Anda di halaman 1dari 9

PUSKESMAS PURI

2023
PEDOMAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... 0
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 1
KONSEP DASAR PUSKESMAS..................................................................................... 2
I. PENGERTIAN......................................................................................................... 2
II. WILAYAH KERJA DAN RUANG LINGKUP PELAYANAN PUSKESMAS...............2
III. FUNGSI DAN PERAN PUSKESMAS......................................................................3
IV. TATA KERJA PUSKESMAS....................................................................................4
V. KEDUDUKAN PUSKESMAS...................................................................................4
VI. STRUKTUR PENGORGANISASIAN PUSKESMAS...............................................5
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS...............................................................................6
I. PENGERTIAN......................................................................................................... 6
II. TUJUAN.................................................................................................................. 6
III. RUANG LINGKUP...................................................................................................6
IV. TATA LAKSANA......................................................................................................6
V. DOKUMENTASI...................................................................................................... 8

1
KONSEP DASAR PUSKESMAS

I. PENGERTIAN
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, yang juga membina
peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Mutu dalam layanan kesehatan di puskesmas adalah sebuah konsep manajemen
berfokus konsumen yang inovatif dan patisipatif yang mempengaruhi setiap individu
dalam organisasi. Tujuanya adalah terwujudnya pelaksanaan proses perbaikan
yang akan berdampak positif outcome layanan kesehatan.

II. WILAYAH KERJA DAN RUANG LINGKUP PELAYANAN PUSKESMAS


Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan.
Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan keadaan
infrastruktur lainya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah
kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditetapkan oleh Bupati atau
Walikota, dengan saran teknis dari dari kepala DINKES (Dinas Kesehatan)
Kabupaten/Kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-
rata 30.000 penduduk setiap Puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan
kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan
yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling.
Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah
kerja Puskesmas bisa meliputi satu kelurahan. Puskesmas di ibukota kecamatan
dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan “Puskesmas
Pembina” yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan
juga mempunyai fungsi koordinasi.
Dalam perkembanganya, batasan-batasan di atas makin kabur seiring dengan
diberlakukanya Undang-Undang Otonomi Daerah yang lebih mengedepankan
desentralisasi. Dengan otonomi, setiap daerah tingkat II punya kesempatan
mengembangkan puskesmas sesuai rencana strategis (Restra) Kesehatan Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bidang
Kesehatan sesuai situasi dan kondisi daerah Tingkat II

2
III. FUNGSI DAN PERAN PUSKESMAS
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai
keberhasilah dalam pembangunan bidang kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Dalam hal
ini Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan merupakan
penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang pertama di
wilayah kerjanya masing-masing. Puskesmas sesuai dengan fungsinya (sebagai
pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat
dan keluarga, serta pusat pelayanan kesehatan dasar) berkewajiban
mengupayakan, menyediakan, dan menyelenggarakan pelayanan yang bermutu
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu
terwujudnya derajad kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat.
Fungsi Puskesmas:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di
wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan
puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan,
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
a. Pelayanan kesehatan masyarakat

3
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan
masyarakat lainnya
b. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut
adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat
inap.

Pelayanan kesehatan yang di berikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan


menyeluruh yang meliputi pelayanan sebagai berikut:
1. Kuratif (pengobatan).
2. Prefentif (upaya pencegahan).
3. Promotif (peningkatan kesehatan).
4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

IV. TATA KERJA PUSKESMAS


Tata kerja puskesmas meliputi enam wilayah, yaitu:
1. Berkoordinasi dengan kantor Kecamatan.
2. Bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kota.
3. Bermitra dengan sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama lainya.
4. Menjalin kerjasama yang erat dengan fasilitas rujukan.
5. Berkoordinasi dengan lintas sektor.
6. Bermitra dengan organisasi yang menghimpun tokoh masyarakat yang peduli
kesehatan masyarakat.

V. KEDUDUKAN PUSKESMAS
Kedudukan puskesmas meliputi beberapa system, yaitu meliputi:
1. Sistem Kesehatan Nasional sebagai sarana pelayanan kesehatan (perorangan
dan masyarakat) strata pertama.

4
2. Sistem kesehatan Kabupaten/Kota sebagai unit pelaksana teknis Dinas yang
bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan Kabupaten/Kota.
3. Sistem Pemerintah Daerah sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural pemerintah daerah
Kabupaten/Kota

VI. STRUKTUR PENGORGANISASIAN PUSKESMAS


Struktur organisasi Puskesmas yang akan di terapkan tergantung daripada Visi,
Misi, Tujuan, Fungsi, serta beban kegiatan dan program masing-masing
Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota.
Berikut Visi, Misi, Tujuan dan Fungsi dari Puskesmas Puri:
Visi :
Misi :
Tujuan :
Fungsi :

Berikut struktur pengorganisasian di Puskesmas Puri:

5
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

I. PENGERTIAN
Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas adalah proses pengolahan data kesehatan
menjadi informasi yang nantinya akan digunakan untuk penyusunan program dan
kegiatan yang akan dilakukan di puskesmas. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 75 Tahun 2014, Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu
tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan
keputusan dalammelaksanakan manajemen Puskesmas dalam mencapai
sasarankegiatannya. Setiap Puskesmas wajib melaksanakan sistem informasi
puskesmas, dimana sistem ini dapat diselenggarakan secara elektronik atau non-
elektronik.

II. TUJUAN
Tujuan Sistem Informasi Kesehatan di puskesmas adalah
1. Meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan
berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data system pencatatan dan
pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) maupun informasi lainnya yang
menunjang kegiatan pelayanan.
2. Sebagai pedoman penysunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dan
pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok).
3. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas.
4. Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok puskesmas.

III. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup dalam sistem informasi puskesmas ini meliputi: pengumpulan data,
penyimpanan data, pencarian kembali data, analisa data, pelaporan dan distribusi
informasi.

IV. TATA LAKSANA


a. Pengumpulan dan penyimpanan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data
(Petugas pelaksana kegiatan, Petugas Pelaksana Program, Peanggung jawab
Upaya ataupun petugas lain yang telah ditunjuk untuk membuat data yang
dibutuhkan Puskesmas).

6
Penyimpanan data merupakan kegiatan penyimpanan data yang ada di
puskesmas baik secara manual maupun elektronik.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan dan penyimpanan data:
1. Petugas mengidentifikasi kebutuhan data
2. Petugas menentukan sumber data.
3. Petugas meminta data.
4. Petugas mengingatkan kepada sumber data untuk mengumpulkan data tepat
waktu setiap tanggal 7 bulan berikutnya untuk data yang bersifat rutin.
5. Petugas menerima data dari sumber data.
6. Petugas melakukan pengecekan kelengkapan data.
7. Petugas mengembalikan data kepada sumber data untuk data yang belum
lengkap.
8. Petugas mencatat data yang diterima kedalam register data untuk data telah
lengkap.
9. Petugas memberikan nomor/kode pada data sesuai dengan nomor register.
10. Petugas menyimpan data ke dalam file sesuai jenis data dan urutannya.

b. Pencarian kembali data


Pencarian kembali data merupakan kegiatan proses pencarian data sesuai
dengan permintaan/kebutuhan, dengan langkah - langkah :
1. Petugas mengidentifikasi kebutuhan/permintaan data.
2. Petugas mencari jenis dan nomor data di buku register data.
3. Petugas mencari data di dalam file penyimpanan.
4. Petugas mencatat dalam buku peminjaman data jika data dipinjam.
5. Petugas meminta tanda tangan peminjam.

c. Analisa data
Analisis data merupakan kegiatan mengolah/memproses data yang telah
dikumpulkan menjadi informasi yang disajikan dalam bentuk grafik, histogram
ataupun bentuk lainnya agar lebih mudah dipahami.
Metode analisis data yang dipakai:
- Analisis Deskriptif/ berdasarkan karakteristik data
- Analisis Komparatif/perbandingan
- Analisis hubungan dalam dan antar program
Langkah-langkah melakukan analisa data meliputi :
1. Petugas menentukan metode analisis yang di pakai.
2. Petugas mengambil data-data yang akan dianalisa.
3. Petugas melakukan validasi data.

7
4. Petugas mengubah bentuk data (transform) dari data narasi menjadi bentuk
angka/tabel.
5. Petugas melakukan pengelompokan data
6. Petugas membuat grafik/histogram ataupun bentuk lainnya yang diperlukan.
7. Petugas melakukan validasi informasi.
8. Petugas mengembalikan data - data yang telah dianalisa.
9. Petugas mencatat informasi ke dalam buku register.
10. Petugas menyimpan arsip informasi.
11. Petugas melaporkan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

d. Pelaporan dan distribusi informasi


Pelaporan dan Distribusi Informasi kegiatan melaporkan informasi yang telah
dibuat kepada atasan/ Dinas kesehatan serta mendistribusikan informasi kepada
instansi/ lintas sektor/ pihak lain yang dianggap memiliki hubungan/ korelasi
dengan informasi yang dibuat.
1. Petugas menentukan tujuan pelaporan dan distribusi Informasi.
2. Petugas mencatat dalam buku pelaporan dan distribusi Informasi.
3. Petugas menyerahkan informasi kepada Ka. Sub bag TU
4. Ka. Sub bag. TU membuat surat pengantar.
5. Ka. Sub bag. Tu meminta pengesahan surat pengantar kepada Kepala
Puskesmas.
6. Ka. Sub bag TU menyerahkan informasi kepada bagian umum.
7. Sub bagian umum mencatat dalam buku surat keluar
8. Sub bagian umum memberi penomoran surat.
9. Sub bagian umum mengirimkan informasi sesuai alamat tujuan.

V. DOKUMENTASI
a. SOP-SOP pengumpulan data dan penyimpanan data, pencarian kembali data,
analisis data, pelaporan dan distribusi informasi
b. Soft copy data
c. Laporan-laporan

Anda mungkin juga menyukai