Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FARMAKOKINETIK INTERAKSI OBAT

(Model 2 Kompartemen Terbuka Intravaskuler)

OLEH :

Hizrah

Nur Asni H. Asapa

Wahyu Ilyas Mandalin

PROGRAM STUDI SI FARMASI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis memperoleh kesehatan dan

kekuatan untuk dapat menyelesaikan makalah Farmakokinetika Dasar yang berjudul

“Model Farmakokinetika Dua Kompartemen” ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak, khususnya

kepada dosen pembimbing atas kesediaannya dalam membimbing sehingga makalah

ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi

penyampaian yang menjadikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari semua pihak untuk

sempurnanya makalah ini

Kendari,

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan Penulisan......................................................................................
D. Manfaat Penulisan....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................
A. Model Kompartemen...............................................................................
B. Model 2 kompartemen terbuka
C. Model kompartemen terbuka intravaskuler.............................................
D. Parameter Model Dua Kompartemen......................................................
E. Data Darah...............................................................................................
F. Orde Reaksi..............................................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................


A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata "farmakokinetika" berasal dari kata-kata "pharmacon", kata Yunani


untuk obat dan racun, dan "kinetic". Jadi "farmakokinetika" adalah ilmu yang
mempelajari kinetika obat, yang dalam hal ini berarti kinetika obat dalam
tubuh. Proses-proses yang akan menentukan kinetika obat dalam tubuh
meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi. Penelitian
farmakokinetik suatu zat aktif merupakan penelitian identifikasi dan
penetapan konsentrasi obat dalam tubuh sebagai fungsi waktu sehingga dapat
menggambarkan model parametrik yang khas. Nasib obat sesudah diminum
adalah didistribusikan ke seluruh tubuh oleh cairan tubuh (darah), tetapi kita
tidak dapat mengetahui dengan pasti kemana dan berapa jumlahnya pada
jaringan penerima distribusi. Untuk mengirakan hal tersebut, maka secara
farmakokinetika dibuatlah model-model yang melihat tubuh sebagai
kompartemen. Sebagai bapak dari model kompartemen adalah Teorell yang
mengatakan tujuan farmakokinetika adalah menurunkan persamaan
matematika yang memungkinkan kita menerangkan kinetika dan distribusi
obat dalam tubuh. Dikemukakan model satu kompartemen dan model multi
kompartemen (yang terbanyak dua kompartemen dari model multi
kompartemen).

Dalam model dua kompartemen dianggap bahwa obat terdistribusi ke


dalam dua kompartemen. Kompartemen kesatu, dikenal sebagai kompartemen
sentral, yaitu darah, cairan ekstraseluler dan jaringan-jaringan dengan perfusi
tinggi. Kompartemen-kompartemen ini secara cepat terdifusi oleh obat.
Kompartemen kedua merupakan kompartemen jaringan, yang berisi
jaringanjaringan yang berkesetimbangan secara lebih lambat dengan obat.
Model kompartemen ganda diperlukan untuk menjelaskan adanya kurva kadar
dalam plasma-waktu yang tidak menurun secara linier sebagai suatu proses
laju order kesatu setelah pemberian injeksi IV cepat.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai


berikut yaitu :
1. Apa yang dimaksud model farmakokinetika dua kompartemen?
2. Bagaimana model dua kompartemen terbuka?
3. Bagaimana?
4. Apa parameter model farmakokinetika dua kompartemen?
5. Bagaimana kadar obat dalam darah pada model dua kompartemen?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari rumusan masalah di atas adalah sebagai


berikut yaitu :
1. Untuk memahami model farmakokinetika dua kompartemen.
2. Untuk mengetahui gambaran model dua kompartemen terbuka.
3. Untuk mengetahui model dua kompartemen terbuka intravaskuler.
4. Untuk mengetahui parameter model farmakokinetika dua
kompartemen.
5. Untuk mengetahui gambaran kadar obat dalam darah pada model dua
kompartemen.

