Anda di halaman 1dari 17

ANTIBIOTIK ANTIBIOTIK merupakan salah satu bagian dari antimikroba

yang secara khusus membunuh bakteri atau menghambat


pertumbuhannya

Secara signifikan mengurangi morbiditas & mortalitas


karena infeksi
Memiliki efek toksisitas selektif, yaitu toksik utk sel
bakteri, tetapi tidak berefek toksik pd host/manusia
Prinsip umum terapi dg antibiotik
1. Antibiotik digunakan dengan mempertimbangkan manfaat yg lebih besar
daripada resiko
2. Secara umum, antibiotik dg spektrum sempit yg digunakan utk terapi
pathogen yg telah diketahui
3. Monoterapi lebih utama, kecuali jika kombinasi AB terbukti lebih efektif
atau dpt mencegah resistensi
4. Dosis harus cukup tinggi utk menjamin efikasi dan mencegah resistensi,
namun jg tetap memperhatikan toksisitas terkait dosis
5. Durasi terapi sebaiknya sependek mungkin (tidak lebih dari 7 hr) kecuali
dinyatakan lain pada guideline
Jenis terapi
Antibiotik

Terapi empiris
Terapi Terapi profilaksis
 Terapi ketika definitive/spesifik  Terapi
organisme infeksi
 Diberikan pencegahan yg
blm diketahui,
terapi ttt setelah diberikan ketika
pemilihan terapi
data kultur kuman tindakan medis dg
berdasarkan data
diketahui dugaan kuat akan
epidemiologi
timbul infe ksi
setempat
Penggolongan Antibiotik
Menurut mekanisme kerjanya :
- Bakteriostatis  menghambat
pertumbuhan/replikasi bakteri (ex:
tetrasiklin, linkomisin, makrolida)
- Bakterisidal  menyebabkan kematian
sel bakteri (penisilin, sefalosporin)

*bakterisidal umumnya diberikan pada


pasien yg imunitasnya bermasalah atau
memiliki penyakit penyerta lainnya
Penggolongan Antibiotik

Menurut cakupan kerjanya pada berbagai jenis bakteri :


- Antibiotik spektrum luas (broad spectrum)  efektif terhadap berbagai
spesies bakteri, Gram positif & Gram negative, misal tetrasiklin
- Antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum)  efektif pada beberapa
spesies tertentu, misal INH yg aktif pada micobacteria TB
- Antibiotik spektrum diperluas (extended spectrum) efektif pada Gram
positif, dan juga pada beberapa bakteri Gram negatif
*pemberian antibiotik spektrum luas sering turut menyebabkan kematian
flora normal & menimbulkan suprainfeksi (cthovergrowth candida albicans)
*narrow spectrum harus lebih diutamakan utk mencegah tjdnya resistensi
Penggolongan Antibiotik

Menurut aksinya pada sel


bakteri :
- Merusak dinding
sel/membran sel bakteri
- Mengganggu sintesis DNA &
RNA bakteri
- Mempengaruhi sintesis
protein bakteri
- Menghambat
metabolism/kerja enzim
bakteri
Resistensi Antibiotik
• Terjadi ketika bakteri yang dulunya sensitif terhadap pemberian
antibiotik tertentu, bermutasi menjadi kebal terhadap antibiotic
tersebut
• Beberapa mekanisme resistensi yg terjadi, a.l:
Perubahan bentuk reseptor (tempat aksi antibiotik)
Adanya enzim bakteri yang memecah/merusak AB
Mekanisme refluks AB oleh bakteri
Apa upaya utk mencegah resistensi?
Masyarakat
Menyelesaikan antibiotik yang diresepkan & meminumnya sesuai aturan
pakai
Tidak menggunakan AB secara sembarangan
 dapat menjalankan vaksinasi utk penyakit yg disebabkan oleh virus

