Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM FITOKIMIA

PERCOBAAN 4

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI POLIKETIDA

Nama : Fitria Rahmadina


NIM : 2100023166
Kelas/Golongan/Kelompok : 4C/1/5
Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu, 20 Mei 2023
Dosen : Dr. Kintoko, S.F., M.Sc., Apt.

Pernyataan keaslian :
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat adalah
hasil karya sendiri dan atau tidak memanipulasi data. Jika terbukti ada bagian yang
merupakan hasil meniru karya orang lain dan tau memanipulasi data, maka saya siap
menerima sanksi yang semestinya.
Yang menyatakan,

(Fitria Rahmadina)

LABORATORIUM FITOKIMIA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2023
PERCOBAAN 4
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI POLIKETIDA ASAM USNAT DARI USNEA Sp
I. TUJUAN
Mahasiswa paham dan terampil melakukan isolasi asam usnat, dan melakukan
identifikasi hasil isolasi secara kualitatif menggunakan cara KLT.
II. DASAR TEORI
Kayu angin (Usnea Sp) termasuk keluarga Lichenes, tumbuh secara epifit pada
dahan-dahan pohon kayu yang tertinggi. Usnea spmenghasilkan metabolit sekunder yang
mempunyai berbagai aktivitas farmakologi, antara lain sebagai antimikroba dan
antiinflamasi (Aarujo, 2015). Kayu angin tumbuh menempel pada kulit pohon tegak atau
berjumbai, panjang sampai 30 cm atau lebih. Talus berbentuk benang, pada umumnya
bulat memanjang, cabang-cabangnya bervariasi, seringkali kasar, berwarna hijau kelabu
atau hijau kekuningan. Apotesium sedang, tumbuh kearah sisi atau ke tengah, berbentuk
perisai agak bercahaya pada umumnya berambut pada tepinya (Anonim, 1978).
Asam usnat adalah salah satu jenis asam yang berasal dari lumut kerak genus Usnea,
genus Ramalina (Usneaceae) dan Cladonia (Cladoniaceae). Di berbagai negara termasuk
di Indonesia, Usnea banyak digunakan sebagai obat untuk berbagai macam penyakit
(Endarti, et al., 2004).
Pada dasarnya isolasi senyawa kimia dari bahan alam adalah usaha bagaimana
caranya memisahkan senyawa yang bercampur menghasilkan senyawa tunggal yang
murni. tumbuhan mengandung banyak senyawa yang dikategorikan sebagai metabolit
primer dan metabolit sekunder.
Isolasi asam usnat dilakukan dengan metode ekstraksi dengan alat soxhlet,
pemekatan, kristalisasi, dan pemurnian dengan pelarutan dalam aseton dan uji kemurnian
dengan kromatografi lapis tipis.
Prinsip kerja soxhletasi adalah penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan
cara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisis kertas saring
sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan
dikondensasikan oleh kodensor bola menjadi molekul- molekul cairan penyari yang jatuh
ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari tekah
mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui
pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi.
Metode ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Metode ekstraksi yang dipilih untuk digunakan dalam
suatu penelitian fitokimia sangat bergantung pada tekstur dan kandungan air bahan
tumbuhan yang diekstraksi pada jenis senyawa yang akan diisolasi. ( Manjang, 2004).
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah salah satu cara yang digunakan untuk
memisahkan komponen-komponen secara cepat berdasarkan prinsip adsorpsi dan partisi,
yang ditentukan oleh fase diam (adsorben) dan fase gerak (eluen). Komponen senyawa
kimia bergerak naik mengikuti fase gerak, day serap adsorben terhadap komponen-
komponen senyawa kimia tidak sama, sehingga komponen senyawa kimia bergerak
dengan kecepata yang berbeda berdasarkan tingkat kepolarannya, hal itulah yang
menyebabkan terjadinya pemisahan (Sudjadi, 1988).
Nama latin Nama Lokal

Tanaman Usnea Sp Kayu Angina


Jenggot jen (Aceh)

Kandungan senyawa Kayu angin memiliki kandungan utama yaitu asam usnat, selain itu kayu
kimia dalam angin juga mengandung senyawa despida seperti asam barbatolat, asam
tanaman usnetin, dan asam barbatin (Anonim, 1978).

