Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ISU GLOBAL PERTANIAN


“Perubahan Pola Hidup
(Diversifikasi Bahan Pangan)”

Disusun oleh :
Mukholis
212310094

Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Muhamadiyah Purworejo
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia


untuk mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber zat gizi
(karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air) menjadi landasan
utama manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus
kehidupan.

Ketahanan pangan Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya


pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Menurut
Organisasi Pangan sedunia (FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
ketahanan pangan berarti akses setiap rumah tangga atau individu untuk dapat
memperoleh pangan setiap waktu untuk keperluan hidup yang sehat.

Produksi pangan di Asia Tenggara terus meningkat, tetapi banyak


penduduknya yang tidak memperoleh makanan, sehingga banyak penduduk
yang tetap menderita kelaparan. Kekurangan pangan bukanlah suatu hal yang
baru, persoalan baru tentang kekurangan pangan adalah kecenderungan para
petani di negara-negara bukan industri beralih ke tanaman perdagangan dan
pada saat bersamaan jumlah penduduk yang meningkat secara cepat.

Indonesia sebagai salah satu negara agraris semestinya dapat


memenuhi sumber kebutuhan pangannya sendiri. Dengan memanfaatkan
semua potensi sumber daya manusia, sumberdaya alam, modal sosial dan
pemerintah, seharusnya Indonesia mampu menjadi salah satu negara
swasembada pangan, tetapi dibeberapa daerah masih terjadi kekurangan
pangan. Pangan merupakan masalah yang sangat penting dalam
pembangunan, karena jumlah pengeluaran untuk pangan merupakan bagian
terbesar dari biaya hidup masyarakat.

Penganekaragaman pangan (diversifikasi pangan) merupakan jalan


keluar yang saat ini dianggap paling baik untuk memecahkan masalah dalam
pemenuhan kebutuhan pangan. Melalui penataan pola makan yang tidak hanya
bergantung pada satu sumber pangan memungkinkan masyarakat dapat
menetapkan pangan pilihan sendiri, sehingga dapat membangkitkan ketahanan
pangan keluarga masing-masing yang berujung pada peningkatan ketahanan
pangan secara nasional.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1) Apa yang dimaksud dengan divertifikasi pangan?


2) Apa manfaat diversifikasi pangan?
3) Faktor apa yang mempengaruhi diversifikasi pangan?
4) Apa saja hambatan dalam upaya diversifikasi pangan?
C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :

1) Untuk mengetahui definisi diversifikasi pangan.


2) Untuk mengetahui manfaat diversifikasi pangan.
3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan.
4) Untuk mengetahui hambatan dalam upaya diversifikasi pangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diversifikasi Pangan

Diversifikasi pangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 68 Tahun


2002 Tentang Ketahanan Pangan adalah upaya peningkatan konsumsi aneka
ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang. Prinsip dasar dari diversifikasi
konsumsi pangan adalah bahwa tidak satupun komoditas atau jenis pangan
yang memenuhi unsur gizi secara keseluruhan yang diperlukan oleh tubuh.
Namun, dengan adanya peranan pangan sebagai pangan fungsional seperti
adanya serat, zat antioksidan dan lain sebagainya sehingga dalam memilih
jenis makanan tidak hanya mempertimbangkan unsure gizi seperti kandungan
energi protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral tetapi juga
mempertimbangkan pangan dengan peranan sebagai pangan fungsional.
Diversifikasi pangan tidak dimaksudkan untuk menggantikan beras, tetapi
mengubah pola konsumsi masyarakat sehingga masyarakat akan
mengkonsumsi lebih banyak jenis pangan dan lebih baik gizinya. Dengan
menambah jenis pangan dalam pola konsumsi diharapkan konsumsi beras
akan menurun.

B. Manfaat Diversifikasi Pangan

Dalam hal konsumsi pangan, permasalahan yang dihadapi tidak hanya


mencakup ketidakseimbangan komposisi pangan yang dikonsumsi penduduk,
tetapi juga masalah masih belum terpenuhinya kecukupan gizi.
Keanekaragaman konsumsi pangan selama ini sering diartikan terlalu
sederhana berupa penganekaragaman konsumsi pangan pokok terutama
pangan nonberas. Penganekaragaman konsumsi pangan seharusnya
mengkonsumsi aneka pangan dari berbagai kelompok pangan, baik pangan
pokok, lauk-pauk, sayur, maupun buah dalam jumlah yang cukup.
Tujuan utama penganekaragaman konsumsi pangan adalah untuk
meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan dan mengurangi ketergantungan
konsumsi pangan pada salah satu jenis atau kelompok pangan tertentu. Kedua
tujuan utama tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung akan
berdampak pada perbaikan kesehatan penduduk. Berbagai studi menunjukkan
bahwa makan beraneka ragam konsumsi pangan dapat meningkatkan
konsumsi berbagai antioksidan pangan, konsumsi, serta menurunkan risiko
hiperkolesterol, hipertensi, dan penyakit jantung koroner.

C. Faktor yang Mempengaruhi Diversifikasi Pangan

Penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi dipengaruhi oleh


banyak faktor, antara lain: faktor yang bersifat internal (individual) seperti
pendapatan, preferensi, keyakinan (budaya dan religi) serta pengetahuan gizi,
maupun faktor eksternal seperti faktor agro-ekologi, produksi, ketersediaan
dan distribusi, anekaragam pangan serta promosi/iklan.

D. Hambatan dalam Upaya Diversifikasi Pangan

Permasalahan utama diversifikasi pangan adalah ketidakseimbangan


antara pola konsumsi pangan dengan penyediaan produksi atau ketersediaan
pangan di masyarakat.Sementara konsumsi dilakukan oleh semua penduduk
setiap saat. Selain itu, masih banyak masalah yang dihadapi dalam distribusi
pangan untuk menjamin upaya penganekaragaman konsumsi pangan, antara
lain menyangkut sarana transportasi (jalan, angkutan), pergudangan, sarana
penyimpanan dan teknologi pengolahan untuk memudahkan distribusi pangan
antarwilayah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pembangunan ketahanan pangan yang berbasis pada sumberdaya dan
kearifan lokal melalui upaya diversifikasi pagan harus terus digali dan
ditingkatkan.
2. Penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi dipengaruhi oleh banyak
faktor, antara lain faktor internal dan eksternal.
3. Permasalahan utama diversifikasi pangan adalah ketidakseimbangan
antara pola konsumsi pangan dengan penyediaan produksi atau
ketersediaan pangan di masyarakat.
B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya masyarakat dapat


meemenuhi asupan nutrisi dengan gizi yang seimbang melalui diversifikasi
atau keragaman pangan agar masyarakat lebih produktif.
DAFTAR PUSTAKA

Dwiastuti, Emi. 2013. Diversifikasi Pangan Berupa Kacang-kacangan.


(http://emi3astuti.blogspot.com/2013/05/diversifikasipanganberupakacang12.html
).

Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. CV Andi Offset. Yogyakarta.

Ketahanan Pangan Bogor. 2013. Profil Kantor Ketahanan


Pangan. (http://www.kotabogor.go.id/kantor/kantor-ketahanan-pangan).

Lastinawati, Endang. 2010. Diversifikasi Pangan dalam Mencapai Ketahanan


Pangan. (http://agronobisunbara.files.wordpress.com/2012/11/7endangpangan-
hal-11-18-oke.pdf).

Anda mungkin juga menyukai