Anda di halaman 1dari 147

LAPORAN KEGIATAN

DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN


DI PUSKESMAS DESA LALANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting
dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas
adalah penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan
perorangan jenjang pertama.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Dengan demikian, yang dimaksud dengan unit pelaksana teknis dinas
yang selanjutnya disebut UPTD, yakni unit dilingkungan dinas kota yang
melakukan tugas teknis operasional. Puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga
dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat
pembangunan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah
kerja dalam bentuk usaha-usaha kegiatan pokok.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
1
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

1.2 Tujuan Kegiatan


1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan KKS di Puskemas Desa Lalang seluruh dokter muda
Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia mampu melaksanakan
pelayanan kesehatan primer di puskesmas.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah peserta didik menyelesaikan program praktek puskesmas
diharapkan, seluruh dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Methodist
Indonesia akan :
1. Terampil berkomunikasi dengan pasien dan tim kesehatan lainnya
secara efektif dalam pelayanan primer di puskesmas.
2. Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan puskesmas.
3. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan program-program kerja di
Puskesmas Medan Sunggal.
1.3 Prosedur Kerja
Kepaniteraan klinik senior yang dilaksanakan di Puskesmas Desa Lalang
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas Desa
Lalang.
2. Pencatatan data dan laporan yang ada di Puskesmas Desa Lalang.
3. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam
pelayanan kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
2
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskesmas
Menurut Keputusan dari Peraturan Permenkes No. 43 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Yang dimaksud dengan :
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif,
preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah-pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
4. Pelayanan Kesehatan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
3
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat,


mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan,
pelaporan, dan dituangkan dalam satu sistem.
5. Tenaga Kesehatan
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memilki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.
2.1.2 Tujuan Puskesmas
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan dan kemampuan hidup sehat.
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
c. Hidup dalam lingkungan yang sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
2.1.3 Fungsi Puskesmas
Sesuai dengan Sistem kesehatan Nasional, Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi sebagai berikut :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Memiliki makna bahwa Puskesmas harus mampu membantu
menggerakkan (motivator, fasilitator) dan turut serta memantau
pembangunan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan agar
dalam pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh
kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama. Diharapkan setiap
pembangunan yang dilaksanakan setidaknya mendatangkan dampak
positif terhadap kesehatan. Keberhasilan dapat diukur dari Indeks
Potensi Tatanan Sehat (IPTS) Indikatornya adalah :

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
4
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Berapa % sekolah yang dinyatakan berpotensi sehat


 Berapa % tempat kerja yang dinyatakan berpotensi sehat
 Berapa tempat-tempat umum yang dinyatakan berpotensi sehat
Indikator Potensi Tatanan Sehat untuk sekolah
 Tersedianya air bersih
 Tersedianya jamban yang saniter
 Adanya larangan merokok
 Adanya dokter kecil untuk SD atau Palang Merah Remaja
(PMR) untuk SLTP
2. Memberdayakan Masyarakat dan Keluarga
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang
bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan melakukan pemecahan dengan memanfaatkan
potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari intansi lintas
sektoral maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan tokoh
masyarakat.
Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitas yang
bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan mengambil keputusan untuk melakukan
pemecahannya dengan benar tanpa atau bantuan pihak lain. Indikator
fungsi pemberdayaan masyarakat, yaitu:
 Tumbuh-kembang UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat)
 Tumbuh dan berkembangnya LSM di bidang kesehatan.
 Tumbuh dan berfungsinya BPKM (Badan Peduli Kesehatan
Masyarakat) atau BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
5
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

3. Memberikan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama


Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan
Puskesmas bersifat holistik, komprehensif / menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah
pelayanan yang bersifat pokok (basic health service), yang sangat
dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta, mempunyai nilai
strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan
masyarakat dan pelayanan medik. Pada umumnya pelayanan
kesehatan tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan
(ambulatory/out patient service).
Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya,
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang
wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu,
terjangkau, adil dan merata.
Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi:
 Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan kelompok
masyarakat, serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di
wilayah kerja puskesmas.
 Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan kelompok
masyarakat, serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di
wilayah kerja puskesmas.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
6
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,


kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga
pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan.
Pada kondisi tertentu dan bila memungkinkan dapat
dipertimbangkan Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat
inap sebagai rujukan antara sebelum dirujuk ke Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Puskesmas dapat
melakukan cara-cara sebagai berikut :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melakukan
kegiatan dalam rangka menunjang dirinya sendiri.
2. Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali serta menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien.
3. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung pada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program kerja Puskesmas.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang
bersifat mutlak perlu, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan
Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu dan
berkesinambungan.
Pelayanan Kesehatan Menyeluruh, yaitu pelayanan kesehatan
yang meliputi :

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
7
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

- Kuratif (Pengobatan)
- Preventif (Pencegahan)
- Promotif (Peningkatan Kesehatan)
- Rehabilitatif (Pemulihan Kesehatan)
Semua jenis pelayanan ini ditujukan kepada semua jenis,
golongan umur dan dimulai sejak dimulainya pembuahan dalam
kandungan hingga tutup usia.
 Pelayanan Kesehatan Terpadu (Terintegrasi)
Sebelum adanya pelayanan kesehatan terpadu ini, masing-
masing organisasi yang terkait dalam pelayanan kesehatan
melakukan usaha-usaha kesehatannya secara terpisah dan bekerja
sendiri-sendiri. Mereka langsung melaporkan hasil kegiatannya
kepada KaDinKes sehingga mereka saling tidak mengenal
program apa yang akan dijalankan untuk kemajuan kesehatan di
masyarakat.
Dengan adanya peningkatan sistem pelayanan kesehatan
melalui Puskesmas, maka kegiatan-kegiatan pokok ini dilakukan
bersama dibawah satu koordinasi & satu program. Berbagai jenis
kegiatan pokok Puskesmas dilakukan secara kerja sama, begitu
pula rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan
pengendalian serta evaluasi kegiatan dilakukan bersama di bawah
satu administrator dan satu pimpinan.
Sebagai sarana untuk mempermudah Puskesmas dalam
melakukan tugasnya, maka Puskesmas ditunjang dengan unit
kegiatan yang lebih sederhana dalam bentuk:
1. Puskesmas Pembantu (Pustu)
Puskesmas pembantu merupakan unit pelayanan kesehatan
yang sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu
melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
8
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

masyarakat lingkungan wilayah yang lebih kecil serta jenis dan


kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia. Dalam Pelita V, wilayah kerja
Puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2-3 desa, dengan
sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa–Bali) hingga
10.000 orang (di perkotaan Jawa–Bali).
2. Puskesmas Keliling (Pusling)
Adalah merupakan tim pelayanan kesehatan Puskesmas
keliling, terdiri dari tenaga yang dilengkapi dengan kendaraan
bermotor/roda 4/perahu bermotor, peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi yang berasal dari Puskesmas. Puskesmas keliling
berfungsi untuk menunjang dan membantu kegiatan pelaksanaan
program Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum
terjangkau atau lokasi yang sulit dijangkau oleh sarana kesehatan.
Fungsi Puskesmas keliling adalah :
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
daerah terpenil yang tidak terjangkau oleh pelayanan
Puskesmas atau Puskesmas pembantu, 4 hari dalam seminggu.
b. Melakukan penyelidikan terhadap kasus luar biasa
c. Melakukan rujukan bagi kasus gawat darurat
d. Melakukan penyuluhan dengan menggunakan alataudio
visual.
3. Bidan yang Bertugas di Desa
Bidan desa adalah tenaga bidan yang ditempatkan di desa
dalam rangka meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
kesehatan Puskesmas, bidan desa mempunyai wilyah kerja 1-2
desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 orang/desa, dan
bertanggung jawab kepada kepala Puskesmas.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
9
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Tugas utama bidan tersebut adalah membina peran serta


masyarakat dalam Posyandu dan pembinaan kelompok
persepuluhan, membina kelompok kader dasa wisma, membantu
persalinan di rumah-rumah, mengadakan rujukan. Di samping
memberi pelayanan langsung di Posyandu dan pertolongan
persalinan di rumah. Selain itu sebagai tugas khusus, bidan desa
bertanggung jawab atas program Kesehatan Ibu dan Anak serta
program Keluarga Berencana di wilayah kerjanya.
4. Puskesmas Rawat Inap
Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas dengan fasilitas
tempat perawatan dan ruang tambahan untuk menolong penderita
gawat darurat baik berupa tindakan operatif terbatas maupun
perawatan sementara. Fungsinya sebagai ”Pusat Rujukan Antara”
yang melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dirujuk ke
Rumah Sakit.
Kriteria yang harus dipenuhi oleh Puskesmas rawat inap adalah
sebagai berikut:
 Puskesmas harus terletak kira-kira 20 km dari RS
 Mudah dicapai dengan kendaraan bermotor dari puskesmas
sekitarnya
 Dipimpin oleh seorang dokter disertai tenaga kesehatan yang
memadai
 Jumlah kunjungan minimal 100 orang per hari
 Penduduk wilayah puskesmas & penduduk 3 puskesmas
sekitarnya minimal 20.000 per puskesmas
 Pemda bersedia menyediakan anggaran rutin yang mencukupi
 Melakukan tindakan operatif terbatas pada kasus-kasus:
- Kecelakaan lalu lintas.
- Persalinan penyulit.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
10
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

- Penyakit gawat darurat


 Merawat sementara atau melakukan observasi diagnostik
dengan rata-rata hari perawatan 3 hari atau maksimal 7 hari.
 Melakukan pertolongan sementara untuk mempersiapkan
pengiriman penderita ke RS
 Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan resti (risiko
tinggi) dan persalinan dengan penyulit
 Melakukan MOP atau MOW (MOP = Metode Operasi pada
Pria, MOW = Metode Operasi pada Wanita)

2.2 Visi dan Misi Puskesmas


2.2.1 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Kecamatan sehat merupakan
gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam
lingkungan sehat dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kelompok indikator pencapaian Kecamatan sehat yang dipantau
tahunan atau lima tahunan yang terdiri dari :
1. Indikator lingkungan meliputi :
 Ketersediaan air bersih dan jamban
Sarana pembuangan air besar dibedakan menjadi empat macam, yaitu
memakai jamban leher angsa, jamban plengsengan, jamban cemplung
dan tidak memakai jamban.
 Keadaan tempat pembuangan sampah dan limbah
 Keadaan sanitasi tempat-tempat umum (TTU)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
11
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Tempat–tempat umum merupakan sarana yang dikunjungi banyak


orang dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit.
TTU meliputi hotel, terminal, biosko, pasar dan lain-lain. Sedangkan
TTU sehat adalah tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu
memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang)
yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan
ruang yang sesuai.
2. Indikator perilaku masyarakat meliputi:
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lima tatanan
PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga dan kelompok dan
masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi
dan edukasi untuk meningkatkan penetahuan, sikap dan perilaku
sehingga membantu masyarakat dalam mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri., dalam tatanan rumah tangga, agar dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara
dan meningkatkan kesehatan. Upaya yang dilakukan melalui
pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (socialsupport), dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment).
3. Indikator pelayanan kesehatan, meliputi :
 KEP balita
 Insidens penyakit diare
 Insidens penyakit TBC
 Insidens penyakit ISPA pada balita
 Resiko tinggi pada ibu hamil
Kelompok indikator pelaksanaan fungsi Puskesmas yang dipantau bulanan
atau tahunan yang terdiri dari:
1. Indikator penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
12
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Tatanan sekolah
 Tatanan tempat kerja
 Tatanan tempat-tempat umum
 Tatanan institusi kesehatan
2. Indikator pemberdayaan masyarakat dan keluarga
 Tumbuh kembangnya upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)
 Tumbuh dan berkembangnya lembaga swadaya masyarakat (LSM)
yang bergerak di bidang kesehatan
 Tumbuh dan fungsi Badan Penyantun Puskesmas (BPP)
 Tumbuh dan berkembangnya keluarga sehat
3. Indikator pelayanan kesehatan tingkat pertama
 Kualitas pelayanan
 Cakupan program kegiatan
Selanjutnya Dinas Kesehatan kabupaten/kota bersama dengan Puskesmas
menguraikan indikator diatas lebih operasional sesuai dengan pelaksanaan
kegiatan fungsi Puskesmas dengan pertimbangan keadaan kesehatan di
kabupaten/kota khususnya di daerah wilayah kerja Puskesmas.

