Anda di halaman 1dari 38

FARMAKOLO

GI
ANTIBIOTIK KELOMPOK 11
PRODI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
KELOMPOK 11
KELAS GROBOGAN
CANDRA RISMAVIKA YADARI

EVA RIANA ARI S

MAYA ROHMAWATI

NURUL KHONI’AH

SRI ISWATI
Pengertian Antibiotik
 Antibiotik Berasal dari bahasa yunani: Anti
(lawan),Bios (hidup )
 Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang dihasilkan
oleh bakteri ataupun jamur yang berkhasiat obat
apabila digunakan dalam dosis tertentu dan
berkhasiat mematikan atau menghambat
pertumbuhan kuman dan toksisitasnya tidak
berbahaya bagi manusia
PEMBUATAN ANTIBIOTIK
 Pembuatan antibiotika = mikrobiologi dimana mikroorganisme dibiakan dalam tangki-tangki
besar dengan zat-zat gizi khusus. Kedalam cairan pembiakan disalurkan oksigen atau udara steril guna
mempercepat pertumbuhan jamur sehingga produksi antibiotiknya dipertinggi setelah diisolasi dari cairan kultur,
antibiotika dimurnikan dan ditetapkan aktifitasnya beberapa antibiotika tidak dibuat lagi dengan jalan biosintesis
ini, melakukan secara kimiawi, antara lain kloramfenikol.
 Banyak antibiotik dewasa ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun, pada
prakteknya anti biotik sintetik yang tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya sulfonamide
dan kuinolon) :
 Antibiotika semisintetis. Apabila pada persemaian ( culture substrate) dibubuhi zat-zat pelopor

tertentu, maka zat-zat ini diinkorporasi ke dalam antibiotikum dasarnya. Misalnya, penisilin-V.
 Antibiotika sintetis tidak lagi dibuat secara biosintetis, melainkan seluruhnya melalui sintesa
kimiawi, misalnya kloramfenikol
BERDASARKAN DAYA KERJANYA
BAKTERISID
Membunuh pertumbuhan bakteri :
PENISILIN
YAITU : SEFALOSFORIN, AMINOGLIKOSIDA,
KOTRIMOXASOL, RIFAMPICIN, IZONAZID

BAKTERIOSTATIK
Menghambat pertumbuhan bakteri
YAITU :TRIMOTOPIN, TETRASIKLIN, SULFONAMID, ERITROMICIN, KLINDAMICYN,
LINKOMISIN, KLORAMPENICOL
GOLONGAN ANTIBIOTIK BERDASAR
LUAS AKTIVITASNYA

SPECTRUM
SEMPIT
 Antibiotik berspektrum sempit, yaitu obat yang hanya dapat
melawan beberapa jenis bakteri saja.
 misalnya penicillin G dan penicillin V, erytromicin, klindamicin,
kanamicin dan asam fusidat

SPECTRUM LUAS
 Antibiotik berspektrum luas, yaitu obat yang dapat menghancurkan
hampir segala jenis bakteri.
 Contoh Antibiotik broad-spectrum, antara lain sulfonamida,
kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin.
6
JENIS GOLONGAN ANTIBIOTIK
 Penicillin, contohnya penicillin G, ampicillin, nafcillin, oxacycline, flucloxacillin, dan
amoxicillin.
 Cephalosporin, contohnya cefaclor, cefixime, cefotetan, cefadroxil, cefalexin,
cefpirome, dan cefepime.
 Aminoglycoside, contohnya gentamicin, amikacin, kanamycin, neomycin, dan
tobramycin.
 Macrolide, contohnya erythromycin, azithromycin, clarithromycin, clindamycin, dan
dirithromycin.
 Carbapenem, contohnya ertapenem, emienem, dan meropenem.
 Monobactam, contohnya Aztreonam.
 Quinolones, contohnya ciprofloxacin, levofloxacin, dan norfloxacin.
 Golongan lainnya  Tetracyclines,  doxycycline, minocycline, sulfonamides,

trimethoprim(co-trimoxazole), rifampin, dan metronidazole .


CARA KERJA
ANTIBIOTIK
Ada dua mekanisme kerja utama antibiotik, yaitu:
Membunuh bakteri (bakterisidal), bekerja dengan
cara merusak struktur dinding sel bakteri sehingga bakteri
akan mati bersama antibiotik tersebut. 
Menghambat bakteri (bakteriostatik), bekerja dengan cara
menghentikan perkembangbiakan bakteri sehingga sisa
bakteri akan dibunuh oleh sistem pertahanan tubuh manusia.
MEKANISME TEMPAT KERJA
OBAT ANTIBIOTIKA
 DINDING SEL. Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang
sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmotis dari plasma dengan akibat
pecah Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin
 MEMBRAN SEL Molekul lipoprotein dari membran plasma (di dalam
dinding sel) dikacaukan sintesanya hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya,
zatzat penting dari isi sel dapat merembes keluar. Ex: Polipeptida dan polyen
(nistatin, amfoterisin) dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).
 PROTEIN SEL. Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol, tetrasiklin,
aminoglikosida, makrolida.
MEKANISME KERJA
• ASAM-ASAM INTI (DNA,RNA) RNA : Rifampisin DNA :
asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.
• ANTAGONIS SAINGAN OBAT menyaingi zat-zat penting
untuk metabolisme kuman, hingga pertukaran zatnya terhenti.
Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH
PRINSIP PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK
• Penyebab Infeksi
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat
kuman atau juga untuk prevensi infeksi .
Pemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan hasil
pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.
• Faktor Pasien (Yang harus dipertimbangkan)
Antara lain fungsi ginjalnya, fungsi hati, riwayat alergi, daya
tahan infeksi (saluran imunologis), daya tahan terhadap obat,
beratnya infeksi, usia, wanita hamil/menyusui
Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam
Penggunaan Antibiotika
Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita
Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotik
Fungsi ginjal dan hati pasien
Biaya pengobatan
ASUMSI DASAR
PEMAKAIAN ANTIBIOTIK
 Sifat toksisitas selektif : membunuh mikroorganisme
yang menginvasi host tanpa merusak sel host.
 Toksisitas Antibiotik lebih bersifat relatif daripada
absolut : perlu kontrol konsentrasi obat secara hati-hati
sehingga dapat ditolerir tubuh.
Seleksi Obat Antimikroba - Dasar
pertimbangan (ideal)
 Identifikasi & sensitivitas organisme
 Tempat infeksi
 Status pasien (umur, BB, keadaan patologis, kehamilan
& laktasi),
 Keamanan antibiotik,  Biaya.
SELEKSI OBAT ANTIMIKROBA –
“ PEMBERIAN ANTIBIOTIK
• Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui MIC kuman. Untuk
mencapai kadar puncak obat dlm darah, kalau perlu dengan loading dose
(ganda) dan dimulai dengan injeksi kemudian diteruskan obat oral.
• Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t½) obat. Bila t½ pendek,
maka frekuensi pemberiannya sering.
• Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin semua kuman telah mati
& menghindari kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari setelah
gejala penyakit lenyap.
EFEK SAMPING
• SUPER INFEKSI (Karna antibiotik tidak
sesuai) misal: dinfeksi jamur diberikan 1. GANGGUAN PENCERNAAN
obat antibakteri. 2. DEMAM

3. WARNA GIGI BERUBAH


• RESISTENSI : Efek resisten antimikroba .
misal sakit tertentu diberi obat namun 4. INFEKSI JAMUR
tidak berefek apapun. Misal resistensi 5. REAKSI ALERGI
amox, maka diberi antibiotik spectrum
6. RESISTENSI
lebih luas.

• SENSITASI / HIPERSENSITIF : Alergi

Reaksi merugikan yang bisa terjadi adalah alergi, baik ringan maupun berat. Selanjutnya adalah suprainfeksi atau infeksi
sekunder yang terjadi jika flora normal terganggu selama terapi antimikroba. Reaksi merugikan yang ketiga adalah toksisitas
organ seperi hati dan ginjal. Contohnya ototoksik dan nefrotoksik sebagai akibat pemakaian aminoglikosida.

16
Antibiotika Golongan Polipeptida
Antibiotika
golongan ini
merupakan senyawa
non β-Laktam.
Contoh dari
antibiotika jenis ini
adalah vancomisin
dan basitrasin.
2. Penghambat sintesis protein (DNA)
Antibiotika golongan ini beraksi dengan berikatan
pada sub-unit ribomosal 30s atau 50s bakteri sehingga
mempengaruhi proses transkripsi mRNA menjadi
protein. Terdapat 5 golongan obat yaitu
aminoglikosida, makrolida, kloramfenikol,
klindamisin, eritromisin, tetrasiklin. Resistensi bakteri
terhadap obat ini disebabkan karena penurunan uptake
obat ke dalam sel bakteri, dan perubahan sub unit
ribosom.
Aminoglikosida
●Aminoglikosida adalah golongan antibiotika bakterisidal yang
dikenal toksik terhadap saraf otak VII komponen vestibular maupun
akustik (ototoksik) dan terhadap ginjal (nefrotoksik).
●Antibiotika ini merupakan produk berbagai spesies
Streptomyces atau fungus lainnya.
Efek samping
Efek samping oleh aminoglikosida dalam
garis besarnya dapat dibagi dalam tiga
kelompok :
1. Alergi,
2. Reaksi iritasi dan toksik,
3. Dan perubahan biologic.
Makrolida
Makrolida adalah suatu golongan antibiotika
dengan suatu struktur makrosiklik lakton.
Obat- obat pada golongan makrolida yaitu :
1. Eritromisin
2. Klaritromisin
3. Azitromisin
Eritromisin
Eritromisin merupakan
obat pertama yang
digunakan di klinik baik
sebagai obat pilihan dan
sebagai alternatif terhadap
penisilin pada individu
yang alergi terhadap
antibiotika beta laktam.
1. Eritromisin. Efektif terhadap organisme
yang sama seperti penisilin, karena itu obat ini
digunakan pada penderita yang alergi terhadap
penisilin. Selain itu, obat ini merupakan obat
pilihan untuk pengobatan infeksi :

Infeksi klamidia, : eritromisin merupakan
alternatif selain tetrasiklin dalam mengobati
infeksi epididimal, rektal, endoservikal atau uretral
akibat klamidia.
 Eritromisin merupakan obat pilihan untuk
infeksi urogenital akibat klamidia yang terjadi
selama khamilan.
2. Klaritromisin
Klaritromisin mempunyai
spektrum aktivitas antibakteri
mirip dengan klaritromisin,
tetapi juga efektif terhadap
Haemophilus influenza.
Aktivitasnya lebih baik
terhadap bakteri patogen
intraseluler seperti chlamydia,
legionella dan ureaplasma
dibandingkan eritromisin
3.
Azitromisin
Azitromisin, meski kurang efektif
terhadap streptokokus &
stafilokokus dibandingkan
eritromisin, obat ini lebih aktif
pada infeksi saluran nafas yang
disebabkan Haemophilus
influenza, Moraxella Catarrhalis.
Kecuali masalah biaya, obat ini
kini disukai untuk pengobatan
uretritis disebabkan Chamydia
trachomatis. Aktivitas
Mycobacterium avium
intracellulare tidak terbukti efektif
secara klinik, kecuali pada pasien
AIDS dengan infeksi yang luas.
Tetrasikli
n
Tetrasiklin juga mempunyai
spectrum yang luas. Tetrasiklin
digunakan pada terapi penyakit
kolera, klamidial, rickettsial,
maupun pneumonia myoplasma.
Tetrasiklin masuk kedalam sel
bakteri melalui sistem transport
yang tergantung energy. Tetrasiklin
dapat digunakan pada infeksi
bakteri baik garam positif maupun
gram negative. Resistensi terhadap
tetrasiklin terjadi ketika bakteri
bermutasi sehingga mengakibatkan
obat tidak bisa masuk dalam sel
bakteri.
Eritromisin
Eritromisin merupakan
obat pertama yang
digunakan di klinik baik
sebagai obat pilihan dan
sebagai alternatif terhadap
penisilin pada individu
yang alergi terhadap
antibiotika beta laktam.


Infeksi klamidia, : eritromisin merupakan alternatif selain tetrasiklin
dalam mengobati infeksi epididimal, rektal, endoservikal atau uretral
akibat klamidia.
Eritromisin merupakan obat pilihan untuk infeksi urogenital akibat
klamidia yang terjadi selama khamilan.
2. Klaritromisin
Klaritromisin mempunyai
spektrum aktivitas antibakteri
mirip dengan klaritromisin,
tetapi juga efektif terhadap
Haemophilus influenza.
Aktivitasnya lebih baik
terhadap bakteri patogen
intraseluler seperti chlamydia,
legionella dan ureaplasma
dibandingkan eritromisin
3.
Azitromisin
Azitromisin, meski kurang efektif
terhadap streptokokus &
stafilokokus dibandingkan
eritromisin, obat ini lebih aktif
pada infeksi saluran nafas yang
disebabkan Haemophilus
influenza, Moraxella Catarrhalis.
Kecuali masalah biaya, obat ini
kini disukai untuk pengobatan
uretritis disebabkan Chamydia
trachomatis. Aktivitas
Mycobacterium avium
intracellulare tidak terbukti efektif
secara klinik, kecuali pada pasien
AIDS dengan infeksi yang luas.
CONTOH ANTIBIOTIK
SPRECTUM LUAS
Kloramfenikol
Kloramfenikol Diproduksi
oleh Streptomuces
venezuelae.
Kloramfenikol merupakan
antibiotika berspektrum luas.
Obat ini efektif terhadap bakteri
aerob maupun aneorob.
Farmakodinamik
• Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriokstatik
(menghambat pertumbuhan bakteri). Pada
konsentrasi tinggi kloramfenikol kadang-kadang
bersifat bakterisida (membunuh pertumbuhan
bakteri) terhadap kuman- kuman tertentu.
Klindamisin
Obat ini pada umumnya
aktif terhadap S.
pneumonia,
S.pyogenes,
S.anaerobic,
S.viridans,dan
actinomyces isrealli.
dan kuman anaerob
lainnya.
Tetrasikli
Tetrasiklin juga mempunyai
n
spectrum yang luas.
Tetrasiklin digunakan pada terapi penyakit kolera,
klamidial, rickettsial, maupun pneumonia myoplasma.
Tetrasiklin masuk kedalam sel bakteri melalui sistem
transport yang tergantung energy. Digunakan pada
infeksi saluran nafas dan paru-paru, saluran kemih,
kulit dan mata.
Penggunaannya pada acne hebat berkat daya
menghambatnya terhadap aktivitas enzim lipase dari
kuman yang memegang peranan penting pada
(Propionibacter acnes). Pada bronchitis kronis
adakalanya tetrasiklin digunakan sebagai profilaksis
serangan akut.
CONTOH BEBERAPA
KATEGORI OBAT ANTIBIOTIK
EFEK TOKSIK PADA IBU DAN JANIN
CONTOH OBAT
ANTIBIOTIK
SESI TANYA
JAWAB
EFEK ANTIBIOTIK PADA TUBUH ?
CARA KERJA CLORAMPENICOL
SKINTEST PENICILIN?

Anda mungkin juga menyukai