PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh berada di atas 37.5 derajat celsius.
Infeksi ringan hingga parah bisa menyebabkan demam. Demam merupakan
bagian dari proses kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi akibat virus,
bakteri atau parasit. Selain itu, demam juga bisa terjadi ketika seseorang terlalu
lama berada di bawah sinar matahari atau karena penyakit seperti hipertiroidisme
dan artritis.
Demam dianggap sangat tinggi dan berpotensi berbahaya jika suhu tubuh
mencapai 39 celcius atau lebih. Suhu tubuh yang sangat tinggi menandakan
terjadinya infeksi yang serius di dalam tubuh.
Demam sering kali akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Tapi
untuk mengobati demam yang lebih parah, beberapa obat-obatan penurun panas
bisa dibeli secara bebas di apotek. Baca aturan pakai dan ikuti dosis yang
dianjurkan.
Gejala yang menyertai demam tergantung kepada penyebab demam itu sendiri.
Berikut ini adalah contoh gejala yang bisa menyertai demam:
Sakit kepala
Berkeringat dingin
Menggigil
Batuk-batuk
Sakit tenggorokan
Sakit otot
Merasa kelelahan
Kejang-kejang
Tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, makin jarang buang air kecil, detak
jantung yang lebih cepat, dan tingkat kesadaran yang menurun.
Segera hubungi dokter atau ke rumah sakit jika Anda mengalami gejala-gejala di
atas. Selain itu, jika demam Anda di atas 39.3 celcius atau jika telah berlangsung
selama lebih dari tiga hari, periksakan diri Anda ke dokter. Demam yang Anda
alami bisa karena penyakit atau infeksi yang lebih serius.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari
campuran berbagai zat seperti damat sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak
larut dan tidak aktif, gula, pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang
diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang penambah rasa serta zat aktif.
Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan sebagai suatu
larutan atau suspensi dalam kondisi dengan pembawa yang mudah menguap.
A. Jenis jenis penyalutan tablet
Penyalutan tablet dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Tablet bersalut gula (sugar coating)
Tablet ini sering disebut dragee. Penyalutan dilakukan dengan larutan gula dalam
panci untuk penyalutan dan panci untuk mengkilapkan tablet diputar dengan
motor penggerak yang dilengkapi dengan alat pengisap dan sistem penhembus
dengan udara panas (blower). Proses pembuatan tablet bersalut gula adalah
sebagai berikut:
a. Subcoating (penyalutan dasar), yaitu proses pemberian larutan dasar dan
pemberian serbuk salut apabila sebagian tablet kering
b. Smoothing (pelicinan), yaitu proses pembasahan ganti berganti dengan sirop
pelicin dan pengeringan dari salut tablet menjadi bulat dan licin.
c. Coloring (pewarnaan), dilakukan dengan memberi zat warna yang
dicampurkan pada sirop pelicin.
d. Finishing, yaitu proses pengeringan salut sirop yang terakhir dengan cara
perlahan-lahan sehingga memperoleh hasil akhir yang licin.
e. Polishing (pengilapan), dilakukan dengan menggunakan lapis tipis lilin yang
licin (Aulton, 1988).
2. Tablet bersalut kempa (press coating)
Tablet inti yang sudah jadi mengalami proses seperti berikut, yaitu granul halus
dan kering dikempa di sekitar tablet inti, sering disebut tablet dalam tablet
(Aulton, 1988).
3. Tablet bersalut selaput (film coating)
Ialah tablet yang dilapisi lapisan selaput tipis dengan zat penyalut yang dikenakan
atau disemprotkan pada tablet. Sebagai zat penyalut digunakan Na CMC,
Asetatftalat
selulosa,
Hidroksi
etil
selulosa
dengan
bermacam-macam
Fungsinya adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga tablet tidak bcrsudut
Selain itu dapat pula berguna untuk mcningkatkan ikatan antara sealcoat dengan
sugarcoat. Bahan subcoating terdiri dari : subcoating solution dan subcoating
powder
3. Smoothing
Tahap ini bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah selesai
disubcoat. Balian yang dipakai sirup gula.
4.
Coloring
Tahap ini bertujuaji memberi wama tablet salut sesuai warna yang dikehendaki.
Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara lain dengan
mcnggunakan
satu
macam
kadar
zal
warna,
Caranya
adalah
dengan
menambahkan terleblh dahulu larutan pewarna dengan kadar rendah lalu naik
dengan kadar tcrtenlu uniuk kcmndlan kcmbali ditambahkan larutan dengan kadar
yang rendah.
Macam warna yang digunakan dihagi dalam dua golongan: yang larut dan yang
tidak larut air. Pewarnaan dengan zat warna yang tidak larut dalam air akan lebih
cepat daripada apabila digunakan zat wama yang larut.
5. Finishing
Bertujuan untuk membuat permukaan tablet salut menjadi licin setelah selesai
pewarnaan.
6.
Polishing
Tahap ini adalah tahap yang terakhir, dengan tujuan untuk menjadikan permukaan
tablet salut menjadi mengkilap dan indah. Bahan yang dipakai : cera carnauba
atau PEG dalam pelarut klorofrom.
Beberapa problem yang sering muncul selama proses penyalutan tablet terjadi
pada tahap :
a.
Sealing
Bahwa penambahan seal coal tidak boleh terlalu banyak tahu juga terlalu sedikit.
Apabila jumlah seal coal terlalu sedikit akan berpengaruh pada stabilitas bahan
aktif. Akan telapi penambahan berlebihan akan berakibat menghambat hancurnya
tablet dan memperlama kecepatan pelarutan tablet,
Selain itu apabila selama proses sealing dilakukan penambahan talk (dengan
maksud untuk mencegah perlekatan tablet) dapat berdampak menjadikan
permukaan tablet menjadi kasar.
b. Subcoating
Masalah yang sering numcul adalah pennukaan tablet menjadi kasar. Hal ini
disebabkan karena:
1) Penambahan serbuk coating yang berlebihan
2) Penambahan larutan subcoating terlalu sedikit, atau
3) Pengeringan suspense subcoaling terlalu cepat. Akibatnya kristalisasi gula
berlangsung cepat dan tcrbentuk Kristal gula yang kasar dipermukaan tablet.
c. Coloring
Merupakan tahap yang kritis karena kesalahan sedikit selama proses aan
berdampak warna tablet tidak merata dan tablet salut kelihatan tidak balk.
C. Keuntungan dan Kerugian Tablet Salut Gula
keuntungan yang dapat dicapai, mencakup :
a. Bahan mentah tidak mahal dan mudah tersedia
b. Bahan mentah mudah diterima secara langsung dengan sedikit masalah
peraturan (mungkin dengan pengecualian zat pewarna)
c. Proses tidak mahal, alat sederhana dapat digunakan dibanding pembuatan
tablet salut lain
d. Produk salut gula menyenangkan secara estetik dan dapat diterima oleh
konsumen yang luas.
e. Dapat menutupi rasa, warna, dan bau tak enak dari zat aktif.
f. Dapat menjamin kestabilan dari tablet inti.
Akan tetapi proses salut gula juga memiliki kekurangan yaitu:
a. Kerapuhan penyalut yang membuat tablet yang disalut rentan terhadap
kerusakan yang mungkin terjadi jika salah ditangani
b. Pengkilapan akhir yang dicapai dengan suatu tahap pemolesan dapat
c.
mudah dalam air, lambat larut dalam air atau kelarutan yang tergantung pada
pH (lapisan enterik).
c.
Kemampuan untuk menghasilkan produk yang tampak anggun.
d.
Stabilitas dalam keadaan panas, cahaya, kelembapan, udara dan
substrat yang akan disalut. Sifat-sifat lapisan tipis harus tidak berubah dengan
berlalunya waktu.
e.
Tidak memiliki warna, rasa ataupun bau.
f.
Serasi dengan aditif larutan penyalut pada umumnya.
g.
Tidak toksis, tidak mempunyai kegiatan farmakologis dan mudah
dipakai ke partikel atau tablet.
h.
Tahan retakan dan dilengkapi dengan pelindung obat terhadap
kelembapan, cahaya dan bau bila perlu (Saifullah, 2007).
Formula Acuan
I. Core Tablet
10
Rangkuman Preformulasi
Keputusan Memilih Bahan
Alasan Pemilihan Metode Kempa Langsung
Kami memilih metode kempa langsung karena beberapa alasan :
Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan
lembab
Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses
granul, tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi
partikel halus, sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus
terlebih dahulu.