Nama Senyawa utama Struktur Kimia


(rumus molekul & (Golongan dan gugus
berat molekul) fungsional)

Nama senyawa utama : Asam Golongan = Poliketida


usnat Gugus fungsional = karboksilat,
Rumus molekul : C18H16NO7 polifenol, keton
Senyawa
Berat molekul : 334,31 g/mol
utama yang
diisolasi

Sifat Fisika Kimia (polaritas, indesbias, bobot jenis, kelarutan, ,


stabilitas dll)

Sifat Fisika Asam Usnat :


• Berbentuk Kristal jarum/prisma berwarna kuning kehijauan
• Mempunyai titik leleh : 203 – 204oC (Huneck, 1999)
Karakteristik
• Kelarutan pada suhu 25oC (g/100 ml ) : air <0,01; aseton 0,77; etil
minyak atsiri
asetat 0,88; dan etanol 0,02 (Stark, 1950)
• Titik lebur : 193-194oC
Sifat kimia :
• Asam berbasa satu NaOH dan NaHCO3
• Terbentuk garam yang mudah larut dalam air, etyl, alkohol, dan
FeCl3 berwarna merah coklat

Metode & Prosedur Alasan


Metode : Soxhlet Metode ini memiliki
Prosedur : keuntungan yaitu sampel
terekstrak oleh pelarut
Timbang 25 gram serbuk usnea sp dan murni hasil kondensasi,
dibungkus dengan kertas saring, kemudian metode ini dapat
dimasukkan dalam alat soxhlet bagian mempertahankan suhu
ekstraksi, metode ini juga
extraction thimble.
lebih sederhana dan murah
sehingga lebih efisien.
Ekstraksi
Rangkaikan dengan labu alas bulat 250 ml
yang telah diberi batu didih 2-5 butir (anti
bumping granules)

Tambahkan aceton secukupnya sampai


terjadi 2 kali sirkulasi

Lakukan penyarian dengan alat Soxhlet


selama 1,5 jam

Hasil penyarian dinginkan pada suhu


kamar kemudian saring

Uapkan filtrat yang diperoleh sehigga


asetonnya habis dengan evaporator

Residu dilarutkan dalam kloroform


dengan cara digojog dua kali, setiap kali
menggunakan 25 ml kloroform

Saring melalui kertas saring, tampung


dalam botol bersih dari bagian yang tidak
larut

Tambahkan 3 ml aseton ke dalam labu


untuk
Uapkanmelarutkan residu
kloroform dengan evaporator
sehingga kloroformnya habis

Tuangkan campuran ke dalam botol kecil


yang bersih dan kering
Bilas labu dengan aseton dan campurkan
bilasan dengan larutan dalam botol,
sampai padatan tepat larut. Simpan dalam
almari pendingin sehingga terbentuk
kristal.

Metode Evaporasi Metode evaporasi dan


Uapkan kloroform dengan evaporator penyaringan kristal
sehingga kloroformnya habis. dilakukan untuk
mengurangi adanya zat cair
Tambahkan 3 ml aseton ke dalam labu untuk
melarutkan residu. yang terkandung di dalam
kristal, sehingga dzat pelarut
Tuangkan campuran ke dalam botol kecil yang terkandung tadi akan
yang bersih dan kering. menguap dan menghasilkan
kristal yang murni.
Bilas labu dengan aseton dan campurkan
bilasan dengan larutan dalam botol, sampai
padatan tepat larut. Simpan dalam almari
pendingin sehingga terbentuk kristal.

Isolasi dan Metode Penyaringan Kristal Alasan dilakukannya


Kristal yang terbentuk dipisahkan dari metode ini agar senyawa
pemurnian
cairannnya dengan corong berlapis kertas
saring yang telah ditara. yang diinginkan dapat
terbebas dari zat pengkotor
Bilas botol dengan etanol yang sudah yang tidak diinginkan.
didinginkan dalam freezer selama 1 jam,
bilasan digunakan untuk mencuci kristal
yang sudah ada pada kertas saring.

Kristal yang diperoleh


dikeringkan dalam oven 50°C.
Timbang hasilnya dan hitung
rendemennya.
Parameter dan nilai standar puritas Prosedur

Parameter titik lebur Ambil pipa kapiler dan


Titik lebur : 201 – 204 C ditotolkan kedalam kristal
Jarak lebur 203 – 205 C yang diperoleh

Pipa kapiler dimasukan
dalam alat
Puritas (kemurnian) ↓
Masukkan thermometer
kedalam labu tile Pasang
pada statif

Dipanaskan dan dilihat pada
suhu berapa Kristal dapat
melebur sempurna
Metode Analisis KLT Karena KLT dapat
Ambil sedikit kristal menggunakan ujung digunakan untuk memisah
jarum, lartkan dalam 2 ml etil asetat dan senyawa
lakukan percobaan kromatografi lapis tipis. tunggal/campuran hasil
- Fase diam : silika gel GF 254 isolasi dari tanaman, KLT
Identifikasi - Fase gerak : Heksana:etil mudah digunakan dan
asetat:asam asetat = 4 : 1 : 1
selektif. Serta metode ini
- Pembanding : asam usnat baku
ketepatan penentuan
pembanding
kadar akan lebih baik
- Cuplikan : 10 mikroliter larutan
karena komponen yang
asam usnat baku pembanding dalam
etil asetat (1%) akan ditentukan
↓ merupakan bercak yang
Deteksi: tidak bergerak, pelarut
a) sinar UV 254 dan 366 mm yang digunakan pun
b) Pereaksi anisaldehid-asam sulfat, sedikit.
panasi lempeng pada suhu 100 oC,
selama 15 menit, atau
c) Pereaksi FeCl3 dalam HCl 0,5 N atau
d) Pereaksi 2,4 dinitrofenilhidrasin
(larutan 2,4-DNP 0,4% dalam HCl 2
N)