2.2.2 Misi Puskesmas


Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan
melalui Puskesmas didasarkan pada misi didirikannya Puskesmas sebagai
pusat pengembangan kesehatan (Centre for Health Development) di wilayah
kerja tertentu (biasanya di tingkat Kecamatan). Upaya pengembangannya
dapat dilaksanakan melalui perluasan jangkauan wilayah sesuai dengan
tingkat kemajuan transportasi, peningkatan mutu pelayanan dan
keterampilan staf, peningkatan rujukan, peningkatan manajemen organisasi,
dan peningkatan peran serta masyarakat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
13
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Penjabaran misi Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan


dapat dilakukan melalui berbagai upaya seperti:
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa dengan
membangun Puskesmas yang baru, Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan,
Posyandu dan penempatan bidan di desa yang mengelola sebuah polindes
(poliklinik persalinan desa).
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas dapat diwujudkan, baik dengan meningkatkan keterampilan
dan motivasi kerja staf Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat maupuun dengan cara mencukupi berbagai jenis
kebutuhan peralatan dan obat-obatan yang perlu tersedia di Puskesmas.
Ada dua aspek mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas yang perlu
dibedakan yaitu quality of care dan quality of services. Keduanya saling
terkait. Quality of care lebih banyak menyatu aspek profesi dan
penanganannya menjadi tanggung jawab ikatan profesi. Yang termasuk
Quality of services lebih banyak terkait dengan kualitas dan kelengkapan
sarana pelayanan kesehatan termasuk manajemen program pelayanan
kesehatan (management support system).
3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat. Perencanaan pengadaan obat seharusnya didasarkan pada
analisis epidemiologi penyakit yang berkembang di wilayak kerja
Puskesmas. Tetapi model perencanaan obat dengan menggunakan
pendekatan epidemiologi penyakit masih sulit dilaksanakan di Puskesmas
karena adanya format baku sistem pengadaan dan distribusi obat melalui
sistem Inpres sehingga mekanisme perencanaan dari bawah sukar
berkembang.
4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih diperkuat
dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sampai ke tingkat desa.
Rujukan pelayanan kesehatan akan dapat terlaksana bila pembangunan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
14
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

sektor lain di tingkat Kecamatan juga mendukung yaitu tersedianya


fasilitas transportasi yang lebih memadai dan peningkatan pendapatan
keluarga. Kegagalan tugas pokjanal (kelompok kerja fungsional)
menunjang pelaksanaan program pelayanan terpadu adalah salah satu
contoh masih lemahnya koordinasi dan kerjasama lintas sektoral di
tingkat Kecamatan sehingga pelaksanaan rujukan program secara sektoral
di tingkat Kecamatan juga terhambat.
5. Peran serta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD). Prinsip kerja PKMD adalah berkembangnya
kegiatan masyarakat dalam rangka menolong diri mereka sendiri.
Kegiatannya perlu dilakukan secara gotong-royong dan swadaya sehingga
masyarakat mampu mencapai mutu hidup yang lebih sehat dan sejahtera.
Kegiatan masyarakat tersebut merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan desa
khususnya. Pengembangan program PKMD seharusnya mendapat
dukungan melalui peningkatan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral. Ini berarti kegiatan PKMD harus dikembangkan oleh
masyarakat sendiri dan pembinaannya dilakukan tidak saja oleh
Puskesmas tetapi bekerjasama dengan sektor-sektor lain yang terkait di
tingkat Kecamatan. Lahirnya konsep PKMD di Indonesia merupakan
jawaban atas rekomendasi WHO di Alma Ata (1978) untuk menerapkan
tema pembangunan kesehatan untuk seluruh masyarakat tahun 2000
(Health for all by the year 2000).
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa misi Puskesmas hanya
mencakup 4 hal, yaitu:
a. Menggerakkan pembangunan Kecamatan yang berwawasan kesehatan
b. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat
c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
15
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan


masyarakat beserta lingkungannya.

2.3 Azas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Pada penyelenggaran upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaran puskesmas secara
terpadu.
2.3.1 Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia,
pengelolaan program kerja Puskesmas berpedoman pada empat azas
pokok yakni:
1. Azas Pertanggung-Jawaban Wilayah
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus
melaksanakan azas pertanggung-jawaban wilayah. Artinya,
Puskesmas harus bertanggung jawab atas semua masalah kesehatan
yang terjadi di wilayah kerjanya.
Karena adanya azas yang seperti ini, maka program kerja
Puskesmas tidak dilaksanakan secara pasif saja, dalam arti hanya
sekedar menanti kunjungan masyarakat ke Puskesmas, melainkan
harus secara aktif memberikan pelayanan kesehatan sedekat
mungkin dengan masyarakat.
Lebih dari pada itu, karena Puskesmas harus bertanggungjawab
atas semua masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya,
maka banyak dilakukan berbagai program pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit yang merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Azas Peran Serta Masyarakat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
16
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus


melaksanakan azas peran serta masyarakat. Artinya, berupaya
melibatkan Bentuk peran serta masyarakat dalam pelayanan
kesehatan banyak masyarakat dalam menyelenggarakan program
kerja tersebut. Di Indonesia dikenal dengan nama Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu).
3. Azas Keterpaduan
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus
melaksanakan azas keterpaduan. Artinya, berupaya memadukan
kegiatan tersebut bukan saja dengan program kesehatan lain (lintas
program), tetapi juga dengan program dari sektor lain lintas
sektoral).
Dengan dilaksanakannya azas keterpaduan ini, berbagai manfaat
akan dapat diperoleh. Bagi Puskesmas dapat menghemat sumber
daya, sedangkan bagi masyarakat, lebih mudah memperoleh
pelayanan kesehatan.
4. Azas Rujukan
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus
melaksanakan azas rujukan. Artinya, jika tidak mampu menangani
suatu masalah kesehatan harus merujuknya ke sarana kesehatan
yang lebih mampu. Untuk pelayanan kedokteran jalur rujukannya
adalah Rumah Sakit. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan
masyarakat jalur rujukannya adalah pelbagai ”kantor” kesehatan.
2.3.2 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas 
a.     Paradigma sehat;
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
b.    Pertanggungjawaban wilayah :

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
17
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap


pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya

c.    Kemandirian masyarakat :


Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat
d.    Pemerataan :
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat
diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara
adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan
kepercayaan
e.    Teknologi tepat guna :
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan
f.     Keterpaduan dan kesinambungan :
Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta
melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen
Puskesmas
2.4 Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas
2.4.1 Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan
Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Sistem Pemerintah Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
18
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah


sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan
Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta seperti: praktik dokter, praktik dokter
gigi, praktik bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.
Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan
kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah
kerja Puskesmas terdapat pula berbagai upaya-upaya kesehatan
berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti: Posyandu,
Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan puskesmas
di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan
bersumber daya masyarakat adalah sebagai Pembina.
2.4.2 Organisasi Puskesmas

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
19
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di
suatu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan
peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur
organisasi Puskesmas sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan:
 Data dan informasi
 Perencanaan dan penilaian
 Keuangan
 Umum dan kepegawaian
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
 Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap
UKMB
 Upaya kesehatan perseorangan
d. Jaringan Pelayanan Perorangan:
 Unit Puskesmas Pembantu
 Unit Puskesmas Keliling
 Unit Bidan di Desa/Komunitas
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut
dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
20
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

3. Eselon Kepala Puskesmas


Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan
kesehatan di tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggung jawab
tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan
maka jabatan kepala puskesmas adalah jabatan struktural eselon
IV. Apabila tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan
eselon IV tidak tersedia, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai
dengan sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang
sarjana di bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang
setara dengan pejabat tetap.
2.4.3 Tata Kerja Puskesmas
1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan
kantor Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan
di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian serta
penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya
masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor Kecamatan
mencakup pula kegiatan fasilitasi.
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas ialah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dengan demikian, secara teknis dari
administratif, Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bertanggung jawab membina serta memberikan
bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
21
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola


oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerja
sama termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan
yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat, Puskesmas melaksanakan
bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
Contohnya seperti Posyandu, Poskeskel, dll.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerja sama yang erat
dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya
kesehatan perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan
dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti
Rumah Sakit (Kabupaten/Kota) dan berbagai Balai Kesehatan
Masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru, Balai Kesehatan
Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai
Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa
Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat). Sedangkan untuk
upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerja sama diselenggarakan
dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan,
seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai Balai
Kesehatan Masyarakat. Kerja sama tersebut diselenggarakan
melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam
koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
22
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut


harus dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang
ada di tingkat Kecamatan. Diharapkan di satu pihak,
penyelenggarakan pembangunan kesehatan di Kecamatan tersebut
mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di
pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di
tingkat Kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.
6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan
aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.
Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan
Penyantun Puskesmas yang menghimpun berbagai potensi
masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM,
organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut
berperan sebagai mitra dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
23
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DESA LALANG
3.1 Sejarah Singkat Puskesmas Desa Lalang
Puskesmas Desa Lalang di dirikan pada tahun 1981/1982 dengan bantuan
dana instruksi presiden No.6 Tahun 1981/1982. Diresmikan pada tanggal 18
Desember 1982 oleh Wali Kota Madya KDH Tk.11 Medan,A.S Rangkuti.
Puskesmas Desa Lalang di ibu kota provinsi Sumatra Utara dengan wilayah kerja
sebanyak 2 kelurahan yaitu kelurahan Lalang dan kelurahan Sei sikambing B.
3.2 Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang
Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas Desa Lalang mempunyai wilayah
kerja kecamatan Medan Sunggal, yaitu :
A. Kelurahan Lalang
B. Kelurahan Sei Sikambing B
Dengan jumlah 35 lingkungan. Pada wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang
terdapatPuskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Balam.

Geografi, Demografi kecamatan Medan Tuntungan Wilayah kerja UPT


Puskesmas Desa Lalang
TABEL 1. Data Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang tahun
2021
Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Jumla LK PR
wilaya penduduk lingkungan h KK

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
24
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

h
/ jiwa
(KM2)
Lalang 1,25 19.081 13 4.451 9.335 9.474
Sei
Sikambing 2,84 24.466 22 5.570 11.850 12.267
B
Total 4,09 43.547 35 10.021 21.185 21.741

Batas-batas wilayah:
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan kelurahan Cinta Damai.
b. Sebelah Selatan : berbatasan dengan kelurahan Sei Sikambing B
c. Sebelah Barat : berbatasan dengan kab Deli Serdang
d. Sebelah Timur : berbatasan dengan Simpang Tanjung

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang.


