masyarakat secara empiris untuk mengobati berbagai penyakit(2).
Secara tradisional, sirih dipakai sebagai obat sariawan, sakit
tenggorokan, obat batuk, obat cuci mata, obat keputihan, pendarahan pada
hidung/mimisan, mempercepat penyembuhan luka, menghilangkan bau
mulut dan mengobati sakit gigi(12). Kandungan kimia dari daun sirih yaitu
saponin, polifenol, minyak atsiri dan flavonoid. Penggunaan daun sirih
sebagai obat tradisional oleh masyarakat masih sangat sederhana seperti
meminum air rebusan daun sirih, cara yang demikian masih belum dapat
diterima oleh sebagian golongan masyarakat karena rasa sirih yang pedas
dan tidak praktis dalam hal penyajiannya. Oleh karena itu dilakukan suatu
inovasi melalui pembuatan sediaan farmasi dengan mengembangkan
tanaman obat menjadi sediaan yang lebih modern adalah membuatnya
dalam bentuk sediaan tablet hisap ekstrak daun sirih. Percobaan ini
dilakukan menggunakan beberapa variasi kadar Polivinil Pirolidon (PVP)
dengan tujuan untuk mengetahui konsentrasi PVP mana yang paling baik
dalam menghasilkan granul untuk tablet hisap yang sesuai standar.

2.3 Hipotesis
Dari landasan teori diatas dapat ditarik hipotesis bahwa tablet hisap
dengan menggunakan beberapa variasi kadar PVP akan mempengaruhi
kekerasan dan kerapuhan tablet dari sifat fisik tablet hisap yang baik

Anda mungkin juga menyukai