: Sukrosa
Kami memilih sukrosa sebagai zat gula pada penyalut karena sukrosa
dapat menutupi rasa yang tidak enak dari zat aktif
11
Kami memilih kedua bahan ini dengan harapan akan memberikan lapisan
penyalut gula yang baik sehingga dapat menjamin mutu tablet inti, selain itu
titanium dioxide juga berfungsi sebagai pemberi pigmen sehingga diharapkan
dapt memberikan warna yang diinginkan.
5. Pelincir
: Talc
Kami memilih talc sebagai pelincir karena talc memiliki ketiga sifat
pelincir, yaitu : glidan, anti adherant, dan lubrikan.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Zat Aktif
MONOGRAFI
a. Zat khasiat Paracetamol (Acethaminophen) (FI III:37)
Rumus bangun
FARMAKOLOGI
a. Farmakokinetik
Pemberian Paracetamol secara oral sangat efektif, Paracetamol memberikan
efek analgetik yang mirip dengan salisilat, yang dapat menghilangkan atau
mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Efek ini disebabkan oleh aktifitas
pada system saraf pusat dengan menghambat sintesa prostaglandin disusunan
saraf pusat. Secara perifer mencegah sensitasi reseptor rasa sakit terhadap
rangsangan mekanik dan kimiawi.
13
1.
Zat Tambahan
1.
Kollidon
Rumus struktur
Sinonim
ethylene];
polyydidone;
polyvinyl
Fungsi
pyrrolidinone; polymer
Konsentrasi untuk kollidon 25-30 sebagai pengikat tablet
Pemerian Bahan
biasanya 0,2-0,5%
Berwarna putih sampai cream, tidak berbau atau hampir tid
ak berbau, serbuk yang higroskopis
14
Kelarutan
Penyimpanan
Ph
3-7
Stabilitas terhadap
suhu
Stabilitas terhadap
cahaya
Stabilitas terhadap
air
Inkompatibilitas
Berat Jenis
2.
RM
C12H22O11
BM
342.30
Fungsi
Pemerian
Kelarutan
15
Stabilitas
Inkompatibilitas
3. Talcum
Fungsi
Pelincir
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Stabilitas
Inkompatibilitas
4.
Calsium karbonat
Fungsi
Coating agent
Pemerian
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air, sangat sukar larut dalam air
yang mengandung karbohidrat.
Penyimpanan
Stabilitas
Inkompatibilitas
5.
Titanium dioksida
16
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
Stabilitas
Penyimpanan
Inkompatibilitas
17
Formula :
R/
5.3 Pembuatan
1.
Bahan baku yang datang baik zat aktif maupun zat tambahan di uji
18
lanjut. Status dari bahan aktif maupun bahan tambahan di catat kemudian
didokumentasikan.
3.
Bahan baku dipindahkan ke ruang produksi non steril, kemudian
ditimbang satu persatu dibawah LAF untuk mencegah kontaminasi silang, proses
penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi
dan divalidasi oleh QC dan dilakukan oleh personel yang berwenang dengan
memakai APD yang lengkap pada ruangan yang di atur sedemikian rupa sehingga
meminimalisir kontaminasi oleh debu dan partikulat lain. Setiap proses di catat
dan didokumentasikan.
4.
Kemudian campur massa Acetaminophen, avicel, kollidon, PEG 6000
serta aerosil di dalam mesin pencampur yang telah dibersihkan, dikalibrasi dan
divalidasi sebelumnya dan diharapkan mesin pencampur tersebut memiliki sistem
pengendali debu untuk menghindarkan dari kontaminasi debu kecuali jika
ruangan menggunakan sistem tertutup. Semua campuran bahan dianggap
homogen jika warna yang ditimbulkan sudah merata. Parameter operasional yang
kritis (misal: waktu, kecepatan dan suhu) untuk tiap proses pencampuran,
pengadukan dan pengeringan hendaklah tercantum dalam dokumen produksi
induk, dan dipantau selama proses berlangsung serta dicatat dalam catatan bets.
5.
Pindahkan massa serbuk ke mesin pengayak serbuk dengan kerapatan 0,8
mm yang telah dibersihkan dan dikalibrasi serta divalidasi, ayak serbuk hingga
didapat massa serbuk yang telah homogen,
6.