D. Manfaat Penulis

Adapun manfaat penulis dari tujuan penelitian di atas adalah sebagai


berikut yaitu :
1. Memahami model farmakokinetika dua kompartemen.
2. Mengetahui gambaran model dua kompartemen terbuka.
3. Mengetahui model farmakokinetika dua kompartemen terbuka
intravaskuler .
4. mengetahui parameter model farmakokinetika dua kompartemen.
5. Mengetahui gambaran kadar obat dalam darah pada model dua
kompartemen.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Kompartemen

Farmakokinetik secara definitif adalah ilmu yang mempelajari kinetika


absorbsi obat, distribusi, dan eliminasi (metabolisme dan ekskresi). Setelah
obat masuk ke dalam tubuh, molekul obat akan diabsorbsi dari
gastrointestinal. Kecepatan absorbsi dan eliminasi menentukan kadar obat
dalam darah yang dicapai oleh sirkulasi sistemik, organ, jaringan dan sel.
Setelah diabsorbsi, obat akan mengalami metabolisme di dalam hati,
dikeluarkan dari hati ke empedu atau mencapai sirkulasi sistemik.

Model farmakokinetika adalah suatu hubungan matemik yang


menggambarkan perubahan konsentrasi terhadap waktu dalam sistem yang
diperiksa. Dari model farmakokinetik dapat diperkirakan kadar obat dalam
plasma, jaringan, dan urin pada berbagai pengaturan dosis serta pengaturan
dosis optimum untuk setiap penderita secara individual. Memperkirakan
kemingkinan akumulasi obat dan / atau metabolit-metabolitnya,
menghubungkan konsentrasi obat dengan aktivitas farmakologi dan
toksikologi serta menjelaskan interaksi obat.

Model kompartemen didasarkan atas anggapan linear, yang


menggunakan persamaan diferensial linear. Kompartemen model merupakan
gambaran kinetik yang mengkarakterisasi laju absorpsi, disposisi dan
eliminasi dari suatu obat di dalam tubuh. Sebagai bapak kompartemen adalah
Teorell. Model kompartemen terbagi atas :

a. Model Mammilary

Model Mammilary merupakan model kompartemen yang paling


umum digunakan dalam farmakokinetika yang terdiri atas satu atau
lebih kompartemen perifer yang dihubungkan ke suatu kompartemen
sentral yaitu mewakili plasma dan jaringan-jaringan yang perfusinya
tinggi.
b. Model Caternary

Model Caternary terdiri atas kompartemen-kompartemen yang


bergabung satu dengan yang lain menjadi satu deretan kompartemen.
Model Caternary tidak dapat dipakai pada sebagian besar organ yang
fungsional dalam tubuh yang secara langsung berhubungan dengan
plasma, sehingga model ini digunakan tidak sesering model
Mammilary.

c. Model Fisiologik (model aliran)

Model fisiologik (model aliran) merupakan model farmakokinetik


yang didasarkan atas data anatomik dan fisiologik yang diketahui.
Perbedaan utama model ini dan model kompartemen lainnya yaitu :
1. Tidak dibutuhkan data yang tepat dalam model perfusi.
2. Aliran darah, ukuran jaringan dan perbandingan obat dalam
jaringan darah dapat berbeda sehubungan dengan kondisi
patofisiologi tertentu.
3. Model farmakokinetika dengan dasar fisiologik dapat
diterapkan pada beberapa spesies dan dengan beberapa data
obat pada manusia dapat diekstrapolasikan.

B. Model dua Kompartemen Terbuka

Model kompartemen dua dianggap bahwa obat terdistribusi ke dalam dua


kompartemen. Kompartemen kesatu, dikenal sebagai kompartemen sentral,
yaitu darah, cairan ekstra-selular dan jaringan-jaringan dengan perfusi tinggi,
kompartemen-kompartemen ini secara cepat terdifusi oleh obat.
Kompartemen kedua merupakan kompartemen jaringan, yang berisi jaringan-
jaringan yang berkesetimbangan secara lebih lambat dengan obat. Model ini
dieliminasi dari kompartemen sentral (Shargel, dkk., 2005).

Model kompartemen dua ini pada dasarnya mempunyai prinsip yang


sama dengan model kompartemen satu namun bedanya terdapat dalam proses
distribusi karena adanya kompartemen perifer, eliminasi tetap dari
kompartemen sentral. Model ini sesuai untuk banyak obat (Setiawati, 1995).
Dalam model dua kompartemen dianggap bahwa obat terdistribusi ke
dalam dua kompartemen. Kompartemen kesatu, dikenal sebagai kompartemen
sentral, yaitu darah, cairan ekstraseluler dan jaringan-jaringan dengan perfusi
tinggi. Kompartemen-kompartemen ini secara cepat terdifusi oleh obat.
Kompartemen kedua merupakan kompartemen jaringan, yang berisi jaringan-
jaringan yang berkesetimbangan secara lebih lambat dengan obat. Model ini
menganggap obat dieliminasi dari kompartemen sentral.

