Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM KIMIA PROSES TEKNIK

KIMIA
PRAKTIKUM
SINTESA UREA FORMALDEHID

Disusun oleh:

1. Trixie Aurora Suryananda D500180118


2. Haya Zaafira Yasmin D500180120
3. Risa Wahida Istiqomah D500180125

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
DAFTAR ISI

I. TUJUAN PERCOBAAN............................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................


A. Pengertian Polimer.................................................................
B. Macam-macam Polimer.........................................................
C. Polimerisasi............................................................................
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Reaksi............................
E. Pengertian Formaldehid..........................................................
F. Reaksi-reaksi Pembuatan Urea Formaldehid.......................
G. Manfaat Urea Formaldehide................................................

III. ALAT dan BAHAN....................................................................


A. Alat........................................................................................
B. Bahan.....................................................................................
C. Gambar Alat..........................................................................

IV. CARA KERJA...........................................................................


Diagram Alir..............................................................................

V. HASIL dan PEMBAHASAN.....................................................


A. Hasil Percobaan....................................................................
B. Pembahasan..........................................................................

VI. KESIMPULAN..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
VII. LAMPIRAN..............................................................................
A. Data Hasil Percobaan...........................................................
B. Perhitungan..........................................................................
C. Galat.....................................................................................
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan kondisi operasi pada reaksi sintesa urea
formaldehide.
2. Mahasiswa dapat menganalisis kadar formaldehid dan kadar resin dalam
percobaan sintesa urea formaldehide
3. Mahasiswa dapat menentukan pH pada tahap reaksi dan hasil percobaan
sintesa urea formaldehide.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian polimer
Polimer didefinisikan sebagai suatu bahan yng terdiri dari unit-unit
yang berulang. Reaksi pembuatan dinamakan reaksi polimerisasi. Polimer
juga merupakan salah satu bahan rekayasa bukan logam yang ringan, tahan
korosi dan kimia, dan murah, khususnya pada aplikasi-aplikasi pada
temperature rendah, daya hantar listrik dan panas yang rendah, warna dan
tingkat transparasi adalah kondensasi. Polimer yang dihasilkan pada
awalnya berupa rantai lurus dan larut dalam air ( Keena, 1986 ).

B. Macam-macam polimer
Penggolongan polimer didasarkan pada sifat-sifat polimer yang
terbagi dalam 3 kelompok yaitu ( Bernasconi, 1995 ).
1. Elastomer
Ciri-cirinya adalah :
a. Kemampuannya untuk direnggangkan kebawah tekanan.
b. Dapat kembali kebentuk awal, bila tekanan dikurangi ikatan bersifat
elastis.
2. Serat
Serat adalah polimer yang mempunyai daya renggang tiggi
disepanjang sumbunya. Serat adalah polimer seperti benang yang dapat
ditenun seperti kain kapas, wol dan mempunyai sifat tambahan yang
mengguntungkan seperyi gaya renggang bertambah, lebih ringan dan
penyerapan kelembaban rendah.
3. Plastik
Plastik mempunyai sifat diantara elastomer dan serat yang
mempunyai sifat-sifat bermacam-macam pada suhu kamar. Misalnya
polietilena bersifat kaku, dan getas. Sedangkan poliprena sangat kerat,
tahan benturan, tahan sobek.

C. Polimerisasi
Berdasarkan jenis ikatannya polimer dibagi menjadi dua yaitu
(Cowd, 1991):
1. Homopolimer
Yaitu polimer yang terbentuk dari monomer-monomer sejenis.
2. Kapolimer
Yaitu polimer yang terbentuk dari monomer-monomer yang tidak
sejenis.
Berdasarkan mekanisme reaksinya polimer dibagi menjadi 2,
yaitu (Strucci, 1992):
1. Polimerisasi adisi
Polimerisasi melibatkan reaksi rantai. Pembawa rantai pada
polimerisasi adisi dapat berupa spesi aktif yang mengandung 1
elektron yang tidak berpasangan.
2. Polimerisasi kondensasi
Polimerisasi melibatkan penggabungan molekul-molekul kecil
kemudian menghasilkan molekul-molekul besar melalui reaksi
dalam kimia organik.
Berdasarkan sifat-sifatnya, polimer dibagi menjadi dua yaitu
(Cowd, 1991):
1. Polimer termoseting
Yaitu polimer yang tidak lunak apabila dipanaskan, sehingga
mudah untuk dibentuk ulang.
2. Polimer termoplastik
Yaitu polimer yang lunak apabila dipanaskan sehingga mudah
untuk dibentuk ulang.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi.