Tentukan titik lebur kristal yang diperoleh
dengan alat Tiele.

Soal
1. Apa yang disebut dengan senyawa poliketida?
Jawab:Senyawa poliketida merupakan prekursor dalam pembentukan kompleks
senyawa kimia golongan flavonoid dan kompleks isoprenoid. Senyawa poliketida
mempunyai kerangka dasar aromatik yang disusun oleh beberapa unit dua atom karbon
(karena asam asetat merupakan sumber atom karbon yang utama untuk pembentukan
poliketida) dan membentuk suatu rantai karbon yang linier yakni asam poli beta
ketokarboksilat yang disebut rantai poliasetil.
2. Gambarkan struktur poliketida yang diisolasi yang akan saudara isolasi dan jelaskan

a. Tuliskan nama senyawa poliketida tersebut.


Jawab: Asam usnat atau 2,6-diacetyl-7,9-dihydroxy8,9bdimethyldibenzofuran1,3-
dione
b. Bagaimana kepolaran dari poliketida tersebut
Jawab: Semi polar
c. Gugus apa saja yang terdapat dalam struktur poliketida tersebut.
Jawab: Keton, karboksilat, fenol, metil, hidroksil.
3. Metode apa yang digunakan pada isolasi poliketida tersebut. Pelarut apa yang
digunakan dan mengapa demikian?
Jawab: Metode yang digunakan untuk isolasi poliketida pada percobaan ini adalah
metode ekstraksi Soxhlet, merupakan metode analisis kadar lemak secara langsung
dengan cara mengekstrak lemak/minyak dari bahan pangan dengan pelarut organik
non- polar, seperti heksana, petroleum eter dan dietil eter dengan menggunakan alat
khusus yaitu ekstraktor soxhlet.
Pelarut yang digunakan adalah aseton karena memiliki tingkat kepolaran semi polar
yang kepolarannya yang sama dengan senyawa asam usnat. Dengan menggunakan
metode soxhlet untuk mengekstraksi yang berarti proses penarikan suatu zat terlarut
dari larutannya di dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak dapat bercampur dengan
air (fasa air).
4. Gambarkan struktur pelarut yang digunakan dan bagaimana polaritasnya?
Jawab: Aseton merupakan pelarut semi-polar yang dapat menarik senyawa polar dan
semipolar (Troy, 2005).

5. Apa guna penambahan kloroform pada isolasi tersebut.


Jawab: Fungsi penambahan kloroform pada isolasi adalah untuk melarutkan asam
usnat. Asam usnat memiliki kapolaran sama dengan aceton sebagai pelarut, namun
memiliki kepolaran non polar dari aceton sehingga akan memisahkan asam usnat dari
dari pelarut dan zat pengkotor lain serta sebagai pelarut dari asam usnat.
6. Bagaimana sistem kromatografi yang digunakan, fase diam dan fase gerak?
Jawab: Untuk sistem kromatografi yang digunakan yaitu dengan sistem penotolan
sampel dan pembanding untuk memisahkan dan membandingkan senyawa tunggal atau
campuran hasil isolasi dari tanaman dan ketepatan penentuan kadar yang akan
ditentukan yaitu bercak yang terdisolusi.
a. Fase diam : Silika Gel F 254
b. Fase gerak : Heksana:etil asetat:asam asetat = 4 : 1 : 1
c. Pembanding : asam usnat baku pembanding
d. Cuplikan : 10 mikroliter larutan asam usnat baku pembanding dalam etil
asetat (1%)
7. Bagaimana karakteristik bercak asam usnat kromatogram jika,
a. Bila dilihat di bawah sinar UV 254
Jawab: Terjadi pemadaman bercak fluorosensi fase diam
b. Bila dilihat di bawah sinar UV 366
Jawab: Terjadi fluorosensi dengan fase diam gelap
c. Bila disemprot dengan FeCl3
Jawab: Terdapat bercak berwarna kuning kecoklatan
8. Tuliskan reaksi yang terjadi pada identifikasi dengan pereaksi semprot

Anda mungkin juga menyukai