Pindahkan massa yang telah homogen ke mesin pencetak tablet melalui
saluran khusus, pada proses pemindahan tersebut hendaklah dicegah jangan
sampai ada massa serbuk yang tertinggal. Mesin pencetak tablet yang digunakan
hendaknya dibersihkan, dikalibrasi dan divalidasi oleh petugas validasi serta
punch dan die hendaknya senantiasa diperiksa terhadap keausan dan kerusakan
sebelum dan sesudah pemakaian. Beberapa tablet disampling oleh bagian QC
untuk dilakukan uji pra penyalutan. Setelah dinyatakan lulus barulah tablet inti
dapat masuk ke tahap selanjutnya. Tablet yang telah diambil dari ruang produksi
tidak boleh dikembalikan ke dalam bets tersebut. Catat dan dokumentasikan setiap
tahapan
proses
pencetakan.
Sebagai
control
(dokumentasi)
perusahaan
menyimpan satu produk dari setiap batch yang telah diproduksi dan baru akan
dimusnahkan setelah satu tahun dari tanggal daluwarsanya.
19
7.
Buat suspense penyalut dengan cara campur sukrosa dengan air panas
kemudian campur dengan gliserol, masukkan kollidon dan tambahkan zat lain.
8.
Pindahkan tablet inti ke ruang penyalutan, masukkan tablet inti kemudian
semprotkan suspensi penyalut. Adapun tahap penyalutan yaitu :
1. Sealing
Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang
dipakai untuk proses penyalutan. Bahn yag digunakan : shellac bebas
arsen dan cellulose acetat phtalat.
2. Subcoating
Fungsinya adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga tablet tidak
bcrsudut Selain itu dapat pula berguna untuk mcningkatkan ikatan antara
sealcoat dengan sugarcoat. Bahan subcoating terdiri dari : subcoating
solution dan subcoating powder
3. Smoothing
Tahap ini bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah selesai
disubcoat. Balian yang dipakai sirup gula.
4.
Coloring
Tahap ini bertujuaji memberi wama tablet salut sesuai warna yang
dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara
lain dengan mcnggunakan satu macam kadar zal warna, Caranya adalah
dengan menambahkan terleblh dahulu larutan pewarna dengan kadar
rendah lalu naik dengan kadar tcrtenlu uniuk kcmndlan kcmbali
ditambahkan larutan dengan kadar yang rendah.
Macam warna yang digunakan dihagi dalam dua golongan: yang larut
dan yang tidak larut air. Pewarnaan dengan zat warna yang tidak larut
dalam air akan lebih cepat daripada apabila digunakan zat wama yang
larut.
5. Finishing
Bertujuan untuk membuat permukaan tablet salut menjadi licin setelah
selesai pewarnaan.
6.
Polishing
20
Tahap ini adalah tahap yang terakhir, dengan tujuan untuk menjadikan
9.
proses ini tablet jadi dikemas dengan pengemas primer berupa strip. Syarat
pengemas primer hendaknya inert, tak beracun, serta dapat melindungi dan
menjaga mutu tablet hisap. MD, ED, kandungan zat aktif, kadar, HET, nama
produsen, dan jenis sediaan hendaknya dicantumkan pada pengemas primer ini.
Beberapa tablet disampling oleh bagian QC untuk menguji kadar obat, mutu,
kestabilan, dll. Tablet yang telah diambil ke ruang produksi tidak boleh
dikembalikan ke dalam bets tersebut. Setiap proses hendaknya dilakukan
pencatatan dan didokumentasikan.
10.
Produk ruahan tersebut kemudian dipindahkan ke ruang pengemas
sekunder, kemudian dikemas dengan pengemas sekunder berupa box kecil yang
berisi beberapa strip, pada pengemas sekunder hendaknya tercantum MD, ED,
kandungan zat aktif, kadar, HET, nama produsen, jenis sediaan, indikasi,
kontraindikasi, dosis, dan penyimpanan hendaknya di cantumkan. Setiap proses
hendaknya dilakukan pencatatan dan didokumentasikan.
11.
Produk setengah jadi tersebut kemudian dipindahkan ke ruang pengemas
tersier, kemudian dikemas dengan pengemas tersier berupa box besar yang berisi
beberapa box kecil. Setiap proses hendaknya dilakukan pencatatan dan
didokumentasikan.
12.
Simpan produk jadi di dalam gudang penyimpanan produk jadi kemudian
distribusikan dengan sistem FEFO, dan FIFO.
21
Prosedur
I.
Pemeriksaan waktu hancur tablet yang disalut enterik, menurut United State
Pharmacopeia (USP), mengharuskan tablet tahan terhadap pengadukan dalam
larutan pemeriksaan cairan lambung buatan pada temperatu 37 2 o C (tanpa
lempengan). Setelah satu jam terpapar dalam cairan lambung batan tersebut, tablet
tidak memperhatikan bukti adanya daya hancur, keretakan atau kerapuhan.
Kemudian ditambahkan suatu lempengan pada setiap tabung dan pemeriksaan
dilanjutkan dengan menggunakan cairan usus buatan yang dipertahankan pada
temperatur 37 2oC sebagai cairan pencelup, untuk satu metode pemeriksaan
selama 2 jam atau dalam batas waktu yang tertera dalam monografinya. Jika
seluruh tablet sudah hancur, pemeriksaan tablet sudah selesai. Bila 1 atau 2 tablet
tidak hancur secara sempurna, pemeriksaan diulangi dengan menggunakan 12
tablet tambahan. Pemeriksaan daya hancur tablet dinyatakan selesai bila 16 dari
18 tablet dapat dihancurkan (Aulton, 1988).
II.
1.
Uji organoleptik di uji secara visual. Uji warna dilihat secara visual, dilihat warna
dari sediaan tablet homogeny dan menarik atau tidak, sedangkan uji bau dengan
cara mencium bau tablet, baunya baik atau sudah berubah serta uji rasa dilakukan
dengan cara mencobanya apakah rasanya sesuai yang diinginkan atau tidak.
1.
menyimpang dari bobot ratu-ratu lebih besar dari harga yang ditetapkan pada
kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang bobottnya penyimpang dari
bobot rata-rata lebih dari harga dalam kolom b
22
Jika perlu dapat diulang dengan 10tablet dan tidak boleh ada satu tablet
pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan
dalam kolom A maupun kolom B
No
1
< 25mg
2
26-150mg
3
151-300mg
4
>300mg
Sumber : Ilmu Resep Hal.176
No Bobot
%Penyimpangan
( mg )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
2.
23
(5%)
(10%)
Persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang. Penentuan keregasan atau
kerapuhan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet akan dilapis (coating).
Alat yang digunakan disebut Friability tester. (Lachman, 1994)
Caranya :
Keluarkan tablet, bersihkan dari debu dan ditimbang kembali (W2 gram)
Waktu melarut
Waktu larut tablet adalah waktu yang dibutuhkan tablet hisap untuk melarut atau
terkikis secara perlahan di dalam rongga mulut, karena sediaan tablet hisap ini
diharapkan mampu memberikan efek lokal pada mulut dan kerongkongan dapat
juga dimaksudkan untuk diabsorpsi secara sistemik setelah ditelan. Waktu melarut
yang ideal bagi tablet hisap adalah sekitar 5-10 menit atau kurang (Banker and
Anderson, 1994).
4.
Tanggapan Rasa
Uji tanggapan rasa dilakukan untuk mengetahui respon rasa, efek melegakan
tenggorokan, kelayakan untuk dipasarkan, formula yang lebih disukai serta saran
dari responden mengenai tablet hisap jahe merah yang dihasilkan. Uji ini
dilakukan dengan teknik sampling acak (random sampling) dengan populasi
heterogen sejumlah 20 responden. Apabila tanggapan rasa mempunyai nilai yang
tinggi berarti tablet hisap tersebut dapat diterima oleh konsumen.
5.
Keseragaman ukuran
Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu pertiga tebal
tablet. Keseragaman ukuran pada tablet meliputi diameter dan tebal tablet
Kesamaan ukuran diukur menggunakan jangka sorong.
24
Caranya:
Rataan diameter dan tebal tablet dihitung nilainya dari hasil pengukuran
tersebut. (Depkes RI.1979)
NO Diameter
(mm)
1
Ketebalan
(mm)
NO Diameter
(mm)
1
2
3
2
3
4
5
4
5
6
7
6
7
8
9
8
9
10
10
Ketebalan
(mm)
6.
Uji Kekerasan
pengujian
Dengan alat uji kekerasan (strong cobb hardness tester), letakkan sebuah
tablet dengan posisi tegak diantara anvit dan punch, lalu tablet dijepit dengan cara
memutar punch sampai tablet pecah atau retak
Pada saat tersebut angka yang ditunjukkan oleh jaram adalah kekerasan
tablet tersebut.
Gambar alat:
25
No
Kekerasan ( kg/cm2 )
26
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
a.
