TUJUAN
A. UMUM
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penduduk
akibat penyakit Tifoid.
B. KHUSUS
1. Ditegakkannya diagnosa penyakit Tifoid melalui pemeriksaan
laboratorium ( widal test ).
2. Terlaksananya kegiatan pengobatan & pencegahan
menurut pedoman tatalaksana yg sama pada semua UPK
( PKM, R.S )
3. Terlaksananya Sistem Kewaspadaan Dini ( SKD ) &
penanggulangan KLB penyakit Tifoid.
4. Diketahuinya Faktor resiko secara epidemilogis penyebab
penyakit Tifoid.
Tatalaksana Diagnosis
Tatalaksana Pengobatan
dan perawatan
Diagnosis
Klinis
Tatalaksana Diagnosis
Diagnosis
Etiologi
Diagnosis
Komplikasi
A.
1. Tirah baring : Penderita yg dirawat harus tirah baring dengan sempurna untuk
mencegah komplikasi
2. Nutrisi
: - Cairan ( infus )
-- Terapi
Simptomatik kalori
:diberikan
u. perbaikan
keadaan
umum
Diet Mengandung
dan protein
yg cukup
rendah
selulose
1.
Robonsia/vitamin
(rendah serat ) diet cair, bubur lunak, tim dan nasi biasa
2. Antipiretik : untuk anak-anak
3. Anti emetik : diperlukan apabila penderita muntah hebat
Yg perlu di kontrol:
~
diukur
~ Keseimbangan cairan
~ Deteksi dini terhadap timbulnya komplikasi
~ Adanya koinfeksi atau komorbid dengan penyakit lain
~ Efek samping dan atau efek toksik obat
~ Resistensi anti mikroba
~ Kemajuan pengobatan secara umum
Disamping mengetahui keberhasilan pengobatan,kontrol
monitor sgt diperlukan o/dr.at.perawat sampai tahap
indikasi pulang.
B. Anti Mikroba
Kebijakan Dasar Pemberian Anti Mikroba
1. Anti Mikroba segera diberikan bila diagnosis klinis demam tifoid baik dalam bentuk
diagnosis konfirmasi, probable maupun suspek
2. Sebelum anti mikroba diberikan harus diambil specimen darah untuk pemeriksaan
biakan kuman salmonella
3. Anti Miroba yang dipilih harus mempertimbangkan :
- Telah dikenal sensitif potensial untuk tifoid
- Mempunyai sifat farmakokinetik yg dapat berpenetrasi dengan baik
ke jaringan serta mempunyai afinitas yang tingi menuju organ sasaran
- Berspektrum sempit cara pemberian yg mudah
- Efek samping yg minimal
- Tidak mudah resisten dan efektif mencegah karier
ANTIBIOTIKA
DOSIS
Kloramfenikol
Seftriakson
Ampisilin
&Amoksilin
TMP SMX(Kotrimoksasol)
- Tidak mahal
- Pemberian peroral
Quinolone
- Siprofloksasin : 2 x 500 mg 1
minggu
- Ofloksasin : 1 x 400 selama 1
minggu
- Fleroksasin : 1 x 400 selama 1
minggu
Cefixime
Anak
Tiamfenikol
Dewasa : 4 x 500 mg
Anak
: 50 mg/Kg BB/hr
: 15 20 mg/Kg BB/hr
Dibagi 2 dosis
selama
hari
LANGKAH
EVALUASI AWAL
(Diagnosis Kerja)
PRINSIP
- Menegakkan diagnosis klinis :
a. Suspek demam Tifoid (Typhoid fever suspect) atau
b. Demam Tifoid klinis (Typhoid fever Probable)
- Mengantisipasi atau deteksi komplikasi (diagnosis
komplikasi ),
dan
atau komorbid / ko
infeksi yang mungkin ada
- Tetap dipikirkan bukan tifoid (diagnosis defensial)
No
2.