Faktor yang mempengaruhi reaksi yaitu ( Keenan, 1986 ) :
1. Jenis reaktan
Zat-zat beda sama nyata dalam lajunya dan mengalami perubahan
kimia. Molekul hidrogen oksigen bereaksi begitu lambat sehingga tidak
nampak adanya perubahan kimia. Pada natrium bereaksi dengan cepat
dengan air dan suhu kamar tetapi bereaksi lambat dengan metil alkohol.
2. Perbandingan molekul reaktan
Laju reaksi dapat dinyatakan dengan laju berkurangnya konsentrasi
suatu pereaksi atau bertambahnya konsentrasi pada suatu produk.

A B + C . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)

Sehingga dari urain diatas rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut :

-Δ(A) = Δ(B) = Δ(C) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ( 2 )


Δt Δt Δt
3. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat meningkatkan kecepatan suatu
laju reaksi kimia. Suatu katalis dipengaruhi kecepatan dengan jalannya
salah satu yaitu pembentukan senyawa antara ( katalis homogen ) atau
dengan absorbsi ( katalis homogen ).
4. Temperature
Kenaikan temperature selalu meningkatkan laju suatu reaksi. Namun
kenaikan temperature dapat mempengaruhi jumlah produk yang
terbentuk, sehingga diperlukan suatu optimasi untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Kenaikan temperature juga daat menurunkn berat
molekul ( Mr ) resin urea formaldehide. Hal tersebut dikarenakan adanya
pembentukan pusat-pusat aktif yang baru, sehingga memperkecil ukuran
molekul resin.
5. Waktu reaksi
Semakin lama waktu reaksi, maka jumlah produk yang dihasilkan
semakin banyak, akibatnya resin yang dihasilkan akan berkadar tinggi
dan memiliki Mr tinggi.
6. Tekanan
Untuk menghasilkan urea yang optimal, maka diperlukan reaksi
yang kedua pada tekanan yang tinggi, karena konversi amonium
karbonat menjadi urea hanya berlangsung pada fasa cair sehingga
tekanan hanya berlangsung pada fase cair sehingga tekanan harus
dipertahankan pada keadaan tinggi.

E. Pengertian formaldehide
Formaldehide adalah aldehid yang paling sederhana dibuat besar-
besaran melalui oksidasi etanol formaldehide tidak dapat disimpan bekasnya
karena senyawa ini berpolimerissi. Larutan ini berguna sebagai desinfektan
dan pengawet. Namun kebanyakan formaldehide dimanfaatkan untuk
industri pupuk. Dalam polomerisasi dilakukan secara kondensasi dengan
menghasilkan produk jenis termaret. Sebagai plastik dapat berguna sebagai
industri melding leminaning dan adesip ( Sterens, 2001 ).
Urea merupakan hablur/serbuk putih yang mengandung nitrogen
(46%) digunakan sebagai pupuk dan mudah larut dalam air serta
mempunyai residu garam sesudah dipakai untuk berbagai tanaman ( Siregar,
1988).
Resin urea formaldehide (UF) adalah kondensasi polimer yang
berbiaya rendah produk urea dan formaldehide, yang terdiri dari [ (O)
CNHCH2NH ] dan unit berulang. UF paling banyak digunakan dalam
perekat dan benda dicetak karena banyak beredar fitur, seperti cepat
menyembuhkan, reaktivitas tinggi, kinerja ikatan yang baik, kekerasan
permukaan tinggi., tidak berwarna, adsorpsi air rendah, harga lebih rendah,
kekuatan tarik tinggi, dan suhu distrosi panas ( Ping dkk, 2020 ).
Resin merupakan molekul yang besar atau makromolekul yang
terdiri dari satuan yang berulang resin merupakan gabungan dari beberapa
monomer membentuk polimer seperti plastik. Resin besifat isolator karena
tidak memiliki elektron bebas. Resin urea formaldehide adalah hasil
polimerisasi kondensasi urea resin dengan formaldehide. Resin ini terbentuk
dalam resin kelas termosettting yang mempunyai sifat tahan terhadap asam,
basa, tidak dapat melarut dan tidak dapat meleleh ( Siregar, 1988 ).

F. Reaksi pembuatan urea formaldehide


Pada prinsipnya pembuatan urea umumnya dengan mereaksikan
antara ammonia san karbon dioksida pada tekanan dan temperature tinggi.
Didalam reaktor continyu untuk membentuk ammonium karbonat yang
terbentuk didehidrasi menjadi urea ( pada reaksi ke-4 ). Reaksi yang terjadi
aadalah sebagai berikut ini ( Austin, 1997 ).
2NH2 + CO2 ⇌ NH2COONH4. . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 3 )
NH4COONH4 ⇌ NH2CONH2 + H2O. . . . . . . . . . . . ( 4 )
Sintesis urea dilakukan dengan amonia yang lebih agar
kesetimbangan dapat bergeser ke arah kanan sehingga dapat dihasilkan
produk yang lebih baik ( Austin, 1997 ).

