KIMIA
PRAKTIKUM
SINTESA UREA FORMALDEHID
Disusun oleh:
2020
DAFTAR ISI
I. TUJUAN PERCOBAAN............................................................
VI. KESIMPULAN..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
VII. LAMPIRAN..............................................................................
A. Data Hasil Percobaan...........................................................
B. Perhitungan..........................................................................
C. Galat.....................................................................................
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan kondisi operasi pada reaksi sintesa urea
formaldehide.
2. Mahasiswa dapat menganalisis kadar formaldehid dan kadar resin dalam
percobaan sintesa urea formaldehide
3. Mahasiswa dapat menentukan pH pada tahap reaksi dan hasil percobaan
sintesa urea formaldehide.
B. Macam-macam polimer
Penggolongan polimer didasarkan pada sifat-sifat polimer yang
terbagi dalam 3 kelompok yaitu ( Bernasconi, 1995 ).
1. Elastomer
Ciri-cirinya adalah :
a. Kemampuannya untuk direnggangkan kebawah tekanan.
b. Dapat kembali kebentuk awal, bila tekanan dikurangi ikatan bersifat
elastis.
2. Serat
Serat adalah polimer yang mempunyai daya renggang tiggi
disepanjang sumbunya. Serat adalah polimer seperti benang yang dapat
ditenun seperti kain kapas, wol dan mempunyai sifat tambahan yang
mengguntungkan seperyi gaya renggang bertambah, lebih ringan dan
penyerapan kelembaban rendah.
3. Plastik
Plastik mempunyai sifat diantara elastomer dan serat yang
mempunyai sifat-sifat bermacam-macam pada suhu kamar. Misalnya
polietilena bersifat kaku, dan getas. Sedangkan poliprena sangat kerat,
tahan benturan, tahan sobek.
C. Polimerisasi
Berdasarkan jenis ikatannya polimer dibagi menjadi dua yaitu
(Cowd, 1991):
1. Homopolimer
Yaitu polimer yang terbentuk dari monomer-monomer sejenis.
2. Kapolimer
Yaitu polimer yang terbentuk dari monomer-monomer yang tidak
sejenis.
Berdasarkan mekanisme reaksinya polimer dibagi menjadi 2,
yaitu (Strucci, 1992):
1. Polimerisasi adisi
Polimerisasi melibatkan reaksi rantai. Pembawa rantai pada
polimerisasi adisi dapat berupa spesi aktif yang mengandung 1
elektron yang tidak berpasangan.
2. Polimerisasi kondensasi
Polimerisasi melibatkan penggabungan molekul-molekul kecil
kemudian menghasilkan molekul-molekul besar melalui reaksi
dalam kimia organik.
Berdasarkan sifat-sifatnya, polimer dibagi menjadi dua yaitu
(Cowd, 1991):
1. Polimer termoseting
Yaitu polimer yang tidak lunak apabila dipanaskan, sehingga
mudah untuk dibentuk ulang.
2. Polimer termoplastik
Yaitu polimer yang lunak apabila dipanaskan sehingga mudah
untuk dibentuk ulang.
A B + C . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
E. Pengertian formaldehide
Formaldehide adalah aldehid yang paling sederhana dibuat besar-
besaran melalui oksidasi etanol formaldehide tidak dapat disimpan bekasnya
karena senyawa ini berpolimerissi. Larutan ini berguna sebagai desinfektan
dan pengawet. Namun kebanyakan formaldehide dimanfaatkan untuk
industri pupuk. Dalam polomerisasi dilakukan secara kondensasi dengan
menghasilkan produk jenis termaret. Sebagai plastik dapat berguna sebagai
industri melding leminaning dan adesip ( Sterens, 2001 ).
Urea merupakan hablur/serbuk putih yang mengandung nitrogen
(46%) digunakan sebagai pupuk dan mudah larut dalam air serta
mempunyai residu garam sesudah dipakai untuk berbagai tanaman ( Siregar,
1988).
Resin urea formaldehide (UF) adalah kondensasi polimer yang
berbiaya rendah produk urea dan formaldehide, yang terdiri dari [ (O)
CNHCH2NH ] dan unit berulang. UF paling banyak digunakan dalam
perekat dan benda dicetak karena banyak beredar fitur, seperti cepat
menyembuhkan, reaktivitas tinggi, kinerja ikatan yang baik, kekerasan
permukaan tinggi., tidak berwarna, adsorpsi air rendah, harga lebih rendah,
kekuatan tarik tinggi, dan suhu distrosi panas ( Ping dkk, 2020 ).
Resin merupakan molekul yang besar atau makromolekul yang
terdiri dari satuan yang berulang resin merupakan gabungan dari beberapa
monomer membentuk polimer seperti plastik. Resin besifat isolator karena
tidak memiliki elektron bebas. Resin urea formaldehide adalah hasil
polimerisasi kondensasi urea resin dengan formaldehide. Resin ini terbentuk
dalam resin kelas termosettting yang mempunyai sifat tahan terhadap asam,
basa, tidak dapat melarut dan tidak dapat meleleh ( Siregar, 1988 ).
5
2
3
Keterangan :
1. Buret
2. Erlenmeyer
3. Hot plate
4. Klem
5. Kran buret
6. Statif
Keterangan :
1. Hot plate
2. Klem
3. Kondensor
4. Labu leher tiga
5. Magnetic stirer
6. Penangas air
7. Selang air keluar
8. Selang air masuk
9. Statif
10. Termometer
Austin. 1997. “ Proses Industri Kimia”. Mc.Graw Hill Book Company : Newyork.
Harini, H dan Sri, E.S. 2017. Pengaruh Kekuatan Bending dan Tarik Bahan Komposit
Berpenguat Sekam Padi dengan Matrik Urea Formaldehide. “Jurnal ilmiah
Widya Eksakta”. 1 (1) : 56-61.
Keenan, Charles, W., Donal, C., dan Wood, J.H. 1986. “ Ilmu Kimi
Untuk Universitas”. Jakarta : Erlangga.
Qu, P., Li, Y., Huang, H., Wu, G., Chen, J., He, F., Wang, H dan Gao, B. 2020.
Foamed Urea-Formaldehyde Microspheres For Removal Of Heavy
Metals From Aqueous Solutions. “Journal Chemosphere”. doi :
10.1016/ .2019.1250040045-6535.
2. Pengukuran pH sampel
PH sampel saat terjadi reaksi pH : 10
Tabel 2. Pengukuran pH sampel setelah reaksi
No Sampel pH
1 0 10
2 1 10
3 2 10
4 3 10
5 4 10
6 5 10
3. Titrasi sampel dengan NaoH
Tabel 3. Titrasi sampel dengan NaoH
5. Penimbangan resin
Tabel 5. Penimbangan resin
6. Penimbangan piknometer
Tabel 6. Penimbangan piknometer