I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum, diharapkan mahasiswa dapat memahami prinsip
dan melakukan isolasi piperin dari piperis nigri fructus atau piperis albi fructus serta
memahami analisis kualitatif hasil isolasi kromatografi lapisan tipis.
Piperin disari dari buah piper dengan etanol 96% dipisahkan dari senyawa resin
dengan penambahan KOH-etanol 10% b/v. kristalisasi dilakukan dengan etanol.
Penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang
digunakan relative sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan
kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut
yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan
tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan. Bila piperin dihidrolisis
dengan KOH-etanolik berlebihan dan dalam keadaan panas menyebabkan piperin
terhidrolisis dan membentuk kalium piperinat dan piperidin.
Kelebihan dan kekurangan soxhletasi :
a. Kelebihan:
- Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang.
- Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
- Proses sokletasi berlangsung cepat.
- Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
- Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali
b. Kekurangan:
- Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang mudah
rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi
penguraian.
- Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan pereaksi
meyer, Na, wagner, dan reagen reagen lainnya.
- Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah menguap.
- Sampel sampel yang digunakan harus sampel yang digunakan
harus sampel yang tahan panas atau tidak dapat digunakan
pada sampel yang tidak tahan panas. Karena sampel yang tidak
tahan panas akan teroksidasi atau tereduksi ketika proses
sokletasi berlangsung.
B. PIPERIN
Piperin merupakan senyawa yang tahan terhadap panas dan piperin yang
digunakan untuk esktraksi berupa serbuk halus, tujuannya supaya didapat sari dengan
kadar yang optimal, karena jika suatu sampel partikelnya diperkecil maka partikelnya
mudah terbasahi oleh solvent sehingga senyawa dalam simplisia mudah tersari.
Proses isolasi piperin dari ekstrak lada hitam dapat dilakukan dengan metode
rekristalisasi. Secara harfiah rekirstalisasi berarti pembentukan Kristal kembali
1. Klasifikasi tanaman merica adalah sebagai berikut :
KINGDOM Plantae
SUB KINGDOM Viridiplantae
INFRA Streptophyta
KINGDOM
SUPER DIVISI Embryophyta
DIVISI Tracheophyta
SUB DIVISI Spermatophytina
KELAS Magnoliopsida
SUPER ORDO Magnolianae
ORDO Piperales
FAMILI Piperaceae
GENUS Piper L.
SPESIES Piper nigrum L.
Kandungan lada hitam Buah lada hitam mengandung bahan aktif seperti amida
fenolat, asam fenolat, dan flavonoid yang bersifat antioksidan sangat kuat. Selain
mengandung bahan-bahan antioksidan, lada hitam juga mengandung piperin yang
diketahui berkhasiat sebagai obat analgesik, antipiretik, anti inflamasi, serta
memperlancar proses pencernaan (Meghwal dan Goswami, 2012).
Kandungan lada hitam sangat beraneka ragam dan piperin merupakan kandungan
utama yang paling banyak terkandung dalam lada hitam dan semua tanaman yang
termasuk dalam family Piperaceae. Senyawa amida (piperin) berupa kristal berbentuk
jarum, berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasa, lama-kelamaan pedas, larut dalam
etanol, asam cuka, benzena, dan kloroform (Amaliana, 2008). Piperin memiliki manfaat
sebagai anti-inflamasi, anti arthritik (Bang et al., 2009; Sudjarwo, 2005), analgesik
(Sudjarwo, 2005), depresan system safaf pusat dan anti convulsan (Deepthi et al., 2012).
Kombinasi zat-zat yang terkandung mengakibatkan lada hitam memiliki rasa pedas,
berbau khas dan aromatik. Kandungan zat yang memberikan warna, bau dan aroma
Dalam lada hitam adalah α-terpinol, acetophenone, hexonal, nerol, nerolidol, 1,8
cineol, dihydrocarveol, citral, α-pinenedanpiperolnol. Piperin juga berkhasiat sebagai
antioksidan, antidiare, daninsektisida. Lada hitam juga mengandung alkaloid, flavonoid,
dan komposisi aromatik, dan senyawa amida
Soxhlet Merupakan metode ekstrasi yang memanfaatkan pemanasan untuk
destilasi pelarut sehingga terjadi sirkulasi pelarut melalui serbuk simplisia. Metode ini
efisien terhadap pemanfaatan pelarut tetapi beresiko pembentukan artefak akibat
penggunaan panas. Pelarut yang digunakan pada metode Soxhlet minimal cukup untuk 2
kali penyarian. Proses ekstraksi dengan Soxhlet dihentikan apabila warna pelarut yang
ada didalam Soxhlet sama seperti warna pelarut awalnya.
Tambahkan etanol 96% paling sedikit sebanyak dua sirkulasi. Jangan lupa
menambahkan batu didih. Lakukan penyarian 2 jam dengan kecepatan 6-8 jam
sirkulasi.
Setelah dingin, pisahkan sari dari bagian yang tidak terlarut dengan penyaringan kertas
saring
Menyisihkan sari jernih yang di dapat sebanyak 3 ml dalam flakon dan tutup
Sisanya diuapkan sampai kering atau kental lalu dinginkan. Kemudian menambahkan
10 ml KOH-etanolik 10% sambil diaduk hingga ada endapan
Setelah mengendap pisahkan sari dari bagian yang tidak larut melalui glass woll. Sari
jernih yang di dapat didiamkan dan disimpan ke lemari `es
Kristal yang timbul di pisahkan di cuci etanol 95% di keringkan pada suhu 40 derajat
celcius selama 30-45 menit, simpan dalam eksikator yang dilenngkapi dengan
kapurtahar
Tutup chamber dan beri potongan kertas saring untuk mlihat kejenuhan
Tentukan garis batas denga digaris menggunakan pensil dan tandai titik awal totolan
Totolkan cairan standar, baku dan Kristal sebanyak 5 totolan, totolkan cairan sampel
yang akan diuji sebanyak 5 totolan dengan jarak 1 cm kesamping dari totolan standard,
baku dan kristal
Cek lempeng silica untuk melihat totolan tersebut di bawah sinar UV dengan panjang
gelombang 254
Lihat hasil di bawah sinar UV, tandai dengan bulatan hasil yang terbentuk
Hitung RF
V. DATA PERCOBAAN
1. PERHITUNGAN RENDEMEN KRISTAL
a. Bobot kertas saring kosong : 0,14 gram
b. Bobot sampel : 0,79 gram
c. Bobot simplisia : 30 gram
bobot sampel
d. Randemen : x 100%
bobot simplisia
0,79 g
e. Randemen : x 100% = 2,63 gram
30 g
2. Waktu sirkulasi :
1. 11.35 (selama 10 menit)
2. 11.45 (selama 10 menit)
3. 11.55 (selama 10 menit)
4. 12.05 (selama 10 menit)
5. 12.15 (selama 10 menit)
6. 12.35 (selama 10 menit)
7. 12.35 (selama 10 menit)
8. 12.45 (selama 10 menit)
3. ORGANOLEPTIS
- Rasa : Tidak berasa
- Bau : Bau pesing
- Warna : Kuning
4. BENTUK KRISTAL
5. KLT Kristal
- Kristal dilarutkan etanol 96% secukupnya
- perhitungan larutan fase gerak
75
a. diklormetan = x 10 ml = 7,5 ml
100
25
b. etilasetat = x 10 ml = 2,5 ml
100
6. Perhitungan RF
jarak spot
RF =
jarak eluasi
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini akan dilakukan pengujian kandungan alkaloid piperin
dari simplisia Piperis nigri fructus atau piperis albi fructus dengan metode Soxhletasi.
Piperin merupakan suatu senyawa alkaloid berbentuk Kristal kuning yang apabila
dihidrolisis dengan KOh akan menghasilkan kalium piperinat dan piperidin. Pelarut yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu etanol 96%.
Serbuk lada hitam atau putih dimasukkan ke dalam kertas saring dan dimasukkan
dalam alat penyari soxhlet. Pemilihan kertas saring sebagai pembungkus karena kertas
saring mempunyai dinding yang tipis dan berpori yang dapat mempermudah pelarut
untuk menyerap piperin yang terkandung dalam sampel.
Proses yang terjadi selama soxhletasi yaitu pelarut dipanaskan dalam labu alas
bulat , didinginkan menggunakan kondensor, sehingga cairan jatuh ke sampel lada untuk
melarutkan zat aktif dalam sampel lada. Pelarut akan berubah menjadi fase uap karena
titik didihnya rendah dan dengan menggunakan kondensor pelarut yang dalam fase uap
tersebut berubah menjadi fase cair dan akan menetesi sampel lada. Jika pelarut yang jatuh
pada bagian alat soxhlet yang terdapat pada sampel telah penuh, maka pelarut dari bahan
yang terkandung dalam sampel (piperin) akan jatuh ke dalam labu alas bulat karena
adanya tekanan yang diberikan larutan. Proses ini dinamakan satu kali proses ekstraksi.
Proses soxhlet pada praktikum yang dilakukan yaitu sebanyak 8 kali. Soxhletasi
dilakukan sampai beberapa kali siklus hingga ekstrak menjadi bening. Semakin banyak
siklus yang dilakukan maka ekstrak akan semakin baik. Digunkan etanol 96% sebagai
pelarut karena merupakan pelarut yang paling banyak menghasilkan rendemen ekstrak.
VII. KESIMPULAN
https://www.academia.edu/37171857/LAPORAN_PRAKTIKUM_FITOKIMIA_PIV._Is
olasi_dan_Identifikasi_Piperin_dari_Fructus_Piperis_nigri
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-merica/
https://endrajuniandi.blogspot.com/2016/07/makalah-metode-ekstraksi-sokletasi.html
https://yaminanggri.blogspot.com/2013/04/laporan-isolasi-piperin-dari-lada-hitam.html
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA
ISOLASI PIPERIN DARI PIPERIS NIGRI ATAU PIPERIS ALBI
FRUCTUS
Di susun oleh :