Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM PUSKESMAS

A. Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di


Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya
perubahan status kesahatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya
pembangunan system pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat selaku konsumen dari pelayanan kesehatan dasar tersebut
(Profil Kesehatan Indonesia, 2007).

Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas adalah UPTD


kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah keja. Depkes RI 1991, puskesmas adalah organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok. Puskesmas adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.
Yang dimaksud dengan unit pelaksana adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas yang
selanjutnya disebut UPTD, yakni unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota yang melaksanakan tugas teknis operasional.

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Di dalam pembangunan
kesehatan meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan
masyarakat dan keluarga serta pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.
Sedangkan yang dimaksud dengan wilayah kerjanya adalah batasan wilayah kerja
puskesmas dalam melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan kesehatan, yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota berdasarkan keadaan geografis,
demografis, sarana transportasi, masalah kesehatan setempat, keadaan sumber daya,
beban kerja puskesmas dan lain-lain, selain itu juga harus memperhatikan dalam upaya
untuk meningkatkan koordinasi, memperjelas tanggung jawab pembangunan dalam
wilayah kecamatan, meningkatkan sinergisme pembangunan dalam wilayah
kecamatan, meningkatkan sinergisme kegiatan dan meningkatkan kinerja. Apabila
dalam satu wilayah kecamatan terdapat lebih dan satu Puskesmas maka kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota dapat menunjuk salah satu Puskesmas sebagai
coordinator pembangunan kesehatan di kecamatan

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi


fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Adapun visi dan
misi puskesmas yaitu:
1. Visi
Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat 2010.
Masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Misi
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.

B. Fungsi Puskesmas

Menurut buku Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar, Puskesmas


mempunyai 3 ( tiga ) fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi pembinaan terhadap Pos UKK dan pembinaan administrative terhadap


poliklinik perusahaan.
b. Fungsi pelaksana pelayanan kesehatan dasar
c. Fungsi peran serta masyarakat.
Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya Puskesmas merupakan
sarana kesehatan pemerintah yang wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara bermutu, terjangkau adil dan merata. Upaya pelayanan yang diselenggarakan
meliputi:
1) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public goods
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan. Dengan
pendekatan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan
bersama masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di
wilayah kerja Puskesmas.
2) Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui
upaya rawat jalan dan rujukan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus memberikan
pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya
kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas
dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini
disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Perawat
memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki subunit
pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan
desa maupun pos bersalin desa (polindes). Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi:
a. Fungsi Pokok
 Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat
pemberdayaan.
 masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
 Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah
terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif
masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.
c. Cara-cara yang ditempuh
 Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
 Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.
 Memberikan bantuan teknis
 Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
 Kerjasama lintas sector
d. Program Pokok Puskesmas
 KIA
 KB
 Usaha Kesehatan Gizi
 Kesehatan Lingkungan
 Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
 Pengobatan termasuk penaganan darurat karena kecelakaan
 Penyuluhan kesehatan masyarakat
 Kesehatan sekolah
 Kesehatan olah raga
 Perawatan Kesehatan
 Masyarakat
 Kesehatan kerja
 Kesehatan Gigi dan Mulut
 Kesehatan jiwa
 Kesehatan mata
 Laboratorium sederhana
 Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK
 Pembinaan pemgobatan tradisional
 Kesehatan remaja
 Dana sehat
e. Satuan Penunjang
 Puskesmas Pembantu
Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan
yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup
wilayah yang lebih kecil.
 Puskesmas Keliling
Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan
keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari
puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan
daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport rujukan
pasien, Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.
 Bidan desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan
ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan
bertanggung jawab kepada kepala puskesmas. Wilayah kerjanya dengan
jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :
a. Membina PSM
b. Memberikan pelayanan
c. Menerima rujukan dari masyarakat

Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran puskesmas adalah


sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara
komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitative saja seperti
di Rumah sakit.