LANGKAH
RAWAT ATAU RUJUK
PRINSIP
Menetapkan indikasi rawat atau rujuk
Iindikasi rawat :
1.Demam Tifoid Klinis
2.Demam Tifoid dengan kedaruratan
3.Demam Tifoid dengan komplikasi
4.Demam Tifoid dengan konfirmasi (telah ada hasil
biakan)
Indikasi Rujuk :
1.Demam Tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan
2.Demam Tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dengan
fasilitas tidak mencukupi
No
3.
LANGKAH
PERAWATAN
PRINSIP
Bila diagnosis Tifoid telah ditegakkan maka tatalaksana
(manajemen) Tifoid harus dimulai dan sesuai dengan
Standar pedoman
Melaksanakan prosedur perawatan sesuai dengan dengan
standar pedoman
Melaksanakan prosedur perawatan sesuai dengan
pedoman.
a. Istirahat Tirah Baring
b. Diit
c. Keadaan Umum baik, diit baik, diit dapat lebih padat
( Diit Padat Dini )
d. Anti Mikroba
e. Obat obatan Suportif dan simtomatik.
No
4.
LANGKAH
PEMBERIAN ANTI MIKROBAE
PRINSIP
Memberikan Anti Mikroba Empiris ini pertama
a.
a.
No
5.
LANGKAH
TERAPI TERHADAP
KOMPLIKASI DAN
KOMORBID/KOINFEKSI
PRINSIP
Setiap ada Komplikasi,, segera diterapi dengan adekuat.
Bila perlu melibatkan profesi spesialis lain yang terkait
(seperti spesialis bedah bila perforasi)
No
6.
LANGKAH
KONTROL DAN MONITOR
PRINSIP
Kontrol dan monitor pertanda
vital(tensi,nadi,suhu,kesadaran) secara reguler sesuai
aturan dan dicatat secara baik direkam medik.Kurva
suhu,tensi, nadi adalah sangat penting untuk monitor
Tifoid.
Kontrol dan memonitor terhadap kemungkinan
komplikasi(pendarahan, perporasi, sepsis,, ensefalopati
dan infeksi pada organ lain), terutama pada masa
minggu ke 2 dan ke 3 demam.
Kontrol dan monitor terhadap perjalanan penyakit untuk
menentukan :
a.
Perubahan terapi antibiotika
b. Mobilisasi dan pemberian diet
c.
Indikasi pulang
No
7.
LANGKAH
DIAGNOSIS PASTI TIFOID
( DEMAM TIFOID )
PRINSIP
KONFIRMASI/TYPHOID FEVER CONFIRMATION )
-
No
8.
LANGKAH
PENILAIAN KEMAJUAN TERAPI
PRINSIP
-
No
9.
LANGKAH
DETEKSI KARIER
PRINSIP
-
No
10.
LANGKAH
TERAPI TERHADAP KARIER
PRINSIP
-
1. Diagnosis Suspek
PELAYANAN
KESEHATAN
RUJUKAN I
PELAYANAN
KESEHATAN
RUJUKAN II
+/-
-/+
-/+
4. Diagnosis komplikasi
-/+
5. Diagnosis Komorbid
-/+
6. Serologi (Widal)
-/+
7. Biakan
-/+
8. P C R
-/+
9. Perawatan
10.Rujukan
-/+
11.Antibiotikan PO
12.Antibiotika PE
+
+
+
-/+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
13.Antibiotika
- Kloramfenikol
- Ampisilin/Amks
- Kotrimoksazol
- Sefalosporin
- Quinolone
LANJUTAN
14. Terapi Komplikasi
- Tifoid toksik
- Syok Sepsis
- Perdarahan
- Perforasi
-/+
- Hepatitis
- Pankretitis
- Pneumonia
- Miokarditis
+/+/-
+
+
-/+
KETERANGAN :
(+)
( +/- )
( -/+ )
: dapat dilaksanakan
: kemungkinan besar dapat
dilaksanakan
: kemungkinan besar tak dapat
dilaksanakan