Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FARMAKOKINETIKA

RESUME MODEL FARMAKOKINETIKA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

MARTINA LESTIANA ABRIRIN 050118A001


ABELA DINA ULFAIZA 050118A002
ADINDA FEBRIANA 050118A003
ADITYAWAN HIDAYAT 050118A004
ADITYAWAN HIDAYAT 050118A005
AFNER OTNIEL PAONGANAN 050118A006

PROGAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2020
PENDAHULUAN
Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari secara khusus perubahan
jumlah obat dalam tubuh sebagai fungsi waktu (Jambhekar & Breen, 2012;
Shargel et al, 2012). Dengan kata lain, dalam pokok bahasan farmakokinetika
dilakukan kajian-kajian terhadap fenomena absorbsi, distribusi, dan eliminasi
(ADME) obat secara kuantitatif. Oleh karena itu, dalam penelitian-penelitian
farmakokinetika dikembangkan berbagai macam model-model matematika untuk
menjelaskan proses perjalanan obat di dalam tubuh. Salah satu pemodelan
matematika yang paling umum digunakan untuk mengkaji profil farmakokinetika
adalah model kompartementeral. Beberapa model farmakokinetika
kompartementeral antara lain model kompartemen tunggal dan multi
kompartemen telah dikenal secara luas. Diantara ketiga model kompartemen
tersebut, model dua kompartemen mengalami perkembangan yang paling pesat
yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah publikasi yang paling tinggi sejak
tahun 1970 sampai 2017 (Kovalchik, 2017; R Core Team, 2015). Oleh karena itu,
pengetahuan yang lebih dalam mengenai model dua kompartemen diperlukan bagi
seorang farmasis antara lain untuk melakukan pemodelan farmakokinetika
maupun pengaturan dosis obat di bidang farmasi klinis. Beberapa model
matematik untuk melakukan pemodelan farmakokinetika dua kompartemen telah
dipublikasikan antara lain oleh Boxenbaum et al, (1974) dan Wagner (1975).
Beberapa perangkat lunak juga telah dikembangkan untuk mempermudah
proses kalkulasi parameter farmakokinetika antara lain dengan WinSAAM, R, dan
PKSolver (Lee & Lee, 2017; Stefanovski et al, 2003; Tornøe et al, 2004; Zhang et
al, 2010). Meskipun demikian, dari paket-paket perangkat lunak yang telah
dikembangkan, terutama perangkat lunak sumber terbuka, belum pernah
dilakukan pembahasan secara komprehensif mengenai proses kalkulasi parameter
farmakokinetika populasi untuk model dua kompartemen ekstravaskuler dengan
persamaan diferensial. Padahal dengan memanfaatkan persamaan diferensial,
dapat dikembangkan berbagai model farmakokinetika secara lebih leluasa, tanpa
melakukan penyelesaian dengan teknik kalkulus integral.
PENGERTIAN MODEL FARMAKOKINETIKA
Suatu hipotesis atau model yang disusun dengan menggunakan istilah matematika
yang memberi arti singkat dari pernyataan hubungan kuantitatif. Model matematik
memungkinkan pengembangan persamaan untuk menggambarkan konsentrasi
obat dalam tubuh sebagai fungsi waktu. Misalnya obat diberikan secara intravena
dan dianggap secara cepat obat melarut dalam cairan tubuh. Fungsi dari dari
model farmakokinetika sebagai berikut:
 Memperkirakan kadar obat dalam plasma, jaringan, urin pada berbagai
pengaturan dosis.
 Menghitung pengaturan dosis optimim untuk tiap penderita secara
individual
 Memperkirakan akumulasi obat
 Menghubungkan kadar obat dengan avaibilitas antar formula
 Menggambarkan faal patologis yang mempengaruhi absorpsi, distribusi,
dan Eliminasi
 Menjelaskan interaksi obat

MACAM-MACAM MODEL FARMAKOKINETIKA


Untuk menggambarkan kinetika obat dalam tubuh, model farmakokinetika
yang dapat digunakan yaitu Model kompartemen, model kompartemen
merupakan penyederhanaan dari kineka obat yang digambarkan dengan
kompartemen (ruang-ruang) yang berhubungan secara reversible antara satu sama
lain. Kompartemen adalah suatu jaringan atau kelompok jaringan yang memiliki
kemiripan dalam aliran darah dan afinitas terhadap obat. Setiap kompartemen obat
dianggap terdistribusi secara merata dan homogen. Hal ini menunjukkan setiap
molekul obat dianggap memiliki kesempatan yang sama untuk keluar dari
kompartemen. Hal tersebut menandakan bahwa molekul obat dapat tereliminasi
dalam tubuh. Berikut ini adalah jenis-jenis model kompartemen farmakokinetika
antara lain:
a. Model mammillary
Merupakan model kompartemen yang paling umum digunakan. Ada 2
macam model ini, yaitu 1 kompartemen dan 2 kompartemen. Pada
model 1 kompartemen, obat diberikan dan dieliminasi dalam 1
kompartemen pusat yang menggambarkan plasma darah dan jaringan
dengan perfusi yang tinggi selalu setimbang dengan obat. Pada model
2 kompartemen, terdapat 1 kompartemen pusat dan 1 kompartemen
tambahan yang menggambarkan jaringan. Model 2 kompartemen lebih
menjelaskan pergerakan obat diantara 2 kompartemen dan dapat
menentukan jumlah obat total di dalam darah yang merupakan jumlah
obat yang ada dalam kedua kompartemen.

Menurut Mammillary model kompartemen dibagi menjadi :


 Kompartemen satu terbuka iv
Perfusi terjadi sangat cepat seperti tanpa proses distribusi sebab
distribusi tidak diamati karena terlalu cepatnya. (Hanya ada satu fase
yaitu eliminasi).
 Kompartemen satu terbuka ev
Sebelum memasuki kompartemen sentral, obat harus mengalami
absorbsi. (Terdiri dari 2 fase yaitu absorbsi dan eliminasi).
 Kompartemen 2 terbuka intravaskuler
Kompartemen dianggap hanya satu dan ada proses distribusi dari
sentral ke perifer atau sebaliknya. Tidak ada proses absorbsi tetapi ada
proses eliminasi.
 Kompartemen 2 terbuka ekstravaskuler
Obat mengalami proses absorpsi, distribusi dan eliminasi.
b. Model Catenary
Model ini memiliki banyak jumlah kompartemen yang saling
berhubungan membentuk suatu deretan. Model catenary tidak dapat
dipakai pada sebagian besar organ yang fungsional dalam tubuh yang
secara langsung berhubungan dengan plasma, model ini jarang
digunakan.

c. Model Fisiologi farmakokinetik (Model Aliran)


Model Fisiologi farmakokinetik (Model Aliran) merupakan model
yang paling lengkap dan rumit untuk dipakai dalam farmakokinetik, maka
dari itu model ini jarang digunakan. Model ini memiliki dasar data
fisiologis dan anatomik dengan pergerakan obat terdistribusi ke seluruh
organ tubuh. Masuknya suatu obat ke dalam organ ditentukan oleh
pengikatan obat terhadap reseptor ataupun protein dalam jaringan organ
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Jambhekar, S. S., & Breen, P. J. (2012). Basic Pharmacokinetics (2nd ed.).


Philadelphia.
Kovalchik, S. (2017). RISmed: Download Content from NCBI Databases.
Retrieved from https://cran.r-project.org/package=RISmed
Lee, C., & Lee, Y. (2017). PKfit : Data Analysis Tool for Pharmacokinetics.

Anda mungkin juga menyukai