Anda di halaman 1dari 10

STATUS GIZI

MASYARAKAT
PESISIR DAN
PERTAMBANGAN
Kelompok 3:
Putri ferdayanti
Ian eka faradita
Fiki aulia
La ode fadar wangi
Ulfiana
STATUS GIZI MASYARAKAT
PESISIR DAN PERTAMBANGAN

1. Status gizi masyarakat pesisir dan pertambangan


Keterbatasan sumber daya air di daerah pesisir berkaitan dengan kelangkaan air
tawar yang dapat di manfaatkan untuk konsumsi. Pengaruh air laut terhadap tata
air sangat kuat di wilayah pesisir dan mempengaruhi kualitas air secara
umum.Sedangkan status gizi masyarakat pertambangan juga buruk disebabkan
karena kepadatan penduduk dan polusi. Berbagai polusi yang dihasilkan oleh
kegiatan industri seperti polusi udara merupakan eksternalitas negatif suatu
industri.
Status gizi sangat berkaitan dengan sanitasi lingkungan seperti3
ketersediaan air bersih,ketersediaan jamban, jenis lantai rumah
serta kebersihan peralatan makan pada setiap keluarga, tidak
tersedianya air besih untuk kebutuhan sehari hari, makin tinggi
resiko masyarakat terkena penyakit kurang gizi.
2. Ada beberapa penyebab kurang gizi di masyarakat pesisir dan
pertambangan:
• Tidak tersedianya makanan secara adekuat
• Anak tidak cukup mendapat makanan bergizi seimbang
• Pola makan yang salah
• Adanya kebiasaan mitos ataupun kepercayaan
3. Pengukuran status gizi
penilaian status gizi digolongkan menjadi 2 yaitu Status gizi secara tidak langsung dan Status
gizi secara langsung.

 Secara tidak langsung


1. Survei konsumsi makanan
2. Statistik vital
3. Faktor ekologi

 Secara langsung
1. Klinis
2. Biokimia
3. Biofisik
4. Antropometri
INDIKATOR YANG
5

MEMPENGARUHI STATUS GIZI


1. Faktor lingkungan
Lingkungan yang buruk seperti air minum yang tidak bersih, tidak adanya
saluran penampung air limbah, tidak menggunakan kloset yang baik, juga
kepadatan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan penyebaran kuman
pathogen.
2. Faktor ekonomi
Di banyak negara yang secara ekonomis kurang berkembang, sebagian besar
penduduknya berukuran lebih pendek karena gizi yang tidak mencukupi dan
pada umunya masyarakat yang berpenghasilan rendah mempunyai ukuran
badan yang lebih kecil
INDIKATOR YANG
6

MEMPENGARUHI STATUS GIZI


3. Faktor social budaya
Indikator masalah gizi dari sudut pandang sosial-budaya antara lain stabilitas
keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anak yang dilahirkan di lingkungan
keluarga yang tidak stabil akan sangat rentan terhadap penyakit gizi kurang
4. Faktor biologis/keturunan
Sifat yang diwariskan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat dicapai oleh anak.
5. Faktor religi
Religi atau kepercayaan juga berperan dalam status gizi masyarakat, contohnya seperti tabu
mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umur tertentu yang sebenarnya makanan
tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh kelompok umur tersebut. Seperti ibu hamil yang
tabu mengonsumsi ikan.
PENANGGULANGAN MASALAH
GIZI DI MASYARAKAT
1 Penanggulangan masalah gizi kurang
a. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi beraneka ragam
pangan;
b. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yng diarahkan pada pemberdayaan keluarga untuk
meningkatkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga
c. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari tingkat Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), hingga Puskesmas dan Rumah Sakit;
d. Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
e. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat
f. .Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat luas;
g. Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan (PMT), distribusi kapsul vitamin
A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beriodium
h. Peningkatan kesehatan lingkungan;
i. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, Iodium, dan Zat Besi;
j. Upaya pengawasan makanan dan minuman;
k. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.

2 Penanggulangan masalah gizi lebih


Dilakukan dengan cara menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makanan dan
penambahan latihan fisik atau olahraga serta menghindari tekanan hidup/stress. Penyeimbangan masukan
energi dilakukan dengan membatasi konsumsi karbohidrat dan lemak serta menghindari konsumsi alkohol .
Kesimpulan
status gizi di wilayah pesisir dan pertambangan itu buruk hal ini disebabkan
karena kurangnya pengetahuan,pola makan yang salah,tidak tersedianya
makanan secara adekuat,anak tidak mendapat makanan bergizi
seimbang,kemiskinan dan lain-lain.untuk menanggulanginya yaitu dengan upaya
pemenuhan persediaan pangan,peningkatan usaha perbaikan gizi
keluarga,peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui sistem
kewaspadaan pangan dan gizi,dan lain sebagainya.
THANK YOU
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai