BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 TujuanKegiatan
1.2.1 TujuanUmum
Melaksanakan kegiatan kepaniteraan klinis yang berorientasi
kepada kemandirian dalam bidang manajerial Puskesmas dan Dinas
Kesehatan sertapelayanan kesehatan primer dimasyarakat.
1.2.2 TujuanKhusus
a. Melakukan kegiatan dalam hal perencanaan, pengembangan,
pengawasan, evaluasi dan menganalisa kegiatan pokok di
Puskesmas dan DinasKesehatan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat dari suatu
wilayah kerja dalam bentuk kegiatan pokok.
Menurut keputusan Menteri Kesehatan Permenkes No.75,
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Yang dimaksud dengan :
1. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Yakni suatu unit organisasi di lingkungan Dinas
KesehatanKabupaten/Kota yang melakukan tugas teknis
operasional dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta
ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.Pengertian pembangunan
kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta
pelayanan kesehatan.
3
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota adalah Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan Puskesmas bertanggung
jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah puskesmas adalah satu
kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari
satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar
puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah kerja
dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggung jawab kepada Dinas
Kabupaten/Kota.
Dari uraian diatas, jelas bahwa puskesmas dengan kewenangan
kemandirian yang dimaksud adalah puskesmas yang mempunyai
kewenangan sebagai berikut :
1. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai
dengan situasi kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.
2. Kewenangan mencari, menggali dan mengelola sumber
pembiayaan yang berasal dari pemerintahan, masyarakat, swasta
dan sumber lain dengan diketahui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang kemudian dipertanggungjawabkan untuk
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer,
pemindahan tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di
wilayah kerjanya diketahui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4
4. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk
peralatan medis dan non medis yang dibutuhkan.
5
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas meliputi:
1. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan Kesehatan Perorangan adalah pelayanan yang
bersifat pribadi (Private Goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan
tanpa mengabaikan kesehatan dan pencegahan penyakit.Pelayanan
perorangan adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap.
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang
bersifat umum (Public Goods) dengan tujuan utama memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyaki tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program
kesehatan masyarakat lainnya.
2.2 Visi dan Misi Puskesmas
2.2.1. Visi Puskesmas
Visi Puskesmas adalah mewujudkan Kecamatan Sehat Sejahtera
menuju tercapainya Indonesia Sehat. Dalam menentukan keberhasilan
mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan indikator Kecamatan Sehat,
antara lain sebagai berikut :
1. Indikator Lingkungan Sehat
2. Indikator Perilaku Sehat
6
3. Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
4. Indikator Derajat Kesehatan yang Optimal.
Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaedah
sederhana, mudah diperoleh, mudah diinterpretasikan, sensitif dan
spesifik.
7
4. Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Perorangan, Keluarga dan
Masyarakat beserta Lingkungan.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit,
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat
yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa
diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang
dilakukan Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan di wilayah
kerjanya.
8
e. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara
merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas Wajib memberdayakan perorangan, keluarga
dan masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya puskesmas dengan kegiatan antara lain:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : Posyandu, Polindes, Bina
Keluarga Bahagia (BKB)
b. Upaya Perbaikan Gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi
(PPG), Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
c. Upaya Kesehatan Sekolah: Dokter Kecil, Dokter Remaja,
Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren)
d. Upaya Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air
(POKMAIR), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan
(DPKL), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia : Posyandu Usila.
f. Upaya Kesehatan Kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos
UKK)
g. Upaya Kesehatan Jiwa: Posyandu, Tim Pelaksana
Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM)
h. Upaya Pengobatan Tradisional : Taman Obat Keluarga
(TOGA), Pembinaan Batra
i. Upaya Pembiayaan Jaminan Kesehatan : Dana Sehat,
Tabungan Ibu Bersalin (TABULIN).
j. Upaya Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD).
3. Azas Keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya harus melakukan kerja sama
dengan berbagai pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan
organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan lintas
9
sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan kegiatan di
lapangan sehingga lebih berhasil guna dan berdaya guna.
a. Keterpaduan Lintas Program
Keterpaduan lintas program adalah upaya
memadukan penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas.
Contoh keterpaduan lintas program antara lain :
- Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) berupa
keterpaduan KIA dengan P2M, Gizi, Promosi
Kesehatan, Pengobatan.
- Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) berupa keterpaduan
kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan,
pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi
remaja dan kesehatan jiwa.
- Puskesmas keliling berupa keterpaduan pengobatan
dengan KIA/KB, gizi, promosi kesehatan, kesehatan
gigi.
- Posyandu berupa keterpaduan KIA dengan KB, gizi
P2M, kesehatan jiwa, promosi kesehatan.
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya
memadukan penyelenggaraan upaya puskesmas
(wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai
program dari sektor terkait tingkat kecamatan,
termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.
Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain :
- Upaya Kesehatan Sekolah berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,
pendidikan, agama.
10
- Upaya Promosi Kesehatan berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,
pendidikan, agama, pertanian.
- Upaya Kesehatan Ibu dan Anak berupa keterpaduan
sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK,
PLKB.
- Upaya perbaikan gizi berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pertanian,
pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK,
PLKB.
- Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan berupa
keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi, dunia usaha,
organisasi kemasyarakatan.
- Upaya kesehatan kerja berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga
kerja, dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkatI yang bila tidak mengatasi masalah
karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan
baik secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi atau
secara horizontal ke puskesmas lainnya.
Ada 2 macam rujukan di Puskesmas yaitu :
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan
perorangan adalah kasus penyakit.Apabila suatu
puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus
penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib
merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang
11
lebih mampu (baik horizontal maupun
vertikal).Sebaliknya pasien paska rawat inap yang
hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk
ke puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan
dibedakan atas tiga macam :
- Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan,
tindakan medik (biasanya operasi) dan lain-lain.
- Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk
pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
- Rujukan ilmu pengetahuan antara lain
mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk
melakukan bimbingan kepada tenaga puskesmas
dan ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di
puskesmas.
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat
adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya
kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan
bencana.Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat
juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan
masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan
masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat,
maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
12
Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat dibedakan atas tiga
macam, yaitu:
- Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman
peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan,
peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-
bahan habis pakai dan bahan pangan.
- Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian
masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan
kesehatan karena bencana alam.
- Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya
masalah kesehatan masyarakat dan tanggungjawab
penyelesaian masalah kesehatan masyarakat (antara lain
Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya
Kesehatan Jiwa, Pemeriksaan contoh air bersih) kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional
diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.
13
2.3.2. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas
yakni terwujudnya “Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat”,
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), yang
keduanya jika ditinjau dari system ketahanan nasional merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global,
serta mempunyai daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di
setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya
kesehatan wajib tersebut adalah :
a. Promosi kesehatan
b. Kesehatan lingkungan
c. Pelayanan Gizi KIA-KB
d. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
e. Surveilans dan sentinel SKDR
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah
upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan
kemampuan Puskesmas yang dipilih dan daftar upaya
kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yaitu :
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Kesehatan Jiwa
c. Kesehatan Gigi Masyarakat
d. Kesehatan Tradisional dan Komplementer
14
e. Kesehatan Olahraga
f. Kesehatan Kerja
g. Kesehatan Indera
h. Kesehatan Lanjut Usia
i. Pelayanan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan puskesmas
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula
bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya puskesmas
tersebut diatas sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan
oleh puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan
pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib
puskesmas terlaksana secara optimal (target cakupan serta
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai). Penetapan upaya
kesehatan pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan
upaya kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan
masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggungjawab menyelenggarakannya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan
pelayanan rawat inap.Puskesmas dapat mengembangkan pelayanan
rawat inap, dalam pelaksanaannya tenaga, sarana dan prasarana
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Di beberapa daerah tertentu telah muncul kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan medik spesialistik.Apabila ada
kemampuan, di puskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik
spesialistik, baik dalam bentuk rawat jalan maupun rawat
inap.Keberadaan pelayanan medik spesialistik di puskesmas hanya
dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat
yang membutuhkan.Status dokter atau tenaga spesialis yang
15
bekerja di puskesmas dapat sebagai tenaga konsulen atau tenaga
tetap fungsional puskesmas yang diatur oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
16
praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai
kesehatan masyarakat.Kedudukan puskesmas diantara berbagai
sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai
mitra.Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai
bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya
masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos
UKK.Kedudukan Puskesmas diantara berbagai sarana
pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat
adalah sebagai pembina.
17
3) Unit Bidan di Desa/Komunitas
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas criteria tersebut
dipersyaratkan harus seorang sarjana dibidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan
kesehatan ditingkat Kecamatan.Sesuai dengan tanggung jawab tersebut
dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan ditingkat Kecamatan maka jabatan Kepala
Puskesmas adalah jabatan struktural Eselon IV.Dalam keadaan tidak
tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan IV,
ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala
Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum
pendidikannya mencakup dibidang kesehatan masyarakat, dengan
kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.
18
Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.Sebaliknya, Dinas Kabupaten/Kota bertanggung
jawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis
kepada Puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola
oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama
termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan.Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat
dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan
perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit
(Kabupaten/Kota) dan Balai Kesehatan Mayarakat (Balai Pengobatan
Penyakit Paru-Paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat,
Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat).
Untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai Balai Kesehatan Masyarakat. Kerjasama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
adalah menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
19
yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Untuk
mendapat hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan
kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas
sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak,
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut
mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak
lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat
kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.
6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif
dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.Dukungan
aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun
Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat
seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi
kemasyarakatan, serta dunia usaha.BPP tersebut berperan sebagai
mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
20
BAB III
ANALISA DATA PUSKESMAS MARTUBUNG
21
Gambar 3.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Martubung
22
3.1.3 Data Wilayah/ Data Geografis
Puskesmas Martubung tepatnya berada di Jl. Tempirai Lestari blok
V Griya Martubung Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan,
Provinsi Sumatera Utara dengan :
a. Luas wilayah kerja : 1200,5 Ha
b. Jumlah kelurahan : 2 Kelurahan
c. Jumlah lingkungan : 36 Lingkungan
23
3.1.4 Fasilitas Fisik Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan
Puskesmas Martubung dalam menjalankan kegiatannya didukung
oleh fasilitas fisik meliputi :
1. Ruang rawat jalan sebanyak 7 ruangan
2. Ruangan dilengkapi dengan alat kesehatan / meubiler yang sesuai
RUANG
FARMASI
RUANG
ADMINIS
TRASI
RUANG TUNGGU
PASIEN
RUANG
KEPALA
PUSKES
MAS
RUANG
KESLING
RUANG RUANG TB
IMUNISASI PARU DAN
& KIA/KB LABORATO
RIUM.
24
3.1.5 Fasilitas Gedung Puskesmas
Tabel 3.1 Data Fasilitas Gedung di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung
Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2017
No Fasilitas Gedung Jumlah
1 Ruang Kepala Puskesmas / Ruang 1
Pertemuan
2 Ruang Pemeriksaan Umum 2
3 Ruang Pendaftaran / Kartu 1
4 Ruang Tunggu 1
5 Ruang Pelayanan Gigi 1
6 Ruang Farmasi 1
7 Ruang Administrasi 1
8 Ruang KIA/KB/Gizi 1
9 Ruang Imunisasi 1
10 Kamar Mandi 1
11 Ruang TB 1
12 Ruang kesling 1
24
3.1.7 Keadaan Sosial Ekonomi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Martubung merupakan
masyarakat yang sangat heterogen baik dalam segi ekonomi, keyakinan
dan suku. Namun demikian tidak terdapat perbedaan yang bermasalah
terutama dalam bidang kesehatan.
1. Mata Pencaharian
1. Kelurahan Besar:
Swasta : 6050 orang
PNS : 629 orang
TNI : 81 orang
Pensiunan PNS : 470 orang
Pensiunan TNI : 325 orang
Polri : 27 orang
Buruh : 1806 orang
Dll : 2694 orang
2. Kelurahan Tangkahan:
Swasta : 4458 orang
PNS : 342 orang
TNI : 92 orang
Pensiunan PNS : 523 orang
Pensiunan TNI : 158 orang
Polri : 25 orang
Buruh : 1256 orang
Dll : 2749 orang
2. Agama dan Keyakinan
Islam : 42865 orang
Protestan : 15054 orang
Katholik : 2997 orang
Buddha : 2493 orang
25
3. Suku
Melayu : 13.081 orang
Jawa : 22.453 orang
Batak : 10.978 orang
Mandailing : 5.135 orang
Minang : 4.014 orang
Aceh : 3.091 orang
Nias : 1.970 orang
Cina : 1.795 orang
Dll : 892 orang
26
8. 33 buah posyandu
9. 2 buah posyandu lansia
10. 3 buah Poskeskel
11. 2 praktek dokter gigi
12. 3 bahtera
13. 12 praktek bidan
27
8. Ruang KIA/KB :1
9. Imunisasi :1
10. Ruang Tuberculosis :1
11. Kamar Mandi :1
12. Ruang Administrasi :1
28
Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa ISPA merupakan penyakit paling
banyak di Puskesmas Martubung yaitu sebanyak 4914 kasus (37%) dimana
pada bulan januari merupakan bulan dengan angka kejadian ISPA paling
tinggi yaitu sebanyak 786 kasus (15%) dan kejadian ISPA paling kecil terjadi
dibulan Juli yaitu sebanyak 258 kasus (5%). Penyakit ke dua tertinggi
sekaligus menempati sebagai peringkat pertama dari penyakit tidak menular
yaitu Hipertensi yang terjadi sebayak 1430 kasus (10%) dimana kasus
terbanyak hipertensi terjadi pada bulan mei yaitu 169 kasus (11%) dan
angka kejadian paling kecil kasus hipertensi terjadi pada bulan oktober
sebanyak 123 kasus (8%). Disentri merupakan penyakit dengan angka paling
kecil dari 10 penyakit paling tersering, di puskesmas Martubung dimana
terjadi sebnayak 302 kasus (2%).
29
13 Elly P. Nainggolan III/c Kesling/Promkes
14 Lili Rahmawati III/c UKS/BPJS
15 Ephi Aritonang III/c Perawat Gigi
16 Rotua Marpaung III/c Ass. Apoteker
17 Maharani III/c P2M/TB Paru
18 Mayrosa Bintang III/c KTU/ PTM
19 Dian Maharani III/c Bendahara, BOK
20 Nurlian Sianturi III/b TU
21 Vera Septi Yanti III/b Bend. BPJS
22 Afnida III/a Analis dan Inventaris
23 Sanni Krisdawati III/a Gizi
24 Lisbet Br Sitepu II/d PCare/BPJS
25 Rezza Ferdi Karmawan - Petugas administrasi
26 Wahyu Azandi Honor, BOK
27 Siti Suyanti - PHL/CS
28 Deddy Martdian MDIN - Satpam
30
3.3.2 Struktur Organisasi
KEPALA PUSKESMAS MARTUBUNG
dr. Nurainun Lubis
NIP. 197106222006042009
31
3.4 Analisa Keputusan Organisasi
Tugas Puskesmas
Fungsi Puskesmas
32
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait
33
h. Melaksanakan peningkatan Kompetensi Tenaga
Kesehatan.
34
3.5 Analisis Pelayanan Kesehatan
3.5.1 Fasilitas Administrasi
Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam bidang
pencatatan dan pelaporan data , maka puskesmas Martubung di dukung
oleh fasilitas dan pelayanan data, maka puskesmas Martubung di dukung
oleh fasilitas administrasi yang terdiri dari:
a. Kartu berobat
b. Buku catatan pasien
c. Kartu laporan terpadu
d. Kartu BKIA
e. Meja dan Kursi
f. Lemari Arsip
g. Stempel
h. Arsip Komputer
35
3.5.4 Fasilitas Obat – Obatan
Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan dalam rangka
menjalankan tugas-tugas pokoknya memulihkan kesehatan dan
pengobatan penyakit didukung oleh perlengkapan obat – obatan antara
lain:
a. Obat – obat APBD
b. Obat – obat Askes dan Gakin
36
14. Attapulgie + pectin Tablet kombinasi
15. Ferum sulfate Tablet salut kombinasi
16. Captropil Tab 12,5mg , 25 mg
17. Chloramphenicol Tab 250 mg
18. Clorpheniramine maleate Tab 4 mg
19. Cimetidine Tab 200 mg
20. Ciprofloxacin Tab 500 mg
21. Cotrimoxazole Tab 100/20, 400/80
22. Deksamatasone Tab 0,5 mg
23. Dekstrometorfan HBR Sirup 10mg/ 5ml
24. Difenhidramine HCL Inj 10 mg/ ml
25. Domperidone Tab 10 mg
26. Doxycycline Tab 100 mg
27. Fitomenadion (vit K1) Tab salut 10 mg
28. Furosemide Tab 40 mg
29. Oralit Sachet
30 Glibenclamide Tab 5 mg
31. Gliseril guaiacolat + bromhexine Tab kombinasi 100/80 mg
32. Gliseovulfin Tab 125 mg
33. Hidrokortison Krim 2,5%
34. Ibuprofen Tab 200 mg, sirup 200mg/5ml
35. Ketoconazole Tab 200 mg
36. Lidocaine komp Inj kombinasi
37. Levofloxacin Tab 500 mg
38. Lysine Syr 60 ml
39. Metronidazole Tab 500 mg
40. Metformine Tab 500 mg
41. Natrium bicarbonate Tab 500 mg
42. Natrium diclofenac Tab 25, 50 mg
43 Nystatin Tab vaginal 100000 IU
44. Vitamin B-Kompleks Tab 100 mg
45. Tetracycline Cap 250 mg
46 OAT Combipack
47. Oxytetracycline Salep kulit 3%, salep mata 1%
48. Paracetamol Tab 500 mg, sirup 120mg/ml
49. Pyrantel pamoat Tab 125 mg
50. Piroxicam Tab 20 mg
51. Prednisone Tab 5 mg
52. Ranitidine Tab 150 mg
37
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai
daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan harus diselenggarakan disetiap puskesmas.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan
kesehatan wajib Puskesmas ada 7 program wajib yaitu:
1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Upaya Pengobatan
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)
3.5.5.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yangditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat serta
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya
kesehatan Puskesmas yang telah ada, yaitu:
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Upaya Kesehatan Olahraga (Kesorga)
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM)
4. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
6. Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)
7. Upaya Kesehatan Mata (UKM)
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra)
10. Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
Untuk mempelancar atau memberhasilkan kedua upaya diatas
(upaya wajib dan upaya pengembangan) diperlukan beberapa Urusan
38
Penunjang Program. Adapun Urusan Penunjang Program berjumlah 8
urusan, yaitu:
1. Urusan Tata Usaha
2. Urusan Administrasi/ Registrasi/ Kartu/ Karcis/ Resepsionis
3. Urusan Keuangan/ Bendahara
4. Urusan Kepagaiwaian
5. Urusan Perlengkapan/ Barang/ Inventaris
6. Urusan Poliklinik
7. Urusan Kamar Suntik
8. Urusan Kamar Obat/ Apotik/ Farmasi
39
3.5.6 Program Prioritas Puskesmas Martubung
3.5.6.1 Upaya Promosi Kesehatan
a. Tujuan
1. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan perilaku hidup sehat.
2. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-
upaya kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan
posyandu.
b. Sasaran
1. Tatanan rumah tangga
2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok
pesantren
3. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, dll)
4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal tempat ibadah, tempat
hiburan, restoran dan lain-lain
5. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dll).
c. Kegiatan
1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan
lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya
bertempat di:
a. Balai kelurahan dan kecamatan
b. Sekolah SD, SMP, SMA
c. Rumah ibadah
d. Posyandu
2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet, dan
brosur
3. Pembinaan generasi muda untuk hidup di dalam kegiatan antara lain
berupa gotong royong dan olahraga
4. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun di lapangan
yaitu mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada
yang memberikan keterangan penyuluhan terhadap:
40
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
b. Higiene dan sanitasi lingkungan
c. Perbaikan gizi
d. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah
e. Tanaman obat keluarga
5. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui posyandu, kesehatan dan
kunjungan ke rumah-rumah serta tanaman obat-obatan keluarga
(Toga). Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan
perorangan, perkelompok, dan massal.Metode yang dilaksanakan
yaitu, bimbingan dan konseling, ceramah, diskusi kelompok,
demonstrasi dan lain-lain.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Pengertian :
Posyandu merupakan sarana pelayanan kesehatan yang dibuat oleh
masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan teknis oleh tenaga
kesehatan.
Sasaran :
Bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS(Pasangan Usia
Subur).
Tujuan :
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka
kelahiran.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. Mempercepat di terimanya NKKBS(Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera)
4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka
alih teknologi untuk usaha-usaha kesehatan
masyarakat.Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang
menunjang sesuai kebutuhan. Pendekatan dan pemerataan
41
pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan
cakupan penduduk dan geografis.
42
Tabel 3.7 Distribusi Jumlah Posyandu Balita di Puskesmas Martubung
Tahun 2017
No Target
Program Kegiatan Sasaran Lokasi
. (%)
Promosi Kesehatan & Penyehatan Lingkungan
A PK/PSM
1. Posyandu
* Jumlah posyandu 33 2 kelurahan
* Jumlah Posyandu aktif 100 33 2 kelurahan
* Jumlah Posyandu Pratama - -
* Jumlah Posyandu Madya - 20 2 kelurahan
* Jumlah Posyandu
40 13 2 kelurahan
Purnama
* Jumlah Posyandu Mandiri - -
Kader Posyandu
* Jumlah Kader ( %x jlh
160 2 kelurahan
Posy)
* Jumlah Kader aktif 100 160
1/pusk/k Lingkungan Lingk.V Kel.
2. Toga Binaan
el V Besar
3. Penyuluhan
* Posyandu 100 Ibu, balita Setiap lingk
1x151
* Masyarakat Umum Setiap lingk
kel
* Sekolah (sekolah x 7 kl 1
Guru, murid SD, SMP, SMA
thn)
43
Tabel 3.8 Jadwal Posyandu Di Wilayah Kerja
PuskesmasMartubungKecamatan Medan Labuhan November
2017 Kelurahan Besar
N NAMA JADWA NAMA NAMA NAMA
O POSYANDU/A L PETUGA KADER KEPLING/N
LAMAT POSYA S O.HP
NDU
1 Cempaka 6-Nov- Dian 1. Fatimah Fadly Boy
Rumondan 1. Zulfa 0813 9736
IV/Lk.IV 17
g 6363
2.Titin
Handayani
3.Mahanum
4.Evi Yanti
2 Cempaka 6- Nov- Elli 1. Dra. Awaluddin
IX/Lk.IX Comp. 17 Maimunah Hutagalung
Sanni 2. Nurhayati 08137091331
DTI
9
3. Fitri
Julianti
4. Siti
Nurhafsah
5. Erni Roza
3 Cempaka 6-Nov- Maharani 1. Eka
XIII/Lk. XIII 17 Susanti
Suprapti 2. Siti
Blok. I
Mariam
3. Nurhelma
4. Ika Dika
Rani
5. Veronika
44
4 CempakaVI/Lk. 7-Nov- Murni 1. Asbania Sumadi
VI PTP 17 Wijaya
Afnida 2. Siti Hajar 0823 6904
Darma 7524
3. Lili
Wardiah
4. Rizki
Handayani
5. Sri
Rahayu
5 Cempaka 8-Nov- Faridah 1. Nur Saini Irwansyah
Lili 2. Khairunisa 0823 6657
XXII/Lk. XXII 17
k 0398
Blok XXII
3. Eviliana
4. Silvin
Niswanda
5. Emitiara
6 Cempaka 10-Nov- Nauli 1. Salmah Malkan
XV/Lk.XV Blok 17 Hasibuan
Ephi 2. Otoida 0813 6145
III
5221
3. Sri
Wahyuni
Handayani
4. Nurmila
Afnis
5. Ira
Yuannasar
i
45
7 Cempaka 13-Nov- Elli 1. Rahma Marusaha
XVI/Lk.XVI 17 Rambe Naibaho
Vera 2. Nani 0813 688
Blok IV
6539
3. Ramlah
4. Maimun
Deli
5. Nursa’ada
h Amini
8 Cempaka XI/Lk. 13-Nov- Lisbet 1. Dwi Rozali, Dwi
XI BTN 17 Payani
Sanni 2. Novita 0821 6278
Sari 1840
3. Vabiyola 0821 6219
4566
4. Yuni
Wulan
5. Nazli
Aswani
9 Cempaka X Lk. 13- Nov- Suprapti 1. Halidah Abdis Salam
X 17 Hanum
Nurlian 2. Khadijah 0813 2296
117
3. Sari
Ramadani
4. Sofiah
5. Kamaria
1 Cempaka XVIII 14- Nov- Elisa 1. Sumarni Hasan
0 Lk.XVIII 17 Bambang
May 2. Partini 0823 7007
Blok.VI
2088
3. Juniarti
4. Juliani
5. Junita
46
1 Cempaka II Lk.II 15-Nov- Faridah 1. Nurhainah Rasid
Nauli 2. Yulinda 0813 9736
1 17
Sibarani 6363
3. Sumiati
4. Milawita
5. Kamalia
1 Cempaka VII 16-Nov- Bethesda 1. Lindawati Suheli
Dian 2. Siti
2 Lk.VII 17
Rahmaini
3. Tri
Asmiati
4. Rika
Mauliza
5. Lindawati
1 Cempaka 17-Nov- Bethesda 1. Aflah Noorleli
3 XIV/Lk. XIV 17 Widayana
Maharani 2. Yuli 0812 4099
Blok. II
Fachyuni 044
3. Ari Afriani
4. Utami
5. Aflia
Hilwana
1 Cempaka III Lk. 20-Nov- Murni 1. Rulyati Abdullah
May 2. Henny 0812 6002
4 III 17
6969
3. Nurfadila
4. Nurhasana
h
5. Junita
1 Cempaka 20 Nov- Elisa 1. Badraini Mawardi
5 XXI/Lk. XXI 17 Arita
Vera 2. Herta 0813 9609
Blok IX
Pangaribua 0454
n
3. Nurleli
4. Asleni
Tanjung
5. Ema
1 Cempaka 20-Nov- Nauli 1. Arbah
47
6 XVII/Lk.XVII 17 Rotua 2. Rani
3. Fitriani
Blok V
4. Sri Rahayu
5. Indah
Mendrofa
48
1 Cempaka 22-Nov- Murni 1. Maslina Kabarsyah
8 XX/Lk. XX Blok 17 Pane
Elisa 2. Nurlena 0856 6133
VIII
061
3. Anita 0821 6433
Rahim 6233
4. Tuti
Yuliana
5. Ika Rosita
1 Cempaka VIII 23-Nov- Lili 1. Hariyanti Idris
Dian 2. Sabaria 0812 6958
9 Lk. VIII 17
7005
3. Rohana 0822 7258
8374
4. Sri Kurnia
5. Sri
Maharani
2 Cempaka V 27-Nov- Lisbet 1. Ida Hariati Lena (Kader)
Rumondan 2. Nurlena 0813 9727
0 Lk.V 17
g 2244
3. Sutini
4. Rika Sari
5. Fitri
Daningsih
49
e. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang
kotor.
c. Kegiatan
a. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang
memenuhi syarat kesehatan.
b. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban
keluarga
Mendata sarana air minum.
Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik bagi
kesehatan.
c. Higiene dan Sanitasi Lingkungan berupa pengawasan
kesehatan dan tempat-tempat umum serta tempat pengolahan
dan penyajian.
d. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
50
3. Depot Air Minum 4
4. Pembuatan Roti
(Bakery) 2
5. Pembuatan Tahu dan
Tempe 6
6. Restaurant/ R.Makan 40
7. Warung Jajanan/
Kantin 4
8. Kedai Kopi
1. Salon 10
Tempat- 2. Pasar Tradisional 3
3.
Tempat Umum 3. Minimarket 3
4. Toko Grosir 3
4. NonTPM 1. Bengkel 3
1. Rumah Sakit 1
Sarana 2. Balai Pengobatan 22
5.
Kesehatan 3. Puskesmas 1
4. Puskesmas Pembantu 1
1. PAUD/ TK 19
Sarana 2. SD/MIN 22
6.
Pendidikan 3. SLTP/ MTs 9
4. SMA/MAN/SMK 5
1. Jumlah Mesjid/
42
Musholla
7. Ibadah 26
2. Jumlah Gereja
2
3. Jumlah Vihara
Sarana
8. 1. Pemerintah 2
Perkantoran
51
Tabel 3.10 Distribusi sarana sumber air, sarana pembuangan kotoran,
pembuangan sampah, perumahan penduduk, dan
pembuangan air limbah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Martubung.
52
Tabel 3.11 Distribusi sarana sumber air, jamban, pembuangan
sampah,perumahan penduduk dan pembuangan air limbah
penduduk di wilayah Puskesmas Martubung
No Uraian Sarana Sasaran Target Cakupan %
(%)
1 Sumber air PDAM 4.697 100% - -
SGL 2.878 100% - -
(KK)
Pompa Tangan 404 100% - -
Lain – lain 111 100% - -
2 Jamban Leher angsa + 6.034 100% - -
(KK) septic tank
Cemplung 1.798 100% - -
Lain – lain 351 100% - -
3 Sarana Dikelola pada 4.968 100% - -
pengelolaan kebersihan
Lubang 2.323 60% - -
sampah
sampah/dibakar
(KK)
Berserakan 892 60% - -
4 Perumahan Permanen 4.727 75% - -
Semi permanen 2.418 75% - -
Penduduk
Darurat 1.138 75% - -
5 Pembuangan Menggunakan 1.766 80% - -
Air Limbah SPAL
Lancar Tanpa 2.993 37,07% - -
SPAL
Menggenang - -
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar air bersih
penduduk berasal dari PDAM sebanyak 4.697 KK (target 100%) dan yang
memenuhi cakupan 4.648 KK (pencapaian 98,97%).
Jenis jamban keluarga yang digunakan yaitu tipe leher angsa
dilengkapi septic tank sebanyak 6.034 KK (target 100%) dan yang
memenuhi cakupan 6.028 KK (pencapaian 99,89%). Sistem pembuangan
sampah sebagian besar dikelola oleh petugas kebersihan sebanyak 4.968
KK (target 100%), jenis perumahan penduduk sebagian besar adalah
permanen sebanyak 4.851 KK (pencapaian 97,65%) dan penduduk yang
53
menggunakan SPAL sebanyak 4.224 KK (target 100%) yang memenuhi
sekitar 3.470 KK (pencapaian 82,14 %).
54
Tabel 3.12 Laporan Program KB Di Wilayah Kerja Puskesmas MartubungBulan Januari - Oktober 2017
NO JENIS KB SASARA JA FE MA AP MEI JU JU AGUS SEPT OKT TOTAL
N N B R R N L T
1. IUD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2. Implan 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5
3. Suntik 17 18 20 16 19 15 18 14 16 19 172
4. Pil 26 25 20 27 25 24 26 22 27 26 248
Metode Operasi
5. PUS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Wanita (MOW)
Metode Operasi
6. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pria (MOP)
7. Kondom 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8. OV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Peserta KB
425
Aktif
55
Gambar 3.2 Grafik Aseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung
Januari – Desember 2016
c. Tujuan
1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu timbang
berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus
uteri, pemberian tablet tambah darah, serta vitamin A.
2. Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan
gizi, perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan
lingkungan.
3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
56
4. Membina Posyandu.
5. Merujuk pasien ke Rumah Sakit, apabila penyakitnya tidak
dapat ditanggulangi di Puskesmas.
6. Pencatatan dan pelaporan KPKIA (Kelompok
PeminatKesehatan Ibu dan Anak).
7. Pemberian Imunisasi pada bayi, Balita, ibu hamil dan calon
pengantin.
d. Kegiatan
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu
menyusui.
2. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
3. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
4. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak
yang menderita diare dengan pemberian cairan peroral.
5. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
6. Menjalankan kunjungan rumah.
7. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
8. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
57
Tabel 3.13 Laporan Kesehatan Ibu Dan Anak Serta Program KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan
Medan Labuhan Januari – Oktober 2017
Cakupan
No Progam Target Sasaran Mei Juni Juli Agustus Septembe Oktober
Jan Feb Mar April
r
KIA
1. K1 95% 1119 105 84 88 93 97 96 85 78 83 87
2. K4 95% 1114 100 80 84 88 94 94 83 77 80 85
3. Kn1 90% 1020 97 80 84 78 94 94 83 77 80 85
4. Kn2 90% 1020 82 73 77 85 93 92 82 75 78 83
5. DRT 20% 224 5 9 8 6 9 7 5 4 7 7
6. KPKIA 0/kel 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7. Persalinan 90% 1090 97 79 85 88 96 94 83 77 80 85
ASI
8. 70% 51 28 28 23 32 30 35 30 30 28
Eksklusif
9. Fe 100 80 84 88 94 94 83 77 80 85
10. BBLR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan tabel 3.13 dapat dilihat bahwa ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama sebanyak 896 orang (80%) dan
melakukan kunjungan kembali yang keempat sebanyak 865 orang (77%) . deteksi resiko tinggi pada ibu hamil sebanyak 67 (12,5%).
Kelompok peminat kesehatan ibu dan anak setiap bulannya berjumlah 2 (100%). Berdasarkan tabel diatas jumlah kunjungan anak
pertama kalinya sebanyak 852 (83%)dan kunjungan selanjutnya sebanyak 820 (86%). ASI ekslusif sebanyak 315. Fe sebanyak 865
orang Persalinan sebanyak 864 (79%). Dan tidak ditemukan BBLR. Dari data diatas bahwa target belum terpenuhi yaitu sebesar
95%, tetapi data tersebut masih belum lengkap dikarenakan data bulan november dan bulan desember belum dimasukkan.
59
3.5.6.3.3 Imunisasi
A. Pengertian
Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada
tubuh terhadap penyakit tertentu.
B. Tujuan
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil
danpencegahan penyakit.
C. Sasaran
Bayi, Balita, Ibu Hamil, Anak Sekolah, dan Pasangan Usia Subur
(PUS).
D. Macam-macam Imunisasi
BCG
Kegunaan
Menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap
penyakit TBC terhadap anak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
3. Dengan injeksi sc.
4. Dosis 0.05 cc
DPT
Kegunaan
Untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3
kali.
2. Dosis 0.5 ml dengan interval minimal 4 minggu,
sebanyak 3 kali suntikan.
3. Lokasi suntikan dipaha luar.
4. Injeksi IM.
60
Polio
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap Penyakit Polio.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4
kali.
2. Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut.
Campak
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1
kali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kiri.
3. Dengan injeksi Subkutan
4. Dosis 0.5 ml
Tetanus Toxoid
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus
Cara Pemberian
Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS),
diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu
Hepatitis B
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 0-7 hari, diberikan 3 kali
dengan interval minimal 4 minggu pada pemberian I
dan II. Pemberian ke II dan III diberikan dengan
interval 5 bulan.
2. DenganInjeksimemakai unije.
61
Tabel 3.13 Laporan Kegiatan Pemberian Imunisasi Pada Anak Di Wilayah Puskesmas Martubung Kecamatan Medan
Labuhan Januari-Oktober 2017
Cakupan
` Target Sasaran Mei Juni Juli Agus Sept Okt
Jan Feb Mar April
t
1. BCG 97% 1400 83 65 83 87 77 81 80 79 82 84
2. DPT HB 1 90% 85 84 85 85 78 77 78 80 80 80
3. DPT HB II 79 84 79 87 75 71 73 74 77 79
4. DPT HB III 97% 80 85 80 85 78 80 80 80 89 93
5. Polio I BAYI 83 85 83 84 78 81 82 86 84 85
6. Polio 2 90% 79 84 79 85 75 73 80 76 78 79
7. Polio 3 82 85 82 85 75 76 77 81 82 79
8. Polio 4 84 85 84 84 80 81 84 80 81 81
9. Campak 81 87 81 84 66 81 82 85 85 83
10. HB 0 - 7 hari 79 84 79 85 65 69 72 80 79 85
11. TT I 1430 8 10 8 0 12 9 8 3 3 6
12. TT 2 4 6 4 0 7 4 4 0 0 2
13. TT 3 3 0 3 0 3 0 0 0 0 0
14. TT 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
15. TT 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16. Campak (SD kelas 1) 1474 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1409
17. DT dan TD (SD kelas 1 ) 91% 1474 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18. (SD kelas 2) 94% 1387 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19. (SD kelas 3) 95% 1347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan tabel 3.13 dapat dilihat bahwa pemberian imunisasi terbanyak adalah campak (SD kelas 1) sebanyak 1409 orang, polio I
sebanyak 831 orang, dan DPT, HB III sebanyak 830 orang dan pemberian imunisasi terendah adalah TT 2 sebanyak 9 orang.
63
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
64
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
2. Diluar Gedung
a) Pemberian paket pertolongan gizi
b) Penyuluhan kelompok
c) Pemantauan status gizi
e. Pelaksanaan Pojok Gizi
1. Kegiatan pojok gizi
a) Tenaga 1 orang D1 gizi
b) Diawali dengan pengenalan program kesemua staf
puskesmas dengan materi yang sama pada saat pelatihan
gizi sekabupaten.
2. Bentuk kegiatan pojok gizi
a) Penyuluhan perorangan diruang pojok gizi
b) Penyuluhan kelompok pada posyandu untuk ibu hamil,
bayi, balita.
c) Penyuluhan kelompok pada lansia.
3. Sasaran Program Pojok Gizi
a) Bayi dan balita KEP
b) Bumil resiko tinggi
c) Penderita DM, Hipertensi, Obesitas, KP, Tifoid
4. Metode Pelaksanaan
a) Waktu : tiap hari sesuai dengan jam kerja
puskesmas.
b) Sarana : ruang gizi, peralatan yang digunakan, leaf DM,
rendah garam, rendah kolesterol, TKTP, rendah kalori, satu
seed foot motel, macam buku panduan.
c) Pelaksanaan 1orang MADE, 1 orang D1 gizi
d) Metode :wawancara, observasi (ruang gizi dan posyandu),
membaca kediaman medis, pengamatan langsung
dilapangan, cara evaluasi dengan monitor perkembangan
BB, keadaan fisik, data laboratorium dan data klinis.
65
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
66
Tabel 3.14 Laporan Perbaikan Gizi, Pemberian Kapsul Vitamin A dan Tablet Fe Di Wilayah Kerja Puskesmas
Martubung Kecamatan Medan Labuhan Januari-Oktober 2017
Cakupan
No
Progam Target Sasaran Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agustu Sept Okt
.
s
1. Perbaikan gizi
D/S 85% 8482 7450 7494 7519 7529 7532 7540 7552 7554 7563 7572
8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482
N/D 85% 8482 6986 7104 7162 7235 7242 7249 7252 7250 7262 7273
7450 7494 7519 7529 7532 7537 7542 7555 7563 7572
K/S 80% 8482 7556 7578 7627 7580 7611 7619 7623 7630 7633 7645
8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482
D/K 70% 8482 7450 7494 7519 7529 7533 7537 7542 7545 7563 7572
7556 7578 7627 7580 7611 7619 7623 7630 7633 7645
N/S 40% 8482 6986 7104 7162 7235 7242 7449 7252 7250 7262 7273
8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482 8482
PL / PA 34/34 34/34 34/34 34/34 34/34 34/34 34/34 34/34 34/34 34/34
2. Distribusi Fe
Fe Bumil 95% 1633 0 84 0 0 88 0 0 0 0 0
Fe Nifas 80% 1489 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Distribusi vitamin A
Bayi 85% 721 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Balita 85% 5746 0 5009 0 0 0 0 0 5123 0 0
Nifas 100% 1489 125 79 85 0 96 0 0 82 79 92
68
Tabel 3.15 Jumlah Anak Gizi Buruk di Puskesmas Martubung Periode Januari- Oktober 2017
CAKUPAN
GIZI Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agus Sept Okt
BURUK B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L
8 0 0 8 0 7 1 9 2 9 0 11 0 11 0 11 0 9 1 8
Keterangan :
S : Semua balita di wilayah kerja puskesmas.
K : Semua balita yang terdaftar dan mempunyai KMS.
D : Semua balita yang ditimbang di posyandu.
N : Semua balita yang naik timbangannya.
Dari tabel diatas dapat di lihat hasil pencapaian program upaya peningkatan gizi dimana target SKDN secara
keseluruhan:
Target N/S = Pencapaian Program (target : 40%)
Target K/S = Cakupan Program (target : 80%)
Target D/S = Partisipasi Masyarakat (target : 80%)
Target D/K = Penggerak (target : 70%)
Target N/D = Keadaan Pertumbuhan Balita (target : 85%)
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
70
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
71
Cakupan Jumlah
No Program Target Sasaran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt
1 Suspect 60
80% 710 50 30 50 40 30 20 30 40 55 375
2 BTA (+) 6
80% 71 7 3 7 5 4 5 4 4 7 52
3 Sembuh 5
80% 71 3 7 2 4 7 4 4 3 4 43
4 Rontgen (+) 0
- - 1 0 3 2 1 0 1 3 0 11
5 Ekstra Paru 0
- - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Anak (1-4 tahun) 0
- - 1 1 0 0 0 0 1 0 0 3
7 Meninggal 0
- - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 3.16 Distribusi Program TB Paru di Puskesmas Martubung Januari-Oktober 2017
Berdasarkan tabel 3.16 diatas diperoleh bahwa suspect TB merupakan jumlah terbanyak dalam program tb paru sebanyak
375 orang (52%) dan dan anak – anak usia 1 sampai 4 tahun merupakan kelompok usia terkecil penderita tb paru. Tidak ditemukan
kasus TB extra paru atau pun penderita TB yang meninggal di puskesmas Martubung.
72
Tabel 3.17 Laporan Program P2P/ISPA Puskesmas Martubung Januari-Oktober 2017
No. Puskesmas Jumlah Jumlah ISPA > 5 Tahun
Penduduk Kunjungan Balita
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt
Usia Balita Batuk/Kesukaran
Bernafas
1. Besar 415 248 186 210 133 101 106 54 63 53 70 220
Berdasarkan tabel 3.17 ditemukan bahwa pederita ISPA > 5 tahun di kelurahan tangkahan lebih banyak sebanyak 1231 orang
dibandingkan dengan kelurahan besar sebanyak 1196 orang. Jumlah penduduk usia balita terbanyak terdapat pada kelurahan besar
sebanyak 415 orang dibandingkan dengan kelurahan tangkahan sebanyak 235 orang. Jumlah kunjungan balita yang menderita batuk
atau kesukaran batuk lebih banyak pada kelurahan besar sebanyak 248 orang dibandingkan dengan kelurahan tangkahan sebanyak 93
orang.
73
Tabel 3.18 Distribusi jumlah Penderita Penyakit Diare Berdasarkan Kelurahan di Puskesmas Martubung Januari-
Oktober 2017
74
7 8
1 1 1 5
Sept 0 0 0 0 5 7 3 4 3 3 4 3 15 9 7 0 0 0 0 0 0 49 72
0 5 6 3
5
Okt 0 0 0 0 0 0 4 3 2 4 3 16 2 14 8 4 6 8 6 2 2 3 0 0 33 87
4
Dari tabel 3.18 bahwa pendita diare paling banyak pada bulan agustus sebanyak 124 orang diikuti bulan juni sebanyak 123
orang dan jumlah penderita diare terkecil pada bulan maret sebanyak 59 orang. Diperoleh bahwa laki-laki lebih banyak menderita
diare sebanyak 538 orang dibandingkan perempuan sebanyak 491 orang.
75
Tabel 3.19 Kasus DBD di Puskesmas Martubung Januari-November 2017
76
Putri Mitra Jl.T.Sentosa 22 No.99
9 1/25/2017 Imanda P 20 thn Medika 20/1/2017 Lk.XVI B 64000 40.2% Sembuh
Dian
Novita Malahaya Jl.Pancing V No.151
10 1/25/2017 Sari P 27 thn ti 1/21/2017 Lk.II B IgG + IgM + Sembuh
Siti Mitra Jl.Pancing I No.159
11 1/29/2017 Humairah P 13 thn Medika 6/1/2017 Lk.IV B 81000 35.6% Sembuh
Martha Jl.T. Lestari 16 No.483
12 2/7/2017 Reinaldo L 15 thn Friska 27/1/2017 Lk.XVII B 79000 39% Sembuh
Hasandro Mitra Jl.Jala Permai I No.40
13 2/8/2017 S L 11 thn Medika 15/1/2017 Lk.XX B 70000 34.5% Sembuh
14 2/18/2017 Tri Wulan P 09 thn Delima 8/2/2017 Jl.Pancing II Lk.V B 49000 38.4% Sembuh
Jl.T.Utama 4 No.396
15 2/20/2017 Syarah P 10 thn Delima 10/2/2017 Lk.XVI B 88000 40.6% Sembuh
Ath Mitra Lorong Tengah
16 3/1/2017 Thaariq R L 09 thn Medika 19/2/2017 Gg.RestuLK.VI T 91000 41.0 % Sembuh
Mitra Jl.Pancing I Gg.Jambu
17 3/2/2017 Nayra M P 03 thn Medika 22/2/2017 No.72 B 14000 41.2% Sembuh
77
Mitra Jl.Rawe VII
18 3/6/2017 M.Pandu L 19 thn Medika 2/3/2017 Gg.Kamboja LK.IX T 87000 46.3% Sembuh
Sundari Mitra Jl.T.Sentosa 15 No.93
19 3/9/2017 Novita S P 23 thn Medika 6/3/2017 Lk.XV B 24000 38.0% Sembuh
Mitra Jl.T.Sentosa 16
20 3/10/2017 Dandi A L 16 thn Medika 8/3/2017 No.135 Lk.XV B 86000 46.3% Sembuh
Mhd.Isma Komp.PTPN IV 10600
21 3/13/2017 il L 19 thn Delima 6/3/2017 Jl.B.Raya Lk.VI B 0 41.97% Sembuh
Pdt.Maria Jl.T.Utama Raya Blok
22 3/15/2017 R P 49 thn Delima 9/3/2017 III Lk.XV B 17000 43.5% Sembuh
M.Daffa Mitra Jl.T.Sentosa 16
23 3/16/2017 Harris L 09 thn Medika 9/3/2017 No.135 Lk.XV B 95000 35.7% Sembuh
Mitra Jl.T.Sentosa 2 No.25
24 4/4/2017 Rasbiah P 55 thn Medika 24/3/2017 Lk.Xv B 74000 37.4% Sembuh
Ade Mitra Jl.T.Sentosa 2 No.25
25 4/5/2017 Muamar L 20 thn Medika 27/3/2017 Lk.Xv B 91000 39% Sembuh
Rosmawa Klinik
26 5/2/2017 ti P 47 thn Zenety 5/5/2017 Jl.Rawe 7 Lk IX T 43000 46.5% Sembuh
78
Ayu Klinik
27 5/12/2017 Kurniati P 16 thn Zenety 4/5/2017 Jl.Rawe 7 Lk IX T 95000 43.2% Sembuh
15/15/201 Dra.Hami Mitra Jl.T Sejati I No.66 Lk
28 7 dah L P 48 thn Medika 12/5/2017 XVIII B 25000 36% Sembuh
Ridah Mitra
29 5/22/2017 Ayu R P 17 thn Medika 18/5/2017 Jl.Rawe 7 Lk IX T 27000 33.2 % Sembuh
Asyifa Mitra
30 6/2/2017 Adriomi L 12 thn Medika 29/5/2017 Jl.Rawe 4 Lk VI T 43000 39.2 % Sembuh
Mitra
31 6/2/2017 M.Satria L 05 thn Medika 29/5/2017 Jl.Rawe 2 Lk IV T 30000 29.6 % Sembuh
Cthyatira Columbia Jl.T . Sentosa Blok III
32 6/3/2017 T.M P 22 thn Asia 24/5/2017 Lk.XV B 65000 41.3 % Sembuh
Yemima Mitra Jl.Tangguk I Blok II
33 6/8/2017 S P 13 thn Medika 2/6/2017 Lk.XIV B 94000 39.8% Sembuh
Ahmad Jl.Tangguk Sentosa
34 6/10/2017 Anshari L 18 thn Delima 10/6/2017 Blok IVLk.XVI B 68000 41.5% Sembuh
79
Rotua Columbia Jl.T. Lestari Raya Blok
35 6/14/2017 Marbun P 36 thn Asia 17/6/2017 V Lk.XVII B 17000 42.9% Sembuh
Mitra
36 6/20/2017 Kanaya N P 11 bln Medika 5/6/2017 Jl.Rawe II Lk. IV T 99000 35% Sembuh
M.Abdi Mitra
37 7/1/2017 Berutu L 08 thn medika 18/6/2017 Jl.Rawe II Lk.IV T 45000 40.2% Sembuh
Klinik
Nurmala Roja Jl.T.Sentosa 19 No.64
38 7/3/2017 Sari P 25 thn Syifa 22/6/2017 Lk.XV B 34000 39% Sembuh
Klinik
Rahmad Roja Jl.T.Sentosa 16
39 7/6/2017 Khairil L 09 thn Syifa 21/6/2017 No.143 . Lk.XV B 74000 39.2% Sembuh
Rizka Mitra
40 7/8/2017 Apriyani P 17 thn Medika 5/7/2017 Jl.Pancing V Lk.III B 88000 37.8% Sembuh
Mitra
41 7/10/2017 Jumiatik P 41 thn Medika 6/7/2017 Jl.Pancing V Lk.II B 30000 44.4% Sembuh
Roberkat Mitra Jl.Tangguk I Blok II
42 7/11/2017 Sinaga L 12 thn Medika 26/6/2017 No.57 Lk.XIV B 96000 39% Sembuh
Putri Jl.Tempirai Raya
43 7/13/2017 Arisandi P 25 thn Delima 23/6/2017 No.202 Lk.XVII B 48000 43.4% Sembuh
80
Gading Martha Jl.T.Sentosa 2 No.36
44 7/17/2017 Fikri L 08 thn Friska 23/6/2017 Lk.XV B 28000 39% Sembuh
Ristauli Mitra Jl.T.Sentosa 16
45 7/19/2017 Sinurat P 36 thn Medika 5/6/2017 No.122 Lk.XV B 51000 49.1% Sembuh
Ina Rumkit Jl.T.Lestari Raya
46 8/1/2017 Kesuma P 63 thn TK 2 26/7/2017 No.209 Lk.XVII B 62000 41.9% Sembuh
Murni Jl.T.Sentosa 19 No.72
47 8/3/2017 Isrina T. S P 45 thn Teguh 27/7/2017 Lk.XV B 45000 40.4% Sembuh
Sufina Jl.Tempirai 1 N0.30
48 8/4/2017 Astuti P 33 thn Aziz 24/7/2017 Lk.XIX B 57000 33.4% Sembuh
Putri
Hijau Jl.Tempirai 2 No.64
49 8/5/2017 Martina P 17 thn TK.II 23/7/2017 Lk.XIX B 74000 34.4% Sembuh
Harman Martha Jl.Tuar Indah 11 No.23
50 8/8/2017 R.S L 40 thn Friska 7/8/2017 Lk.XXI B 28000 52% Sembuh
51 7/09/2017 Chauri P 8 thn Martha 2/6/2017 Jl. Kerapu II Blok E T 3200 38% Sembuh
Andini Friska No.99 GM 2 0
52 13/09/201 Bintang T. L 6 thn Mitra 11/09/201 Jl. Tangguk Raya No. B 9700 35% Sembuh
7 S Medika 7 29 Lk. 23 0
53 19/09/201 Andi Citra P 15 thn Culombia 8/09/2017 Jl. Tempirai 4 No. 286 B D.NS 41% Sembuh
7 Anisa Asia Lk. XIX I+
54 19/09/201 Andi P 23 thn Culombia 8/09/2017 Jl. Tempirai 4 No. 286 B 4800 41% Sembuh
81
7 Anggi I Asia Lk. XIX 0
55 20/09/201 Elma P 18 thn Klk. 9/09/2017 Jl. Tuar Indah 11 No. B 8300 29% Sembuh
7 Pancur 32 Lk. XXI 0
Batu
56 21/09/201 Bintang P 31 thn Mitra 17/09/201 Jl. Jaring 5 No. 78 B B 6100 32% Sembuh
7 Medika 7 Lk. XXIII 0
57 23/10/201 Ismi P 17 thn Mitra 17/10/201 Jl.Pancing V Gg.SBY B 6900 27,4% Sembuh
7 Habibah Medika 7 LK II 0
58 01/11/201 Al Fakis L 03 thn Mitra 26/10/201 Jl.Rawe 7 Gg.Bejo T 2300 47,4% Sembuh
7 Rahman Medika 7 Lk.IX 0
59 02/11/201 M.Shiddiq L 09 thn Mitra 30/10/201 Jl.Rawe 2 Lk IX T 4700 41,6% Sembuh
7 Medika 7 0
60 04/11/201 Subandi L 34 thn Mitra 03/11/201 Jl.Rawe 2 Lk IV T 2700 44,3% Sembuh
7 Medika 7 0
82
61 14/11/201 Yahya L 14 thn Mitra 06/11/201 Jl.Rawe 2 Lk III T 6300 41,9% Sembuh
7 Nur Alim Medika 7 0
62 17/11/201 Dela P 11 thn Mitra 06/11/201 Jl.Rawe 3 Lk.III T 2600 36,5% Sembuh
7 Fenita S Medika 7 0
Cakupan
No Program Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Jumlah
1 Jumlah rumah yang di PSN 320 320 175 25 25 25 50 50 40 50 1055
2 Jumlah rumah yang diabate 9 20 10 8 3 1 10 17 9 8 95
3 Jumlah rumah yang di PE 136 68 126 34 54 126 153 90 115 23 925
4 Jumlah penderita 10 4 8 2 4 7 9 5 6 1 56
Dari tabel 3.19 bahwa diketahui jumlah trombosit penderita DBD yang tertinggi adalah 135000 sedangkan yang terendah
Tabel 3.20 Distribusi Program Pemberantasan Sarang Nyamuk di Puskesmas Martubung Januari-Oktober 2017
adalah 14000. Jumlah eritrosit tertinggi pada penderita DBD adalah 52 % sedangkan yang terendah adalah 27,4 %. Dari
seluruh penderita DBD sebanyak 24 orang berjenis kelamin Laki-laki dan 38 oramg berjenis kelamin Perempuan.