Level Pelayanan Kesehatan

RS Provinsi

RS Kabupaten

Puskesmas Kecamatan

Puskesmas Kelurahan

Posyandu
C. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010. Wilayah
kerja meliputi:
 Kecamatan
 Kepadatan penduduk
 Luas daerah
 Keadaan geografik
 Infrastruktur
 Sasaran penduduk 30.000 jiwa

D. Program Kegiatan Puskesmas


Program Puskesmas merupakan wujud dari pelaksanaan ke tiga fungsi Puskesmas
di atas, program tersebut dikelompokan menjadi :
1) Upaya Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan wajib Puskesmas yang ditetapkan berdasarkan
kebutuhan sebagian besar masyarakat serta mernpunyai daya ungkit yang
tinggi dalam mengatasi permasalahan kesehatan nasional dan intemasional
yang berkaitan dengan kesakitan, kecacatan dan kematian. Upaya kesehatan
dasar tersebut adalah :
 Upaya Promosi Kesehatan
 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
 Sosialisasi Program Kesehatan
 Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
 Upaya Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular
 Surveilens Epidemiologi
 Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA,
Diare, IMS (Infeksi Menular Seksual), Rabies
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB.
 ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga
Berencana),
 Persalinan, Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun
 Upaya Perbaikan Gizi
 Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
 Upaya Pengobatan.
 Rawat Jalan Poli Umum
 Rawat Jalan Poli Gigi
 Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan
 Unit Gawat Darurat (UGD)
 Puskesmas Keliling (Puskel)
 Kesehatan Lingkungan
 Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA
(sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum),
Institusi pemerintah.
 Survey Jentik Nyamuk
 Pencatatan dan Pelaporan
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

2) Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan yang ditemukan di masyarakat serta
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan
di pilih dari daftar upaya kesehatan pokok di Puskesmas yang telah ada yang
termasuk upaya kesehatan pengembangan yaitu :
 Upaya Kesehatan Sekolah: pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter
kecil.
 Upaya Kesehatan Olah Raga: senam kesegaran jasamani.
 Upaya Kesehatan Kerja
 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
 Upaya Kesehatan Jiwa: pendataan kasus, rujukan kasus.
 Upaya Kesehatan Lanjut Usia
 Upaya Pengobatan Tradisional
 Upaya Kesehatan Mata

Tugas Puskesmas: Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD)


kesehatan kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunankesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan
kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi
pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat
(public goods). Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan
masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan. Puskesmas adalah suatu
kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara
mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-
usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan
puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan
dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.

E. Manajemen Puskesmas
a. Definisi Manajemen Puskesmas
Manajemen adalah ilmu atau seni bagaimana menggunakan sumber daya
secara efesien, efektif, dan rasional untuk mencapau tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Manajemen juga berarti suatu proses yang terdiri dari
tindakan – tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Sedangkan menurut kebijakan dasar Puskesmas, yang dimaksud dengan manajemen
Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan iuaran Puskesmas yang efektif dan efesien

b. Fungsi Manajemen Puskesmas


1) Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan dibedakan
atas dua macam, pertama rencana tahunan upaya kesehatan wajib dan rencana tahunan
upaya kesehatan pengembangan .
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
Jenis upaya kesehatan wajib adalah untuk setiap Puskesmas sama
yakni program Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan
Anak termasuk Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan
dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengobatan. Langkah-langkah
perencanaan yang harus dilakukan oleh Puskesmas meliputi:
 Menyususn usulan kegiatan
 Mengajukan usulan kegiatan
 Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan.
b. Perencanaa Upaya Kesehatan Pengembangan
Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan
Puskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri.
Langkah-lankah perencanaan upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan
oleh Puskesmas mencakup sebagai berikut :
 Identifikasi upaya kesehatan pengembangan
 Menyususn usulan kegiatan
 Mengajukan usulan kegiatan
 Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan.

2) Pelaksanaan dan Pengendalian


Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan
serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik
rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan , dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut:
 Pengorganisasian
 Penyelenggaraan
 Pemantauan
 Penilaian.
3) Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh suatu
kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas
terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban
yang berlaku.
c. Penerapan Manajemen Puskesmas
Menurut Muninjaya, untuk dapat melaksanakan usaha pokok Puskesmas secara
efisien, efektif, produktif, dan berkualitas, pimpinan Puskesmas harus memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Manajemen bermanfaat untuk
membantu pimpinan dan pelaksana program agar kegiatan program Puskes mas
dilaks anakan secara efektif dan efisien. Dalam upaya menunjang pengembangan
program pokok Puskesmas, Puskesmas juga mempunyai enam subsistem
manajemen yaitu :
 Subsistem pelayanan kesehatan (promosi, pencegahan, pengobatan,
rehabilitasi medis dan sosial). Sistem ini sudah diuraikan secara umum di
depan.
 Subsistem keuangan
 Subsistem logistic
 Subsistem personalia (pengembangan staf)
 Subsistem pencatatan dan pelaporan
 Subsistem pengembangan peran serta masyarakat ( PKMD)
d. Standar Keberhasilan Program Puskesmas
Menurut buku pedoman kerja Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan Provinsi secara rutin menetapkan target atau standar keberhasilan masing-
masing kegiatan program. Standar pelaksanaan program ini juga merupakan
standar unjuk kerja (standar performance) pegawai. Standar unjuk kerja
merupakan ukuran kualitatif diukur dengan membandingkan target yang sudah
ditetapkan dengan output (cakupan pelayanan) kegiatan program. Secara kualitatif
keberhasilan program diukur dengan membandingkan standar prosedur kerja untuk
masing-masing kegiatan program dengan penampilan (kemampuan) staf dalam
melaksanakan kegiatan masing-masing program.
Cakupan program dapat dianalisis secara langsung oleh staf Puskesmas dengan
menganalisis data harian setap kegiatan program. Perubahan pengetahuan, sikap
dan perilaku masyarakat (effect program) dan dampak program (impact) seperti
tingkat kematian, kesakitan (termasuk gangguan gizi), tingkat kelahiran, dan
kecacatan tidak diukur secara langsung oleh Puskesmas. Impaca program diukur
setiap lima tahun melalui Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) atau
Surkesnas (Survei Kesehatan Nasional) Depkes. Khusus untuk perkembangan
masalah gizi dipantau setiap tiga tahun, tetapi hanya sampai di tingkat kabupaten.
Standar pelayanan minimal program kesehatan pokok mulai diterapkan oleh
Depkes tahun 2003 untuk menjamin bahwa dilaksanakan tugas utama pemerintah
menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang esensial di daerah.
Indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling peka untuk menilai dampak
(impact) program kesehatan adalah IMR, MMR dan BR (Infant Mortality Rate,
Maternal Mortality Rate, Birth Rate). Untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, empat program pokok perlu lebih diprioritaskan oleh Puskesmas yaitu
KIA, KB, P2M, dan Gizi. Keempat program pokok tersebut juga dilaksanakan
secara terpadu di luar gedung Puskesmas melalui Pos kesehatan di tingkat dusun
atau Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu). Sejak tahun 1992/1993,
pemerintah juga telah menempatkan bidan di desa. Bidan yang bertugas di desa,
mengelola pondok bersalin desa (Polindes). Menurut Anwar, pengembangan
pelayanan Puskesmas di era desentralisasi sepenuhnya menjadi wewenang dan
tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan masalah kesehatan yang
potensial berkembang di masing-masing wilayah kerja Puskesmas Konsep
Puskesmas era desentralisasi yang disusun oleh Depkes Pusat dapat digunakan oleh
Dinkes Kabupaten/Kota sebagai pedoman kerja pelaksanaan pengembangan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat melalui Puskesmas.

F. Upaya Kesehatan Kerja


Berdasarkan buku Pedoman Pelaksanaan upaya kesehatan kerja di Puskesmas
merupakan salah satu kegiatan upaya pengembangan Puskesmas dalammrangka
memberikan perlindungan kesehatan kerja bagi masyarakat pekerja di wilayah kerja
Puskesmas. Bentuk nyata dari kegiatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan pada
masyakat pekerja yang berada di wilayah kerja Puskesmas terdiri dari bentuk upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan .
1. Pengertian Upaya Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja
dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan agar diperoleh produktifitas kerja
yang optimal.
2. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Kerja
Ruang lingkup upaya kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian
antara pekerja dengan pekerja dan lingkungan kerjanya baik secara fisik maupun psikis
dalam cara / metode kerja, proses kerja dan kondisi kerja yang bertujuan untuk :
a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua
lapangan pekerjaan yang setinggi tingginya baik secara fisik, mental maupun
kesejahteraan sosialnya.
b. Mencegah gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh
keadaan /kondisi lingkungan kerja.
c. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam melakukan pekerjaanya dari
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor–faktor yang membahayakan
kesehatan.
d. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjaan
3. Tujuan Upaya Kesehatan Kerja
a. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendiri
sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan peningkatan produktifitas
kerja melalui upaya kesehatan kerja.
b. Tujuan Khusus
 Peningkatan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
 Peningkatan keselamatan kerja dengan mencegah pemajanan bahan bahan
yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat serta penerapan
prinsif - prinsif ergonomic
 Peningkatan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan keluarganya
yang belum terjangkau pelayanan kesehatan kerja (underserverd)
 Meningkatkan kemitraan melalui kerjasama lintas program, lintas sektor dan
LSM dalam upaya kesehatan kerja.
4. Sasaran
a. Sasaran langsung
Sebagai sasaran langsung dari upaya kesehatan kerja di Puskesmas
adalah mayarakat pekerja di sektor kesehatan, antara lain : Puskesmas, Balai
Pengobatan, Laboratorium Kesehatan, Pos UKK dan Jaringan dokter
perusahaan bidang kesehatan kerja.
b. Sasaran tidak langsung
Sasaran tidak langsung diberikan kepada masyarakat pekerja diberbagai
sektor pembangunan, dunia usaha dan LSM.
5. Strategi
a. Upaya kesehatan kerja bagi pekerja dan keluarganya dikembangkan secara
terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan Puskesmas dan
rujukan.
b. Upaya kesehatan kerja dilakukan melalui pelayanan kesehatan paripurna,
yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
c. Peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran serta aktif
masyarakat dengan menggunakan pendekatan PKMD.

G. Kesehatan Kerja
1. Visi Kesehatan Kerja
Program kesehatan kerja merupakan bagian integral dari upaya untuk mencapai visi
“ Indonesia Sehat 2010“ maka visi kesehatan kerja yaitu :“ Masyarakat Pekerja
Sehat dan Produktip Tahun 2010 “ Visi tersebut mengandung cita cita bahwa pada
tahun 2010 telah terwujud masyarakat pekerja yang bekerja dalam lingkungan kerja
yang sehat dan dengan perilaku kerja sehat , memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata , serta
memiliki derajat kesehatan dan produktivitas yang setinggi tingginya.
2. Misi Kesehatan Kerja
Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi kesehatan kerja adalah :
 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kerja pada institusi pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan baik di pusat , propinsi, dan kabupaten / kota
serta mendorong terbentuknya jaringan pelayanan kesehatan kerja dasar dan
rujukan yang sadar mutu.
 Mendorong upaya terciptanya suasana lingkungan kerja yang sehat .
 Mendorong kemandirian masyarakat pekerja untuk hidup sehat dan produktif
sesuai norma sehat dalam bekerja.
3. Kebijakan Kesehatan Kerja
Sedangkan sebagai kebijakan program kesehatan kerja adalah :
 Menggali sumber daya untuk optimalisasi tugas dan fungsi institusi
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan pemerintah maupun swasta di bidang
pelayanan kesehatan kerja.
 Meningkatkan profesionalisme para pelaku dalam pembinaan dan pelayanan
kesehatan kerja di pusat , propinsi, kabupaten / kota.
 Mengembangkan jaringan kerjasama pelayanan kesehatan kerja dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kerja bagi angkatan kerja.
 Mengembangkan tenaga ahli kesehatan kerja bagi angkatan kerja dan dokter
kesehatan kerja sebagai pemberi pelayanan kesehatan utama dengan
pelayanan kesehatan paripurna.
 Mengembangkan kerjasama lintas sektor dan kemitraan dengan lembaga
swadaya masyarakat dan organisasi profesi.
 Mendorong agar setiap angkatan kerja menjadi peserta dana sehat / asuransi
kesehatan sebagai perwujudan keikutsertaannya dalam upaya pemeliharaan
kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya.
 Mengembangkan iklim yang mendorong dunia usaha yang partisipatif dalam
kelembagaan K3 di tempat kerja.
 Mengembangkan peran serta masyarakat pekerja dengan meningkatkan
pembentukan UKBM maupun mengaktifkan kegiatan pos UKK yang sudah
ada .
 Mengembangkan sistem informasi manajemen K3 sebagai upaya pemantapan
survailans epidemiologi penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
4. Strategi Kesehatan Kerja
 Mengembangkan kebijakan dan pemantapan manajemen program kesehatan
Kerja.
 Meningkatkan SDM kesehatan kerja.
 Mengaktifkan jaringan komunikasi efektif lintas disiplin ilmu , lintas
lembaga / Lintas sektoral dan lintas program.
 Intensifikasi penatalaksanaan PAK dan PAHK
 Survailan epidemiologi PAK dan PAHK
 Mengembangkan SIM-KK
 Pengembangan model lingkungan kerja sehat berbasis wilayah.
 Menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi spesifik daerah.
 Menghimpun potensi yang dimiliki para pelaku K3 dalam asas kebersaman
dan saling menguntungkan.
 Menerapkan dan membangun kemitran sebagai landasan kerja dan promosi
kesehatan kerja.
 Proaktif terhadap segala perubahan dalam mengantisipasi dampak
globalisasi.
5. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia Sehat
2010. Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal).
Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk
mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan
dengan pelayanan, dasar kepada masyarakat yang mencakup: jenis pelayanan,
indicator dan nilai (benchmark). Pelaksanaan urusan wajib dan standar pelayanan
minimal (UW-SPM) diatur dalam surat keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas: UW-SPM yang wajib
diselenggarakan oleh seluruh kabupaten kota diseluruh Indonesia dan UW-SPM
spesifik yang hanya diselenggaran oleh kabupaten kota tertentu sesuai keadaan
setempat. UW-SPM wajib meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar.
Penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan
penyakit menular, penyelenggaraan promosi kesehatan,dll. Sedangkan UW-SPM
spesifik meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan dan pemberantasan
penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 65 Tanhun 2005 tentang pedoman penyusunan dan Penerapan
Standard Pelayanan Minimal.
Rancangan Kewenangan Wajib dan Standard Pelayanan Minimal

Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan


 Pelayanan Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
1. Penyelenggaraan
 Pelayanan Kesehatan bayi dan anak pra
Pelayanan Kesehatan
sekolah
Dasar
 Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan
remaja
 Pelayanan kesehatan usia subur
 Pelayanan kesehatan usia lanjut
 Pelayanan imunisasi
 Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
 Pelayanan pengobatan/perawatan
 Pelayanan kesehatan dengan 4 kompetensi
2. Penyelenggaraan
dasar (kebidanan,bedah, penyakit dalam, anak)
Pelayanan Kesehatan
 Pelayanan kesehatan darurat
rujukan dan Penunjang
 Pelayanan laboratorium kesehatan yang
mendukung upaya kesehatan perorangan dan
kesehatan masyarakat
 Penyediaan pembiayaan dan jaminan
kesehatan
 Penyelenggaraan penyelidikan epidemioligi
3. Penyelenggaraan
dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)
Pemberantasan Penyakit
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio
menular
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB
paru
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit
malaria
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-
AIDS
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit Diare
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit
fliariasis
 Pemantauan pertumbuhan balita
4. Penyelenggaraan
 Pemberian suplemen gizi
perbaikan gizi
 Pelayanan gizi
masyarakat
 Penyuluhan gizi seimbang
 Penyelenggaraan kewaspadaan gizi
 Penyuluhan prilaku sehat
5. Penyelenggaraan
 Penyuluhan pemberdayaan masyarakat dalam
promosi Kesehatan
upaya kesehatan
 Pemeliharaan kualitas lingkungan fisik, kimia,
6. Penyelenggaraan
biologis
kesehatan lingkungan
 Pengendalian vector
 Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum
 Penyuluhan P3 NAPZA (pencegahan dan
7. Pencegahan dan
penanggulangan penyalahgunaan NAPZA)
penanggulangan
yang berbasis masyarakat.
penyalahgunaan
narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lain.
 Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
8. Penyelenggaraan
untuk pelayanan kesehatan dasar
pelayanan kefarmasian
 Penyediaan dan pemerataan pelayanan
dan pengamanan sediaan
kefarmasian disarana pelayanan kesehatan
farmasi, alat kesehatan
 Pelayanan pengamanan farmasi alat kesehatan
serta makanan dan
minuman.

Azas Penyelenggaraan Puskesmas Menurut Kepmenkes No 128 Tahun 2004


1. Azas pertanggungjawaban
2.

Azas Penyelenggaraan Puskesmas Menurut Kepmenkes No 128 Tahun 2004


1.Azas pertanggungjawaban
wilayaha . P u s k e s m a s b e r t a n g g u n g j a w a b m e n i n g k a t k a n d e r a j a t k e s e h a t a n
m a s ya r a k a t ya n g bertempat tinggal di wilayah kerjanya. b.Dilakukan kegiatan dalam
gedung dan luar gedungc.Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa,
puskesmas keliling2.Azas pemberdayaan masyarakata.Puskesmas
harusmemberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif
dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas b.Potensi masyarakat
perlu dihimpun3 . A z a s k e t e r p a d u a n Setiap upaya diselenggarakan secara
terpaduKeterpaduan lintas program


UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kespro,
Remaja,Kesehatan JiwaKeterpaduan lintassektoral


Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan deng
a n c a m a t , lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK

U p a ya P r o m o s i K e s e h a t a n : k e t e r p a d u a n s e k t o r k e s e h a t a n d e n g a n c a m a t
, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama4 . A z a s r u j u k a n

Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan



rujukan kasus

bahan pemeriksaan


ilmu pengetahuan

Rujukan upaya kesehatan masyarakat



rujukan sarana dan logistik

rujukan tenaga

rujukan operasional
3.3 Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak
pelayanank e s e h a t a n b a g i m a s y a r a k a t k a r e n a c u k u p e f e k t i f m e m b a n
t u m a s y a r a k a t d a l a m memberikan pertolongan pertama dengan standar
p e l a ya n a n k e s e h a t a n . P e l a ya n a n k e s e h a t a n ya n g d i k e n a l m u r a h s e h a r u s n
ya menjadikan Puskesmas sebagai tempat p e l a y a n a n k e s e h a t a n u t a m a
b a g i m a s y a r a k a t , n a m u n p a d a k e n y a t a a n n y a b a n y a k masyarakat
yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta atau petugas
kesehatan praktek lainnya. Kondisi ini didasari oleh persepsi awal
yang negatif d a r i m a s ya r a k a t t e r h a d a p p e l a ya n a n P u s k e s m a s , m i s a l n ya a n
g g a p a n b a h w a m u t u p e l a ya n a n ya n g t e r k e s a n s e a d a n ya , a r t i n ya P u s k e s m
a s t i d a k c u k u p m e m a d a i d a l a m memberikan pelayanan kepada mas yarakat,
baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga medis atau anggaran yang
digunakan untuk menunjang kegiatannyasehari-hari. Sehingga banyak sekali
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak sesuai dengan Standar
Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
Misalnya:s i k a p t i d a k d i s i p l i n p e t u g a s m e d i s p a d a u n i t p e l a y a n a n p u s k e s m
a s P e u d a d a , ya n g dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh
para petugas
medisya n g d i n i l a i c e n d e r u n g a r o g a n , b e r d a l i h t e r b a t a s n y a p e r s e d i a a n o b a
t-
o b a t a n p a d a p u s k e s m a s t e l a h m e n ye b a b k a n b a n ya k d i a n t a r a p a s i e n t e r p a
ksa membeli obat padaapotik. Di samping itu, ketika membawa salah se
o r a n g w a r g a ya n g j a t u h s a k i t s a a t mengikuti kegiatan perkampungan pemuda,
kemudian warga yang lain mengantarnya kePuskesmas Peudada, pasien itu tidak dilayani
dengan baik bahkan mereka (perawat-red)mengaku telah kehabisan stok obat. Hal
tersebut, tentu telah merusak citra Puskesmassebagai pemberi layanan kesehatan
kepada masyarakat yang dianggap dapat
membantud a l a m m e m b e r i k a n p e r t o l o n g a n p e r t a m a y a n g s e s u a i d e n
g a n s t a n d a r p e l a y a n a n k e s e h a t a n . S e l a i n i t u , t i d a k b e r j a l a n n ya t u g a s e
d u k a t i f d i P u s k e s m a s ya n g b e r k a i t a n dengan penyuluhan kesehatan yang sekaligus
berkaitan dengan tugas promotif. Menurutmasyarakat, petugas puskesmas sangat
jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika keluarga mempunyai masalah kesehatan
seperti anggota keluarga mengalami gizi
buruk a t a u p e n d e r i t a T B . B e r a r t i t u g a s i n i l e b i h u n t u k m e m b e r i k a
n l a p o r a n d a n k u r a t i f dibanding upaya promotif. Kemudian, perawat
puskesmas biasanya aktif dalam BP, puskesmas keliling, dan puskesmas
p e m b a n t u . J e l a s d a l a m t u g a s t e r s e b u t , p e r a w a t melakukan pemeriksaan pasien,
mendiagnosa pasien, melakukan pengobatan pada pasiendengan membuat resep pada pasien.
Namun, ketika melakukan tugas tersebut tidak adasupervisi dari siapapun, khususnya
penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis.Tenaga perawat seolah-olah tidak
menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri,
karenam u n g k i n t u g a s k u r a t i f l e b i h p e n t i n g . H a l i n i b e r d a m p a k k e p
a d a s t a t u s k e s e h a t a n masyarakat, status gizi, penyakit infeksi menular dan mungkin
upaya kesehatan ibu dananak tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga
berdampak pada kondisi kesehatanmasyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga
kesehatan di Puskesmas lebih banyak ke arahkuratif, maka Puskesmas menjadi
unit dari pelayanan Rumah sakit karena Rumah
Sakita k a n m e m i l i k i b a n y a k s u m b e r d a y a m a n u s i a d a n f a s i l i t a s m e
d i k . T a p i k a l a u l a h Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas
promotif dan preventif maka tugaseksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan
puskesmas menjadi bagian dari unit
Dinask e s e h a t a n , a t a u b a g i a n t e r s e n d i r i y a n g m e m i l i k i o t o n o m i ya n g k u a t
d a l a m m e n g a t u r program-programnya, sedangkan Dinas kesehatan hanya sebagai
regulator, pemberi
danad a n p e n g a d a a n p e t u g a s , u n t u k p e l a y a n a n k e s e h a t a n m a s ya r a k a t d i b e
r i k a n k e p a d a Puskesmas, atau pelayanan kesehatan
dapat ditenderkan kepada pihak swasta. Tidak hanya hal-hal yang telah
diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada permasalahanyang muncul di lingkup
puskesmas, misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkathanya sampai jam 14.00
WIB, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmasyang kurang memiliki
otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belumterbiasa mengelola
kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan karyawanyang berpengaruh
terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di puskesmas

Anda mungkin juga menyukai