PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengaplikasiakan konsep dasar-dasar masyarakat sebagai
penunjang Praktek Keperawatan Kesehatan Masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan kemampuan dan sumber daya
yang dimiliki.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui Definisi Puskesmas
b. Mengetahui Visi dan Misi Pusekesmas
c. Mengetahui peran puskesmas
d. Mengetahui fungsi puskesmas
e. Mengetahui struktur organisai puskesmas
f. Menegtahui tata kerja puskesmas
g. Menegetahui penyelenggaraan dan pelayanan kesehatan oleh puskesmas
( program wajib dan pengembangan)
h. Mengetahui azas penyelenggaraan puskesmas
i. Mengetahui dan mengidentifikasi factor-faktor penyebab terjadinya masalah-
masalah dilingkup puskesmas.
j. Mengidentifikasi solusi dan penyelesaian masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
a. Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang
mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu
(Muninjaya:1999).
b. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja (DEPKES RI:2006).
2. Visi & Misi
a. Visi
3
Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.Puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana,
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.Puskesmas akan selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal
di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan penerapan
kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan sesuai. Upaya pemeliharaan dan
peningkatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek
lingkungan dari yang bersangkutan.
3. Strategi Puskesmas
Adapun strategi puskesmas yaitu:
a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan dan mantap di
tingkat kecamatan, agar pembangunan berwawasan kesehatan selalu
diterpkan dalam pembangunan di segala bidang.
b. Mengembangkan dan menerapkan azas kemitraan serta pemberdayaan
masyarakat dan keluarga.
c. Meningkatkan profesionalisme petugas agar dapat mewujudkan pelayanan
yang efektif, efisien dan berkualitas.
d. Mengembangkan kemandiarian puskesmas sesuia dengan kewenangan yang
di berikan oleh dinas kesehatan kabupaten.
4
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu
berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas
sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh ,
terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :
Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan
yang bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan penegahan penyakit.
Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan:
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
o Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri
o Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali
dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
o Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan
o Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5
o Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas.
2. Program Puskesmas
a. Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Esensial
o Perkesmas
o Pemberantasan penyakit menular
o KIA/KB
o Surveylans
o Kesehatan jiwa
o Usila
Program Pengembangan
o Kesehatan lingkungan
o Perbaikan Gizi
o Promkes
o Pelayanan pembinaan pengobatan tradisional
o Program imunisasi
o UKS
o Pelayanan kesehatan olahraga
o Kesehatan indra
o Kesehatan kerja
o Kesehatan gigi dan mulut
b. Upaya Kesehatan Perorangan
Home care
Pelayanan 1 hari
6
Kedudukan puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan SKN
(sistem kesehatan nasional), system kesehatan kabupaten/kota dan system
pemerintah daerah:
a. System kesehatan nasional
System kesehatan nasional adalah sebagai sarana pelayanan
kesehatan strata pertama yang bertangguangjawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
b. System kesehatan kabupaten/kota
Kedudukan puskesmas dalam system kesehatan kabupaten/kota
adalah sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggaarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
c. Sistem pemerintah daerah
Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintah daerah adalah
sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
merupakan unit struktural Pemerintah Daerah/Kota bidang kesehatan di
tingkat kecamatan.
d. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama
Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan starata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik
dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai
sarana pelayanan kesehatan strata ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja
puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan
bersumberdaya masyarakat seperti posyandu, polindes, POD (pos obat
desa) dan Pos UKK (upaya kesehatan kerja). Kedudukan puskesmas di
antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya
masyarakat adalah Pembina.
2. Organisasi Puskesmas
a. Unsur pimpinan
Kepala puskesmas
b. Unsur tata usaha:
Data informasi
7
Perencanaan dan penilaian
Keuangan
Kepegawaian
c. Unsur pelaksana teknis fungsional puskesmas:
Upaya kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan pelayanan puskesmas
Unit puskesmas pembantu
Puskesmas keliling
Bidan desa/komunitas
3. Tata Kerja Puskesmas
a. Dengan kantor kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan
kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang deselenggarakan di
tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencekup perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian.
Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumberdaya masyarakat oleh
puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan
fasilitas.
b. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dengan demikian secara teknis dan administratif,
puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab membina
serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada puskesmas.
c. Dengan jaringan pelayanan kesehatan strata pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola
oleh lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama
termasuk penyelanggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan teknis,
pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
d. Dengan jaringan pelayanan kesehatan rujukan
8
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan
berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan,
jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah sakit (Kabupaten/Kota),
dan berbagai balai kesehatan masyarakat seperti BP4 (balai pengobatan
penyakit paru paru), BKMM (balai pengobatan mata masyarakat), BKKM
(balai kesehtan kerja masyarakat), BKOM (balai kesehatan olahraga
masyarakat), BKJM (balai kesehatan jiwa masyarakat), BKIM (balai
kesehatan indra masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan
masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, BTKL (balai teknik kesehatan lingkungan), BLK (balai
laboratorium kesehatan) serta berbagai balai kesehatan masyarakat.
Kerjasama tersebut diselenggarak`n melalui penerapan konsep rujukan yang
menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
e. Dengan lintas sector
Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang optimal,
penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat
dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di tingkat
kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor
terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh
sektor lain di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor
lain di tingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.
f. Dengan masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari
masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif
tersebut diwujudkan melalui pembentukan konsil kesehatan kecamatan,
yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti: tokoh masyarakat,
tokoh agama, LSM, organisasi masyarakat, serta dunia usaha. Konsil
9
kesehatan tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
D. Sistem rujukan Puskesmas
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas kasus
penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik
secara vertikal dalam arti satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horisontal dalam arti antar sarana
pelayanan kesehatan yang sama.Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas ada dua macam rujukan yang dikenal, yakni:
1. Rujukan upaya kesehatan perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit.
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit
tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih mampu (baik horisontal maupun vertikal). Sebaliknya pasien
paska rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke
puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:
a. Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (biasanya
operasi) dan lain-lain.
E. Manajemen Puskesmas
10
1. Perencanaan
P2 mencakup hal kendali mutu dan kendali biaya dalam puskesmas, terdiri dari:
11
Demikian pula dapat menyajiakn imformasi secara cepat, tepat dan dapat di
percaya sehingga imformasi yang di sajikan puskesmas dapat di pakai untuk
pengambilan keputusan di berbagai tingkat system kesehatan dan berbagai jenis
menajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien unit dan system kesehatan
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dinas kesehatan kepada masyarakat.
1. Fasilitas gedung
Permanen dalam kondisi baik.
a. Ruang kepala puskesmas : 1 ruangan
b. Ruang periksa : 2 ruangan
c. Ruang pendaftaran : 1 ruangan
d. Ruang tunggu : 2 ruangan
e. Ruang pengobatan gigi : 1 ruangan
f. Ruangan apotik : 1 ruangan
12
g. Ruang KIA/Kb : 1 ruangan
h. Ruang laboratorium : 1 ruangan
i. Ruang imunisasi : 1 ruangan
j. Ruang kesling dan promkes : 1 ruangan
k. Kamar mandi : 3 ruangan
l. Ruang TU : 1 ruangan
m. Ruang P2m : 1 ruangan
n. Ruang gudang obat : 1 ruangan
o. Ruang UGD : 1 ruangan
p. Ruang persalinan : 1 rumah
2. Fasilitas obat-obatan
a. Obat BPJS
b. Obat umum
3. Fasilitas administrasi
a. Kartu berobat pasien
b. Buku catatan/CM
c. Lemari/rak kartu
d. Meja dan kursi
e. Stempel
f. Computer
g. Formulir laporan kegiatan
4. Fasilitas imunisasi
a. Lemari pendinginan
b. Alat-alat imunisasi
c. Vaksin seperti BCG, POLIO,CAMPAK,TT, hepatitis,DPT.
1. Pemerintah
13
b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung
dan peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.
2. Pendapatan puskesmas
14
Untuk ini secara berkala puskesmas menyetor langsung seluruh
dana retribusi yang diterima ke kas daerah melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
3. Sumber lain
Pada saat ini puskesmas juga menerima dana dari beberapa sumber lain
seperti:
15
a. BPJS yang peruntukkannya sebagai imbal jasa pelayanan yang diberikan kepada
para peserta BPJS. Dana tersebut dibagikan kepada para pelaksana sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
BAB III
HASIL KEGIATAN
16
Mengembangkan Hasil Kegiatan Secara Sistematis
Puskesmas Ponre merupakan salah satu dari tiga Puskesmas yang berada di
Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba dengan jarak 7 km dari pusat Kota
Bulukumba, luas wilayah kerja Puskesmas Ponre adalah 4,784 km 2 yang terbagi dalam 2
wilayah pemerintahan yaitu 3 kelurahan dari 4 desa. Wilayah kerjanya mencakup daerah
pesisir pantai, dataran rendah, dan perbukitan.
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Polewali Dan Desa Bukit Tinggi
4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Dampang, Desa Bontomacinna, Dan Desa
Bontomasila.
17
5 Bialo 1.447 1.637 3.084
1. VISI
2. MISI
a. Menigkatkan administrasi dan manajemen puskesmas serta profesionalisme
tenaga kesehatan
b. peningkatan peran serta masyarakat dengan kemitraan lintas program dan
lintas sector
c. .memasyarakatkan wawasan hidup sehat dalam berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS)
c. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan tekhnis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan
tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
18
d. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
PELAYANAN PENDAFTARAN
KARTU CM
IMUNISASI LABORATORIUM
19
APOTIK
PULANG
Klinik & konsultasi
1.klinik gizi
klinik kusta
3. Klinik jiwa
4. Klinik kb
20
Masalah:
Solusi:
21
Kunjungan rumah pada pasien DBD
22
o Penemuan penderita kusta dengan pemeriksaan kontak,
pemeriksaan anak sekolah dan survey masyarakat.
o Pengobatan penderita kusta sesuai dengan criteria dan prosedur
yang berlaku.
o Pengawasan menelan obat
o Pelacakan penderita kusta yang mangkir dari pengobatan
o Penanganan penderita kusta yang sedang reaksi.
o Kunjungan rumah dan pemantauan pasien.
o Mencatat diregister penderita kusta.
o Melakukan pencacatan dan pelaporan.
3)Kegiatan surveylans
Surveylans kasus penyakit potensial KLB
Pembinaan kader CBS (Community Base Surveylans)
Pencatatan / pelaporan dan anaalisa data
Pelacakan kasus lumpuh non polio
Penyuluhan penyakit potensial KLB
Surveylans PD3I
Mapping masalah
4) Kegiatan KIA/KB
Pelayanan KB
Kunjungan Balita
Kunjungan bayi
Kunjungan ibu nifas
Pemeriksaan ANC/ pemeriksaan ibu hamil
Menolong persalinan
Ril emergency
Kelas ibu hamil
KB
5) Kegiatan usila
Pendataan usila
Pembinaan usila
Home care usila
2. Program Pengembangan
a. Kegiatan KESLING
Pengawasan dan Penyuluhan
o Sanitasi Dasar
Jamban
Sarana air Bersih
Perumahan
Persampahan
SPAL
o Inspeksi
Tempat-tempat umum (TTU)
Tempat pengolaan makanan (TPM)
23
b. Kegiatan Gizi
Pemantauan pertumbuhan balita di posyandu dilakukan setiap jadwal
posyandu
Distribusi Vit-A pada balita setiap bulan februari dan agustus
Pemantauan garam beriodiu pada anak sekolah setiap bulan februari
dan agustus
Pengumpulan data ASI esklusif pada bayi 0-6 bulan, setiap bulan
februari dan agustus
Penyuluhan gizi di posyandu
Konseling ASI dan MP ASI
Pelacakan kasus gizi buruk 1x dalam 6 bulan
Pemantauan status gizi/PSG 1x dalam setahun
Pemberian makanan tambahan pemulihan pada balita gizi buruk dan
gizi kurang
Pemberian makanan tambahan penyuluhan di posyandu
Distribusi MP ASI biscuit pada balita gizi kurng dan pada ibu hamil
KEK(kurang energy kronik)
Melaksanakan klinik gizi di puskesmas
Pemantauan keluarga sadar gizi.
c. Kegiatan Promkes
Pemantauan PHBS tatanan rumah tangga,institusi pendidikan,tempat
ibadah,tempat-tempat umum(pasar),tempat kerja,institusi kesehatan.