G. Manfaat urea formaldehide


Resin urea formaldehid adalah salah satu polimer yang merupakan
kondensasi urea dengan formaldehid. Resin ini produk yang sangat penting
di bidang plastik, pelapisan dan perekat. Formaldehide dapat digunakan
untuk membasmi sebagain besar desinfektan dan juga sebagai bahan
pengawet. Sebagai desinfektan formaldehide dikenal juga dengan formalin
dan dimnfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian.
Formaldehide juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam media
medis formaldehide dipakai untuk mengerikan kulit, misalnya mengangkat
kulit. Larutan dalam formaldehide biasanya dipakai pada industri, kebanyak
dipakai dalam produksi polimer dan rupa-rupa bahan kimia. Untuk
mensitetis bahan kimia, formaldehide dipakai dalam produk alkohol
polifungsional, yang dipakai untuk membuat bahan peledak. Kegunaan dari
formaldehide, bahan sutra sintesis, zat pewarna, dan cermin kaca
( Bernasconi, 1995 ).
Penambahan perekat urea formaldehida merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas papan komposit ini. Mengingat bahwa perekat urea
formaldehida merupakan perekat cair sehingga lebih mudah diaplikasikan
dan diharapkan dapat menutupi bagian dari papan komposit yang tidak
tercampur merata oleh perekat plastik ( Ramadhan dkk, 2018).
Bahan urea formaldehide (UF) merupakan jenis resin yang tepat
sebagai perekat pembuatan core limbah sekam padi karena harganya sangat
murah. Bahan ini mudah diperoleh karena telah diproduksidan banyak di
pasaran. Bahan UF ini sangat cocok untuk digunakan sebagai perekat
produk core karena komponen core di dalam struktur panel komposit
sandwich terkena pembebanan yang rendah ( Harini dan Sri,2017 ).
Resin urea formaldehid umumnya menggunakan katalis hidroksida
alkali dan kondisi reaksi dijaga tetap pada pH 8-9 agar tidak terjadi reaksi
connizaro yaitu reaksi diproposionasi formaldehid menjadi alkohol dan
asam karboksilat. Untuk menjaga agar pH tetap konstan maka dilakukan
penambahan amonia sebagai buffer ke dalam campuran. Resin urea
formaldehid banyak digunakan dalam industri untuk berbagai tujuan seperti
bahan adeshif (61%), papan fiber berdensitas medium (27%), hardwood
plywood (5%) dan laminasi (7%) pada produk furniture, panel dan lain-lain.
Di bidang plastik resin urea formaldehid merupakan bahan pendukung resin
fenol formaldehid karena dapat memberikan warna-warna terang. Selain itu,
laju pengerasan pada temperatur kamar yang cepat membuat resin ini cocok
digunakan sebagai perekat ( Bernasconi, 1995 ).
III. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
Berikut ini alat yang digunakan pada sintesa formaldehid.
Tabel 1. Alat yang digunakan pada sintesa formaldehid.

No. Nama alat Ukuran (ml) Jumlah


1. Aertor - 1
2. Botol Timbang - 1
3. Buret 50 1
4. Cawan Porselen - 1
5. Corong Gelas - 1
6. Desikator - 1
7. Erlenmeyer 250 3
8. Gelas Beker 100 ; 400 4;1
9. Gelas Ukur 10 ; 25 ; 50 1;1;1
10. Hot Plate - 1
11. Kaca Arloji - 1
12. Karet Hisap - 2
13. Kertas Ph Meter - 1 set
14. Kondensor - 1
15. Labu Leher Tiga 500 1
16. Labu Ukur 100 ; 250 2;2
17. Magnetic Stirer - 1
18. Oven - 1
19. Penangas Air - 1
20. Pengaduk Kaca - 1
21. Piknometer - 1
22. Pipet Tetes - 1
23. Pipet Ukur 2 ; 5 ; 25 1;1;1
24. Statif - 2
25. Termometer - 1
B. Bahan
Berikut merupakan bahan yang digunakan dalam praktikum sintesa
formaldehid.
Tabel 1. Bahan yang digunakan dalam praktikum sintesa formaldehid.

No. Nama Bahan Massa Volume (ml) P (g/mol) Kadar (%)


1. Aquades - Secukupnya - -
2. Formalin - 50 - -
3. HCl Pekat - 14 tetes - -
4. HH - 42 - -
5. H2So4 - 0,5354 1,84 98
6. Indikator BB - 14 tetes - -
7. Indikator PP - 2 tetes - -
8. NaOH 3,5353 - - 99
9. Na2CO3.2H2 0,8 - - -
10. O
NH3 - 5 - -
11. Urea 9 - - -
A. Gambar Alat
Berikut adalah gambar alat yang digunakan dalam percobaan
sintesa urea formaldehide.