Kesimpulan
1. Cara pembuatan tablet inti dengan kempa langsung terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu :
1. Tahap pencampuran
Komponen-komponen bahan tablet di campur dengan alat
pencampur bersamaan dengan penambahan zat penambah rasa, warna,
dan bau kemudian massa dicampur sampai tercampur rata dan homogen
yang ditandai dengan meratanya warna pasta yang tersebar.
2. Tahap pengayakan
Massa serbuk yang telah dicampur kemudian diayak dengan
pengayak yang sesuai (kerapatan 0,8) dengan tujuan agar mendapat massa
dengan ukuran yang sama
3. Tahap pencetakan
Massa serbuk yang telah diayak kemudian dicetak dengan
menggunakan mesin pencetak sesuai dengan properties yang kita
inginkan.
4. Tahap Penyalutan
1. TAHAP 1 : SEALING
27
Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang
dipakai untuk proses penyalutan. Bahn yag digunakan : shellac bebas
arsen dan cellulose acetat phtalat.
2. TAHAP 2 : SUBCOATING.
Fungsinya adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga tablet
tidak bcrsudut Selain itu dapat pula berguna untuk mcningkatkan ikatan
antara sealcoat dengan sugarcoat. Bahan subcoating terdiri dari :
subcoating solution dan subcoating powder
3. TAHAP 3 : SMOOTHING
Tahap ini bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah
selesai disubcoat. Balian yang dipakai sirup gula.
4. TAHAP 4: COLORING
Tahap ini bertujuaji memberi wama tablet salut sesuai warna yang
dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara
lain dengan mcnggunakan satu macam kadar zal warna, Caranya adalah
dengan menambahkan terleblh dahulu larutan pewarna dengan kadar
rendah lalu naik dengan kadar tcrtenlu uniuk kcmndlan kcmbali
ditambahkan larutan dengan kadar yang rendah.
Macam warna yang digunakan dihagi dalam dua golongan: yang larut
dan yang tidak larut air. Pewarnaan dengan zat warna yang tidak larut
dalam air akan lebih cepat daripada apabila digunakan zat wama yang
larut.
5. TAHAP 5 : FINISHING
Bertujuan untuk membuat permukaan tablet salut menjadi licin setelah
selesai pewarnaan.
6. TAHAP 6: POLISHING
Tahap ini adalah tahap yang terakhir, dengan tujuan untuk menjadikan
permukaan tablet salut menjadi mengkilap dan indah.
2. Pada skala pabrik tablet salut gula dibuat dengan alat-alat yang telah
divalidasi dan setiap tahapannya harus tercatat dan terdokumentasi.
28
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Augsburger, L.L. & Hoag, S. W. 2008. Pharmaceutical Dosage Forms:
Tablets. 3rd Edition. Informa Health Care USA. New York.
Aulton, M, E. 1988. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design.
Churchill Livingstone Inc. New York.
Basri. 2009. Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) dengan Bahan
Penyalut Hidroksipropil Metilselulosa dan Polietilen Glikol 400. Tersedia di:
http://www.etd.eprints.ums.ac.id/5865/ [diakses pada 13 Mei 2013].
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Lachman, L. , Lieberman, H. A., & Joseph, L. K. 1994. Teori dan Praktek
Farmasi Industri. Edisi Ketiga. Penerjemah: Siti Suyatmi. Penerbit Universitas
Indonesia Press. Jakarta.
Martin, A., James, S., & Arthur, C. 1993. Farmasi Fisik. UI Press. Jakarta.
Saifullah. 2007. Tablet Salut. Tersedia di: http://www.akfar.ac.id/index.php?
option=com_phocadownload&view=category&id=4:tablet&download=7:tabletkhusus&Itemid=70
31
LAMPIRAN I
Gambar Alat
Flow tester
Friabilator
Jangka sorong
Roll compactor
32
Hardness tester
LAMPIRAN II
Daftar Nama Produk Pesaing
No
1
Nama
Novavitamin
Kandungan
Vit C
Sediaan
Tablet
Kekuatan
25 mg
Produsen
Novapharin
C
Kiddyce
Vit C
hisap
Tablet
50;100;250;500
FirstMedipharma
Vicee
Vit C
hisap
Tablet
mg
250 mg
Prafa
Vit C
hisap
Tablet
250 mg
Takeda
Vit C
hisap
Tablet
50;100;250
Afiat
4
5
Vitacimin
Vitamin C
hisap
33
34