Desa siaga aktif
Usaha kesehatan berbasis masyarakat(UKBM)seperti posyandu,pos
UKK,poskesdes,poskestren,posbindu.
Penyuluhan
d. Kegiatan Kesehatan jiwa
Pemantauan pengobatan anti psikotik dan pemberian terapi psikososial
Pembinaan keluarga dalam pengobatan dan perawatan penderita
psikotik.
e. Kegiatan kesehatan indra
Pemeriksaan mata disekolah
Pemeriksaan telinga di posyandu
Pemeriksaan telinga di sekolah
Pemeriksaan mata di posyandu lansia
f. Kegiatan kesehatan kerja
Melakukan pendataaan
Sosialisasi tingkat puskesmas
Sosialisasi lintas sector
Pembentukan kader
Pengawasan pembinaan
Pemeriksaan kesehatan kerja
g. Kegiatan UKS
Penyuluhan di sekolah
24
Pembinaan/pembentukan dokter kecil dan KKR(Kader Kesehatan
Remaja)
Penjaringan kesehatan
h. Kegiatan pelayanan kesehatan olahraga
i. Kegiatan kesehatan gigi dan mulut
j. Kegiatan pelayanan pembinaan pengobatan tradisional
BAB IV
PEMBAHASAN
25
TINJAUAN TERHADAP MASALAH BERDASARKAN FAKTA DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH BAGI KESENJANGAN
YANG DITEMUKAN
1. Perkesmas
Masalah :
a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk berobat ke puskesmas terutama
yang tinggal di desa terpencil
b. Masih kurangnya kerjasama lintas program.
Solusi :
Solusi:
Solusi :
26
endemis malaria di harapkan melapor kepada pemerintah setempat
b.) DBD
Masalah :
Solusi :
a. Berikan HE tentang penyakit DBD
b. Berikan HE kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan.
c.) Diare
Masalah :
a. Pengetahuan masyarakat masih rendah.
b. Kunjungan rumah masih kurang.
Solusi :
a. Berikan penyuluhan kepada masyarakat tentang Diare
b. Membuat jadwal kunjungan yang tetap
d.) Thypoid
Masalah :
a. Kurangnya pengetahuan masyaarakat tentang penyakit thypoid
b. Masalah kebersihan masih kurang.
Solusi :
a. Memberikan penyuluhan tentang penyakit demam thypoid
b. Memberikan penyuluhan kebersihan baik di dalam maupun di luar rumah.
e.) Kecacingan
Masalah :
a. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cacingan.
b. Kurangnya pengetahuan orang tua pentingnya kesehatan anak.
Solusi :
a. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit cacingan
b. Memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang pentingnya kesehatan
anak
f.) TB Paru
Masalah:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gejala penyakit TBC.
b. Perawat menemukan masyrakat pada saat sudah terkena penyakit tersebut.
Solusi:
a. Perawat harus meningkatkan HE.
b. Memberikan HE kepada masyarakat tentang pengobatan penyakit TBC dan
menganjurkan kepada pasien untuk bejkunjung ke puskesmas.
g.) Kusta
Masalah:
a. Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah.
27
b. Stereotype yang melekat pada pasien yang terkena Kusta.
c. Sarana transfortasi tidak tersedia
Solusi:
a. Meningkatkan kerjasama dengan kader kesehatan serta petugas kesehatan
lain dalam memberikan semacam penyuluhan tentang pentingnya
kesehatan.
b. Kerjasama dengan lintas program dalam memberikan penyuluhan tentang
penyakit Kusta.
c. Mengupayakan pengadaan sarana transportasi demi memaksimalkan kerja
program.
4. Kegiatan Usila
Masalah:
a. Kurangnya kesadaran Usila untuk memeriksakan kesehatan posyandu
Usila.
Sulusi:
a. Memberikan penyuluhan kepada keluarga dan usila untuk pentingnya
pemeriksaan kesehatan secara dini.
5. Kegiatan surveylans
Masalah:
a. PHBS Masih kurang
b. Kurang pengetahuan masyarakat
Solusi:
Solusi:
a. Anjurkan suami agar ikut terlibat dalam mengikuti kelas ibu hamil
b. Berikan penyuluhan tentang bahaya/dampak yang di akibatkan apabila
melahirkan di rumah.