83
Dari tabel 3.20 diketahui bahwa jumlah rumah yang di PSN tertinggi pada bulan januari dan februari sebanyak 320 dan paling
terkecil pada bulan april, mei, dan juni sebanyak 25. Jumlah rumah yang diabate tertinggi pada bulan februari sebanyak 20 dan paling
tertinggi pada bulan juni sebanyak 1. Jumlah rumah yang di PE tertinggi pada bulan 153 dan paling terkecil pada bulan 23. Jumlah
penderita DBD terbanyak pada bulan januari yaitu 10 orang dan penderita DBD terkecil pada bulanoktober yaitu 1 orang.
84
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Usaha Pengobatan
Bertujuan memberikan pertolongan segera dengan menyelesaikan
masalah kritis yang ditemukan untuk mengembalikan fungsi vital tubuh
serta meringankan penderita dari sakitnya.
Rincian Kunjungan
JAMKESMAS
No. Bulan TOTAL
UMUM , BPJS,
ASKES
1. Januari 2245 4943 7188
2. Februari 2125 4140 6265
3. Maret 1875 4687 6562
4. April 1660 3307 4967
5. Mei 1450 4134 5584
6. Juni 1658 3718 5376
7. Juli 1856 3838 5694
8. Agustus 685 2553 3238
9. September 685 2553 3238
10. Oktober 875 4443 5318
TOTAL 15114 38316 53430
Dari tabel 3.21 bahwa kunjungan pasien terbanyak adalah pasien jamkesmas,
BPJS, ASKES sebanyak 38.316 (71%) orang dibandingkan denngan pasien umum
sebanyak 15.114 (29%) orang. Jumlah kunjungan terbanyak pada bulan januari
sebanyak 7188 orang dan jumlah kunjungan terkecil sebanyak pada bulan agustus
dan september sebanyak 3.238 orang.
85
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Berdasarkan tabel 3.22 diketahui bahwa ISPA merupakan penyakit paling banyak
di Puskesmas Martubung yaitu sebanyak 4914 kasus (37%) dimana pada bulan
januari merupakan bulan dengan angka kejadian ISPA paling tinggi yaitu
sebanyak 786 kasus (15%) dan kejadian ISPA paling kecil terjadi dibulan Juli
86
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
yaitu sebanyak 258 kasus (5%). Penyakit ke dua tertinggi sekaligus menempati
sebagai peringkat pertama dari penyakit tidak menular yaitu hipertensi yang
terjadi sebayak 1430 kasus (10%) dimana kasus terbanyak hipertensi terjadi pada
bulan mei yaitu 169 kasus (11%) dan angka kejadian paling kecil kasus hipertensi
terjadi pada bulan oktober sebanyak 123 kasus (8%). Disentri merupakan
penyakit dengan angka paling kecil dari 10 penyakit paling tersering, di
puskesmas Martubung dimana terjadi sebnayak 302 kasus (2%).
87
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
88
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
89
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
1. April 73 42 34 46 77 272
2. Mei 71 42 36 46 73 268
3. Juni 43 35 21 15 61 175
4. Juli 70 72 36 25 66 269
5. Agustus 42 32 25 33 65 197
Septemb
6. 70 41 36 25 67 239
er
7 Oktober 71 43 37 27 68 248
Jumlah 440 307 225 217 477 1668
90
1. Upaya Kesehatan Jiwa
2. Demensia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Delirium 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gangguan
4. penggunaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
NAPZA
Gangguan
5. penggunaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
alkohol
Skizofrenia dan
6. 3 3 5 7 4 0 6 3 11 13 55
psikotik ringan
Gangguan psikotik
7. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
akut
8. Gangguan bipolar 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4
9. Gangguan depresif 1 0 1 0 0 5 1 0 0 1 9
10. Gangguan neurotik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11. Gangguan panik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gang. Campuran
12. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ansietas & depresi
Gangguan obsesi
13. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
konfulsi
Gangguan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 penyesuaian
Gangguan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 somatoform
16 Retardasi mental 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 5 3 7 7 4 5 8 3 11 15 68
91
Dari tabel 3.25 dapat disimpulkan bahwa skizofrenia dan psikotik ringan
merupakan penyakit yang paling banyak dalam upaya kesehatan jiwa yaitu
sebanyak 55 kasus (80%) kemudian diiktui penyakit lainnya. Kunjungan pasien
dengan gangguan jiwa terbanyak pada bulan Oktober yaitu 15 kasus (22%). Dari
tabel juga dapat terlihat bahwa dari 16 item penyakit gangguan jiwa yang
dilampirkan, hampir sebagian besar tidak memiliki angka kejadian, tercatat hanya
Skizofrenia dan psikotik ringan, gangguan bipolar, dan gangguan depresif.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
1. Pengenalan dini gangguan jiwa
2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa
Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan
92
Tabel 3.26 Data Pelayanan Kesehatan Mata Periode Bulan Januari – April
2017
Jumlah Kunjungan
No Nama
Ja Fe Ma Apr Me Ju Ju Agu Sep Ok Tot
. Penyakit
n b r il i n l s t t al
1
1. Katarak 8 15 10 1 0 15 12 18 15 110
6
Konjuntivit
1
2. is Non 3 3 9 11 20 15 20 18 19 135
7
Purulen
Konjuntivit
3. 9 8 6 4 5 4 4 3 5 5 53
is Purulen
4. Ptergyum 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4
Trauma
5. 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3
Mata
3
Total 22 26 27 16 25 34 36 43 39 305
7
93
3.5.7.9 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional adalah salah satu pengobatan atau
perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran atau keperawatan.
a. Tujuan
Melakukan pembinaan terhadap segala sarana, tenaga dan
kegiatan pengobatan tradisional diwilayah kerja.
b. Kegiatan
Memberikan pembinaan pengobatan tradisional kepada
dukun patah, shinse, dll.
Memberikan penyuluhan tentang manfaat lingkungan
sebagai bahan untuk menanam TOGA.
Menciptakan lingkungan hidup dengan PKK, LKMD, dan
masyarakat.
Program kegiatan upaya pembinaan pengobatan tradisional
di Puskesmas Medan Labuhan belum terlaksana dengan
baik serta belum dilakukan pencatatan dan pelaporan.
94
h. Jumlah honor :1
i. Jumlah tata usaha :1
j. Analis :1
95
Tabel 2.27 Data Sumber Daya Manusia di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan
Tahun 2017
1 dr.Nurainun Lubis 197106222006042009 S1 Kedokteran Ka.Puskesmas Jln. Karya gang ambar sari no.1
Umum
2 dr. Linda Perangin-angin 195903251987102001 S1 Kedokteran Dokter Umum Jln. TP 11 no. 118 blok 7
Umum
3 drg. Sahap Sinaga 195812181994032001 S1 Kedokteran Dokter Gigi Jln.Garu 6 gg.Baru II no. 75H
Gigi
5 drg. Intan F. Purba 198202092010012015 S1 Kedokteran Dokter Gigi Jln.Jaring raya no.17
Gigi
96
6 Farida Sinaga 196308051987032003 DIII (Akper) Staf Jln.TG utama raya no.216 block
VI
8 Nauli Sari Nasution 197402271993032003 S1 Kep Ners Staf Jln.TP Lestari 1 block V
10 Elisa Purnama Nasution 197311171998032004 DIII Akper Staf Jln. TP Sehati VI no.120 blok V
11 Bethesda Erika Panjaitan 197410051999032001 S1 Kep Ners Staf Jln. Tempirai 1 no 12 blok VII
14 Lili Rahmawati 197412181998032006 DIII Akper Staf Jln. Persatuan no.33 Helvetia
Medan
97
Ephi Aritonang
15 197109251994022001 SPRG Staf Jln. TG Sentosa /143 blok 4
Rotua Marpaung
16 196508071996032002 SMF Staf Jln. TP Lestari 20 no.75 blok 4
Maharani
17 197501071998032001 DIV Akbid Staf Jln. Alumunium Lk. II no.117
Mayrosa Bintang
18 198305262005022003 DIV Bidan Staf Jln. Tempirai raya no 45 blok 7
Pendidikan
Dian Maharani
19 198604222010012000 S1 Kep Ners Staf Jln. Kawat 7 no 1 Kelurahan
tanjung mulia
Afnida Staf
22 198604022009032009 SKM Jln. Tuar Indah 8 no.84 blok IX
98
Kebidanan
99
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN KKS DI PUSKESMAS MARTUBUNG
100
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
101
9 15 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
Melakukan kegiatan di luar gedung puskesmas
yaitu penyuluhan di posyandu dengan topik
“cacingan dan diare”
10 16 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
Melakukan kegiatan di luar gedung puskesmas
yaitu penjaringan gigi di sekolah SD santo
Paulus
11 17 November 2017 Membantu memberikan pelayanan gotong
royong di mesjid raya Martubung.
12 18 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
13 20 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
Ikut dalam kegiatan penjaringan di sekolah
dasar
14 21 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
15 22 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
16 23 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
17 24 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
18 25 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
19 26 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
20 27 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
21 28 November 2017 Membantu memberikan pelayanan di
puskesmas
102
103
4.2 Laporan Penyuluhan
104
f. Kegiatan Penyuluhan
No Jenis Kegiatan Waktu Materi
1. Pembukaan 2 menit Salam dan
perkenalan
2. Penyampaian maeri penyuluhan 20 menit - Waktu kontrol
kehamilan
pada tiap
trimester
kehamilan.
- Makanan yang
baik
dikonsumsi ibu
hamil.
- Gejala bahaya
pada
kehamilan
- Cara menyusui
yang benar
ASI Ekslusif 6
bulan
3. Evaluasi 5 menit Tanya jawab
4. Penutup 3 menit Kesimpulan dan
penutup
g. Evaluasi
1. Kapan saja memeriksa kehamilan
2. Bagaimana cara menyusui yang benar
3. Apa itu asi eklusif
h. Lampiran Materi
105
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1.Trimester I: ibu memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada 3 bulan
pertama usia kehamilan dengan mendapatkan pelayanan 5T (timbang berat
badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian
imunisasi TT, dan pemberian tablet zat besi) disebut juga K1 (kunjungan
pertama ibu hamil).
Beberapa hal ini dapat dilakukan agar proses menyusui mudah dan
menyenangkan bagi ibu dan bayi, yaitu :
Pastikan ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman.
Posisi kepala bayi harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya, hal ini
dimaksudkan agar bayi lebih mudah menelan. Ibu dapat menyangga
dengan tangan ataupun mengganjal dengan bantal. Kemudian, tempatkan
hidung bayi sejajar dengan puting. Hal ini akan mendorong bayi membuka
mulutnya.
106
Ketika bayi mulai membuka mulutnya dan ingin menyusu,
maka dekatkan bayi ke payudara ibu. Tunggu hingga
mulutnya terbuka dengan lebar dengan posisi lidah ke arah
bawah. Jika bayi belum melakukannya, ibu dapat membantu
bayi dengan dengan menyentuh lembut bagian atas bibir
bayi.
107
ASI EKLUSIF
Adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-
garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu yang berguna sebagai
makanan bayinya. Sedangkan ASI eksklusif adalah perilaku dimana hanya
memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan tanpa makanan minuman lain selain
obat (jika sakit).
ASI merupakan santapan pertama dan utama bagi bayi baru lahir serta
terbaik dan alamiah, mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Permasalahan dalam
pemberian ASI eksklusif adalah masih rendahnya pemahaman ibu, keluarga dan
masyarakat tentang ASI. Kebiasaan memberi makanan atau minuman secara dini
pada sebagian masyarakat juga memberi pemicu dari kurang berhasilnya
pemberian ASI eksklusif.
108
Di Indonesia, pemberian ASI masih belum optimal, hanya 4% bayi baru
lahir yang disusui pada jam pertama kelahiran (26% pada hari yang sama), hanya
39,5% yang menyusui secara eksklusif 0-6 bulan. Rekomendasi WHO menyusui
eksklusif pada 6 bulan pertama belum optimal dilaksanakan
Komposisi ASI
109
Volumenya bervariasi antara 2 dan 10 ml per feeding per hari selama 3
hari pertama, tergantung dari paritas ibu.
b. ASI peralihan/transisi
Merupakan ASI yang dibuat setelah kolostrum dan sebelum
ASI Mature (Kadang antara hari ke 4 dan 10 setelah melahirkan).
Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan
lemak makin tinggi. Volumenya jugaakan makin meningkat
c. ASI matur
ASI matang merupakan ASI yang keluar pada sekitar hari ke-
14 dan seterusnya, komposisi relative konstan.Pada ibu yang sehat
dengan produksi ASI cukup, ASI merupakan makanan satu-satunya
yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur enam bulan.
110
Dokumentasi Kegiatan penyuluhan Antenatal care
111
Satuan Acara Penyuluhan Cara Menggosok Gigi Dengan Benar
di Sekolah Dasar (SD) HARVARD Martubung
c. Materi:
Terlampir
d. Metode
112
Penyuluhan dan Wokshop langsung cara menggosok gigi.
e. Media
f. Kegiatatan Penyuluhan
g. Evaluasi
Essay
Pertanyaan:
-Cara menggosok gigi yang benar
-Waktu Menggosok gigi
h. Lampiran Materi
113
Sebelum Anda menyikat gigi, siapkan terlebih dahulu sikat gigi dan pasta
gigi. Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride dan juga pilih sikat gigi yang sesuai
dengan Anda. Sesuaikan kepala sikat gigi dengan lebar mulut Anda. Kepala sikat
dengan ujung yang kecil akan memudahkan Anda menjangkau bagian gigi
terdalam Anda. Pilih juga sikat dengan gagang yang nyaman Anda pegang,
sehingga Anda dapat menyikat gigi dengan benar dan tidak melukai gusi Anda.
Setelah Anda menyikat lidah, Anda bisa langsung menyikat gigi Anda dengan
cara:
1. Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan
posisi membentuk sudut 45 derajat. Anda bisa mulai menyikat gigi pada gigi
geraham atas atau pada gigi belakang di salah satu sisi mulut Anda. Sikatlah
dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama sekitar 20 detik untuk
setiap bagian.
2. Sikat setiap bagian gigi, mulai dari bagian gigi yang biasa dipakai untuk
mengunyah, gigi yang dekat dengan pipi dan lidah. Pastikan semua
permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang
menempel di gigi bisa hilang.
114
3. Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan Anda, Anda harus
memegang sikat gigi secara vertikal atau menggunakan ujung kepala sikat gigi
Anda dan sikat dengan gerakan melingkar dari tepi gusi sampai atas gigi.
Lakukan gerakan ini berulang sebanyak 2-3 kali.
4. Ubah pola menyikat gigi Anda yang biasa jika diperlukan. Kadang,
menyikat gigi dengan cara yang itu-itu saja membuat bagian lain yang tidak
biasa dilewati bisa terabaikan.
5. Jika Anda memulainya dari bagian geraham atas, maka Anda akan
menyelesaikan sikatan Anda pada gigi geraham bawah. Anda akan
menghabiskan waktu sekitar 2-3 menit untuk menyikat seluruh bagian gigi.
6. Terakhir, bilas mulut dan sikat gigi dengan air sampai bersih .
115
itu, jika mengonsumsi makanan yang sangat asam, menyikat gigi malah akan
membuat abrasi pada gigi.
Jeda waktu 30 menit diperlukan oleh mulut untuk mengembalikan kadar
pH mereka menjadi normal kembali. Air liur Anda berperan penting dalam
pengendalian kadar pH di dalam mulut. Untuk itu,bisa mempertimbangkan
mengonsumsi permen karet ber-xylitol untuk mempercepat proses normalisasi pH
dalam mulut.
116
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Menggosok Gigi
117
Satuan Acara Penyuluhan Bahaya Buang Air Besar Sembarangan
Di SD Negeri 066657, Martubung
Kamis, 9 November 2017
Terlampir
d. Metode
Penyuluhan
e.Media
118
f. Kegiatan Penyuluhan
g. Evaluasi
Essay :
Pertanyaan:
- Apa itu buang air besar sembarangan
- Apa bahaya Buang Air Besar Sembarangan
h. Lampiran Materi
Buang Air Besar Sembarangan
Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan masih terjadi di
Indonesia. Di sejumlah daerah, masyarakat masih BAB sembarangan di
kali atau sungai. Data Joint Monitoring Program WHO/UNICEF 2014,
sebanyak 55 juta penduduk di Indonesia masih berperilaku BAB
sembarangan. Mereka pun bisa mandi dan mencuci pakaian di sungai
yang sama. Akibatnya, mereka rentan terkena penyakit diare. Selain diare,
balita mudah terserang pneumonia dari pencemaran tinja melalui udara.
119
BAB sembarangan juga memperbesar risiko yang menghambat
pertumbuhan fisik anak-anak.
Untuk menekan angka kematian akibat diare ini, semua pihak
harus sadar dan bersegera membuat sanitasi termasuk toilet yang sehat.
Hal ini selaras dengan kegiatan yang dicanangkan pemerintah dalam
bentuk Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Menurut Kepala Balitbangkes, Tjandra Yoga Aditama jumlah Desa
STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) termasuk stop BAB
sembarangan pada triwulan 3 tahun 2014 mencapai 19.100 desa dari target
20.000 tahun 2014.
Program STBM diyakini akan membuat anak-anak bisa tumbuh
sehat dan memiliki pola hidup bersih. Namun untuk menjalankan
komitmen ini butuh peran serta masyarakat dan banyak pihak terkait, agar
semua cita-cita menurunkan angka kematian cepat terwujud. Semua orang
harus memiliki jalan pikiran sama menghilangkan budaya BAB
sembarangan.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah sebuah pendekatan
kepada masyarakat. Intinya semua adalah masalah bersama.
Penyelesaiannya butuh peran serta semua masyarakat.
Buang Air Besar tidak di tangki septic atau tidak menggunakan
jamban. Buang Air Besar tidak di tangki septic atau tidak dijamban ini
adalah perilaku buang air besar yang tidak sehat. Karena dapat
menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Buang Air
Besar tidak menggunakan jamban dikelompokkan sebagai berikut:
1. Buang Air Besar di sungai atau di laut : Buang Air
Besar di sungai atau di laut dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
dan teracuninya biota atau makhluk hidup yang berekosistem di daerah
tersebut. Buang air besar di sungai atau di laut dapat memicu
penyebaran wabah penyakit yang dapat ditularkan melalui tinja.
2. Buang Air Besar di sawah atau di kolam : Buang Air
Besar di sawah atau kolam dapat menimbulkan keracunan pada padi
120
karena urea yang panas dari tinja. Hal ini akan menyebakan padi tidak
tumbuh dengan baik dan dapat menimbulkan gagal panen.
3. Buang Air Besar di pantai atau tanah terbuka, buang air
besar di Pantai atau tanah terbuka dapat mengundang serangga seperti
lalat, kecoa, kaki seribu, dsb yang dapat menyebarkan penyakit akibat
tinja. Pembuangan tinja di tempat terbuka juga dapat menjadi sebab
pencemaran udara sekitar dan mengganggu estetika lingkungan.
121
Dokumentasi kegiatan penyuluhan Buang Air Besar Sembarangan
122
Apa itu BABS....... AKIBATNYA
4. DIMANA SEHARUSNYA
5.
Pencemaran Lingkungan BUANG AIR BESAR ?
6.
Diare dengan atau tanpa
darah 7.
Tifus
Muntaber
Sakit Perut
Penyakit Cacing
Gangguan Kulit (Gatal-Gatal)
Sakit Kuning (Hepatitis)
123
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Terlampir
d. Metode
Penyuluhan
e. Media
124
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
f. Kegiatan Penyuluhan
g. Evaluasi
Essay:
Pertanyaan:
- Langkah-langkah cara mencuci tangan yang benar
h. Lampiran Materi
Mencuci Tangan
Ada dua cara cuci tangan yaitu :
Cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang telah terbukti
secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare,
infekai Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan
untuk mencegah penularan influenza.
125
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
126
Dokumentasi kegiatan penyuluhan Cuci Tangan
127
Setelah ke toilet atau mengganti
Membunuh kuman penyakit popok.
yang ada di tangan.
Menghindari masuknya kuman Setelah kontak dengan darah
ke dalam tubuh. atau cairan tubuh (misal: muntah,
Mencegah penularan penyakit cairan dari hidung, air liur).
seperti infeksi saluran napas,
diare dan cacingan..
KAPAN KITA
CUCI
TANGAN?
KENAPA KITA
HARUS CUCI Sebelum membalut luka,
TANGAN? memberikan obat, atau masukan
kontak lensa
128
Kapanpun tangan nampak kotor
3. Telapak dan telapak dengan jari 7. Gosok pergelangan
tangan kiri dan
sebaliknya
6. Jari kiri
2. FAKULTAS KEDOKTERAN
menguncup,
2. Telapak kanan UNIVERSITAS HKBP
di atas gosok memutar
NOMMENSEN
punggung pada telapak MEDAN
tangan kiri kanan dan 2017
dan telapak kiri diatas sebaliknya.
punggung tangan kanan
129
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
c. Materi
Terlampir
d. Metode
Penyuluhan
130
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
e. Media
Leaflet dan Poster
f. Kegiatan Penyuluhan
No Jenis Waktu Materi
. Kegiatan
1. Pembukaan 2 menit Salam dan Perkenalan
2. Penyampaian 10 menit Pengertian bahaya merokok
materi Efek samping dari merokok
penyuluhan Cara menghindari orang
merokok
3. Evaluasi 5 menit Tanya jawab
4. Penutup 3 menit Kesimpulan dan Penutup
g. Evaluasi
Lisan
Pertanyaan :
1. Apa itu bahaya merokok ?
2. Apa akibat dari orang merokok ?
h. Lampiran Materi
Definisi Merokok
Rokok ialah tembakau yang dibalut berbentuk silinder sama ada
daripada kertas mahupun daripada pelbagai jenis daun berukuran antara
70mm hingga 120mm dengan diameter 10mm (berlainan mengikut
negara). Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara
agar asapnya dapat dihirup melalui mulut pada hujung yang lain.Merokok
ialah aktiviti seseorang yang menggunakan sebatang rokok.
131
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Jenis-jenis perokok
a. Perokok aktif
Mereka yang telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan
menanggung sendiri akibatnya.
b. Perokok pasif
Mereka sebenarnya tidak merokok namun karena ada orang lain yang
merokok didekatnya maka ia terpaksa harus ikut menghisap asap
rokok dengan segala akibatnya.
Berdasarkan jumlahnya perokok dibagi menjadi :
a. Perokok ringan.
Perokok yang merokok atau menghabiskan sekitar 1-10 batang rokok
per hari.
b. Perokok sedang.
Perokok yang menghabiskan sekitar 10-20 batang rokok per hari.
c. Perokok berat.
Perokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang rokok per hari.
132
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
133
Cara mengurangi bahaya merokok
Berhenti merokok
Perbaiki pola makan yaitu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
akan mempercepat pemulihan daya tahan tubuh serta lengkapi dengan
suplemen jika diperlukan.
Penuhi kebutuhan vitamin D dengan beraktivitas di bawah sinar
matahari. Vitamin D adalah komponen penting dalam
mempertahankan daya tahan tubuh.
Olahraga yang aktif bergerak akan membantu transport oksigen yang
bermanfaat pada fungsi kardiovaskuler sehingga dapat memperkuat
sistem imun tubuh.
Hindari sumber penularan atau paparan penyakit infeksi dapat terjadi di
mana saja namun hindari pola penularan yang sangat berisiko seperti saat
di rumah sakit dan kontak terhadap orang yang mengalami penyakit
infeksi. Pemutusan penularan juga dapat dilakukan menjaga kebersihan
diri dan lingkungan.
134
Dokumentasi kegiatan penyuluhan Bahaya Merokok
dihisap asapnya,
baik yang telah
Bahaya dibentuk rokok
Merokok maupun
Bagi menggunakan
kesehata pipa
Kenapa
n Rokok
FAKULTAS
KEDOKTERAN Bahaya?
UNIVERSITAS Zat yg ada dalam
HKBP
NOMMENSEN rokok
MEDAN
2017
Apa Sih
Merokok
Itu??
Membakar
tembakau yang
kemudian
135
berpikir Diajari atau
lambat) dipaksa
MENGAPA Penyakit merokok
MEROKOK Jantung oleh teman-
BERBAHAY Penyakit temannya
A? Stroke Takut
Zat-zat Kanker dianggap
kimia paru tidak
berbahaya Radang jantan,
yang bisa paru sombong,
bisa Penyakit tidak
menyebabk ginjal solider dan
an penyakit Gangguan penakut,
kanker. pada hati takut
Karbon dan perut dibilang
monoksida Bikin banci..)
(bikin darah malas, Ketagihan
mudah bodoh,
mengendap boros &
& dinding miskin
pembuluh
darah kaku
dan rapuh)
Nikotin Cara Menolak:
(merusak Prinsip tegas &
jaringan cara yang luwes
syaraf & (simpatik & tidak
bikin menyinggung
ketagihan perasaan orang
merokok) lain).
Timah Contoh: “terima
hitam kasih saya tidak
(Racun merokok”
Untuk
Badan Kita) ALASAN
Cara berhenti
Tar KENAPA
MEROKOK Merokok dan
(memicu
kanker ? Menghindari
paru-paru) Rokok
Kemauan 1. Olahraga
DAMPAK DARI sendiri teratur
MEROKOK (coba-coba,
Rusaknya melihat
susunan teman-
syaraf (cara temannya)
136
2. Belajar
yang rajin, DAN INI SANGAT
dan TIDAK BOLEH
lakukan DITIRU!!!!!!!!!
kegiatan
yang
bermanfaat 5. Ganti rokok
aja.. dengan
permen
3. Kalau gak karet &
ingin sakit, latihan
jangan minum
merokok vitamin C
dan
berusaha
mengalihka
n perhatian
terhadap
rokok
6. Rokok
bukan
simbol
Kejantanan
dan tidak
membuat
terlihat gaul
dan modern
4. Satu lagi,
MASA
DEPAN
KALIAN 7. Satu lagi…
MASIH Berhenti
PANJANG!! dan STOP
Jadi jangan MEROKOK!
di sia- !!!
siakan
dengan
merokok….
137
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
138
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
g. Evaluasi
Lisan
Pertanyaan :
1. Nyamuk jenis apa penyebab DBD ?
2. Bagaimana mengetahui seseorang terkena DBD ?
3. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah berkembangbiaknya
nyamuk ?
h. Lampiran Materi
Definisi DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti,
Vektor penular
139
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
140
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
141
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
c. Pembesaran hati
d. Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba,
penyempitan tekanan nadi ( 20 mmHg), hipotensi sampai tidak
terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill
time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.
Pemeriksaan laboratorium
a. Trombositopenia (100 000/μl atau kurang)
b. Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas
kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut:
• Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar
• Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi
cairan
• Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
142
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
143
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Memelihara ikan
Membubuhkan abate
144
Dokumentasi kegiatan penyuluhan Demam Berdarah Dengue
145
146
PENCEGAHAN,
CIRI DAN SIFAT lakukan 4M Plus!
DEMAM BERDARAH NYAMUK AEDES
DENGUE (DBD)
DBD adalah infeksi akut yang disebabkan
oleh arbovirus dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albacpictus.
PENULARAN 1. MENGURAS
Menguras wadah air yang terdapat di dalam rumah
seperti bak mandi, ember, vas bunga, dan lainnya
agar telur dan jentik nyamuk mati.
2. MENUTUP
Menutup rapat semua wadah air agar nayamuk
Aedes tidak dapat masuk dan bertelur.
1. Warna hitam dan bercak putih pada 3. MENGUBUR
badan dan kaki. Mengubur semua barang bekas yang berada di
sekitar luar rumah agar tidak menjadi tempat
2. Hidup dan berkembang biak di dalam penampung air hujan yang dapat menjadi tempat
bersarang nyamuk.
rumah tepatnya di tempat yang gelap
4. MEMANTAU
dan lembab. Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat
Penularan DBD terjadi melalui gigitan
perindukan nyamuk Aedes.
nyamuk Aedes betina yang sebelumnya 3. Mengigit di siang hari.
telah membawa virus dalam tubuhnya dari LAKUKAN 4M Plus SEMINGGU SEKALI !
penderita demam berdarah lain. 4. Berkembang biak dalam genangan air.
147
OLEH :
1. Demam akut yang tetap tinggi
selama 2-7 hari
2. Nyeri perut (ulu hati)
3. Pendarahan berupa : bintik-bintik
merah di kulit, atau mimisan, atau 1. Segera bawa ke petugas kesehatan,
gusi berdarah, dan yang lebih parah FAKULTAS KEDOKTERAN
puskesmas atau rumah sakit. UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
dapat disertai dengan muntah darah, MEDAN
2. Beri minum sebanyak-banyaknya, air
dan berak darah. 2017
4. Tanda-tanda syok : lemah, kulit putih, susu, teh, atau air minum lainnya.
dingin, basah, tidak sadar.
3. Beri kompres air hangat pada saat
148
demam.
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
7. Topik : Hipertensi
Pelaksana : Rachel Marisca Banjarnahor
Tempat : Puskesmas Martubung
Sasaran` : Ibu-ibu lanjut usia
Hari/Tanggal : Selasa, 11 November 2017
Jam : Pukul 08.00 WIB
Waktu : 25 menit
c. Materi
Terlampir
d. Metode
Penyuluhan
149
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
e. Media
Leaflet dan Poster
f. Kegiatan Penyuluhan
No Jenis Waktu Materi
. Kegiatan
1. Pembukaan 2 menit Salam dan Perkenalan
2. Penyampaian 10 menit Pengertian hipertensi
materi Klasifikasi hipertensi
penyuluhan Tanda dan gejala hipertensi
Penatalaksanaan dan
pencegahan hipertensi
3. Evaluasi 10 menit Tanya jawab
4. Penutup 3 menit Kesimpulan dan Penutup
g. Evaluasi
Lisan
Pertanyaan :
1. Apa tanda dan gejala hipertensi ?
2. Bagaimana penanganan ataupun pencegahan hipertensi ?
h. Lampiran Materi
Definisi hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik
lebih besar dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam
keadaan cukup istirahat (tenang).
150
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Merokok
Kurangnya aktifitas fisik
e.Obesitas
f. Stress
g. Mengkonsumsi alkohol
h. Mengkonsumsi garam berlebih
i. Hiperlipidemia/hiperkolesterolemia
Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII
151
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Penatalaksanaan hipertensi
Pengobatan antihipertensi dengan terapi farmakologis dimulai saat
seseorang dengan hipertensi tingkat 1 tanpa faktor risiko, belum mencapai
target TD yang diinginkan dengan pendekatan nonfarmakologi.
152
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
153
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
154
Dokumentasi kegiataan penyuluhan Hipertensi
155
156
157
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
c. Materi
Terlampir
d. Metode
- Penyuluhan
e. Media
158
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
g. Evaluasi
Lisan
Pertanyaan :
- Pengertian penyakit diabetes melitus
- Tanda dan gejala diabetes melitus
- pencegahan diabetes mellitus
h. Lampiran Materi
Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) adalah sindroma kronik gangguan
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat insufisiensi sekresi
insulin atau resistensi insulin pada jaringan yang dituju yang
mengakibatkan terjadinya hiperglikemia. Hiperglikemia didefinisikan
sebagai kenaikan kadar glukosa puasa yang lebih tinggi dari 126 mg/dl
(7,0 mmol/L).Kadar glukosa puasa normal adalah 70-100 mg/dl.
159
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Faktor Risiko
Faktor resiko utama dalam DM tipe 2 pada seseorang dapat:
1. Umur lebih dari 45 tahun (walaupun sekarang sudah mulai mengalami
pergeseran, dimana usia lebih muda juga dapat mengalami DM tipe 2)
2. Berat badan lebih dari 120% berat badan ideal
3. Riwayat DM pada keluarga derajat pertama (orangtua atau saudara
kandung)
4. Riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa
terganggu (GDPT)
5. Hipertensi (>140/90 mmHg) atau dislipidemia (kolesterol HDL < 40
mg/dL atau kadar trigliserida > 150 mg/dL)
6. Riwayat diabetes gestasional atau melahirkan anak dengan berat badan
lahir lebih dari 4 kg
Manifestasi Klinis
1. Keluhan Klasik :
a. Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemah
Penurunan BB yang berlangsung dalam waktu relatif singkat harus
menimbulkan kecurigaan. Hal ini disebabkan glukosa dalam darah
tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan bahan
bakar untuk menghasilkan tenaga.
b. Poliuria (banyak kencing)
Karena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan
banyak kencing.
c. Polidipsia (banyak minum)
Rasa haus amat sering dialami oleh penderita karena banyaknya
cairan yang keluar melalui kencing.
d. Polifagia (banyak makan)
Kalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolisasikan
menjadi glukosadalam darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan,
penderita selalu merasa lapar.
160
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
2. Keluhan Lain :
a. Kesemutan
Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di
waktu malam, sehingga mengganggu tidur.
b. Gangguan penglihatan
Pada fase awal penyakit diabetes sering dijumpai gangguan
penglihatan yang mendorong penderita untuk mengganti
kacamatanya berulang kali agar ia tetap melihat dengan baik.
c. Gatal / Bisul
Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah kemaluan atau
daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara. Sering pila
dikeluhkan timbulnya bisul atau luka yang lama sembuhnya.
d. Gangguan Ereksi
e. Keputihan
Pada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering
ditemukan dan kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala yang
dirasakan.
Penatalaksanaan
Terdapat 3 pilar penatalaksanaan DM, yaitu:
1. Edukasi
Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan
gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada
pasien. Pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan secara
mandiri, setelah mendapat pelatihan khusus.
2. Terapi gizi medis
Terapi Nutrisi Medis (TNM) merupakan bagian dari
penatalaksanaan diabetes secara total. Kunci keberhasilan TNM adalah
keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi,
petugas kesehatan yang lain serta pasien dan keluarganya). Prinsip
161
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
162
Dokumentasi kegiatan penyuluhan Diabetes Melitus
163
Riwayat kehamilan dengan berat badan
Apa itu bayi lahir > 4000 gr
Diabetes?
D
iabetesadalah suatu penyakit dimana
tubuh tidak dapat menghasilkan insulin
WASPADAI TANDA
(hormon pengatur gula darah) atau DAN GEJALANYA
insulin yang dihasilkan tidak
mencukupi atau insulin tidak bekerja Berat badan berkurang drastis
dengan baik. Oleh karena itu, akan
POLIDIPSI (sering haus)
menyebabkan gula darah meningkat.
164
da msi at tek
Bagai n say ba ana
165
an KENALI
DAN
ter CEGAH
atu PENYAK
ITNYA
r
AYO
SADAR
DIABETE
S
166
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
9. Topik : Diare
Pelaksana : Christin Iglesia Mendrofa
Tempat : Posyandu Cempaka 4, Lingkungan IV
Sasaran : Ibu-ibu yang mengikuti posyandu
Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2017
Jam : Pukul 10.00 WIB
Waktu : 20 menit
c. Materi
Terlampir
d. Metode
Penyuluhan
e. Media
167
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
8. Evaluasi
Lisan
Pertanyaan :
1. Apa itu diare ?
2. Sebutkan tanda dan gejala diare ?
9. Lampiran Materi
Definisi Diare
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan betambahnya
frekuensi defekasi lebih dari biasnya (>3x perhari) disertai perubahan
konsistensi tinja(menjadi cair), dengan atau tanpa darah dan atau
lendir.Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3
kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan
atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
Pada bayi yang minum ASI sering frekuensi buang air besar lebih dari 3-
4 kali perhari, keadaan ini tidak dapat disebut diare, tetapi masih bersifat
fisiologis atau normal.
Selama berat badan bayi meningkat normal, hal tersebut tidak
tergolong diare, tetapi merupakan intoleransi laktosa sementara akibat
belum sempurnanya perkembangan saluran cerna. Untuk bayi yang
168
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Cara penularan
Cara penularan diare pada umumnya melalui fekal oral yaitu
melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau
kontak langsung tangan dengan penderita atau barang-barang yang telah
tercemar tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat.
169
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Penanganan Diare
Terdapat empat pilar penting dalam tatalaksana diare yaitu
rehidrasi, dukungan nutrisi, pemberian obat sesuaiindikasi dan edukasi
pada orang tua. Tujuan pengobatan:
1. Mencegah dehidrasi
2. Mengatasi dehidrasi yang telah ada
3. Mencegah kekurangan nutrisi dengan memberikan makanan selama
dan setelah diare
4. Mengurangi lama dan beratnya diare, serta berulangnya episode diare,
dengan memberikan suplemen zinc
Penanganan diare di rumah
Jelaskan kepada ibu tentang 4 aturan perawatan di rumah:
- Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
- Jelaskan pada ibu:
- pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan
tambahan yang utama. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada
setiap kali pemberian.
- jika anak memeperoleh ASI eksklusif, beri oralit, atau air matang
sebagai tambahan
- jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri 1 atau lebih cairan
berikut ini: oralit, cairan makanan(kuah sayur, air tajin) atau air
matang
- Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit. Beri ibu 6
bungkus oralit (200ml) untuk digunakan dirumah. Tunjukan pada
ibu berapa banyak cairan termasuk oralit yang harus diberikan
sebagai tambahan bagi kebutuhan cairanya sehari-hari:
- <2 tahun: 50 sampai 100 ml setiap kali BAB
- >2 tahun : 100 samapai 200 ml setiap kali BAB
Edukasi pada ibu :
- agar meminumkan sedikit-sedikit tetapi sering dari mangkuk/
cangkir/gelas
170
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
171
Dokumentasi kegiatan penyuluhan Diare
172
Apa Diare Itu ?? Tanda – tanda Diare : / LEMAS
KENCINGSEDIKIT
Diare adalah buang air besar BERA
K CAIR REWEL
lembek /cair (mencret) bahkan DEH
KEK
biasanya (biasanya 3 kali atau
URA
lebih dalam sehari)
NG
KADANG DEMAM AN
CAIRAN)
Apa Penyebabnya??
MAKANAN/NUTRISI
makanan tidak higienis, botol susu
MALAS BERGERAK yang tidak steril dan pemberian ASI
173
yang tidak eksklusif pada bayi 0-6 Pemberian AsiPemberian Makan
bulan Pendamping ASI Imunisasi Campak
GANGGUAN
KESEHATAN
misal sakit campak
PSIKOLO
GI ANAK
anak takut
dan
cemas
174
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
c. Materi
Terlampir
d. Metode
Penyuluhan
e. Media
175
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
f. Kegiatan Penyuluhan
No. Jenis Kegiatan Waktu Materi
1. Pembukaan 2 menit Salam dan Perkenalan
2. Penyampaian 10 menit - Pengertian Cacingan
materi - Etiologi Cacingan
penyuluhan - Gejala Cacingan
- Penanganan Cacingan
3. Evaluasi 5 menit Tanya jawab
4. Penutup 3 menit Kesimpulan dan Penutup
g. Evaluasi
Lisan
Pertanyaan :
- Pengertian Cacingan
- Etiologi Cacingan
- Gejala Cacingan
- Penanganan Cacingan
h. Lampiran Materi
Definisi Cacingan
Definisi infeksi cacingan menurut WHO (2011) adalah sebagai
infestasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongan
nematoda usus. Diantara nematoda usus ada sejumlah spesies yang
penularannya melalui tanah atau biasa disebut dengan cacing jenis STH
yaitu Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Trichuris trichuira dan
Ancylostoma duodenale.
