Anda di halaman 1dari 6

I.

Perhitungan Bahan

B. Emulsi Topikal

No Nama Bahan Cara Perhitungan Jumlah


.

1. Parafin cair 30 300 ml


x 1000 ml = 300 ml
100

 Total emulgator yang


dibutuhkan = 5%
5
 x 1000 ml = 50
100
2. Tween 80  Tween 80 = a gram 36 g
 (a x 15) + [(50 – a ) x 4,3 =
(50 x 12)
 15a + 215 – 4,3a = 600
 10,7a = 385
 a = 35,98 ≈ 36

 Total emulgator yang


dibutuhkan = 5%
5
 x 1000 ml = 50
3. Span 80 100 14 g
 Span 80 = 50 – a gram
Span 80 = 50 – 36
Span 80 = 14

4. Cetil alkohol 1 10 g
x 1000 ml = 10
100

5. Asam stearat 1 10 g
x 1000 ml = 10
100

6. Propilen glikol 10 100 ml


x 1000 ml = 100
100

7. Nipagin 0,2 2g
x 1000 ml = 2
100

8. TEA 0,5 5 ml
x 1000 ml = 5
100
9. Vitamin E 0,5 5g
x 1000 ml = 5
100

10. Parfum qs  3 tetes 0,15 ml


3 x 0,05 ml = 0,15 ml

1000 ml – (300 + 36 + 14 + 10 +
11. Aquades ad 10 + 100 + 2 + 5 + 5 + 0,15) 518 ml
= 1000 ml – 482,15
= 517,85 ml ≈ 518 ml

Keterangan :

 HLB Tween 80 = 15
 HLB Span 80 = 4,3
 HLB butuh Parafin cair = 12
 HLB butuh Cetil alkohol = 15,5
 HLB butuh Asam stearat = 15

II. Penimbangan Bahan

B. Emulsi topikal

No. Nama Bahan Baku Penimbangan


1. Parafin cair 300 ml
2. Tween 80 36 g
3. Span 80 14 g
4. Cetil alkohol 10 g
5. Asam stearat 10 g
6. Propilen glikol 100 ml
7. Nipagin 2g
8. TEA 5g
9. Vitamin E 5g
10. Parfum 0,15 ml
11. Aquades ad 518 ml

Fase air ; Fase minyak :


- Tween 80 - Parafin cair
- Propilen glikol - Span 80
- Nipagin - Cetil alkohol
- TEA - Asam stearat
- Aquades - Vitamin E
III. Prosedur Pembuatan

B. Emulsi Topikal

Panaskan fase minyak Panaskan fase air (tween


(parafin cair, span 80, cetil 80, propilen glikol,
alkohol, asam stearat, vitamin nipagin, TEA, aquades)
E) pada suhu 60–70oC pada suhu 60–70oC
Analisa :
1) Panaskan fase minyak (parafin cair, span 80, cetil alkohol, asam stearat,
vitamin E) pada suhu 60–70oC.
 Pemanasan fase minyak bertujuan untuk meleburkan seluruh bahan
yang termasuk fase minyak hingga bercampur sempurna agar
memudahkan
Campurkan proseskepencampuran
fase minyak dalam fase airdengan fase air. sambil
secara sekaligus Pemanasan fase
diaduk
minyak
dengan dilakukan(kecepatan
homogenizer dengan cara= 700meleburkan bahan60–70
rpm) pada suhu mulaiCdari
o
bahan
sampai
yang mempunyai titik lebur
dihasilkan paling
emulsi tinggi
yang hingga paling rendah. Hal
homogen
tersebut bertujuan untuk menghindari penguapan bahan dengan titik
lebur yang lebih rendah, serta agar bahan dapat tercampur dengan
sempurna.
Turunkan suhunya Tambahkan parfum sambil
2) Panaskan fase
hingga 40 Coair (tween 80, propilen glikol, nipagin, TEA, aquades) pada
diaduk hingga homogen
suhu 60–70oC.
 Pemanasan fase air bertujuan untuk meleburkan seluruh bahan yang
termasuk fase air hingga bercampur sempurna agar memudahkan
proses
Evaluasi pencampuran
sediaan emulsi dengan fase minyak.Masukkan sediaan emulsi ke
yang dihasilkan dalam botol 50 ml
3) Campurkan fase minyak ke dalam fase air secara sekaligus sambil diaduk
dengan homogenizer (kecepatan = 700 rpm) pada suhu 60–70oC sampai
dihasilkan emulsi yang homogen.
 Pencampuran dilakukan secara sekaligus sambil diaduk menggunakan
homogenizer agar fase air dan fase minyak dapat bercampur dengan
sempurna (homogen).

4) Turunkan suhunya hingga 40oC.


 Penurunan suhu bertujuan untuk menghindari penguapan bahan selama
proses peracikan, sehingga sediaan yang dihasilkan stabil.

5) Tambahkan parfum sambil diaduk hingga homogen.


 Penambahan parfum dilakukan terakhir untuk menghindari penguapan
parfum ketika proses peracikan, karena parfum mudah menguap.

6) Masukkan sediaan emulsi ke dalam botol 50 ml.


 Sediaan dimasukkan ke dalam botol untuk menjaga stabilitas emulsi.

7) Evaluasi sediaan emulsi yang dihasilkan.


 Evaluasi sediaan bertujuan untuk memeriksa kelayakan sediaan yang
dihasilkan. Evaluasi sediaan yang dilakukan berupa evaluasi tipe
emulsi, uji sentrifugasi, uji organoleptis, uji stabilitas fisik, dan
pengukuran ukuran globul.
Daftar Pustaka

Aryani, Ratih. 2015. TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID.


Diakses pada 4 April 2021 melalui https://www.slideshare.net/BoTat/emulsi-
46000444
Lachman, Leon, dkk. 1987. The Theory And Practice Of Industrial Pharmacy – Third
Edition, Indian Edition. India : Varghese Publishing House.
Tirmiara, Nita, dkk. 2018. Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Nanoemulsi Gel Vitamin E (Alfa
Tokoferol) Sebagai Anti-Aging kulit. TALENTA Conference Series 01. Diakses pada
5 April 2021 melalui https://talentaconfseries.usu.ac.id/tm/article/view/270/231

Anda mungkin juga menyukai