3.3. Data Kependudukan/Data Demografis

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
25
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

No Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah


1 Lalang 9.335 9.474 18.809
2 Sei Sikambing B 11.850 12.267 24.117
TOTAL 21.185 21.741 42.926
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

3.4 Data Kesehatan


3.4.1 Sarana Fisik
Pada Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal terdapat sarana fisik
berupa perumahan penduduk sebanyak 200 unit rumah di kampung lalang dan di
Sei Sikambing B 200 unit rumah.
3.4.2 Sarana Ibadah
Di wilayah kerja puskesmas Desa Lalang terdapat 2 mesjid dan 1 gereja.
3.4.3 Sarana Kesehatan
Pada Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal terdapat sarana
kesehatan berupa sarana air bersih, Sarana pembuangan sampah organik, Sarana
pembuangan sampah anorganik, Sarana pembuangan tinja.
3.4.4 Sarana Pendukung Kesehatan
Pada Puskesmas Desa Lalang Kecamatan MedanSunggal terdapat sarana
pendukung kesehatan berupa sarana transportasi yaitu 2 buah sepeda motor yang
diberikan kepada tenaga kesehatan untuk mempermudah atau mempercepat
kinerja tenaga kesehatan.
3.4.5 Sarana Fisik Puskesmas
Pada Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal terdapat sarana
fisik puskesmas berupa ruang:
 Ruang Kepala Puskesmas :1
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
26
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Ruangan Tata Usaha :1


 Ruangan Promkes/Kesling/P2P :1
 Ruangan Pemeriksaan Umum :1
 Ruangan Lansia :1
 Ruangan Obat :1
 Ruangan Tindakan :1
 Ruangan KB-KIA/Imunisasi/Gizi :1
 Ruangan Pemeriksaan Kesehatan Gimul :1
 Ruangan Pendaftaran /Ruangan Tunggu /Rekam Medis :1
 Laboratorium :1
 Kamar Mandi/ WC bagi Petugas dan Pasien :1
 Gudang Obat :1
 Gudang Barang :1

3.5 Tenaga Kesehatan Puskesmas Desa Lalang


Data Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang
Kecamatan Medan Sunggal
No Nama NIP Gol
1 dr.Hj.Rafidah, SpAk 197006172026042005 III/d
2 dr. Herison Sinaga 196607022010011002 IV/a
3 drg.Linda Agustina K 196108221989112001 IV/c
4 dr.Devi Setiarini 197207042002122002 IV/a
5 dr.Maria S.F. Yanti 196704071998032004 IV/a
6 dr. Novalina S. Siregar 197811102010012018 III/d
7 dr.Sri Deviyani 198102052010012002 III/c
8 dr. Hj. Rivka Sari 197905272010012011 III/c
9 drg.Wan Leila Putri Baros 197508032011012001 III/c
10 dr. Jamilah 198008182008012024 III/c
11 drg. Iting inti lamriana Munthe 197709012008012025 IV/a
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
27
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

12 Hariani A.S, SKM 196710051989032005 IV/a


13 Ameta Melani surbakti, SST 197202021992022001 IV/a
14 Sarma Manik SST 196807031991032005 IV/a
15 Mairida 196505291991032004 III/d
16 Erna syafrida, SKM 196803071992032003 III/d
17 Pesi E.O S, SST 196910271992032006 III/c
18 Diana Tampubolon 196812151991032003 III/c
19 Rohaya D.L S, SKM 196912181994032003 III/c
20 Suriyatni 197610031996032003 III/c
21 Minceria Simarmata, SKM 197911012007012018 III/a
22 Anita Camelia Bangun 198410292009052001 III/a
23 Mahenda Friska YS, AMK 198307232010012021 III/a
24 Juwita Rismauli M, AMK 197707162010012007 III/a
25 Julita Sitompul 197507061996032001 III/b
26 Heridawasty Munthe, Amd 197505022010012006 III/a
27 Hotmian Pasaribu, AMK 198003312011012008 II/d
28 Rosmerika Pardosi 198901062010012007 II/d
29 Devi Meilany Ginting, Amkeb 198205122009042010 II/d
30 Kasimah Munasti 197806262007012025 II/d
31 Muhimmah Lubis 198304252006042020 II/d
32 Frida Herawati siagian 198211112010012009 II/d
33 Goralina Adha,Am.Keb 198907072011012009 II/d
34 Sonia Pramudita, S.kep.Ners 199212271019032014 III/a
35 Halim Ardiansyah,SE 198707022019031005 III/a
36 Ria Mutiari 198911012014102001 II/d
37 Nursahadah tambunan 198809092014032003 II/d
38 Rini Sukmawati Ginting, AMK 198507172011012009 II/d
39 Zulham Dani, Amd 198503182019031002 II/c

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
28
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

40 Agustina F H Sinaga 199308252019032004 II/c


41 Rachmi Choiranisa Br 199402112020122006 II/c
Lubis, AMKL
42 Mhd Rian Febri R 199201242020121002 II/c
43 Darji Rahayu Pegawai Honor -
44 Farida Hanum Pegawai Honor -
45 Roslena Sari Pegawai Honor -

3.6 Struktur Organisasi dan Denah Ruangan Puskesmas Desa Lalang


Tugas dan Fungsi:
 Kepala Puskesmas
- Sebagai pemimpin
- Sebagai tenaga ahli
- Mengoreksi program
 Urusan Tata Usaha
- Melaksanakan administrasi
- Pengurusan supporting (kepegawaian)
- Perlengkapan
- Keuangan
 Staff Puskesmas
- Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan
bidang/programkerja.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
29
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
30
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

3.7 Fasilitas Fisik Puskesmas Desa Lalang


Puskesmas Desa Lalang Medan dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh
fasilitas fisik meliputi:
1. Ruang Rawat Jalan sebanyak 9 Ruangan
2. Ruangan dilengkapi dengan alat kesehatan/meubiler yang sesuai

3.7.1 Fasilitas Gedung Puskesmas


Data Fasilitas Gedung di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2019
No Fasilitas Gedung Jumlah
1 Ruang Kepala Puskesmas / Ruang pertemuan 1
2 Ruang Poliklinik Umum 1
3 Ruang Pendaftaran/Kartu 1
4 Ruang Tunggu 2
5 Ruang Pengobatan Gigi 1
6 Ruang Obat/Apotik 1
7 Ruang KIA/KB/Imunisasi/Poli Anak/Ruang Gigi 1
8 Ruang Laboratorium 1
9 Ruang Gizi 1
10 Ruang Kamar Mandi 2
11 Ruang Gudang 1
12 Ruang Tata Usaha/Komputer 1
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
31
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

13 Ruang Promkes 1

Denah Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sungga

BKIA POLI GIGI

POLI LANSIA

KAMAR MANDI PROMKES

PENDAFTARAN
GUDANG OBAT

KTU
APOTEK

POLI UMUM LAB IGD RUANG KEPALA


PUSKESMAS

3.7.2 Sumber Daya Manusia


1. Tenaga Pelaksana PNS
 Jumlah Dokter Umum : 11 Orang
 Jumlah Dokter Gigi : 4 Orang
 Perawat : 14 Orang
 Bidan : 15 Orang
 Perawat Gigi : 1 Orang
 Analis : 2 Orang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
32
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Asisten Apoteker : 2 Orang


 Gizi : 1 Orang
 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat : 8 Orang
 Pelaksana : 1 Orang
2. Tenaga Pelaksana Honorer
 Administrasi : 2 Orang
 Keamanan : 1 Orang
 Cleaning Service : 1 Orang
3.7.3 Fasilitas Administrasi
Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam bidang pencatatan
dan pelaporan data, maka Puskesmas Desa Lalang di dukung oleh fasilitas
administrasi yang terdiri dari:
 Kartu berobat pasien
 Buku catatan pasien
 Formulir laporan kegiatan
 Meja dan Kursi
 Lemari arsip
 Stempel
 Arsip Komputer
 Laptop
 Printer
 Dan lain-lain.

3.7.4 Fasilitas Imunisasi


Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Desa Lalang antara lain:
 Cool cein, cool pex, box vaksin, vaksin carier, safety box
 Alat-alat imunisasi
 Vaksin, seperti: BCG, Polio, MR,Campak, DT, TT, dan DPT-HB

3.7.5 Fasilitas Alat-Alat Kesehatan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
33
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

a. Alat-alat kesehatan
 Alat-alat pemeriksaan pasien umum
 Alat-alat pemeriksaan pasien gigi
 Alat-alat P3K
 Timbangan bayi (dacin) dan dewasa
 Lemari pendingin tempat bahan-bahan Imunisasi
 Alat-alat laboratorium
b. Alat-alat kebersihan
3.7.6 Fasilitas Obat-Obatan
Puskesmas Desa Lalang dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya
memulihkan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh perlengkapan
obat-obatan antara lain:
a. Obat-obat Umum
b. Obat-obat BPJS
DAFTAR OBAT-OBATAN PUSKESMAS DESA LALANG 2019
No Nama Obat Satuan

1. Acyclofir 200 mg Tablet

2. Acyclofir cream Tube

3. Adalat Oros Tablet

4. Albendazol 400 mg Tablet

5. Alkohol 70% Botol

6. Allopurinol 100 mg Tablet

7. Amlodipin Besylate 5 mg Tablet

8. Amlodipin Besylate 10 mg Tablet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
34
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

No Nama Obat Satuan

9. Amoxicillin 250 mg Kapsul

10. Amoxicillin 500 mg Tablet

11. Amoxicillin sirup 125 mg/5 ml Botol

12. Amoxicillin sirup 250 mg/5 ml Botol

13. Antalgin 500 mg Tablet

14. Antasida Doen tablet Kombinasi Tablet

15. Asam folat 400 mcg Tablet

16. Asam mefenamat 500 mg Tablet

17. Attapulgite Tablet

18. Bacitacin Cream

19. Betahistine 6 mg Tablet

20. Betametason Cream

21. Bevalex Cream

22. Bisoprolol Fumarate 2,5 mg Tablet

23. Bufacetin Cream

24. Captopril tablet 12,5 mg Tablet

25. Captropil 25 mg Tablet

26. Chlorphenamine maleate 4 mg Tablet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
35
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

27. Chloramphenicol Tube

28. Chloramphenicol obat tetes mata Botol

29. Chloramphenicol obat tetes telinga 1% Botol

30. Ciprofloxacin 500 mg Tablet

31. Cefadroxil 500 mg Kapsul

32. Clindamycin HCL 300 mg Capsul

33. Cetirizine 10 mg Tablet

34. Cotrim Syrup

35. Cotrimoxazol 480 mg Tablet

36. CTM Tablet

37. Diazepam 5 mg Tablet

38. Diclofenac Sodium 50 mg Tablet

39. Dextral Syrup

40. Domperidone 10 mg Tablet

41. Doxycyclin 100 mg Kapsul

42. Furosemide 40 mg Tablet

43. Gentamicin sulfat obat tetes Botol

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
36
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

44. Gentamisin krim 1 mg Tube

45. Gemfibrozil 300 mg Kapsul

46. GG Tablet

47. Glibenclamide 5 mg Tablet

48. Glimepiride 2 mg Tablet

49. Gliseril Gualakolat 100 mg Tablet

50. Griseofulvin 125 mg Tablet

51. Hydrocortisone krim 2,5 % Tube

52. Ibuprofen 200 mg Tablet

53. Ibuprofen sirup 150 mg/5 ml Botol

54. Iodine Povidon 10% Botol

55. Kalsium laktat 500 mg Tablet

56. Kapas pembalut 250 mg Bungkus

57. Kasa Steril 16cm x 16 cm Bungkus

58. Lansoprazole 30 mg Kapsul

59. Loratadine 10 mg Tablet

60. Metformin HCl 500 mg Tablet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
37
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

61. Methyl Prednisolone 4 mg Tablet

62. Metronidazole 250 mg Tablet

63. Metronidazole 500 mg Tablet

64. Miconazole krim 2% Tube

65. Nifedipine 10 mg Tablet

67. Omeprazole 20 mg Capsul

68. Oralit Sak

69. Paracetamol 500 mg Tablet

70. Paracetamol sirup 120 mg/5ml Botol

71. Phytomenadione 10 mg Tablet

72. Piroxicam tablet 20 mg Tablet

73. Plester 5 cm × 4,5 m Rol

74. Prenidson tablet 5 mg Tablet

75. Ranitidin HCL 150 mg Tablet

76. Salbutamol 2 mg Tablet

77. Tetrasiklin 500 Kapsul

78. Vitamin B6 10 mg Tablet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
38
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

79. Vitamin C 50 mg Tablet

80. Zinc 20 mg Tablet

ALUR BEROBAT PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
39
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

BAB IV
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
40
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

PROGRAM KERJA PUSKESMAS


4.1 Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas Desa Lalang
Puskesmas Desa Lalang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang
dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama meliputi :
4.1.1 Upaya kesehatan masyarakat esensial, diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standart pelayanan minimal
kabupaten/ kota bidang kesehatan yang terdiri dari:
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian penyakit
4.1.2 Upaya kesehatan masyarakat pengembangan, yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan / atau bersifat ekstensifikasi
dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan, khusus nya wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia
di masing-masing puskesmas.
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai dengan
standart prosedur operasional dan standart pelayanan dalam bentuk :
a) Rawat jalan
b) Pelayanan gawat darurat
c) Pelayanan satu hari (one day care)
d) Home care
e) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

4.2 Program Prioritas Puskesmas Desa Lalang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
41
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

4.2.1 Upaya Promosi Kesehatan


Tujuan
1. Mendorong Pembangunan Berwawasan Kesehatan
2. Mendorongan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat.
3. Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata
Serta terjangkau.
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan induvidu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungan.
Sasaran
1. Tatanan rumah tangga
2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok
pesantren
3. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, dll)
4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal tempat ibadah, tempat hiburan,
restoran dan lain-lain
5. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dll).
Kegiatan
1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan,
gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya bertempat di:
 Balai Kelurahan dan Kecamatan
 Sekolah SD, SMP,
 Posyandu
2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet, dan brosur
3. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat melalui program pembinaan
dokter remaja dan dokter kecil.
4. Pembinaan pada lansia untuk hidup sehat dan olahraga.
5. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun di lapangan yaitu
mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang
memberikan keterangan penyuluhan terhadap:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
42
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

a. Diabetes Militus
b. Hipertensi
c. TB
d. Imunisasi
e. Jamban Sehat
f. Asi Eksklusif
g. ISPA
h. 12 Indikator Keluarga Sehat
i. DBD
j. PHBS Sekolah
k. Bahaya merokok
l. Cuci tangan pakai sabun
m. Kantin sehat
n. Diare
o. KB (Keluarga Berencana)
p. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah
6. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui posyandu, kesehatan dan
kunjungan ke rumah-rumah. Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan
penyuluhan perorangan, perkelompok, dan massal.Metode yang dilaksanakan
yaitu, bimbingan dan konseling, ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi dan
lain-lain.

4.2.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


Tujuan
Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
kesehatan melalui kegiatan sanitasi serta pencegahan.

Sasaran
a. Daerah yang rawan air bersih.
b. Daerah yang rawan penyakit menular.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
43
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

c. Daerah percontohan dan pemukiman baru.


d. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah, dan
lain-lain.
e. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor
Kegiatan
a. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat
kesehatan.
b. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
 Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga
 Mendata sarana air minum.
 Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
 Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik bagi kesehatan.
c. Higiene dan Sanitasi Lingkungan berupa pengawasan kesehatan dan tempat-
tempat umum sera tempat pengolahan dan penyajian.
d. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Tabel 4.2.2 Distribusi sarana sumber air, sarana pembuangan kotoran,


pembuangan sampah, perumahan penduduk, dan pembuangan air limbah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang.
Keluraha
N JENIS / MACAM Kelurahan
SARANA n
O
SARANA Lalang SSB
1 Penyediaan 1. PDAM 3.196 4.510
air bersih (KK) 2. Sumur Bor 147 78
3. Sumur gali 1033 141
4. SGL+P 21 6
5.Lain-lain 0 0

2 Jamban (KK) 1. Septik tank dan leher 4.113 4.708

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
44
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

angsa
2. Plengsengan 154 19
3. Jamban cemplung 24 26
4. Lain-lain 197 1115
3 Pengolahan 1.Dikelola PD
2.282 3.507
Sampah Kebersihan
2.Lubang
403 183
sampah/dibakar
3. Lain-lain 175 23
4 Fisik Rumah 1. Permanen 2.788 3.884
(KK) 2. Semi permanen 1.237 1.059
3. Darurat 83 86
4. Lain-lain 58 213

4.2.3 KB, KIA, Program Imunisasi, Gizi dan Penanggulangan Diare


4.2.3.1 Keluarga Berencana
Pengertian:
Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar
menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Sasaran :
PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Tujuan:
Kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Kegiatan :
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha
terpadu.
2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD,
pil, kondom, suntikan, Kontap dan susuk.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
45
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan
Posyandu wilayah kerja Puskesmas.
4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.
5. Melayani konsultasi dan konsultasi Kontap.
6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan

4.2.3.2 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Pengertian
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, serta anak prasekolah
yang menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan bangsa pada umumnya.
Sasaran :
1. Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan balita
2. Anak usia prasekolah.
Tujuan :
1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu timbang berat badan,
mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet
tambah darah, serta vitamin A.
2. Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi,
perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan.
3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
Kegiatan :
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.
2. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
3. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
4. Menjalankan kunjungan rumah.
5. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Tabel 4.2.3.2 Laporan KIA di Wilayah Puskesmas Desa Lalang Periode
Januari - Desember 2021
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
46
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Se Okt Nov De
No Kegiatan Sasaran Target Jlh %
p s
1 K1 AKSES 716 716 62 58 71 52 36 23 76 37 42 82 95 82 716 100

2 K3 MURNI 716 716 62 58 71 52 36 23 76 37 42 82 95 82 716 100


3 K6 716 716 62 58 71 52 36 23 76 37 42 82 95 82 716 100
4 DRT Oleh 143 143 12 10 13 16 11 12 9 15 6 9 8 11 143 100
NAKES -
Masyarakat
5 Persalinan Oleh 684 684 60 55 57 50 62 53 57 58 61 58 49 64 684 100
Nakes
6 Persalinan di 684 684 60 55 57 50 62 53 57 58 61 58 49 64 684 100
Fayankes
7 Kunjungan 684 684 60 55 57 50 62 53 57 58 61 58 49 64 684 100
nifas KF3
8 Kunjungan 650 650 56 58 50 54 60 52 53 57 55 52 50 53 650 100
Neonatus
Lengkap
9 Kunjungan 634 634 54 56 50 51 48 52 60 51 50 54 50 58 634 100
Bayi Lengkap
10 Kunjungan 3162 3162 265 260 270 263 268 263 273 266 26 254 258 26 3162 100
Balik Lengkap 3 0

4.2.3.3 Imunisasi
Pengertian
Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh
terhadap penyakit tertentu.
Tujuan
 Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
 Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan pencegahan
penyakit.
Sasaran
Bayi, Balita, Ibu Hamil, Anak Sekolah, dan Pasangan Usia Subur (PUS).
Macam-macam Imunisasi
 BCG (Bacillus Calmatte Guerin)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
47
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Kegunaan
Menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC
terhadap anak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
3. Dengan injeksi sc.
4. Dosis 0.05 cc
 DPT(Difteri Pertussis Tetanus)
Kegunaan
Untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali.
2. Dosis 0.5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3
kali
3. suntikan.
4. Lokasi suntikan dipaha luar.
5. Injeksi IM.
 Polio
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap Penyakit Polio.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali.
2. Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut
 Campak
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
48
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

2. Lokasi pemberian pada lengan kiri.


3. Dengan injeksi Subkutan
4. Dosis 0.5 ml
 Tetanus Toxoid
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.
Cara Pemberian
Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS),
diberikan 2 kali dengan interval4 minggu.
 Hepatitis B
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B
Tabel 4.2.3.3Laporan Imunisasi di Wilayah Puskesmas Desa Lalang
Periode Januari - Desember 2021
NO Kegiatan Capaian Target Jumlah %
1 Hepatitis B 739 95 733 99,18
2 BCG 739 95 783 99,18
3 DPT HB HIB I 739 95 783 99,18
4 DPT HB HIB II 739 95 728 98,28
5 DPT HB HIB III 739 95 713 96,18
6 Polio I 739 95 783 99,18
7 Polio II 739 95 728 98,18
8 Polio III 739 95 713 96,93
9 Polio IV 739 90 712 96,93
10 Campak 739 95 715 96,53
11 LIL 95 724 97,97
12 TT I 820 80 801 97,68
13 TT II 820 80 710 86,23

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
49
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

4.2.4 Upaya Perbaikan Gizi


Gizi adalah kebutuhan pokok bagi manusia yang sehat, yang didapat dari
makanan yang kita makan. Hendaknya makanan yang kita makan mengandung
gizi. Jangan dipandang dari segi kemewahan dan banyaknya saja.
Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan
komplit, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan
kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-
penyakit karena kurangnya gizi di indonesia adalah defisiensi protein kalori,
defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok).
Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di puskesmas desa lalang medan
kecamatan medan sunggal terdiri dari:
1. Mendata jumlah balita yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi
balita.
3. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah
defisiensi Vitamin A pada balita.
4. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati
anemia pada ibu hamil dan menyusui
5. Memberikan arahan seberapa pentingnya pemberian ASI Ekslusif bagi
bayi untuk mekanisme pertahanan tubuh

Tabel 4.2.4 Laporan Pemberian Kapsul Vitamin A Periode Agustus 2021


Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Lalang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
50
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Pencapaian %

Sasaran
No Program Kegiatan
L P L P

1 Pemberian vitamin A
1832 90 780 806 86 87
Bayi 6-59 bulan

2 Pemberian vitamin A
30 80 - 26 - 86
Bufas

Tabel 4.2.4 Laporan Pemberian Kapsul Vitamin A Periode Agustus 2021


Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Sei Sikambing

Target % Pencapaian %
Sasaran

No Program Kegiatan
L P L P

1 Pemberian vitamin A
2338 90 1005 1000 88 84
Usia 6-59 bulan

2 Pemberian vitamin A
33 80 - 30 - 91
Bufas

Daftar 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Desa Lalang Januari – Desember


2021 di Puskesmas Desa Lalang
No Nama Penyakit Jumlah

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
51
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

1 Infeksi akut lain pada saluran pernafasan atas 1854


2 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas 1408
3 Penyakit tekanan darah tinggi 1167
4 Infeksi penyakit usus lain 995
5 Penyakit kulit alergi 823
6 Penyakit pada sistem otot dan jaringan penyikat 768
7 Karies gigi 526
8 Penyakit dan kelainan susunan syaraf lainnya 456
9 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 401
10 Gingivitis dan penyakit periodental 222

4.3 Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas Desa Lalang


4.3.1 Usaha kesehatan Sekolah (UKS)
Kegiatan UKS di puskesmas Desa Lalang
1. Mendata jumlah murid sekolah.
2. Melakukan pemeriksaan berkala
3. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra atau
ekstrakulikuler atau pelatihan dokter kecil/remaja
4. Memberikan pelatihan guru UKS
5. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan
lingkungan, P2N, imunisasi, dll.
6. Melakukan PSN dan gotong royong
7. Membuat rencana kerja bulanan dan laporan kerja bulanan, triwulan
dan tahunan.

1.
2.
3.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
52
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

4.
4.3
4.3.2 Upaya Kesehatan Olahraga
1. Pemeliharaan kesehatan berkala,
2. Penentuan takaran latihan,
3. Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi,
4. Pengobatan akibat cedera latihan,
5. Pengawasan selama pemusatan latihan.
4.3.3 Upaya Perawatan Kesehatan
1. Asuhan keperawatan kepada individu di puskesmas maupun dirumah
berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang, dan jenis
kelamin.
2. Asuhan keperawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit
terkecil dari masyarakat (Keluarga Binaan).
3. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus. Khusus diantaranya ibu
hamil, anak balita, usia lanjut, dan sebagainya.
4. Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat.
4.3.4 Upaya Kesehatan Kerja
Identifikasi masalah meliputi :
1. Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala untuk para pekerja
2. Pemeriksaan kasus terhadap pekerjaan yang datang berobat ke
puskesmas
3. Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja.
4.3.5 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang
menjadi beban puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak
pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah
khususnya kelompok masyarakat awam.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
53
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat dilaksanakan:


1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan
pencabutan gigi.
2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan,
penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di
Puskesmas.
b. Usaha kesehatan gigi dan anak sekolah (UKGS).
c. Usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM).
4.3.6 Upaya Kesehatan Jiwa
Masih dalam pelayanan langsung
4.3.7 Upaya Kesehatan Mata
1. Anamnesa.
2. Pemeriksaan visus dan mata luar, tes buta warna, tekanan bola mata, tes
saluran air mata, tes lapang pandang. Funduskopi, dan pemeriksaan
laboratorium.
3. Pengobatan dan pelaporan.
4.3.8 Upaya Kesehatan Lanjut Usia
1. Memelihara kesehatan para lansia
2. Kegiatan yang dilakukan:
a. Posyandu Lansia: Pemeriksaan Kesehatan, Penyuluhan Dan Senam
Lansia.
b. Surveilens penyakit tidak menular seperti DM, Hipertensi.
4.3.9 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional adalah salah satu pengobatan atau perawatan cara
lain diluar ilmu kedokteran atau keperawatan.
Tujuan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
54
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Melakukan pembinaan terhadap segala sarana, tenaga dan kegiatan


pengobatan tradisional diwilayah kerja
Kegiatan
 Memberikan pembinaan pengobatan tradisional kepada dukun patah,
shinse, dll.
 Memberikan penyuluhan tentang manfaat lingkungan sebagai bahan
untuk menanam TOGA.
 Menciptakan lingkungan hidup dengan PKK, LKMD, dan masyarakat.
 Program kegiatan upaya pembinaan pengobatan tradisional di Puskesmas
Desa Lalangbelum terlaksana dengan baik serta belum dilakukan
pencatatan dan pelaporan.
4.3.10 Laboratorium Sederhana
1. Pemeriksaan KGD, HB, Fiksasi dahak
2. Kegiatan yang dilakukan:
a. Mini lokarya puskesmas/lintas program.
b. Kegiatan lintas sektoral: Rapat lintas sektoral, Pertemuan PKK.
c. Pembinaan kasaran kesehatan: Pustu, Posyandu, Pos Kesehatan
keluarga, Rumah Sakit.
d. Berperan serta di kegiatan Tingkat Kecamatan dan Tingkat Kota.
e. Membimbing mahasiswa di kegiatan Tingkat Kecamatan dan
Tingkat Kota.

Capaian Pelayanan Klinis Laboratorium Puskesmas Desa lalang tahun 2021


NO KEGIATAN TARGET CAPAIAN
1 Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium < 100% 100%
15 menit
2 Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 100% 100%
pemeriksaan laboratorium
3 Kepuasan pelanggan 100% 80%

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
55
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

4 Jam pelayanan : 08.00 - 14.00 100% 100 %

BAB V
LAPORAN KEGIATAN
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang
Senin, 31 Januari 2022
NO NAMA WAKTU KEGIATAN
Pengarahan dan bimbingan
1 Seluruh anggota kelompok 09.00-10.00 pembekalan di Dinas Kesehatan
Kota Medan

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Medan Sunggal


Rabu, 2 Februari 2022
NO NAMA WAKTU KEGIATAN
1 Sekelompok 08.00 – 10.00 Perkenalan dan Pengarahan oleh
Kepala UPT Puskesmas Desa Lalang
2 Thresia D Siahaan 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik
KIA KB
13.30 – 15.00

3 Ruth Simanullang 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik

13.30 – 15.00 KIA KB dan Kegiatan Vaksin

4 Evi Margaretha R S 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik

13.30 – 15.00 Umum dan Kegiatan Vaksin

5 Eva Yulianti Sigalingging 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan Vaksin

13.30 – 15.00

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
56
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang


Kamis, 3 Februari 2022
NO NAMA WAKTU KEGIATAN
1 Thresia D Siahaan 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan Vaksin, dan
13.30 – 15.00 Melakukan Penyuluhan dengan
Topik Imunitas
2 Ruth Simanullang 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik

13.30 – 15.00 KIA KB, dan Melakukan


Penyuluhan dengan Topik Imunitas
3 Evi Margaretha R S 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan Vaksin, dan

13.30 – 15.00 Penyuluhan dengan Topik Imunitas

4 Eva Yuliati Sigalingging 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik

13.30 – 15.00 KIA KB, dan Penyuluhan dengan


Topik Imunitas

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang


Jumat, 4 Februari 2022
NO NAMA WAKTU KEGIATAN
1 Thresia D Siahaan 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik
KIA KB
13.30 – 15.00

2 Ruth Simanullang 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik

13.30 – 15.00 KIA KB dan PSN ( Pemberantasan


Sarang Nyamuk)
3 Evi Margaretha R S 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik

13.30 – 15.00 Umum dan Kegiatan Vaksin

4 Eva Yulianti Sigalingging 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan Vaksin dan


PSN ( Pemberantasan Sarang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
57
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

13.30 – 15.00 Nyamuk)

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang


Sabtu, 5 Februari 2022
NO NAMA WAKTU KEGIATAN
1 Thresia D Siahaan 08.00 – 12.00 Melakukan Olahraga, Kegiatan
13.00 – 13.30
Vaksin
2 Ruth Simanullang 08.00 – 12.00 Melakukan Olahraga, Kegiatan

13.00 – 13.30 Vaksin

3 Evi Margaretha R S 08.00 – 12.00 Melakukan Olahraga, Kegiatan

13.00 – 13.30 Vaksin

4 Eva Yulianti Sigalingging 08.00 – 12.00 Melakukan Olahraga, Kegiatan

13.00 – 13.30 Vaksin

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang


Senin, 7 Februari 2022
NO NAMA WAKTU KEGIATAN
1 Thresia D Siahaan 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan Vaksin, dan

13.30 – 15.00 Melakukan Penyuluhan di SD


066655 dengan Topik Kesehatan
Olahraga
2 Ruth Simanullang 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik

13.30 – 15.00 KIA KB, dan Melakukan


Penyuluhan di SD 066655 dengan
Topik PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk)
3 Evi Margaretha R S 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan Vaksin, dan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
58
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

13.30 – 15.00 Penyuluhan di SD 066655 dengan


Topik Kesehatan Lingkungan
4 Eva Yulianti Sigalingging 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan di Poli Klinik

13.30 – 15.00 KIA KB, dan Penyuluhan di SD


066655 dengan Topik PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang
Selasa, 8 Februari 2022
NO NAMA WAKTU KEGIATAN
1 Sekelompok 08.00 – 10.00 Perkenalan dan Pengarahan oleh
Kepala UPT Puskesmas Desa Lalang
2 Samuel D J Siahaan 08.00 – 12.00 Membantu kegiatan di ruang IGD
UPT Puskesmas Desa Lalang
13.30 – 15.00

3 Dinda Kautsar 08.00 – 12.00 Membantu kegiatan TBC di UPT


Puskesmas Desa Lalang
13.30 – 15.00

4 Chintya D P Sibarani 08.00 – 12.00 Membantu vaksinasi di UPT


Puskesmas Desa Lalang
13.30 – 15.00

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang


Rabu, 9 Februari 2022

NO NAMA WAKTU KEGIATAN


1 Samuel D J Siahaan 08.00 – 12.00 Membantu kegiatan Vaksinasi dan
melakukan penyuluhan tentang DBD
13.30 – 15.00 (Demam Berdarah) di UPT
Puskesmas Medan Sunggal
2 Dinda Kautsar 08.00 – 12.00 Membantu kegiatan penyuluhan dan
membantu kegiatan di Laboratorium
13.30 – 15.00 dan vaksinasi
3 Chintya D P Sibarani 08.00 – 12.00 Membantu kegiatan penyuluhan dan
membantu kegiatan vaksinasi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
59
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

13.30 – 15.00

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang


Kamis, 10 Februari 2022

NO NAMA WAKTU KEGIATAN


1 Samuel D J Siahaan 08.00 – 12.00 Membantu Kegiatan vaksinasi dan
13.30 – 15.00 penyuluhan

2 Dinda Kautsar 08.00 – 12.00 Melakukan Penyuluhan di UPT


puskesmas Desa Lalang dengan
13.30 – 15.00 topik Olahraga Sehat
3 Chintya D P Sibarani 08.00 – 12.00 Melakukan Penyuluhan di UPT
puskesmas Desa Lalang dengan
topik PHBS (Perilaku Hidup Bersih
13.30 – 15.00 dan Sehat)

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang


Jumat, 11 Februari 2022
NO NAMA WAKTU KEGIATAN
1 Samuel D J Siahaan 08.00 – 12.00 Membantu penyuluhan PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk)
13.30 – 15.00 dan membantu kegiatan vaksinasi
di UPT Puskesmas Desa Lalang
2 Dinda Kautsar 08.00 – 12.00 Membantu penyuluhan PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk)
13.30 – 15.00 dan membantu kegiatan vaksinasi
di UPT Puskesmas Desa Lalang
3 Chintya D P Sibarani 08.00 – 12.00 Membantu penyuluhan PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk)
13.30 – 15.00 dan membantu kegiatan vaksinasi
di UPT Puskesmas Desa Lalang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
60
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Desa Lalang


Sabtu, 12 Februari 2022
NO NAMA WAKTU KEGIATAN
1 Samuel D J Siahaan 08.00 – 12.00 Melakukan Olahraga, Kegiatan
13.00 – 13.30
Vaksin
2 Dinda Kautsar 08.00 – 12.00 Melakukan Olahraga, Kegiatan

13.00 – 13.30 Vaksin

3 Chintya D P Sibarani 08.00 – 12.00 Melakukan Olahraga, Kegiatan

13.00 – 13.30 Vaksin

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
61
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Meningkatkan Imunitas Tubuh
Topik : Meningkatkan Imunitas Tubuh
Tempat : UPT Puskesmas Desa Lalang
Hari/Tanggal : Kamis, 3 Februari 2022
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Pembicara : Evi Margaretha R Sitompul
Peserta/Sasaran : Seluruh peserta di UPT Puskesmas Desa Lalang
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Meningkatkan Imunitas Tubuh
warga mengerti tentang tips meningkatkan imunitas pada masa pandemic.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan Diare diharapkan warga mampu:
• Mengetahui pengertian imunitas
• Mengetahui tanda gejala imunitas menurun
• Mengetahui tips meningkatkan imunitas pada masa pandemic
• Mengetahui cara mencegah penularan virus corona

III. Sub Topik


• Mengetahui pengertian imunitas
• Mengetahui tanda gejala imunitas menurun
• Mengetahui tips meningkatkan imunitas pada masa pandemic
• Mengetahui cara mencegah penularan virus corona

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode


1 Pembukaan  Mengucapkan Salam Ceramah

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
62
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan umum dan
khusus
2. Inti 1. Mengetahui pengertian imunitas Ceramah

2. Mengetahui tanda gejala imunitas


menurun
2.1 Ceramah 3.Mengetahui tips meningkatkan
imunitas pada masa pandemic
4. Mengetahui cara mencegah
penularan virus corona

2.2 Tanya Jawab Memberikan kesempatan peserta untuk Tanya


bertanya Jawab

Menyimpulkan bahan penyuluhan


2.2 Kesimpulan Ceramah
yang telah diberikan

3. Penutup Salam Penutup Ceramah

V. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab
VI. Media
 Poster
 Leafleat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
63
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

VII. Dokumentasi

Penyuluhan Meningkatkan Imunitas Tubuh Pada Hari Kamis, 3


Februari 2022 dibawakan Evi Margaretha R Sitompul di UPT
Puskesmas Desa Lalang.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
64
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK(PSN)

Topik : PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)


Tempat : SDN 066655
Hari/Tanggal : Rabu,7 Februari 2022
Waktu : 09.00-10.00 WIB
Pembicara : Ruth Simanullang
Peserta/Sasaran : Siswa/I SDN 066655

I. Tujuan Umum
Setelah mendapat penjelasan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk selama 20
menit, diharapkan siswa kelas III SDN 066655 dapat mengerti dan memahami
tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk.

II. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penjelasan tentang Pemberantasan Sarang


Nyamuk, diharapkan siswa kelas III SDN 066655 mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari Pemberantasan Sarang Nyamuk
2. Menyebutkan pelaksanaan dari Pemberantasan Sarang Nyamuk
3. Menyebutkan penggunaan dari Abate

III. Sub Topik

1.      Pengertian dari Pemberantasan Sarang Nyamuk


2.      Pelaksanaan dari Pemberantasan Sarang Nyamuk
3.      Penggunaan Abate

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
65
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode


1 Pembukaan  Mengucapkan Salam Ceramah
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan umum dan
khusus
2. Inti 1.Pengertian dari Pemberantasan Ceramah
Sarang Nyamuk
2.1 Ceramah 2.Pelaksanaan dari Pemberantasan
Sarang Nyamuk
3.Penggunaan Abate

Tanya
2.3 Tanya Jawab Memberikan kesempatan kepada Jawab
peserta untuk bertanya
Ceramah
Menyimpulkan bahan penyuluhan
2.3 Kesimpulan
yang telah diberikan
Ceramah
3. Penutup Salam Penutup

V. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab

VI. Media
 Poster
 Leafleat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
66
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

VII. Dokumentasi

PENYULUHAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK(PSN)


Pada Hari Senin, 7 Februari 2022 dibawakan Ruth Simanullang di SDN
066655

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
67
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK (OLAHRAGA SEHAT)

Topik : Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)


Tempat : UPT Puskesmas Desa Lalang
Hari/Tanggal : Senin, 7 Februari 2022
Waktu : 09.00 WIB s/d 10.00 WIB
Pembicara : Thresia Deswinta Siahaan
Peserta/Sasaran : Siswa/I SDN 066655

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Olahraga Sehat maka yang
diharapkan adalah seluruh peserta dapat memahami manfaat yang dapat diperoleh
dari melakukan olahraga sehat (aktivitas fisik).

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan warga mampu:
 Mengetahui Pengertian Melakukan Ativitas fisik (Olahraga Sehat)
 Mengetahui Jenis Jenis Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)
 Mengetahui Manfaat Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)
 Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik

III. Sub Topik


 Pengertian Melakukan Ativitas fisik (Olahraga Sehat)
 Jenis Jenis Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)
 Manfaat Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)
 Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
68
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode


1 Pembukaan  Mengucapkan Salam Ceramah
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan umum dan khusus
2. Inti 1. Menjelaskan Pengertian Melakukan Ceramah
2.1 Ceramah Ativitas fisik (Olahraga Sehat)

2.Menjelaskan Jenis Jenis Melakukan


aktivitas fisik (Olahraga Sehat)

3.Menjelaskan Manfaat Melakukan


aktivitas fisik (Olahraga Sehat)

4.Menjelaskan Faktor yang


Mempengaruhi Aktivitas Fisik
2.2 Tanya Jawab Tanya
Memberikan kesempatan kepada Jawab
a. Kesimpulan peserta untuk bertanya
Menyimpulkan bahan penyuluhan yang Ceramah
telah diberikan
3. Penutup Salam penutup Ceramah

V. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab

VI. Media
 Poster Buatan
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
69
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Leaflet

VII. LAMPIRAN
Dokumentasi

Penyuluhan MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK (OLAHRAGA


SEHAT) Pada Hari Senin, 7 Februari 2022 dibawakan oleh: Thresia
Deswinta Siahaan di SDN 066655

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
70
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


KESEHATAN LINGKUNGAN
Topik : Kesehatan Lingkungan
Tempat : SDN 066655
Hari/Tanggal : Senin, 7 Februari 2022
Waktu : 10.00-10.30 WIB
Pembicara : Evi Margaretha R S
Peserta/Sasaran : Siswa/I SDN 066655
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kesehatan linglungan, maka yang
diharapkan bahwa seluruh peserta penyuluhan dapat memahami tantang definisi
dan manfaat tentang Kesehatan lingkungan.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan tentang Kesehatan Lingkungan diharapkan
para peserta penyuluhan mampu:
 Mengetahui Pengertian Kesehatan Lingkungan
 Mengetahui Syarat-syarat Kesehatan Lingkungan
 Mengetahui Tujuan Memelihara Kesehatan Lingkungan

III. Sub Topik


 Pengertian Kesehatan Lingkungan
 Syarat-syarat Kesehatan Lingkungan
 Tujuan Memelihara Kesehatan Lingkungan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
71
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode


1 Pembukaan  Mengucapkan Salam Ceramah
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan umum dan
khusus
2. Inti 1. Mengetahui pengertian Ceramah
Kesehatan Lingkungan
2.1 Ceramah 2. Mengetahui Syarat-syarat
Kesehatan Lingkungan
3. Mengetahui Tujuan
Kesehatan Lingkungan
Tanya
Memberikan kesempatan peserta
2.3 Tanya Jawab Jawab
bertanya

Menyimpulkan bahan penyuluhan Ceramah


2.3 Kesimpulan yang telah diberikan
Ceramah
Salam Penutup
3. Penutup

V. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab
VI. Media
 Poster
 Leafleat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
72
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

VII. Dokumentasi

Penyuluhan Kesehatan Lingkungan Pada Hari Senin, 7 Februari 2022


dibawakan oleh Evi Margaretha R Sitompul di SDN 066655 Medan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
73
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Tempat : SDN 066655 Medan
Hari/Tanggal : Senin, 7 Februari 2022
Waktu : 09.30-10.30 WIB
Pembicara : Eva Yulianti Sigalingging
Peserta/Sasaran : Siswa/I SDN 066655 Medan

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) maka yang diharapkan adalah seluruh peserta penyuluhan dapat
memahami definisi dan manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan Diare diharapkan warga mampu:
 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)Mengetahui Gejala Umum Diare
 Mengetahui Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
 Mengetahui 8 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

III. Sub Topik


 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)Mengetahui Gejala Umum Diare
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
74
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Mengetahui Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


 Mengetahui 8 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode


1 Pembukaan  Mengucapkan Salam Ceramah
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan umum dan
khusus
2. Inti 1.Mengetahui pengertian Perilaku Ceramah
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)Mengetahui Gejala Umum
2.1 Ceramah Diare

2.Mengetahui Manfaat Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS)

3.Mengetahui 8 indikator Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2.4 Tanya Jawab Tanya
Memberikan kesempatan peserta untuk
Jawab
bertanya

2.4 Kesimpulan Menyimpulkan bahan penyuluhan Ceramah


yang telah diberikan
3. Penutup Ceramah
Salam Penutup

V. Metode
 Ceramah
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
75
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Tanya Jawab
VI. Media
 Poster
 Leafleat

VII. Dokumentasi

Penyuluhan PHBS Pada Hari Senin,07 Februari 2022 dibawakan Eva


Yulianti Sigalingging di SDN 066655 Medan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
76
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


DEMAM BERDARAH (DBD)

Topik : Demam Berdarah (DBD)


Tempat : UPT Puskesmas Desa Lalang
Hari/Tanggal : Rabu, 9 Februari 2022
Waktu : 09.00-10.00 WIB
Pembicara : Samuel D J Siahaan
Peserta/Sasaran : Seluruh Peserta UPT Puskesmas Desa Lalang

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang demam berdarah (DBD), maka
yang diharapkan adalah Peserta UPT Puskesmas Desa Lalang dapat mengetahui
dan memahami cara pencegahan penyakit demam berdarah.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan tentang bagaimana menerapkan 5M
(pencegahan DBD) maka diharapkan warga mampu:
 Mengetahui pengertian Demam Berdarah (DBD)
 Mengetahui Gejala Demam Bedarah (DBD)
 Mengetahui Cara Pencegahan Demam Berdarah (DBD)

III. Sub Topik


 Pengertian Demam Berdarah (DBD)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
77
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Mengetahui Gejala Demam Bedarah (DBD)


 Mengetahui Cara Pencegahan Demam Berdarah (DBD)

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode


1 Pembukaan  Mengucapkan Salam Ceramah
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan umum dan
khusus
2. Inti 1.Pengertian Demam Berdarah (DBD) Ceramah
2.1 Ceramah
2.Mengetahui Gejala Demam Bedarah
(DBD)

3. Mengetahui Cara Pencegahan


Demam Berdarah (DBD)
2.5 Tanya Jawab Tanya
Memberikan kesempatan kepada
Jawab
peserta untuk bertanya

2.3 Kesimpulan Menyimpulkan bahan penyuluhan Ceramah


yang telah diberikan
3. Penutup Ceramah
Salam Penutup

V. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
78
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

VI. Media
 Poster
 Leafleat

VII. Dokumentasi

Penyuluhan Demam Berdarah Pada Hari Rabu, 9 Februari 2022


dibawakan oleh Samuel D J Siahaan di UPT Puskesmas Desa Lalang.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
79
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK (OLAHRAGA SEHAT)

Topik : Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)


Tempat : UPT Puskesmas Desa Lalang
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Februari 2022
Waktu : 09.00 WIB s/d 10.00 WIB
Pembicara : Dinda Kautsar
Peserta/Sasaran : UPT Puskesmas Desa Lalang

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Olahraga Sehat maka yang
diharapkan adalah seluruh peserta dapat memahami manfaat yang dapat diperoleh
dari melakukan olahraga sehat (aktivitas fisik).

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan warga mampu:
 Mengetahui Pengertian Melakukan Ativitas fisik (Olahraga Sehat)
 Mengetahui Jenis Jenis Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)
 Mengetahui Manfaat Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)
 Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
80
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

III. Sub Topik


 Pengertian Melakukan Ativitas fisik (Olahraga Sehat)
 Jenis Jenis Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)
 Manfaat Melakukan aktivitas fisik (Olahraga Sehat)
 Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode


1 Pembukaan  Mengucapkan Salam Ceramah
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan umum dan khusus
2. Inti 1. Menjelaskan Pengertian Melakukan Ceramah
2.1 Ceramah Ativitas fisik (Olahraga Sehat)

2.Menjelaskan Jenis Jenis Melakukan


aktivitas fisik (Olahraga Sehat)

3.Menjelaskan Manfaat Melakukan


aktivitas fisik (Olahraga Sehat)

4.Menjelaskan Faktor yang


Mempengaruhi Aktivitas Fisik
2.2 Tanya Jawab Tanya
Memberikan kesempatan kepada Jawab
b. Kesimpulan peserta untuk bertanya
Menyimpulkan bahan penyuluhan yang Ceramah
telah diberikan
3. Penutup Salam penutup Ceramah

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
81
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

V. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab

VI. Media
 Poster Buatan
 Leaflet

VII. LAMPIRAN
Dokumentasi

Penyuluhan MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK (OLAHRAGA SEHAT)


Pada Hari Kamis, 10 Februari 2022 dibawakan oleh: Dinda Kautsar di UPT
Puskesmas Desa Lalang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
82
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Tempat : UPT Puskesmas Desa Lalang
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Februari 2022
Waktu : 10.00-10.30 WIB
Pembicara : Chintya D P Sibarani
Peserta/Sasaran : Seluruh peserta di UPT Puskesmas Desa Lalang

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) maka yang diharapkan adalah seluruh peserta penyuluhan dapat
memahami definisi dan manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan Diare diharapkan warga mampu:
 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)Mengetahui Gejala Umum Diare
 Mengetahui Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
 Mengetahui 8 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

III. Sub Topik

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
83
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS)Mengetahui Gejala Umum Diare
 Mengetahui Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
 Mengetahui 8 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode


1 Pembukaan  Mengucapkan Salam Ceramah
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan umum dan
khusus
2. Inti 1.Mengetahui pengertian Perilaku Ceramah
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)Mengetahui Gejala Umum
2.1 Ceramah Diare

2.Mengetahui Manfaat Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS)

3.Mengetahui 8 indikator Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2.6 Tanya Jawab Tanya
Memberikan kesempatan peserta untuk
Jawab
bertanya

2.5 Kesimpulan Menyimpulkan bahan penyuluhan Ceramah


yang telah diberikan
3. Penutup Ceramah
Salam Penutup

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
84
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

V. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab
VI. Media
 Poster
 Leafleat

VII. Dokumentasi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
85
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Penyuluhan PHBS Pada Hari Kamis,10 Februari 2022 dibawakan


Chintya D P Sibarani di UPT Puskesmas Desa Lalang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
86
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

BAB VI
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1 Permasalahan Mengenai ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)


1. Menurut Laporan Tahunan Puskesmas Desa Lalang tahun 2021, ISPA
merupakan penyakit nomor 1 utama terbesar di puskesmas tersebut.
2. Adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat yang berada
diwilayah desa lalang untuk menetap dirumah sehingga kemungkinan
anggota keluarga yang memiliki faktor resiko seperti ; Perokok,
kekebalan tubuh yang lemah, lebih mudah terserang penyakit ISPA.

6.1.1 Pemecahan Masalah Mengenai ISPA


1. Meningkatkan penyuluhan mengenai ISPA melalui media leaflet dan
flipchart.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat merubah perilaku untuk
hidup yang lebih sehat seperti olahraga dan menjaga makanan.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk rutin kontrol kesehatan dan
berobat ke puskesmas secara teratur.
4. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk tidak takut datang ke
puskesmas selama masyarakat tersebut mengikuti protocol kesehatan.

6.1.2 Teori Mengenai ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS)


1. Definisi
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang
melibatkan organ saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan
bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA
akan menyerang host, apabila ketahanan tubuh (immunologi) menurun.
Penyakit ISPA ini paling banyak di temukan pada anak di bawah lima
tahun karena pada kelompok usia ini adalah kelompok yang memiliki

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
87
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

sistem kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit.


(Karundeng Y.M, et al. 2016).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari
hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan
andeksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah, dan pleura. ISPA
merupakan infeksi saluran pernapasan yang berlangsung selama 14 hari.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang banyak
dijumpai pada balita dan anak-anak mulai dari ISPA ringan sampai berat.
ISPA yang berat jika masuk kedalam jaringan paru-paru akan
menyebabkan Pneumonia. Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang
dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak (Jalil, 2018).

2. Etiologi
Proses terjadinya ISPA diawali dengan masuknya beberapa bakteri dari
genus streptokokus, stafilokokus, pneumokokus, hemofillus, bordetella, dan
korinebakterium dan virus dari golongan mikrovirus (termasuk didalamnya
virus para influenza dan virus campak), adenoveirus, koronavirus,
pikornavirus, herpesvirus ke dalam tubuh manusia melalui partikel udara
(droplet infection). Kuman ini akan melekat pada sel epitel hidung dengan
mengikuti proses pernapasan maka kuman tersebut bisa masuk ke bronkus dan
masuk ke saluran pernapasan yang mengakibatkan demam, batuk, pilek, sakit
kepala dan sebagainya. (Marni,2014).

3. Patofisiologi
Menurut Amalia Nurin, dkk, (2014) Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4
tahap yaitu : 1. Tahap prepatogenesis : penyebab telah ada tetapi belum
menunjukkan reaksi apa-apa. 2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel
dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
88
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

tahan sebelumnya rendah. 3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya


gejala penyakit, timbul gejala demam dan batuk. 4. Tahap lanjut penyaklit,
dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh dengan
atelektasis, menjadi kronis dan meninggal akibat pneumonia. Saluran
pernafasan selama hidup selalu terpapar dengan dunia luar sehingga untuk
mengatasinya dibutuhkan suatu sistem pertahanan yang efektif dan efisien.
Ketahanan saluran pernafasan tehadap infeksi maupun partikel dan gas yang
ada di udara amat tergantung pada tiga unsur alami yang selalu terdapat pada
orang sehat yaitu keutuhan epitel mukosa dan gerak mukosilia, makrofag
alveoli, dan antibodi. Infeksi bakteri mudah terjadi pada saluran nafas yang sel-
sel epitel mukosanya telah rusak akibat infeksi yang terdahulu. Selain hal itu,
hal-hal yang dapat mengganggu keutuhan lapisan mukosa dan gerak silia
adalah asap rokok dan gas SO2 (polutan utama dalam pencemaran udara),
sindroma imotil, pengobatan dengan O2 konsentrasi tinggi (25 % atau lebih).
Makrofag banyak terdapat di alveoli dan akan dimobilisasi ke tempat lain bila
terjadi infeksi. Asap rokok dapat menurunkan kemampuan makrofag
membunuh bakteri, sedangkan alkohol akan menurunkan mobilitas sel-sel ini.
Antibodi setempat yang ada di saluran nafas ialah IgA. Antibodi ini banyak
ditemukan di mukosa. Kekurangan antibodi ini akan memudahkan terjadinya
infeksi saluran nafas, seperti yang terjadi pada anak. Penderita yang rentan
(imunokompkromis) mudah terkena infeksi ini seperti pada pasien keganasan
yang mendapat terapi sitostatika atau radiasi. Penyebaran infeksi pada ISPA
dapat melalui jalan hematogen, limfogen, perkontinuitatum dan udara nafas.

4. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis secara umum yang sering didapat adalah rinitis, nyeri
tenggorokan, batuk dengan dahak kuning/ putih kental, nyeri retrosternal dan
konjungtivitis. Suhu badan meningkat antara 4-7 hari disertai malaise, mialgia,
nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah dan insomnia. Bila peningkatan suhu

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
89
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

berlangsung lama biasanya menunjukkan adanya penyulit. (Suriani, 2018)


Gejala ISPA berdasarkan tingkat keparahan adalah sebagai berikut Rosana
(2016):
a. Gejala dari ISPA ringan
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau
lebih gejala-gejala sebagai berikut :
1)Batuk.
2)Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (pada
waktu berbicara atau menangis).
3)Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung.
4)Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37°C atau jika dahi anak diraba
dengan punggung tangan terasa panas.
b. Gejala dari ISPA sedang
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari
ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
1) Pernapasan cepat (fast breathing) sesuai umur yaitu: untuk kelompok
umur kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih
untuk umur 2 -< 5 tahun.
2) Suhu tubuh lebih dari 39°C.
3) Tenggorokan berwarna merah.
4) Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.
5) Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.
6) Pernapasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur).
c. Gejala dari ISPA berat
Seseorang balita dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejala-gejala
ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai
berikut :
1) Bibir atau kulit membiru.
2) Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
90
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

3) Pernapasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah.


4) Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.
5) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
6) Tenggorokan berwarna merah.

5. Penatalaksanaan
Terapi untuk ISPA atas tidak selalu dengan antibiotik karena sebagian
besar kasus ISPA atas disebabkan oleh virus. Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) atas yang disebabkan oleh virus tidak memerlukan antiviral, tetapi
cukup dengan terapi suportif.
a) Terapi Suportif
Berguna untuk mengurangi gejala dan meningkatkan performa pasien
berupa nutrisi yang adekuat, pemberian multivitamin.
b) Antibiotik
Hanya digunakan untuk terapi penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri, idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab, utama ditujukan
pada pneumonia, influenza, dan aureus.

6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang lazim dilakukan adalah :
a) Pemeriksaan kultur/biakan kuman (swab) : hasil yang didapatkan adalah
biakan kuman (+) sesuai jenis kuman
b) Pemeriksaan hidung darah (deferential count) : laju endap darah meningkat
disertai dengan adanya leukositosis dan bisa juga disertai dengan adanya
thrombositopenia
c) Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan (Saputro, 2013)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
91
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

7. Komplikasi
Penyakit ini sebenarnya merupakan self limited disease, yang sembuh
sendiri 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lainnya. Komplikasi yang dapat
terjadi adalah sinusitis paranasal, penutupan tuba eusthacii dan penyebaran
infeksi. (Windasari, 2018)
a. Sinusitis paranasal Komplikasi ini hanya terjadi pada anak besar karena
pada bayi dan anak kecil sinus paranasal belum tumbuh. Gejala umum
tampak lebih besar, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri tekan
biasanya didaerah sinus frontalis dan maksilaris. Diagnosis ditegakkan
dengan pemeriksaan foto rontgen dan transiluminasi pada anak besar.
Proses sinusitis sering menjadi kronik dengan gejala malaise, cepat lelah
dan sukar berkonsentrasi (pada anak besar). Kadangkadang disertai
sumbatan hidung, nyeri kepala hilang timbul, bersin yang terus menerus
disertai secret purulen dapat unilateral ataupun bilateral. Bila didapatkan
pernafasan mulut yang menetap dan rangsang faring yang menetap tanpa
sebab yang jelas perlu yang dipikirkan terjadinya komplikasi sinusitis.
Sinusitis paranasal ini dapat diobati dengan memberikan antibiotik.
b. Penutupan tuba eusthachii
Tuba eusthachii yang buntu memberi gejala tuli dan infeksi dapat
menembus langsung kedaerah telinga tengah dan menyebabkan otitis
media akut (OMA). Gejala OMA pada anak kecil dan bayi dapat disertai
suhu badan yang tinggi (hiperpireksia) kadang menyebabkan kejang
demam.
Anak sangat gelisah, terlihat nyeri bila kepala digoyangkan atau
memegang telinganya yang nyeri (pada bayi juga dapat diketahui dengan
menekan telinganya dan biasanya bayi akan menangis keras). Kadang-
kadang hanya ditemui gejala demam, gelisah, juga disertai muntah atau
diare. Karena bayi yang menderita batuk pilek sering menderita infeksi
pada telinga tengah sehingga menyebabkan terjadinya OMA dan sering

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
92
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

menyebabkan kejang demam, maka bayi perlu dikonsul kebagian THT.


Biasanya bayi dilakukan parsentesis jika setelah 48-72 jam diberikan
antibiotika keadaan tidak membaik. Parasentesis (penusukan selaput
telinga) dimaksudkan mencegah membran timpani pecah sendiri dan
terjadi otitis media perforata (OMP).
Faktor-faktor OMP yang sering dijumpai pada bayi dan anak adalah :
1) Tuba eustachii pendek, lebar dan lurus hingga merintangi penyaluran
sekret.
2) Posisi bayi anak yang selalu terlentang selalu memudahkan
perembesan infeksi juga merintangi penyaluran sekret.
3) Hipertrofi kelenjar limfoid nasofaring akibat infeksi telinga tengah
walau jarang dapat berlanjut menjadi mastoiditis atau ke syaraf pusat
(meningitis).
c. Penyebaran infeksi
Penjalaran infeksi sekunder dari nasofaring kearah bawah seperti
laryngitis, trakeitis, bronkitis dan bronkopneumonia. Selain itu dapat pula
terjadi komplikasi jauh, misalnya terjadi meningitis purulenta.

8. Pencegahan
Menurut Hastuti, D (2013) pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan :
a. Menyediakan makanan bergizi sesuai preferensi anak dan kemampuan
untuk mengkonsumsi makanan untuk mendukung kekebalan tubuh alami.
b. Pemberian imunisasi lengkap kepada anak
c. Keadaan fisik rumah yang baik, seperti: ventilasi dirumah dan
kelembaban yang memenuhi syarat.
d. Menjaga kebersihan rumah, tubuh, makanan, dan lingkungan agar bebas
kuman penyakit.
e. Menghindari pajanan asap rokok, asap dapur.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
93
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

f. Mencegah kontak dengan penderita ISPA dan isolasi penderita ISPA


untuk mencegah penyebaran penyakit.

6.2. Permasalahan Mengenai Hipertensi


 Menurut Laporan Tahunan Puskesmas Medan Sunggal 2021,
Hipertensi merupakan penyakit nomor 3 utama terbesar di puskesmas
tersebut.
 Adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat yang
berada diwilayah desa lalang untuk menetap dirumah sehingga
kemungkinan anggota keluarga yang memiliki faktor resiko seperti ;
mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi
dan kurangnya aktivitas fisik untuk menjaga tubuh tetap bugar.
sehingga banyak masyarakat yang mengalami Hipertensi tidak
terkontrol.
 Masih kurangnya tingkat pengetahuan dan kepedulian masyarakat
untuk memeriksa kondisi kesehatannya.

6.2.1. Pemecahan Masalah Mengenai Hipertensi


 Meningkatkan penyuluhan mengenai Hipertensi melalui media leaflet dan
flipchart.
 Memotivasi kesadaran masyarakat agar dapat merubah perilaku untuk
hidup yang lebih sehat seperti olahraga dan menjaga makanan.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk rutin kontrol tekanan darah
dan berobat ke puskesmas serta minum obat hipertensi secara teratur.
 Memperkenalkan kepada masyarakat makanan yang aman dikonsumsi
agar terhindar dari hipertensi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
94
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

6.2.2. Teori Mengenai Hipertensi

1. Pengertian
Menurut Kamus Kedokteran Dorland tahun 2012, hipertensi adalah
tingginya tekanan darah arteri, berbagai kriteria untuk ambang batasnya telah
diajukan, berkisar dari sistol 140 mmHg dan diastolnya 90 mmHg hingga
setinggi sistol 200 mmHg dan diastol 110 mmHg. Hipertensi dapat memiliki
penyebab yang tidak diketahui (esential atau idiopathic hypertension) atau
akibat dari penyakit primer lainnya (secondary hypertension).
Menurut WHO Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah
sistolik pada atau diatas 140 mmHg, atau tekanan darah diastolik pada atau
diatas 90 mmHg (WHO, 2013). Hipertensi disebut sebagai silent killer karena
jarang menimbulkan gejala pada stadium awal dan banyak orang tidak
terdiagnosa.

2.Epidemiologi
Hipertensi ditemukan pada semua populasi dengan angka kejadian yang
berbeda-beda, sebab ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu genetik,
ras, regional, sosiobudaya, yang juga menyangkut gaya hidup yang berbeda.
Hipertensi akan makin meningkat bersama dengan bertambahnya usia. Hasil
analisa The Third National and Nutrition Examination Survey (NHANES III)
blood pressure data, hipertensi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu 26%
pada populasi muda (umur ≤ 50 tahun) 74% pada populasi tua (umur > 50
tahun). Hipertensi mengambil 60% dari seluruh kematian dunia. Dengan
bertambahnya usia, angka kejadian hipertensi juga semakin meningkat,
sehingga diatas umur 60 tahun prevalensinya mencapai 65,4% (Yogiantoro,
2014).
Pada tahun 2000 jumlah penderita hipertensi adalah 639 juta kasus.
Diperkirakan pada tahun 2025 kenaikan kasus hipertensi terutama di negara
berkembang sekitar 80% yaitu menjadi 1,15 milyar. Prediksi ini didasarkan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
95
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

pada angka kejadian hipertensi dan pertambahan penduduk saat ini. Di


Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi
hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang
dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga
mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menyadari dan
tidak mengetahui faktor risikonya dan 90% merupakan hipertensi primer atau
esensial (Hasrin et al., 2012).

3.Etiologi

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

a. Hipertensi primer
Hipertensi primer atau disebut juga hipertensi ‘esensial’ atau
‘idiopatik’ adalah peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui
penyebabnya. Hipertensi jenis ini mencakup 90% dari seluruh kasus
hipertensi (Gray et al., 2007).
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah keadaan terjadinya tekanan darah
tinggi akibat penyakit tertentu. Angka kejadian hipertensi sekunder
berkisar 10% dari seluruh kasus hipertensi. Penyebab spesifiknya
diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi
vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindroma cushing,
feokromositoma, dan lain lain (Guyton, 2014).

4.Klasifikasi
Menurut The Seventh Report of the Joint National Comitte on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII), tekanan
darah dapat dikategorikan menjadi 4 kategori, yaitu: tekanan darah normal,
prehipertensi, hipertensi derajat 1, dan hipertensi derajat 2.
Klasifikasi Tekanan Darah untuk Usia 18 Tahun atau Lebih

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
96
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah


Darah Sistolik (mm Hg) Diastolik (mm Hg)
Normal <120 dan <80

Prehipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi Derajat 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi Derajat 2 ≥160 atau ≥ 100

Sumber: The Seventh Report of Joint National Comitee on Prevention, Detection,


Evaluation and Treatment Of High Blood Pressure (JNC VII), 2003.

Berdasarkan klasifikasi di atas, maka seseorang dikatakan hipertensi saat


hasil pengukuran tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140
mmHg atau tekanan darah diastol lebih besar atau sama dengan 90 mmHg.

5.Faktor risiko
Faktor risiko hipertensi adalah keadaan seseorang yang lebih rentan
terserang hipertensi dibandingkan orang lain. Faktor risiko bukanlah penyebab
timbulnya penyakit, melainkan pemicu terjadinya penyakit.
Faktor-faktor risiko hipertensi terbagi atas faktor yang dapat
dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor yang dapat
dimodifikasi meliputi kegemukan, kurang olahraga, merokok, konsumsi garam
berlebih, kolestrol tinggi, dan stress. Sedangkan faktor risiko hipertensi yang
tidak dapat dimodifikasi meliputi genetik, jenis kelamin, dan faktor usia
(Suiroka, 2012).

6.Patogenesis
Hipertensi primer merupakan penyakit yang bukan hanya disebabkan
oleh satu macam mekanisme, akan tetapi bersifat multi-faktorial, yang timbul
akibat interaksi dari berbagai macam faktor risiko. Menurut Kaplan dalam Buku

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
97
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Ajar Ilmu Penyakit Dalam tahun 2014, tekanan darah tinggi adalah hasil
interaksi antara Cardiac Output (CO) dan Total Peripheral Resistance (TPR)
yang masing-masing dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berbagai faktor tersebut
antara lain faktor genetik dan lingkungan, mekanisme neural, renal, vaskular,
dan hormonal.
Volume intravaskular merupakan determinan utama untuk kestabilan
tekanan darah dari waktu ke waktu. Tergantung keadaan TPR dalam posisi
vasodilatasi atau vasokonstriksi. Bila asupan NaCl meningkat, maka ginjal akan
merespons agar ekskresi garam bersama urine juga meningkat. Tetapi bila
upaya mengekskresi NaCl ini melebihi ambang kemampuan ginjal, maka ginjal
akan meretensi H2O sehingga volume intravaskular meningkat. Pada gilirannya
juga akan meningkat. Akibatnya terjadi ekspansi volume intravaskular,
sehingga tekanan darah akan meningkat. Seiring dengan perjalanan waktu TPR
juga akan meningkat, lalu secara berangsur CO akan turun menjadi normal lagi
akibat autoregulasi. Bila TPR vasodilatasi tekanan darah akan menurun,
sebaliknya bila TPR vasokonstriksi tekanan darah akan meningkat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
98
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Gambar 2.1 Patogenesis hipertensi menurut Kaplan (Mohani, 2014).

2. Diagnosis
Prosedur diagnostik bertujuan untuk menentukan nilai tekanan darah
yang benar, mengidentifikasi penyebab hipertensi sekunder dan mengevaluasi
risiko kardiovaskular secara keseluruhan dengan mencari faktor risiko lain,
kerusakan organ target dan penyakit yang menyertainya.
Selain pengukuran tekanan darah berulang, anamnesis tentang riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium penunjang
diperlukan untuk menegakkan diagnosa hipertensi (Bandiara, 2008).

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan tekanan darah di lengan


bagian kontralateral, pemeriksaan fundus optik, perhitungan indeks masa tubuh
atau Body Mass Index (BMI), auskultasi untuk karotis, bruit femoralis, palpasi
kelenjar tiroid, ekstermitas bawah untuk edema dan pulsasi dan penilaian
neurologis (Chobanian AV et al., 2003).

Pemeriksaan fisik lengkap diperlukan untuk mendapatkan faktor risiko


tambahan, menemukan tanda atau gejala hipertensi sekunder atau mendeteksi
adanya kerusakan organ target. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan
menggunakan elektrokardiogram (EKG), urinalisis, kadar gula darah, fungsi
ginjal, serta profil lemak diperlukan dalam kerangka diagnosis hipertensi
(Bandiara, 2008).

3. Penatalaksanaan
Menurut JNC VII, rekomendasi tatalaksana untuk hipertensi adalah
sebagai berikut :
 Pada populasi umum, terapi farmakologis harus dimulai jika tekanan
darah pada atau diatas 150/90 mmHg untuk populasi usia 60 tahun atau
lebih, dan pada atau diatas 140/90 mmHg untuk populasi usia kurang dari
60 tahun.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
99
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Pada pasien hipertensi dengan diabetes, terapi farmakologis harus


dimulai jika tekanan darah pada atau diatas 140/90 mmHg, dan berlaku
pada semua usia.
 Terapi antihipertensi awal harus mencakup diuretic thiazide, calcium
channel blocker, Angiotensin Converting Enzyme inhibitor (ACE
inhibitor) atau Angiotensin Receptor Blockers (ARB).
 Jika target tekanan darah tidak dapat dicapai dalam waktu satu bulan
pengobatan, maka tingkatkan dosis obat awal, atau tambahkan obat
kedua.
Pengobatan pada hipertensi bertujuan untuk mengurangi morbiditas dan
mortalitas dan mengontrol tekanan darah. Dalam pengobatan hipertensi ada 2
cara yaitu pengobatan non-farmakologi (perubahan gaya hidup) dan pengobatan
farmakologi.

4. Pengobatan non-farmakologi
Pengobatan ini dilakukan dengan cara, pengurangan berat badan dan
mengurangi asupan kalori dengan latihan fisik yang teratur, berhenti
merokok, menghindari alkohol, karena dapat meningkatkan tekanan
darah, melakukan aktivitas fisik, dan membatasi asupan garam.
5. Pengobatan farmakologi
Pengobatan farmakologi pada setiap penderita hipertensi
memerlukan pertimbangan berbagai faktor seperti beratnya hipertensi,
kelainan organ dan faktor risiko.
Hipertensi dapat diatasi dengan memodifikasi gaya hidup,
pengobatan dengan anti hipertensi diberikan jika modifikasi gaya hidup
tidak berhasil.
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
100
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

 Diuretik (tablet hydrochlorothiazide (HCT), furosemid). Golongan obat


hipertensi yang bekerja dengan proses pengeluaran cairan tubuh melalui
urin.
 Beta – blocker
Tenorim, kaptopril merupakan obat hipertensi dalam upaya pengontrolan
tekanan darah melalui proses perlambatan kerja jantung dan melebarkan
pembuluh darah (vasodilatasi).
 Calcium chanel blockers
Amplodipine dan ACE adalah pengobatan hipertensi melalui proses
rileks pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah
(Pudiastuti, 2013).
6. Komplikasi
Secara umum komplikasi hipertensi dapat disebabkan oleh
aterosklerosis. Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh sasaran
(target organ damage) yaitu jantung (hipertrofi ventrikel kiri), ginjal
(nefropati), syaraf otak (ensefalopati), mata (retinopati atau perdarahan) dan
bahkan disfungsi ereksi. Kerusakan jantung bisa menyebabkan disfungsi,
baik diastolik maupun sistolik, dan berakhir pada gagal jantung (heart
failure). Hipertensi juga merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner,
dan terhadap otak hipertensi bisa menyebabkan gangguan serebrovaskular,
stroke, gangguan kognitif dan demensia (Rilantono, 2015).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
101
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
1. Pada UPT Puskesmas Desa Lalang didapatkan bahwa Infeksi Saluran
Nafas Atas (ISPA) menempati peringkat teratas kejadian yang paling sering
terjadi. Pelayanan ISPA di Puskesmas Desa Lalang sudah dapat dikatakan
baik, karena sering dilakukannya kegiatan-kegiatan yang menunjang
pengobatan dari penyakit ISPA di Puskesmas tersebut. Salah satu contoh
kegiatan nya adalah diadakannya hari yang khusus untuk pengobatan dan
pemeriksaan penyakit TBC setiap satu hari sekali dalam seminggu secara
rutin. Pelayan yang dilakukan juga dalam bentuk menilai kondisi pasien
pasien yang datang dengan cara dilakukan pengukuran tinggi badan, berat
badan serta pemeriksaan tensi dan suhu tubuh. Pada masa pandemi Covid-
19 ini juga, jika terdeteksi adanya suhu tinggi (demam), maka puskesmas
akan melakukan pelayanan untuk swab antigen.
2. Pelayanan Penyakit Hipertensi di Puskesmas Desa Lalang sudah cukup
baik, karena sering dilakukannya kegiatan-kegiatan yang menunjang
pengobatan dari penyakit Hipertensi di Puskesmas tersebut. Salah satu
contoh kegiatan nya adalah UPT Puskesmas Desa Lalang menyediakan poli
Lansia yang diperuntukan untuk meninjau dan mengamati perkembangan
penyakit hipertensi pada golongan berisiko tinggi (lansia).
7.2 Saran
1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP (Standard
Operational Procedure) dalam penanganan pasien dengan gejala ISPA
disertai dilakukan swab antigen covud-19 selama pandemi dan hipetensi
terutama jika terjadi pada golongan lansia.
2. Meningkatkan penyuluhan serta memberikan konseling kepada
Masyarakat tentang pengertian, gejala dan faktor risiko dari Infeksi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
102
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Saluran Pernapasan Atas, serta meningkatkan pengetahuan masyarakat


terhadap pola hidup sehat yang harus dilakukan agar dapat mengontrol
terjadinya penyakit serta pencegahan penularan sehingga komplikasi dapat
dicegah. Bekerja sama dengan Lintas Sektoral (Camat, Lurah, Kepala
Sekolah, tokoh Masyarakat, tokoh Agama, serta petugas promosi
kesehatan Puskesmas.
3. Meningkatkan penyuluhan serta memberikan konseling kepada
Masyarakat tentang Hipertensi, serta gaya hidupsehat, rutin
mengkonsumsi obat dan rutin melakukan cek tekanan darah secara rutin
agar tekanan darah dapat terkontrol sehingga komplikasi dapat dicegah.
Bekerja sama dengan Lintas Sektoral (Camat, Lurah, Kepala Sekolah,
tokoh Masyarakat, tokoh Agama, serta petugas promosi kesehatan
Puskesmas.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
103
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

LAMPIRAN
Planning Of Action

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
104
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Absen Peserta KKS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
105
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
106
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
107
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
108
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
109
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
110
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

Absen Peserta Penyuluhan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
111
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
112
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
113
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
114
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
115
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
116
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
117
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
118
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
119
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
120
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
121
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
122
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

DOKUMENTASI
PENYULUHAN :
1. IMUNITAS TUBUH

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
123
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

2. PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
124
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

3. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
125
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

4. KESEHATAN LINGKUNGAN

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
126
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
127
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

5. KESEHATAN OLAHRAGA

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
128
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

6. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
129
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

LEAFLET

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
130
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
131
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
132
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
133
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
134
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
135
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
136
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
137
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
138
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
139
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
140
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
141
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
142
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
143
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

POSTER

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
144
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SURAT MASUK FK UMI

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
145
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
DI PUSKESMAS DESA LALANG

SURAT MASUK DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
02 FEBRUARI 2022 S/D 12 FEBRUARI 2022
146

Anda mungkin juga menyukai