RAHMI HUTABARAT
S1 FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
2019
TOPIK
1. Pendahuluan
2. Pemodelan Farmakokinetika
3. Analisis Farmakokinetika
4. Model Terbuka Satu Kompartemen Intravena
5. Model Terbuka Satu Kompartemen Infus
6. Model Terbuka Satu Kompartemen Ekstravaskuler
7. Model Terbuka Dua Kompatemen Intravena
8. BABE
9. Farmakokinetika Non Linier
PENDAHULUAN
1. DEFINISI
1. Intravaskular
• intravena, intrakardiak, intraarteri
2. Ekstravaskular
• Oral, peroral, rektal, transdermal, subkutan,
intramuskular
Intravaskular langsung ke aliran darah
Ekstravaskular tidak langsung ke pembuluh darah
absorpsi
Tempat aksi jauh dari rute pemberian
Darah
P
E
M
B
E
R
I
A
N
• Obat yang tidak terikat dgn protein plasma akan memberikan
estimasi yg lebih baik terkait konsentrasi obat
di tpt aksi sulit
• Total konsentrasi obat (obat yg terikat & tdk terikat dlm
plasma darah) mudah
• Untuk tujuan klinik biasanya diukur konsentrasi obat dalam
plasma dan perhitungan yang dibuat adalah untuk
menentukan konsentrasi obat bebas
Hubungan dinamis antara obat, produk obat,
dan efek farmakologis
OBAT DALAM TUBUH
OBAT
PE;EPASAN LARUTAN OBAT
BENTUK EKSKRESI &
PELARUTAN OBAT DARAH METABOLISME
SEDIAAN
DISTRIBUSI
FASA FARMAKOKINETIK
PERJALANAN & NASIB OBAT
DALAM TUBUH
Variabilitas dalam bioavailabilitas
Efek
Konsentrasi obat
samping terlalu tinggi
Konsentrasi obat Tidak
terlalu rendah efektif
Pengukuran konsentrasi obat
Konsentrasi obat diukur dari sampel biologi seperti:
1. Air susu
2. Saliva
3. Darah (plasma & serum)
4. Urine & feses
5. Jaringan
Jendela terapi
obat yang
ditunjukkan dari
kurva
konsentrasi obat
di plasma darah
terhadap waktu
diperoleh setelah
pemberian oral
dosis tunggal
tablet
Kurva konsentrasi obat dalam plasma terhadap
waktu setelah pemberian obat oral
Cmax
Tmax
TUJUAN
PEMODELAN