PENDAHULUAN
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Air, Gliserin,
Oleum Cocos, Oleum Ricini, dan Propilenglikol.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
4.1.1 Tabel Hasil Percobaan
4.2 Pembahasan
Pada percobaan sifat alir cairan (viskositas) ini bertujuan untuk dapat
mempelajari bagaimana cara penentuan viskositas beberapa larutan dengan
viskometer Ostwald. Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya gesekan didalam fluida. Semakin besar viskositas
suatu fluida maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu
benda bergerak didalam fluida tersebut. Adapun alat yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah Ballpipet (Isolab Ceremony), gelas ukur (Pyrex),
dan viskometer Ostwald (Pyrex). Sedangkan bahan yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah Air, Gliserin, Oleum Cocos, Oleum Ricini, dan
Propilenglikol (Hamid,2010).
Pada percobaan kali ini menggunakan metode viskometer Ostwald, yang
mana pada metode ini dilakukan dengan mengukur waktu alir yang
dibutuhkan oleh suatu cairan (fluida) pada konsentrasi tertentu untuk
mengalirkan antara dua tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode
ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah, serta perhitungannya lebih
sederhana.
Pada percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan viskometer
Ostwald, didapatkan nilai kerapatan, waktu (detik), serta viskositas dari bahan
yang telah dilakukan uji coba antara lain yang pertama air dengan kerapatan =
0,997 g/ml, waktu (detik) (Trata – rata) = 1,27, viskositas = 1,0019 cps. Yang
kedua gliserin dengan kerapatan = 1,26 g/ml, waktu (detik) (Trata – rata) =
4,94, viskositas = 4,91 cps. Yang ketiga propilenglikol dengan kerapatan =
1,035 g/ml, waktu (detik) (Trata – rata) = 26,4, viskositas = 21,167 cps. Yang
keempat oleum ricini dengan kerapatan = 0,969 g/ml, waktu (detik) (Trata –
rata) = 541,5, viskositas = 411,33 cps. Dan yang kelima oleum cocos dengan
kerapatan = 0,903 g/ml, waktu (detik) T1 = 46,32, viskositas = 33,08 cps.
Berdasarkan analisis data di atas, hasil percobaan yang kami lakukan sesuai
dengan literature (Rosiana, 2005) bahwa semakin besar kekentalan fluida,
maka semakin sulit luida tersebut mengalir. Viskositas pada zat cair tersebut
dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair.
Kelebihan menggunakan viskometer Ostwald ini yaitu tanda batas pada
viskometer Ostwald ini bersifat permanen sehingga tidak perlu lagi
menentukan jarak antara dua batas untuk menentukan waktu alir cairan,
viskometer Ostwald dapat digunakan untuk semua jenis cairan, baik cairan
yang kental maupun cairan yang tidak kental. Selain mempunyai kelebihan,
viskometer Ostwald juga mempunyai kekurangan yaitu sulitnya
mengidentifikasi adanya kerusakan pada viskometer Ostwald, tanda batas
pada viskometer Ostwald kurang terlihat jelas sehingga mempengaruhi
pencatatan waktu alir cairan.
Manfaat mempelajari penentuan viskositas dalam bidang farmasi yaitu
misalnya seorang farmasis ingin membuat suatu sediaan obat, maka sebelum
mencampur bahan – bahan yang ada, perlu diketahui terlebih dahulu
bagaimana kekentalan atau viskositas dari tiap bahan yang akan digunakan.
Misalnya dalam pembuatan emulsi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
sebagai berikut :
1. viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang
bergerak atau benda padat yang bergerak didalam fluida.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas adalah tekanan, temperatur,
adanya zat lain, ukuran dan berat molekul, serta ikatan.
3. Pada hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut :
a. Air = kerapatan (0,997 g/ml) = waktu (detik) (1,27) = viskositas (1,0019
cps)
b. Gliserin = kerapatan (1,26 g/ml) = waktu (detik) (4,94) = viskositas (4,91
cps)
c. Propillenglikol = kerapatam (1,035 g/ml) = waktu (detik) (26,4) =
viskositas (21,167 cps)
d. Oleum Ricini = kerapatan (0,969 g/ml) = waktu (detik) (541,5) =
viskositas (411,33 cps)
e. Oleum Cocos = kerapatan (0,903 g/ml) = waktu (detik) (46,32) =
viskositas (33,08 cps)
5.2 Saran
Pada percobaan viskositas cairan dengan menggunakan viskometer Ostwald
ini, diharapkan praktikan lebih teliti dalam melakukan percobaan. Apabila terjadi
kelengahan dalam praktikum maka hasil yang didapatkan kebenarannya tidak
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI.
Islahuddin. 2018. Buku Ajar Fisika Dasar Untuk Teknik dan Farmasi. Yogyakarta :
Deepublish.
Sarojo, Ganijanti Aby. 2006. Seri Fisika Dasar Mekanika. Jakarta : Salemba Teknika.