7. Kegiatan KESLING
Masalah:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sanitasi tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat
28
b. Masih Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sarana kesehatan
lingkungan
Solusi:
8. Kegiatan Gizi
Masalah:
a. Partisipasi Masyarakat kurang
Factor-faktor yang mempengaruhi rendahnya partisipasi masyarakat untuk
berkunjung ke posyandu antara lain :
Ibu balita banyak yang bekerja sehingga tidak mempunyai waktu untuk
membawa anaknya keposyandu
Solusi:
a. Koordinasi secara rutin dengan pengurus posyandu di tingkat dusun dalam hal
penggerakan masyarakat
b. Koordinasi dengan pengurus posyandu dan pokja desa untuk membuat kegiatan
tambahan yang menarik di posyandu.
29
a. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mata dan
telinga
b. Kurangnya pengetahuan tentang prosedur pengobatan
Solusi :
Solusi:
Solusi :
A. Kegiatan Gizi
Kegiatan :
1. Melakukan penyuluhan gizi pada balita
Masalah:
2. Kuranganya partisipasi orang tua balita untuk mengikuti penyuluhan mengenai
gizi pada balita.
Solusi :
30
1. Koordinasi secara rutin dengan pengurus posyandu di tingkat dusun dalam hal
penggerakan masyarakat
B. Kegiatan Imunisasi
Kegiatan :
1. Pemberian imunisasi pada bayi dan balita
Masalah :
1. Kurangnya partisipasi orang tua untuk membawa anaknya ke posyandu.
2. kurangnya dukungan lintas sector dalam penggerakan sasaran
Solusi :
1. tingkatkan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi.
2. Tingkatkan kerjasama lintaas sector.
C. Kegiatan promkes
Kegiatan :
1. Pendataan Keluarga sehat
2. Mengukur tekanan darah pasien
Masalah:
1. Masih banyak keluarga yang tidak memenuhi kriteria keluarga sehat
Solusi :
1. Berikan HE kepada keluarga tentang cara menjaga sarana kesehatan lingkungan
keluarga
D. Kegiatan kesehatan kerja
Kegiatan:
1.Sosialisasi kesehatan kerja pada petani rumput laut di togambang
Masalah :
1. Tidak ada masalah
E. Kegiatan jiwa
Kegiatan :
Masalah :
2. Masih banyak keluarga yang tidak mengetahui bagaimana merawat orang yang
mengalami gangguan jiwa
Solusi :
1. Berikan HE tentang bagaimana cara merawat orang yang mengalami gangguan jiwa
31
1. Penyuluhan tentang kusta pada masyarakat
Masalah :
1. Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa itu penyakit kusta
Solusi :
1. Berikan HE tentang penyakit kusta
G. Kegiatan P2P
Kegiatan:
Masalah:
1. Masih ada keluarga yang tidak mengetahui cara penularan penyakit DBD
Solusi:
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan menurut di
wilayah kerja. Pelayanan puskesmas diharapkan dapat memberikan bantuan,
32
bimbingan, penyuluhan, pengawasan dan perlindungan kepada individu, keluarga,
kelompok khusus serta masyarakat. Bantuan diberikan untuk memecahkan masalah
yang dilakukan diakibatkan karena faktor ketidaktahuan, ketidakmampuan ataupun
karena faktor ketidakmampuan dengan menggunakan metode proses keperawatan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang
menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pada masa
mendatang, puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi
terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu.
B. Saran
Terus meningkatkan kinerja dan kerja sama sesama petugas agar target kegiatan
yang diinginkan oleh puskesmas Ponre dapat tercapai. Mengaktifkan para kader
kesehatan yang ada di Desa untuk terjun langsung ke masyarakat dan melihat keadaan
yang ada di sekitar masyarakat sehubungan dengan status kesehatan.
Melaksanakan segala rencana kegiatan dari masing-masing program dengan
baik. Membuat pelaporan dari rincian kegiatan dari masing-masing program yang telah
di laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
33
Depkes RI, 1996, Jakarta, Pedoman Pemantauan Penilaian Program Perawatan
Kesehatan Masyarakat.
Depkes RI, 1993, Jakarta, Petunjuk Pengelolaan Perawatan Kesehatan Masyarakat
34