Tenaga Kesehatan
Melaksanakan PPRA (Program Pengendalian Resistensi Antibiotik)
Diantaranya bijak meresepkan AB, kultur bakteri utk terapi definitif,
pengendalian infeksi nosokomial di RS
PENGGOLONGAN
ANTIBAKTERI
Beta laktam
• Yang tergolong dalam kelompok beta lactam adalah karbapenem, sefalosporin,
monobaktam, dan penisilin.
• Bersifat bakterisidal (menyerang dinding sel bakteri, membuat sel lisis)
• Relatif aman, kecuali bagi yang hipersensitif
• Penisilin umumnya efektif thp bakteri Gram positif, namun dapat diinaktivasi oleh enzim
beta lactamase, cth: benzylpenisilin
• Beberapa jenis penisilin stabil terhadap enzim tsb, misal : flucloxacillin & dicloxacillin
• Jenis penisilin yg memiliki aktivitas thp P.aeruginosa : piperacillin & ticarcilin
• Beta-lactamase inhibitor yg dapat memperluas kerja amoksisilin, ticarcilin, dan
piperacillin yaitu : clavulanate, sulbactam, & tazobactam
• perlu diwaspadai adanya alergi penisilin pada pasien ttt (alergi ringan dapat diganti dg
terapi sefalosporin, namun keduanya tdk boleh digunakan pd pasien alergi
berat/anafilaksis )
• Bagi pasien dg hipersensitivitas berat thp penisilin, dapat digunakan aztreonam
(gol.monobaktam)
• Jenis sefalosporin broad spectrum : Cefotaxime, ceftriaxone
• Jenis sefalosporin extended spectrum (thp P. aeruginosa) :
ceftazidime, cefepime
• Jenis sefalosporin moderate spectrum : cephalexin, cephazolin
Tetrasiklin
Termasuk di dalamnya doksisilin, minosiklin
Bekerja broad spectrum, bakteriostatik menghambat sintesis
protein bakteri
Digunakan utk terapi infeksi gigi, acne, H.pylori
Absorbsinya berkurang oleh adanya agen pengkelat seperti Ca2+ pd
susu, suplemen besi, atau antasida (Mg2+, Al3+)
ESO : tjdnya suprainfeksi berupa diare (life-threatening), dosis tinggi
IV menyebabkan hepatotoksik, toksik pada ginjal (perlu minum byk
saat terapi), perubahan warna tulang & gigi, fototoksisitas
Makrolida
• Yang termasuk gol.makrolida adalah eritromisin, klaritromisin,
azitromisin
• Broad spectrum, bakteriostatik
• Dapat digunakan sbg alternative bagi pasien yg alergi penisilin
• Umumnya digunakan utk terapi infeksi saluran pernafasan, misalnya
azitromisin aktif utk bakteri Hemophilus influenza, eritromisin dosis
tinggi aktif utk Legionella pneumonia
• Selain itu, klaritromisin efektif juga utk terapi infeksi H.pylori
• Aman utk ibu hamil
Aminoglikosida
Yang termasuk gol.aminoglikosida adalah gentamisin, neomisin,
streptomisin, tobramisin, amikasin
Bersifat bakterisidal, narrow spectrum terutama pada Gram negatif
Streptomisin dpt digunakan utk alternative terapi Mycobacterium
tuberculosis, dan terapi enterococcal endocarditis
Gol.aminoglikosida tdk diserap melalui saluran cerna, sehingga diberikan
IV & IM utk infeksi sistemik
Diberikan single dose (1x sehari) atau terbagi 2-3, sebaiknya tdk lebih dari
7 hr
Tobramisin umumnya digunakan utk infeksi paru akibat Pseudomonas
aeruginosa
ESO : ototoksik, nefrotoksik utamanya pd pasien lansia & gangguan ginjal
Kuinolon/Fluorokuinolon
Yang termasuk gol.kuinolon adalah siprofloksasin, norfloksasin,
ofloksasin (hanya sediaan tetes mata), levofloksasin, asam nalidiksat
Broad spectrum
Umumnya digunakan pada terapi ISK, tifoid, & infeksi sal.nafas
ESO : fotosensitivitas, pd pasien dg riwayat epilepsy dpt memicu
kejang, tendonitis/tendon rupture terutama bila dikombinasi dg
steroid
Sama seperti tetrasiklin, absorbsi kuinolon akan berkurang jika diberi
bersama dg susu, antasida, atau suplemen mengandung mineral
PENGGOLONGAN
ANTIJAMUR
Gol.Azole
• Yang termasuk dalam golongan ini adalah clotrimazole, ketoconazole,
itraconazole, fluconazole
• Itraconazole paling baik diabsorbsi pada pH lambung rendah (suasana
asam), oleh karena itu absorbsinya akan berkurang dengan
pemberian bersama PPI dan H2bloker
• Ketiga jenis zat aktif di atas dapat berinteraksi dengan obat yang yang
sama2 dimetabolisme oleh enzim CYP P450 di hati

Anda mungkin juga menyukai