Konsentrasi obat dalam plasma dan dalam jaringan-jaringan dengan


perfusi tinggi yang merupakan kompartemen sentral setelah diinjeksi IV
menurun secara cepat karena obat didistribusi ke jaringan lain, yaitu jaringan-
jaringan yang diperfusi secara lebih lambat. Penurunan awal yang cepat dari
konsentrasi obat dalam kompartemen sentral dikenal sebagai fase distribusi
dari kurva. Pada suatu waktu, obat mencapai keadaan kesetimbangan antara
kompartemen sentral dan kompartemen jaringan yang diperfusi lebih kecil.
Setelah kesetimbangan dicapai, hilangnya obat dari kompartemen sentral
merupakan suatu proses tunggal dari order kesatu sebagai keseluruhan proses
eliminasi obat dari tubuh.proses kedua ini laju prosesnya lebih lambat dan
dikenal sebagai fase eliminasi.

Jika parameter-parameter model ditentukan, kadar obat dalam


kompartemen jaringan teoritik dapat dihitung. Konsentrasi obat dalam
kompartemen jaringan merupakan konsentrasi obat rata-rata dalam suatu
kelompok jaringan dan bukan merupakan konsentrasi obat yang sebenarnya
dalam tiap jaringan anatomik. Konsentrasi obat yang sebenarnya dalam
jaringan kadang-kadang dapat dihitung dengan penambahan kompartemen-
kompartemen ke dalam model sampai diperoleh suatu kompartemen yang
menyerupai konsentrasi jaringan percobaan.
C. Model 2 Kompartemen Terbuka Intravaskuler

Pada model ini, obat menganggap tubuh spt dua bagian yaitu
kompartemen sentral : organ-organ dimana perfusi darahnya cepat.Mis. Hati
& ginjal. Dan kompartemen perifer : organ-organ yang perfusi darahnya
lambat. Mis : otot & lemak.

D. Parameter Model dua Kompartemen terbuka

Jika parameter-parameter model ditentukan, kadar obat dalam


kompartemen jaringan teoritik dapat dihitung. Konsentrasi obat dalam
kompartemen jaringan merupakan konsentrasi obat rata-rata dalam suatu
kelompok jaringan dan bukan merupakan konsentrasi obat yang sebenarnya
dalam tiap jaringan anatomik. Konsentrasi obat yang sebenarnya dalam
jaringan kadangkadang dapat dihitung dengan penambahan kompartemen-
kompartemen ke dalam model sampai diperoleh suatu kompartemen yang
menyerupai konsentrasi jaringan percobaan.

Parameter Farmakokinetika adalah besaran yang diturunkan secara


matematis dari model yang berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh
atau metabolitnya dalam darah, urin, atau cairan hayati lainnya. Parameter
farmakokinetika berfungsi untuk memperoleh gambaran yang dapat
dipergunakan dalam mengkaji kinetika absorpsi, distribusi, dan eliminasi
obat didalam tubuh. Parameter farmakokinetika dibagi menjadi tiga yaitu :

a. Parameter Primer

Parameter faramakokinetik primer adalah parameter farmakokinetik


yang harganya di pengaruhi oleh perubahan salah satu atau lebih ubahan
fisiologi yang terkait. Yang termasuk parameter ini yaitu :
1. Tetapan kecepatan absorbsi (Ka)

Tetapan kecepatan absorbsi menggambarkan kecepatan absorbsi,


yaitu masuknya obat ke dalam sirkulasi sistemik dari absorbsinya (saluran
cerna pada pemberian oral, jaringan otot pada pemberian intramuskular).
2. Cl (Klirens)

Klirens adalah volume darah yang dibersihkan dari kandungan obat


persatuan waktu.
3. Volume distribusi (Vd)

Volume distribusi adalah volume yang menunjukkan distribusi obat.


