OLEH :
Hizrah
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
penyampaian yang menjadikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari semua pihak untuk
Kendari,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan Penulisan......................................................................................
D. Manfaat Penulisan....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................
A. Model Kompartemen...............................................................................
B. Model 2 kompartemen terbuka
C. Model kompartemen terbuka intravaskuler.............................................
D. Parameter Model Dua Kompartemen......................................................
E. Data Darah...............................................................................................
F. Orde Reaksi..............................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Model Kompartemen
a. Model Mammilary
Pada model ini, obat menganggap tubuh spt dua bagian yaitu
kompartemen sentral : organ-organ dimana perfusi darahnya cepat.Mis. Hati
& ginjal. Dan kompartemen perifer : organ-organ yang perfusi darahnya
lambat. Mis : otot & lemak.
a. Parameter Primer
Ket :
Dt = jumlah obat dalam kompartemen sentral
K21 = Konstanta Kecepatan Eliminasi obat
Dp = jumlah obat dalam kompartemen sentral
K12 = Konstanta Kecepatan Eliminasi obat
Jumlah total obat dalam tubuh pada keadaan tunak adalah sama
dengan jumlah obat dalam kompartemen jaringan, Dt dan jumlah obat dalam
kompartemen sentral, Dp. Karena itu volume distribusi obat pada keadaan
tunak (Vd)ss adalah:
Ket :
Vdss = volume distribusi obat pada keadaan tunak (Vd)ss
Vp = perubahan dalam distribusi obat yang teramati
dengan adanya perubahan dalam harga
K12 = Konstanta Kecepatan Eliminasi obat
K21 = Konstanta Kecepatan Eliminasi obat
Ket :
Vdeksp = Volume Distribusi yang Diekstrapolasikan
Do = jumlah obat yang masuk ke dalam tubuh
B = intersep fase eliminasi
Vdβ = Volume Distribusi
Kecepatan eliminasi adalah fraksi obat yang ada pada suatu waktu
yang akan tereliminasi dalam satu satuan waktu. Tetapan kecepatan
eliminasi menunjukkan laju penurunan kadar obat setelah proses kinetik
mencapai keseimbangan.
c. Parameter Turunan
Kadar puncak adalah kadar tertinggi yang terukur dalam darah atau
serum atau plasma. Nilai ini merupakan hasil dari proses absorbsi, distribusi
dan eliminasi dengan pengertian bahwa pada saat kadar mencapai puncak
proses-proses tersebut berada dalam keadaan seimbang.
E. Data Darah
F. Orde Reaksi
Orde reaksi menunjukkan cara bagaimana konsentrasi obat atau
pereaksi mempengaruhi laju suatu reaksi kimia. Orde reaksi ditentukan oleh
kemungkinan suatu unit yang terjadi pada populasi tertentu. Dalam
farmakokinetika hanya orde reaksi 0 dan orde reaksi 1 yang penting.
a. Reaksi Orde Nol
Bila jumlah obat A berkurang dalam suatu jarak waktu yang
tetap t, maka laju hilangnya obat A dinyatakan sebagai :
dA/dt = - Ko
Ko adalah tetapan laju reaksi orde nol dan dinyatakan dalam
satuan massa/waktu (misal : mg/menit). Integrasi persamaan diatas
menghasilkan persamaan berikut
A = - Ko.t + Ao
Ao adalah jumlah obat A pada t = 0, maka dari persamaan
tersebut dapat dibuat suatu grafik hubungan antara A terhadap t
yang menghasilkan suatu garis lurus.
b. Reaksi Orde Satu
Bila jumlah obat A berkurang dengan laju uang sebanding dengan
jumlah obat A tersisa, maka laju hilangnya obat A dinyatakan
sebagai :
dA/dt = -Ka
Ka adalah tetapan laju reaksi orde satu dan dinyatakan dalam satuan
waktu
-1 (misal :jam-1). Integrasi dari persamaan diatas menghasilkan
persamaan sebagai berikut :
ln A = - Kt + ln Ao
- Kt / 2,3 + log Ao, yang mana dari persamaan ini, grafik hubungan
log A terhadap t menghasilkan garis lurus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran