Bagian Biologi Oral Subdivisi Farmakologi FKG Universitas Trisakti Pendahuluan
▪ Antibiotik: obat yang digunakan pada infeksi yang disebabkan
oleh bakteri
▪ Antibiotik yang tidak digunakan secara bijak dapat memicu
timbulnya masalah resistensi
▪ Penggunaan antibiotik secara bijak: penggunaan antibiotik
secara rasional dengan mempertimbangkan dampak muncul dan menyebarnya bakteri resisten Resistensi bakteri ▪ Resistensi terhadap penisilin diketahui pada tahun 1948 → hampir setiap bakteri berkembang menjadi resisten terhadap satu atau lebih antibiotik pada penggunaan klinis
▪ Bakteri resisten diketahui berkembang hampir bersamaan
dengan penggunaan antibiotik baru
▪ Mengancam keberhasilan perawatan penyakit infeksi
Antimicrobial Resistance (AMR) Over Time “The time may come when penicillin Alexander Fleming, Nobel Lecture, can be bought by anyone in the December 1945 shops. Then there is the danger that the ignorant man may easily under dose himself and by exposing his microbes to non-lethal quantities of the drug make them resistant” Resistensi bakteri
▪ Tidak memberi respon kesembuhan terhadap dosis standar
antibiotik → ireversibel
▪ Resistensi bakteri adalah fenomena alamiah yang
berlangsung secara lambat
▪ Kejadian ini dipercepat oleh penggunaan antibiotik secara
tidak bijak Resistensi bakteri
▪ Masalah kesehatan global → menurunkan mutu yankes
▪ Karena tekanan seleksi akibat penggunaan antibiotik dan
penyebaran bakteri resisten
▪ Dihambat dengan penggunaan antibiotik secara bijak dan
mengendalikan infeksi secara optimal Resistensi bakteri
▪ Prevalensi multidrug resistant organisms (MDRO) dengan
indikator bakteri Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL (extended-spectrum beta-lactamase) berkisar antara 50-82% (2016)
▪ Dikendalikan dengan menerapkan penggunaan antibiotik
secara bijak dan pencegahan pengendalian infeksi secara optimal Ancaman terhadap kesehatan umum
▪ Jika antibiotik tidak mampu menghadapi infeksi bakteri,
angka kematian akibat infeksi akan meningkat
▪ Dengan hanya sedikit antibiotik yang efektif, maka tindakan
kedokteran modern seperti pembedahan kompleks, transplantasi organ, dialisis dan kemoterapi kanker tidak berguna karena bahaya infeksi Death due to AMR becoming bigger in the future Antibiotik untuk bakteri Gram positif
▪ Daptomisin; Klindamisin; Linkomisin; Linezolid
▪ Makrolid (azitromisin, eritromisin, dan klaritromisin) ▪ Penisilin (benzatin benzil penisilin, dikloksasilin, fenoksimetil penisilin, kloksasilin, prokain benzil penisilin, nafsilin, oksasilin) ▪ Sefalosporin generasi pertama (sefadroksil, sefaleksin, sefalotin, sefazolin) ▪ Tetrasiklin dan doksisiklin; Teikoplanin; Vankomisin Antibiotik untuk bakteri Gram negatif
▪ Aztreonam ▪ Aminoglikosida ▪ Kolistin ▪ Polimiksin B ▪ Sefalosporin generasi kedua (sefaklor, sefoksitin, sefotetan, sefuroksim) Gram positif dan Gram negatif
▪ Angka kesakitan, angka kematian, kecacatan, masa
perawatan dan biaya perawatan meningkat
▪ Produktivitas pasien menurun
Penatagunaan Antibiotik (Antibiotic Stewardship)
▪ Mengelompokkan antibiotik dalam kategori AWaRe: ACCESS,
WATCH, dan RESERVE
▪ Memudahkan penerapan penatagunaan antibiotik baik di
tingkat lokal, nasional, maupun global ▪ Memperbaiki hasil pengobatan; menekan munculnya bakteri resisten; dan mempertahankan kemanfaatan antibiotik dalam jangka panjang Antibiotik kelompok ACCESS
▪ Tersedia di semua fasilitas pelayanan kesehatan
▪ Untuk pengobatan infeksi bakteri yang umum terjadi
▪ Diresepkan oleh dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan
dikaji oleh apoteker
▪ Penggunaan sesuai dengan panduan praktik klinis dan
panduan penggunaan antibiotik yang berlaku Antibiotik kelompok WATCH
▪ Tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut
▪ Digunakan untuk indikasi khusus atau ketika antibiotik
kelompok ACCESS tidak efektif
▪ Kelompok ini memiliki kemampuan lebih tinggi dan
berpotensi menimbulkan resistensi sehingga diprioritaskan sebagai target utama program pengawasan dan pemantauan Antibiotik kelompok WATCH
▪ Diresepkan oleh dokter spesialis, dokter gigi spesialis, dikaji
oleh apoteker, dan disetujui oleh dokter konsultan infeksi; apabila tidak tersedia dokter konsultan infeksi persetujuan diberikan oleh dokter anggota Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit ▪ Penggunaan sesuai dengan panduan praktik klinis dan panduan penggunaan antibiotik yang berlaku Antibiotik kelompok RESERVE
▪ Tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut
▪ Antibiotik kelompok ini dicadangkan untuk mengatasi infeksi
bakteri yang disebabkan oleh MDRO dan merupakan pilihan terakhir pada infeksi berat yang mengancam jiwa ▪ Menjadi prioritas program pengendalian resistensi antimikroba secara nasional dan internasional yang dipantau dan dilaporkan penggunaannya Antibiotik kelompok RESERVE
▪ Diresepkan oleh dokter spesialis dan dokter gigi spesialis,
dikaji oleh apoteker, dan disetujui penggunaannya oleh tim Penatagunaan Antibiotik (PGA) yang merupakan bagian dari Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Rumah Sakit. ▪ Penggunaan sesuai dengan panduan praktik klinis, panduan penggunaan antibiotik yang berlaku dan hasil pemeriksaan mikrobiologi Penggunaan AntibiotikTerapeutik
▪ Terapi antibiotik empiris:
adalah pemberian antibiotik pada penyakit infeksi bakteri yang belum diketahui penyebabnya
▪ Terapi antibiotik definitif:
adalah pemberian antibiotik yang dipilih berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi Penggunaan AntibiotikTerapeutik
▪ Pilihan pertama → antibiotik yang paling efektif untuk
membunuh bakteri penyebab infeksi
▪ Pilihan kedua → bila ada riwayat alergi, terjadi reaksi efek
samping obat, ada kontraindikasi, jika klinis tidak membaik sementara hasil kultur belum ada, atau obat tidak tersedia Infeksi bakteri
▪ Sistem imun mengeliminasi bakteri sebelum menyebabkan
kerusakan jaringan
▪ Bakteri bersembunyi dalam sel tubuh pasien dan menjadi
dorman (tidak aktif)
▪ Bakteri mengatasi sistem imun pasien:
- pasien sembuh sendiri - pasien perlu terapi antibiotik Courtesy of Drg Wiena Widyastuti SpKG (K) Tindakan bedah pada infeksi
▪ Prinsip utama adalah membuang faktor penyebab dan
melakukan tindakan bedah/drainase
▪ Tindakan bedah meliputi:
- pembukaan atap pulpa dan eksterpasi pulpa - insisi pada daerah submandibular Antibiotik
▪ Membantu penyembuhan
▪ Mencegah infeksi setelah kontaminasi
▪ Menghentikan perkembangan infeksi
▪ Tidak boleh diberikan sebagai pengganti tindakan bedah
Memilih antibiotik yang tepat
▪ Tentukanlah seberapa perlu memberi antibiotik
1. Seberapa parah infeksinya
2. Tindakan bedah yang memadai → mencabut gigi yang
terinfeksi TIDAK menyebarkan infeksi, tidak perlu antibiotik
3. Pertimbangkan status imun pasien
Indikasi pemberian antibiotik
▪ Adanya infeksi akut dengan pembengkakan difuse dan
disertai nyeri sedang sampai berat ▪ Pasien kompromis medis ▪ Infeksi yang melibatkan deep facial space ▪ Perikoronitis berat, demam tinggi, trismus dan pembengkakan unilateral ▪ Osteomielitis Kontra indikasi pemberian antibiotik
▪ Abses ringan, kronik dan terlokalisir
▪ Dry socket → karena fibrinolysis yang terlalu cepat (hilangnya bekuan darah) ▪ Perikoronitis ringan → operkulum ▪ Keinginan pasien Pendekatan berjenjang Pendekatan berjenjang
▪ Pengobatan dimulai dengan penisilin (Penisilin V,
amoksisilin); sefadroksil Terapi antibiotik dilakukan bersama dengan tindakan bedah
▪ Ketika pengobatan antibiotik gagal memperbaiki
kondisi pasien dalam 2-3 hari, tambahkan metronidazole pada terapi yang sedang berjalan atau gantilah dengan klindamisin Pendekatan berjenjang ▪ Jika langkah kedua gagal, lakukanlah drainase yang lebih mendalam atau lakukan tes kultur
▪ Jika terjadi selulitis, sebaiknya pasien dirujuk ke
spesialis bedah mulut dan maksilofasial Lama terapi antibiotik
▪ Tidak ada standar yang tepat
▪ Sebagian besar infeksi gigi sembuh dalam waktu 5-7 hari
▪ Infeksi gigi tidak akan kambuh ketika sumber infeksi sudah
dihilangkan / dirawat ➔ tidak perlu menambah lamanya masa terapi antibiotik yang bertujuan mencegah kekambuhan (misconception) Dosis antibiotik Dosis antibiotik
▪ Infeksi berat: gandakan dosis pertama (loading dose) untuk
mendapatkan kadar tinggi dalam plasma dan segera didistribusikan ke jaringan yang terinfeksi
▪ Ketaatan pasien sangat penting pada antibiotik beta laktam
→ harus tersedia dalam kadar yang cukup selama terapi
▪ Kelompok antibiotik lain mempunyai efek pasca antibiotik →
efeknya berlanjut sekalipun kadar dalam plasma menurun Profilaksis bedah ▪ Profilaksis bedah sering disalah artikan → daerah operasi tidak terinfeksi pada awal operasi tetapi mungkin akan terkontaminasi selama tindakan bedah
▪ Mencabut gigi yang jaringan periodontalnya mengalami abses
→ sudah ada infeksi → pemberian antibiotik bukanlah profilaksis, tetapi dinamakan premedikasi Profilaksis bedah
▪ Profilaksis antibiotik perlu pada odontektomi, tindakan
bedah implan gigi atau graft
▪ Daerah operasi tidak terinfeksi pada awal operasi, pemberian
profilaksis bertujuan untuk mencegah infeksi
▪ Pemberian antibiotik sesudah operasi tidak bermanfaat
Profilaksis antibiotik
▪ Diberikan bila kemungkinan besar terjadi infeksi pascabedah
di daerah operasi atau di daerah yang jauh dari tempat operasi karena terjadinya bakteriemia
▪ Pasien immunocompromised memiliki resiko besar terkena
infeksi pasca bedah: - DM tidak terkontrol ; LE sistemik - Gagal ginjal (dialisis) - Pasien HIV simptomatik - Pasien radiasi, obat imunosupresan Profilaksis antibiotik
▪ The American Heart Association merekomendasikan
pemberian profilaksis antibiotik untuk melindungi pasien dengan resiko infeksi endokarditis
▪ Profilaksis antibiotik diberikan dalam dosis tunggal →