Vd adalah volume perkiraan (apparent) obat terlarut dan terdistribusi dalam
tubuh. Semakin nilainya semakin luas distribusinya.
Volume distribusi merupakan suatu parameter yang berguna yang
mengaitkan konsentrasi plasma dengan jumlah obat dalam tubuh. Dalam
kinetika kompartemen ganda kita dapat menganggap secara matematik
volume hipotesa, seperti dari kompartemen sentral dan volume perifer atau
volume kompartemen jaringan. Untuk suatu obat yang dianggap mengikuti
model kompartemen dua terbuka, ada beberapa volume distribusi yang dapat
diperhitungan.
Volume distribusi pada keadaan tunak Obat masuk ke dalam
kompartemen jaringan dari kompartemen sentral adalah sama dengan laju
obat yang ke luar dari kompartemen jaringan ke dalam kompartemen sentral.
Laju pemindahan obat ini dinyatakan sebagai:

Ket :
Dt = jumlah obat dalam kompartemen sentral
K21 = Konstanta Kecepatan Eliminasi obat
Dp = jumlah obat dalam kompartemen sentral
K12 = Konstanta Kecepatan Eliminasi obat
Jumlah total obat dalam tubuh pada keadaan tunak adalah sama
dengan jumlah obat dalam kompartemen jaringan, Dt dan jumlah obat dalam
kompartemen sentral, Dp. Karena itu volume distribusi obat pada keadaan
tunak (Vd)ss adalah:
Ket :
Vdss = volume distribusi obat pada keadaan tunak (Vd)ss
Vp = perubahan dalam distribusi obat yang teramati
dengan adanya perubahan dalam harga
K12 = Konstanta Kecepatan Eliminasi obat
K21 = Konstanta Kecepatan Eliminasi obat

Volume Distribusi yang Diekstrapolasikan Persamaan ini


menunjukkan bahwa suatu perubahan dalam distribusi obat yang teramati
dengan adanya perubahan dalam harga Vp, akan mencerminkan perubahan
(Vd)eksp.

Ket :
Vdeksp = Volume Distribusi yang Diekstrapolasikan
Do = jumlah obat yang masuk ke dalam tubuh
B = intersep fase eliminasi
Vdβ = Volume Distribusi

b. Volume Kompartemen Sentral

Volume kompartemen sentral Vp, berguna untuk menggambarkan


perubahan konsentrasi obat, oleh karena kompartemen sentral
umumnya merupakan kompartemen yang diambil sebagai
kompartemen cuplikan. Vp berguna dalam penentuan klirens obat. Dan
besaran Vp memberikan suatu petunjuk adanya distribusi obat dalam
cairan tubuh. Seperti dalam model kompartemen satu, Vp dapat
ditentukan dari dosis dan konsentrasi sesaat obat dalam plasma.
c. Parameter Sekunder

Parameter faramakokinetika sekunder adalah parameter


farmakokinetik yang harganya tergantung pada harga parameter
farmakokinetik primer. Dan yang termasuk yaitu :
1. Waktu paro eliminasi (t1/2)

Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah jumlah


obat di dalam tubuh menjadi seperdua selama eliminasi (atau selama infus
yang Konstan)

2. Tetapan kecepatan eliminasi (Kel)

Kecepatan eliminasi adalah fraksi obat yang ada pada suatu waktu
yang akan tereliminasi dalam satu satuan waktu. Tetapan kecepatan
eliminasi menunjukkan laju penurunan kadar obat setelah proses kinetik
mencapai keseimbangan.

c. Parameter Turunan

1. Waktu mencapai kadar puncak ( tmaks )

Nilai ini menunjukkan kapan kadar obat dalam sirkulasi sistemik


mencapai puncak.

2. Kadar puncak (Cp mak)

Kadar puncak adalah kadar tertinggi yang terukur dalam darah atau
serum atau plasma. Nilai ini merupakan hasil dari proses absorbsi, distribusi
dan eliminasi dengan pengertian bahwa pada saat kadar mencapai puncak
proses-proses tersebut berada dalam keadaan seimbang.

3. Luas daerah di bawah kurva kadar obat dalam sirkulasi


sistemik vs waktu (AUC)

Nilai ini menggambarkan derajad absorbsi, yakni berapa banyak obat


diabsorbsi dari sejumlah dosis yang diberikan. Area dibawah kurva
konsentrasi obat-waktu (AUC) berguna sebagai ukuran dari jumlah total obat
yang utuh tidak berubah yang mencapai sirkulasi sistemik.

