Anda di halaman 1dari 20

KONSUMSI

PANGAN DAN GIZI


Cindy Maidesta
1711221006
Outline

Pengertian Masalah
1 Konsumsi Pangan

Determinan Konsumsi
2
Pangan

Penerapan Sisitem Pangan


3 dan Gizi
A. Pengertian Masalah Konsumsi
Pangan
• Jumlah makanan dan minuman yang dimakan atau
Konsumsi diminum penduduk/ seseorang dalam satuan gram per
kapita per hari.
Pangan

• Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan,


secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau
Konsumsi sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
Pangan fisiologis, psikologis dan sosiologis.

• Keadaan kekurangan, kelebihan dan/atau ketidakmampuan


perseorangan atau rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan
Masalah pangan dan keamanan pangan.
Konsumsi
Pangan
• Permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan
aksesbilitas masyarakat terhadap pangan umumnya
bersifat kronis yang meliputi aspek fisik, ekonomi, dan
sosial.
1. Aspek fisik berupa infrastruktur jalan dan pasar
2. Aspek ekonomi berupa daya beli yang masih rendah
karena kemiskinan dan pengangguran
3. Aspek sosial berupa tingkat pendidikan yang rendah.

• Permasalahan lain yang menyangkut konsumsi pangan


adalah masih adanya budaya dalam masyarakat yang
terkait dengan pantangan makanan dan kepercayaan
yang bertentangan dengan gizi dan kesehatan.
Masalah Konsumsi Pangan dan Gizi
Masalah pangan antara lain :
 Menyangkut ketersediaan pangan & kerawanan konsumsi
pangan
 Kerawanan konsumsi pangan dipengaruhi oleh kemiskinan,
pendidikan, dan adat/kepercayaan yang terkait dengan tabu
makan.

Masalah gizi mencakup malnutrisi :


 Kekurangan gizi & kelebihan gizi.
Upaya Untuk Mengatasi Masalah
Pangan dan Gizi
• Pengembangan sumber daya manusia di bidang pangan melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan, terutama usaha kecil.
• Penyebarluasan pengetahuan dan penyuluhan di bidang pangan dan
gizi
• Mendorong dan meningkatkan kegiatan penganekaragaman pangan
yang dikonsumsi masyarakat serta pemantapan mutu pangan
tradisional.
• Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
kegiatan pengembangan sumber daya manusia, peningkatan
kemampuan usaha kecil, penyuluhan di bidang pangan, serta
penganekaragaman pangan.
• Pembinaan kerja sama internasional di bidang pangan, sesuai
dengan kepentingan nasional.
B. Determinan Konsumsi
Pangan
Keterangan
• Preferensi makanan merupakan sikap seseorang untuk suka atau
tidak suka terhadap makanan (Suharjo, 1989).

• Preferensi terhadap suatu makanan dipengaruhi oleh sifat


organoleptik makanan, metode persiapan makanan, penyerapan
makanan, dan ketersediaan makanan, selain itu dipengaruhi
pendapatan (Sanjur, 1995) dan (Drewnowsk, 1999).

• Menurut Elizabeth dan Sanjur (1981) dalam Suharjo (1989) ada


3 faktor utama yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu :
karakteristik individu, karakteristik makanan/pangan,
karakteristik lingkungan, 3 faktor tersebut akan mempengaruhi
preferensi seseorang terhadap makanan yang akhirnya
mempengaruhi konsumsi pangan.
• Keanekaragaman budaya terkait pangan tercermin dari
keanekaragaman kebiasaan makan masyarakat.
Kebiasaan makan individu/keluarga/masyarakat
merupakan salah satu manifestasi kebudayaan yang
disebut life style (gaya hidup).

• Kebiasaan makan merupakan hasil dari interaksi antara


berbagai faktor sosial, budaya, dan lingkungan.

• Jadi, kebiasaan makan termasuk pola konsumsi makan


yang bersifat dinamis dan selalu mengalami proses
perubahan karena dipengaruhi berbagai faktor tersebut.
1. Faktor Individu
2. Faktor dari Keluarga dan Masyarakat
3. Faktor Negara
C. Penerapan Sistem Pangan dan Gizi
1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
2. Pendidikan Gizi (Edukasi Gizi)
3. Fortifikasi
4. Makanan Formula
5. Subsidi Harga
6. Produk Pertanian
7. Program Terpadu
1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah upaya
memberikan tambahan makanan dan untuk menambah
asupan gizi untuk mencukupi kebutuhan gizi agar
tercapainya status gizi yang baik. Makanan memegang
peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena
anak yang sedang tumbuh kebutuhannya berbeda dengan
orang dewasa.

2. Pendidikan Gizi (Edukasi Gizi)


Pendidikan gizi atau Edukasi gizi adalah memberikan
pengetahuan atau pengertian gizi kepada masyarakat
sesuai dengan resiko/masalah gizi.
3. Fortifikasi
Fortifikasi pangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi
(nutrien) ke pangan. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan
tingkat konsumsi dari zat gizi yang ditambahkan untuk
meningkatkan status gizi populasi. harus diperhatikan bahwa peran
pokok dari fortifikasi pangan adalah pencegahan defisiensi: dengan
demikian menghindari terjadinya gangguan yang membawa kepada
penderitaan manusia dan kerugian sosio ekonomis. Namun
demikian, fortifikasi pangan juga digunakan untuk menghapus dan
mengendalikan defisiensi zat gizi dan gangguan yang
diakibatkannya.
Fortifikasi adalah penambahan zat gizi pada pangan, baik yang
alami maupun bukan. Sehingga pangan tersebut menjadi sumber zat
gizi yang ditambahkan.
4. Makanan Formula
Intervensi ini bertujuan menciptakan makanan campuran
untuk anak berumur 6 sampai 36 bulan. Makanan tersebut
dapat dibuat sendiri di rumah atau diproduksi oleh pabrik.
Intervensi ini perlu diikuti dengan pendidikan gizi seperti
pada PMT.

5. Subsidi Harga
Intervensi ini dilakukan dengan memberikan subsidi
kepada konsumen bahan makanan tertentu. Diharapkan
kelompok sasaran dapat mengkonsumsi zat gizi yang
diperlukan. Subsidi dapat diberikan dalam bentuk
pengendalian harga, kupon makanan, dll.
6. Produk Pertanian
Intervensi ini bertujuan meningkatkan ketersediaan pangan
bagi golongan rawan. Dampak perbaikan gizi dapat dicapai
melalui peningkatan produksi pangan, peningkatan
penghasilan petani kecil dan buruh tani atau melalui harga
pangan yang dikonsumsi.

7. Program Terpadu
Keadaan gizi erat hubungannya dengan kesehatan yaitu
melalui pengaruh sinergis dari penyakit infeksi dan kurang
gizi. Disamping itu status gizi juga berkaitan dengan variabel-
variabel kependudukan. Akhir-akhir ini telah disadari bahwa
perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, dan masalah-masalah
demografi memerlukan upaya yang terpadu.
Question
1. Bagaimana upaya untuk meningkatkan ketahanan
pangan di indonesia?
2. Apakah peningkatan produksi pangan dapat
menjamin ketahanan pangan bagi masyarakat?
Sumber
BAPPENAS. 2011. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta :
BAPPENAS
Chairunnisa, Nana. 2016. Permasalahan Pangan dan Gizi ditingkat Konsumsi. Dalam
https://id.scribd.com/document/324379285/1-Permasalahan-Pangan-Dan-Gizi-
Ditingkat-Konsumsi, diakses pada tanggal 24 Februari 2019
Martianto, Drajat. 2012. Fortifikasi Pangan untuk Pnecegahan dan Penaggulangan Kurang
Zat Gizi Mikro. Dalam http://seafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf,
diakses pada tanggal 24 Februari 2019
Nora, Septi. 2016. Konsumsi Pangan dan Gizi. Dalam https://
www.slideshare.net/norasepty/konsumsi-pangan-dan-gizi, diakses pada tanggal 24 Februari
2019
Rhyva. 2012. Konsep Konnsumsi Pangan dan Gizi. Dalam http://
ryvhasayz.blogspot.com/2012/05/konsep-konsumsi-pangan-dan-gizi.html, diakses pada
tanggal 24 Februari 2019
Riyanti. 2017. Edukasi Gizi. Dalam https://id.scribd.com/document/349283633/Edukasi-Gizi,
diakses pada tanggal 24 Februari 2019
Zaelani, Akhmad. Tanpa Tahun. Konsumsi Pangan. Dalam
https://www.academia.edu/29556493/Konsumsi_Pangan, diakses pada tanggal 24 Februari
2019

Anda mungkin juga menyukai