Anda di halaman 1dari 16

ISU-ISU TERBARU

TENTANG
EKONOMI DAN
PANGAN

OLEH : ANANTA
CHRISTYANA
1. ISU-ISU TERBARU TENTANG
EKONOMI DAN PANGAN
Penelitian kebijakan pangan, crowford school of policy
australian nationality university John.F., Menyatakan bahwa
indonesia menghadapi 3 isu yang kompleks:
1. Kekhawatiran akan jumlah produksi domestik yang tidak
mampun memenuhi kebutuhan dalam negri sehingga
bergantung pada impor yang harganya fluktiatif dipasaran
international
2. Naiknya permintaan komoditas pertanian
3. Indonesia telah menyatakan komitmennya terhadap program
ekonomi hijau dari pembangunan pedesaan rendah emisi
ada 5 paradigma dalam kebijakan pangan menurut Mc. Carthy:
1. Swasembada pangan sebagai upaya mencapai angka produksi
global
2. Ketahanan pangan yang menurut FAO bisa dicapai dengan
memperkuat kapasitas penduduk untuk mengakses pangan
terutama saat mengehadapi rawan pangan dan masa panceklik
3. Kedaulatan pangan yang lebih baik atas sumber pertanian
4. Kebijakan pangan perlu mengarah pada pencapaian hak atas
ketersediaan pangan yang memadai sesuai dengan amanat dalam
perjanjia intersnasional
5. Memperhatikan prinsip lingkungan
1. Perdagangan pangan didunia
Di negara berkembang pengeluaran bahan pangan
menyita 50% atau lebih dari pengeluaran konsumsi
pribadi
2. Perkembangan pangan didunia
Perkembangan jangka panjang meliputi peningkatan
ekonomi dinegara miskin
3. Perkembangan pola pangan didunia
Penduduk negara industri tidak lagi mengandlakan
pada makanan yang dihasilkan oleh petani ,
melainkan penghasilan dan makanan diolah secara
industri
4. Kecukupan pangan didunia perkembangan ekonomi
Diikuti peningkatan ketersedian dan jenis pangan
yang dapat dipilih
2. POLA PANGAN HARAPAN
 Pola Pangan Harapan (PPH) merupakan suatu metode yang
digunakan untuk menilai jumlah dan komposisi atau ketersediaan
pangan. Pola pangan harapan biasanya digunakan untuk
perencanaan konsumsi, kebutuhan dan penyediaan pangan wilayah.
 Pola Pangan Harapan (PPH) atau Desirable Dietary Pattern adalah
beragam pangan atau kelompok pangan yang didasarkan atas
sumbangan energi terhadap total energi dari kelompok pangan utama
(baik secara absolut maupun relatif) dari suatu pola ketersediaan dan
atau konsumsi pangan yang mampu mencukupi kebutuhan konsumsi
pangan penduduk secara kualitas, kuantitas maupun keragamannya,
dengan mempertimbangkan aspek-aspek sosial ekonomi, budaya,
agama dan cita rasa. (Depkes RI,2005).
Kelompok pangan dalam pph:
 Padi-padian, meliputi beras, jagung, terigu, dan hasil olahanya.
 Umbi-umbian atau pangan berpati, meliputi ubi kayu, ubi jalar, kentang, talas,
sagu dan hasil olahanya.
 Pangan hewani, meliputi ikan, daging, telur, susu, dan hasil olahanya.
 Minyak dan lemak, meliputi minyak kelapa, minyak jagung, minyak goring
kelapa sawit dan margarine.
 Buah dan biji berminyak, meliputi mete, kelapa, kenari, kemiri dan cokelat.
 Kacang-kacangan, meliputi kacang kedelai, kacang tanah, kacang tonggak,
kacang polong.
 Gula, meliputi gula pasir, gula merah/mangkok, dan sirup.
 Sayuran dan buah-buahan, meliputi semua jenis sayuran dan buah-buahan.
 Lain-lain, meliputi bumbu-bumbu.
Pertimbangan dalam merumuskan pph
 Pola konsumsi pangan penduduk saat ini
 Kebutuhan gizi yang dicerminkan oleh pola kebutuhan energi
 Mutu gizi makanan yang dicerminkan oleh kominasi makanan
yang mengandung protein hewani, sayur dan buah
 Pertimbangan masalah gizi dan penyakit yang berhubungan
dengan gizi
 Kecendrungan permintaan
 Kemampuan penyediaan dalam konteks ekonomi dan wilayah
 Kegunaan Pola Pangan Harapan PPH adalah sebagai berikut :
-sebagai instrumen menilai ketersediaan dan konsumsi pangan
berupa jumlah dan komposisi pangan menurut jenis pangan
-disamping itu juga berguna sebagai basis untuk perhitungan
skor pola pangan harapan (PPH) yang digunakan sebagai
indikator mutu gizi pangan dan keragaman konsumsi pangan
baik pada tingkat ketersediaan maupun tingkat konsumsi
-untuk perencanaan konsumsi dan ketersediaan panga
3. Diversifikasi Pangan
Diversifikasi pangan adalah program yang
dimaksudkan agar masyarakat tidak terpaku pada
satu jenis makanan pokok saja dan terdorong untuk
juga mengonsumsi bahan pangan lainnya sebagai
pengganti makanan pokok yang selama ini
dikonsumsinya.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk tercapainya usaha
diversivikasi pangan
 Pengembangan produk melalui peran industri pengolahan
untuk meningkatkan cita rasa dan citra produk pangan khas
nusantara
 Peningkatan produksi dan ketersediaan sumber pangan protein
sepeti ikan dan ternak
 Peningkatan budidaya berbagai tanaman pangan yang meliputi
pembenihan , pembibitan ,produksi tanaman, pemberantasan
hama, pengemasan hasil panen dan pendistribusian
Faktor-faktor yang mempengaruhi diverssifikasi pangan
1. Faktor internal
-pendapatan
-preferensi
-keyakinan
-pengetahuan gizi
2. Faktor eksternal
-agroekologi
-produksi
-ketersediaan dan distribusi
-keanekaragaman pangan
-promosi atau iklan
Tujuan diversifikasi pangan
1) Mengurangi Ketergantungan Impor Beras Impor beras
dilakukan karena adanya ketergantungan permintaan pangan
terhadap bahan pangan berupa beras. Melalui diversifikasi
konsumsi pangan diharapakan akan membuat pilihan akan bahan
pangan menjadi semakin beragam, sehingga dapat menekan
ketergantungan terhadap impor beras.
2) Mencapai Pola Konsumsi Pangan Yang Tepat
Ketahanan pangan menitikberatkan pada aspek alokasi
sumberdaya ke arah penggunaan yang efisien, fleksibel, dan
stabil dengan memanfaatkan potensi lokal yang tersedia. Salah
satu prinsip pokok dalam pelaksanaan diversifikasi konsumsi
pangan adalah pemanfaatan atau pengoptimalan potensi lokal,
baik berupa potensi tanaman lokal maupun sumberdaya manusia.
3) Mewujudkan Pola Pangan Harapan
Diversifikasi konsumsi pangan memiliki sasaran untuk
memberikan nutrisi atau gizi yang memadai bagi pola
konsumsi rumahtangga, sehingga akan mampu untuk
memenuhi pola konsumsi sehat dan bergizi di masyarakat.
4) Gizi Yang Terjangkau Oleh Semua Tingkat Pendapatan
Pola konsumsi pangan nasional yang selama ini banyak
bergantung pada jenis beras menyebabkan harga beras
semakin cepat meningkat. Akibatnya, harga beras semakin
lama menjadi semakin sulit untuk dijangkau oleh semua
kelompok pendapatan rumahtangga. Melalui diversifikasi
konsumsi pangan diharapkan akan mampu untuk
mengalokasikan pendapatan memilih jenis komoditi pangan
yang relatif lebih terjangkau.
Diversifikasi ada 2:
1. D. Horizontal
BM diganti dengan bahan makanan yang sejenis
2. D. Vertikal
BM diganti dengan olahannya

Anda mungkin juga menyukai