176
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan memperbaiki cara dan sarana
pembuangan feses, mencegah kontaminasi tangan dan juga makanan
dengan tanah yaitu dengan cara cuci bersih tangan sebelum makan dan
sesudah makan, mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan yang ingin
dimakan, menghindari pemakaian feses sebagai pupuk dan mengobati
penderita
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan memperbaiki cara dan sarana
pembuangan feses, mencegah kontaminasi tangan dan juga makanan
dengan tanah yaitu dengan cara cuci bersih tangan sebelum makan dan
sesudah makan, mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan yang ingin
177
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan memutus rantai lingkaran hidup
cacing sehingga dapat mencegah perkembangannya menjadi larva
infektif.
178
Dokumentasi kegiatan penyuluhan Cacingan
179
Cacing adalah parasit
(binatang yang hidup pada
tubuh yang merampas 1. Perut buncit
makanan yang 2.Gatal-gatal
diperlukan)yang dapat sekitar anus
menghambat pertumbuhan 3. Muntah ada
OLEH :
bagi anak-anak. cacing
4. Cacing dalam
kotoran
5. Anemia atau kurang darah
180
o Buang air besar sembarangan yang batan deng WC/ njan 5.
tidak pada jamban (lingkungan dimin , an jam g.
Gun
kotor). um sprei, sabu ban 4.
akan
atau sarun n jika Jan
air
suntik gbant sebe buan gan
yang
an al lum g mak
suda
o Tidak adala zat dan mas air an
h
meng h besi. pakai ak, besa dagi
dima
gunak memp Pada an sebe r. ng
sak
an erbai kasus yang lum 3. atau
untu
sanda ki yang dipak mak ikan
Gun k
l. kuran berat ai an men
akan minu
o Tidak g mung perlu dan
sand m
hidup darah kin dicuci sesu
al dan
bersi denga perlu . dah
atau men
h. n dilaku buan
sepa yika
cara kan g
tu, t
memb trans air
hind gigi.
erika fusi besa tah
arka 6.
n darah r. atau
n
tamb . 2. sete Hind
Priori 1. Cuci kaki
ahan Pada ngah ari
tas tang Gun tela
zat saat mas kebi
utama an akan
besi pengo ak. asaa
181
n dan agi
mem pero anak
asuk rang -
kan an. anak
tang 8. atau
an Peng palin
dala obat g
m an sedi
mulu seka kit
t. li 6 seta
7. bula hun
n seka
Jag
sang li.
a
at
keb
dian
ersi
jurk
han
an
lingk
apal
unga
agib
n
182
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017
BAB V
LAPORAN MINI SURVEY
183
5.3 Desain Penelitian
Jenis desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode
pengambilan data yang digunakan adalah cross-sectional.
184
Keterangan :
N = Jumlah sampel
d = presisi
Z²1-α/2 = Z score pada 1-α/2 tingkat kepercayaan, nilai yang diambil ialah
5% (1,960)
p = estimasi proporsi, nilai p yang diambil ialah 0,5, dengan 1-p = 0,5
maka :
1,960 x 0,5 x 0,5
n=
0,12
n = 97 sampel
5.6. Kriteria Inklusi dan Ekslusi untuk Responden Hipertensi dan KIA
5.6.1. Kriteria Inklusi Responden Hipertensi
Responden dalam keadaan sehat
Responden yang berusia > 17 tahun
Bersedia ikut dalam mengikuti mini survey
Responden yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Martubung
Kecamatan Medan Labuhan
185
5.7 Alur Mini Survey
Alur Mini Survey adalah sebagai berikut :
(3)
Kesedian Responden
m (3)
(4)
Penilaian selanjutnya
(4)
Analisis data
186
5.8 Instrumen Penelitian
Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data primer dengan
menggunakan kuisioner. Kuisioner terdiri atas 2 Kuisioner.
1. 25 Pertanyaan pengetahuan hipertensi
2. 7 pertanyaan tentang KIA
187
Kuisioner tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1. Ya (1) Tidak (0)
2. Ya (1) Tidak (0)
3. Ya (0) Tidak (1)
4. Ya (1) Tidak (0)
5. Ya (1) Tidak (0)
6. Ya (0) Tidak (1)
7. Ya (0) Tidak (1)
188
Dari tabel dan diagram diatas disimpulkan responden mini survey pada hipertensi
ada sebanyak 32 orang laki-laki atau 29,1 % dan Perempuan sebanyak 78 orang
70,9 %.
Usia N %
Usia 20-30 tahun 7 6,4
Usia 31-40 Tahun 22 20,0
Usia 41-50 Tahun 31 27,3
Usia 51-60 Tahun 30 28,2
61 Tahun 20 18,2
Total 110 100
189
Dari tabel dan diagram diatas disimpulkan usia responden terbesar pada mini
survey pada pengetaghuan hipertensi ini adalah responden yang berusia 40-50
tahun sebanyak 31 orang atau 27,3 % dan diikuti oleh responden berusia 51-60
tahun yakni 30 orang.
190
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa pekerjaan terbesar responden adalah
buruh yakni sebesar 50 orang atau 45,5 %.
Usia N %
Tidak Tamat SD 10 9,1
SD 16 14,5
SMP 29 26,4
SMA 29 26,4
D3/Sederajat 14 12,7
S1 11 10,0
S2 atau diatas 1 0,9
Total 110 100
191
Dari tabel dan diagram dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pasien yakni
SMP dan SMA sama keduanya sama berjumlah 29 orang atau 26,4 %.
192
7. Zat yang terkandung dalam rokok 25 22,7 85 77,3
menyebabkan jantung akan bekerja keras
sehingga tekanan darah akan meninggi.
Gejala yang ditemui pada penderita
8. hipertensi 14 12,7 96 87,3
adalah sakit kepala, rasa berat di tengkuk
dan
mudah marah.
Hipertensi hanya bisa diobati dengan
9. obat- 20 18,2 90 82,7
obatan dari dokter.
193
21 Kandungan kimia pada rokok tidak
mempengaruhi pembuluh darah. 29 26,4 81 73,6
22. Hipertensi hanya terjadi pada lansia. 32 29,1 78 70,9
23. Hipertensi tidak menimbulkan
komplikasi pada anggota tubuh lain. 70 63,6 42 36,4
194
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori
Pengetahuan Tentang Hipertensi
Pengetahuan Hipertensi N %
Baik 33 30
Kurang Baik 77 70
Total 110 100
Dari tabel dan diagram diatas disimpulkan bahwa Pengetahuan responden tentang
Hipertensi masih kurang baik yakni sebanyak 77 orang atau 70 % dan hanya 33
orang atau 30 % yang berpengetahuan baik.
195
Dari tabel dan diagram diatas disimpulkan bahwa Pengetahuan responden tentang
Pengetahuan KIA masih kurang baik yakni sebanyak 65 orang atau 59,1 % dan
hanya 65 orang atau 40, % yang berpengetahuan baik.
196
Tabel 5.9 Susunan Akar Masalah
197
Cara menilai dan menentukan prioritas masalah dengan metode USG adalah
sebagai berikut:
U : Urgency : dinilai berdasarkan seberapa mendesaknya kasus tersebut
sehingga harus segera ditangani atau dicari solusinya.
S : Seriousness : dinilai berdasarkan seberapa seriusnya kasus tersebut dapat
menimbulkan keparahan sehingga harus segera ditangani
G : Growth : dinilai berdasarkan seberapa besar perkembangan kasus tersebut
bila tidak ditangani.
Skor
5 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah sangat berat
4 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah berat
3 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah sedang
2 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah ringan
1 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah sangat ringan
198
Pemecahan Masalah
Hipertensi
Rendahnya Kebutuhan akan
infromasi
Kurangnya kemampuan untuk
memahami informasi Kurangnya pemahaman akan pentingnya
Rendahnya latar belakangan
pendidikan memahami faktor resiko
Pendidikan Pengetahuan
199
Rekomendasi terhadap penanggulangan penyebab masalah:
200
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
1. Melakukan perbaikanpelayanan Puskesmas demi terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
2. Pentingnya dilakukan penyuluhan tentang pola hidup sehat dalam
rumah tangga seperti pola makan sehat seimbang (banyak makan sayur
dan buah) dan melakukan aktivitas fisik dengan teratur
201
3. Pentingnya kegiatan gotong-royong untuk membersihkan lingkungan
kita sebab lingkungan yang bersih akan meningkatkan kesehatan diri
kita sendiri.
4. Penyediaan informasi kesehatan yang terbuka dan mudah di jangkau
masyarakat serta pengadaan pemeriksaan kesehatan rutin.
202
DAFTAR ISI
1.2 TujuanKegiatan.........................................................................................2
1.2.2 TujuanKhusus...................................................................................2
1.3. ProsedurKerja............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1. Puskesmas.................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Puskesmas........................................................................3
2.1.2. Tujuan Puskesmas..................................................................................5
2.1.3. Fungsi Puskesmas..................................................................................5
2.2 Visi dan Misi Puskesmas...........................................................................6
2.2.1. Visi Puskesmas..................................................................................6
2.2.2 Misi Puskesmas..................................................................................7
2.3. Azaz dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas..........................................8
2.3.1. Azaz Penyelenggaraan Puskesmas.....................................................8
2.3.2. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas...............................................14
2.4. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas...............................16
2.4.1. Kedudukan Puskesmas.....................................................................16
2.4.2. Organisasi Puskesmas......................................................................17
2.4.3. Tata Kerja Puskesmas......................................................................18
BAB III ANALISA DATA PUSKESMAS MARTUBUNG.................................21
3.1 Analisis Lingkungan Umum...................................................................21
3.1.1 Sejarah Singkat Puskesmas Martubung...........................................21
3.1.2 Wilayah Kerja Puskesmas Martubung.............................................21
3.1.3 Data Wilayah/ Data Geografis.........................................................22
3.1.4 Fasilitas Fisik Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan 23
3.1.5 Fasilitas Gedung Puskesmas............................................................24
3.1.6 Data Kependudukan/ Data Demografis...........................................24
3.1.7 Keadaan Sosial Ekonomi.................................................................25
3.1.8 Sarana Fisik......................................................................................26
3.1.9 Sarana Ibadah...................................................................................26
3.1.10 Sarana Kesehatan.............................................................................26
3.1.11 Sarana Pendukung Kesehatan..........................................................27
iii
3.1.12 Sarana Fisik Puskesmas...................................................................27
3.2 Analisis Pola Penyakit.............................................................................28
3.3 Analisis Organisasi Puskesmas...............................................................29
3.3.1 Tenaga Kesehatan Puskesmas Martubung...........................................29
3.3.2 Struktur Organisasi..........................................................................31
3.4 Analisa Keputusan Organisasi.................................................................32
3.4.1 Struktur Organisasi Puskesmas........................................................32
3.5 Analisis Pelayanan Kesehatan.................................................................34
3.5.1 Fasilitas Administrasi.......................................................................34
3.5.2 Fasilitas Imunisasi............................................................................34
3.5.3 Fasilitas Alat – Alat Kesehatan........................................................34
3.5.4 Fasilitas Obat – Obatan...................................................................35
3.5.5 Program Dasar dan Program Pengembangan...................................37
3.5.6 Program Prioritas Puskesmas Martubung........................................39
3.6 Analisis Sumber Daya Manusia..............................................................94
3.6.1 Fasilitas Sumber Daya Manusia.......................................................94
BAB IV LAPORAN KEGIATAN KKS DI PUSKESMAS MARTUBUNG.....100
4.1 Laporan Kegiatan Harian......................................................................100
4.2 Laporan Penyuluhan..............................................................................102
BAB V LAPORAN MINI SURVEY...................................................................177
5.1 Identifikasi Masalah..............................................................................177
5.3 Desain Penelitian...................................................................................178
5.4 Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................178
5.4.1 Tempat Mini Survey......................................................................178
5.4.2 Waktu Mini Survey........................................................................178
5.4 Populasi Mini Survey............................................................................178
5.5 Sampel dan Cara Pemilihan Mini Survey.............................................178
5.5.1 Sampel............................................................................................178
5.5.2 Cara Pemilihan Sampel..................................................................178
5.6. Kriteria Inklusi dan Ekslusi untuk Responden Hipertensi dan KIA.....179
5.6.1. Kriteria Inklusi Responden Hipertensi...........................................179
5.6.2. Kriteria Eksklusi Responden Hipertensi........................................179
5.7 Alur Mini Survey...................................................................................180
5.8 Instrumen Penelitian..............................................................................181
iv
5.9. Hasil dan Pembahasan...........................................................................182
5.9.1 Deskripsi Karakteristik Sampel..........................................................182
5.10 Susunan Akar Masalah..........................................................................191
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN............................................................194
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
Ilmu Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kota Medan. Laporan ini kami susun
sebagai syarat selama menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan
Masyarakat di Dinas Kesehatan Kota Medan.
Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu penyusunan laporan ini, yaitu :
1. drg. Hj. Usma Polita Nasution, M.Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan.
2. dr. H. Mardohar Tambunan, Kepala Bidang SDM Dinas Kesehatan Kota Medan.
3. Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH, Selaku Dosen Pembimbing dan Kepala
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas HKBP
Nommensen Medan.
4. dr. Nurainun Lubis, Kepala UPT Puskesmas Martubung.
5. dr. Novita Hasiani Simanjuntak, MARS, dr.Putri Eyanoer, M.Sepid., Ph.D, dan
Fotarisman Zaluhu, S.KM,MPH,selaku Dosen Pembimbing Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen.
6. Seluruh pegawai di UPT Puskesmas Martubung.
Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 29 November 2017
Hormat
i
LAPORAN KEGIATAN
DisusunOleh :