5
2
3

Keterangan :
1. Buret
2. Erlenmeyer
3. Hot plate
4. Klem
5. Kran buret
6. Statif

Gambar 1. Rangkaian alat titrasi


Berikut merupakan gambar rangkaian alat yang
digunakan dalam percobaan sintesa urea formaldehid

Keterangan :
1. Hot plate
2. Klem
3. Kondensor
4. Labu leher tiga
5. Magnetic stirer
6. Penangas air
7. Selang air keluar
8. Selang air masuk
9. Statif
10. Termometer

Gambar 2. Rangkaian alat refluks.


DAFTAR PUSTAKA

Austin. 1997. “ Proses Industri Kimia”. Mc.Graw Hill Book Company : Newyork.

Bernasconi, G. 1995. Teknologi Kimia. Jilid 2. Edisi pertama. PT.Pradaya


Paramita. Jakarta.

Cowd, M.A., 1991. “Kimia Polimer”. ITB : Bandung.

Harini, H dan Sri, E.S. 2017. Pengaruh Kekuatan Bending dan Tarik Bahan Komposit
Berpenguat Sekam Padi dengan Matrik Urea Formaldehide. “Jurnal ilmiah
Widya Eksakta”. 1 (1) : 56-61.

Keenan, Charles, W., Donal, C., dan Wood, J.H. 1986. “ Ilmu Kimi
Untuk Universitas”. Jakarta : Erlangga.

Qu, P., Li, Y., Huang, H., Wu, G., Chen, J., He, F., Wang, H dan Gao, B. 2020.
Foamed Urea-Formaldehyde Microspheres For Removal Of Heavy
Metals From Aqueous Solutions. “Journal Chemosphere”. doi :
10.1016/ .2019.1250040045-6535.

Ramadhan, K.K.B., M, Dirhamsyah dan Harnani, H. 2018. Karakteristik Papan Komposit


Dari Kulit Bakau, Limbah Plastik Polipropilena, Dan Perekat Urea
Formaldehida. “Jurnal Hutan Lestari”. 6 (1) : 71-82.

Siregar, M. 1988. “Dasar-Dasar Kimia Organik.” Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan : Jakarta.
Sterens, M.P. 2001. “Kimia Polimer.” Pt. Padinya Paramita. Jakarta.

Strucci,D.N. 1992. “Kimia Dasar Prinsip dan Tetapan”. Erlangga : Jakarta.


LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PROSES
KIMIA

I. Judul : Sintesa Urea Formaldehida


Shift / kelas : Jumat pagi/1C
Nama anggota : 1. Trixie Aurora Suryananda (D500180118)
2. Haya Zaafira Yasmin (D500180120)
3. Risa Wahida Istiqomah (D500180069)
Tanggal pelaksanaan : 17 Mei 2020
Asisten pembibing : Aurilia Rahmah N

II. Data Percobaan


1. Standarisasi NaoH dengan H2SO4
Tabel 1. Standarisasi Naoh dengan H2SO4

No Larutan Volume (ml) Volume


I II rata-rata
1 H2SO4 10 10 10
2 NaoH 4,2 4,4 4,3

2. Pengukuran pH sampel
PH sampel saat terjadi reaksi pH : 10
Tabel 2. Pengukuran pH sampel setelah reaksi

No Sampel pH
1 0 10
2 1 10
3 2 10
4 3 10
5 4 10
6 5 10
3. Titrasi sampel dengan NaoH
Tabel 3. Titrasi sampel dengan NaoH

No Sampel ke Volume (ml) Volume


I II rata-rata
1 0 3.9 3.7 3.8
2 1 3.6 3.4 3,5
3 2 3.3 3.1 3,2
4 3 2.7 2.5 2,6
5 4 2.3 2.1 2.2
6 5 2,1 2.0 2.05

4. Titrasi blanko dengan NaoH


Table 4. Titrasi blanko dengan NaoH

No Larutan Volume (ml) Volume


I II rata-rata
1 Blanko 10 10 10
2 NaoH 1.6 1.4 1.5

5. Penimbangan resin
Tabel 5. Penimbangan resin

No Nama alat dan bahan Massa


1 Cawan kosong (G0) 31,38
2 Cawan kosong + resin (G1) 32.58
3 Cawan kosong + resin (G2) 32.46
4 Cawan kosong + resin (G3) 32.33
5 Cawan kosong + resin (G4) 32.15
6 Cawan kosong + resin (G5) 32.67

6. Penimbangan piknometer
Tabel 6. Penimbangan piknometer

No Nama alat dan bahan Massa


1 Piknometer 13.473
2 Piknometer 1 aquades 20,.68
3 Piknometer + resin 21,259

Anda mungkin juga menyukai