E. Data Darah

(a) model satu kompartemen, (b) model dua kompartemen

Model kompartemen-dua beranggapan bahwa pada t=0 tidak ada obat


dalam kompartemen jaringan. Setelah dosis IV, obat secara cepat
dipindahkan ke dalam kompartemen jaringan, sedangkan kadar dalam darah
menurun dengan cepat sehubungan dengan eliminasi obat dan pemindahan
obat keluar dari kompartemen sentral ke dalam berbagai jaringan. Kadar obat
dalam jaringan akhirnya akan mencapai puncak dan kemudian mulai
menurun sehubungan dengan perbedaan konsentrasi antara dua
kompartemen yang kecil. Konsentrasi obat dalam kompartemen jaringan
merupakan konsentrasi obat rata-rata dalam suatu kelompok jaringan, dan
bukan merupakan konsentrasi obat yang sebenarnya dalam tiap jaringan
anatomik.

F. Orde Reaksi
Orde reaksi menunjukkan cara bagaimana konsentrasi obat atau
pereaksi mempengaruhi laju suatu reaksi kimia. Orde reaksi ditentukan oleh
kemungkinan suatu unit yang terjadi pada populasi tertentu. Dalam
farmakokinetika hanya orde reaksi 0 dan orde reaksi 1 yang penting.
a. Reaksi Orde Nol
Bila jumlah obat A berkurang dalam suatu jarak waktu yang
tetap t, maka laju hilangnya obat A dinyatakan sebagai :

dA/dt = - Ko
Ko adalah tetapan laju reaksi orde nol dan dinyatakan dalam
satuan massa/waktu (misal : mg/menit). Integrasi persamaan diatas
menghasilkan persamaan berikut
A = - Ko.t + Ao
Ao adalah jumlah obat A pada t = 0, maka dari persamaan
tersebut dapat dibuat suatu grafik hubungan antara A terhadap t
yang menghasilkan suatu garis lurus.
b. Reaksi Orde Satu
Bila jumlah obat A berkurang dengan laju uang sebanding dengan
jumlah obat A tersisa, maka laju hilangnya obat A dinyatakan
sebagai :
dA/dt = -Ka
Ka adalah tetapan laju reaksi orde satu dan dinyatakan dalam satuan
waktu
-1 (misal :jam-1). Integrasi dari persamaan diatas menghasilkan
persamaan sebagai berikut :

ln A = - Kt + ln Ao

Dapat pula dinyatakan sebagai


berikut :
A = Ao . e – Kt . Bila ln = 2.3 log, maka persamaannya menjadi :
Log A =

- Kt / 2,3 + log Ao, yang mana dari persamaan ini, grafik hubungan
log A terhadap t menghasilkan garis lurus.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Dalam model dua kompartemen dianggap bahwa obat terdistribusi ke


dalam dua kompartemen yaitu kompartemen sentral dan
kompartemen perifer.

2. Obat didistribusikan dengan laju reaksi yang tidak sama ke dalam


berbagai kelompok jaringan yang berbeda.
3. Parameter model dua kompartemen terdiri dari volume distribusi
(volume distribusi pada keadaam tunak, volume distribusi yang
diekstrapolasikan dan volume distribusi pada area) serta volume
kompartemen sentral.

4. Pada intravena obat secara cepat dipindahkan ke dalam kompartemen


jaringan, akan mencapai puncak dan mulai menurun sehubungan
dengan perbedaan konsentrasi antara dua kompartemen yang kecil.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah:

1. Untuk lebih memahami model farmakokinetika dua kompartemen,


perlu dilakukan pembelajaran lanjutan tentang materi ini.

2. Pembaca sebaiknya menambah referensi berupa buku-buku yang


relevan, jurnal penelitian, gambar, atau referensi lain dari internet.
DAFTARA PUSTAKA

Oktavia, RW., 2009, “Pengaruh Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis)


Terhadap Farmakokinetika Parasetamol Yang Diberikan Bersama Secara
Oral Pada Kelinci Jantan”, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah: Surakarta.
Shargel, L., dan Yu, AB., 1988, Biofarmasetika Dan Farmakokinetika
Terapan, Airlangga University Press: Surabaya.
Sriwidodo, 1985, Cermin Dunia Kedokteran, Pusat Penelitian dan
Pengembangan PT. Kalbe Farma: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai