OLEH KELOMPOK 4:
Subsistem Distribusi
a. Faktor langsung
1) Konsumsi makanan
Konsumsi makanan oleh masyarakat atau oleh keluarga bergantung pada
jumlah dan jenis pangan yang dibeli, distribusi dalam keluarga dan kebiasaan
makan secara perorangan. Hal ini tergantung pula pada pendapatan, agama, adat
kebiasaan dan pendidikan masyarakat bersangkutan.
2) Infeksi
Antara status gizi kurang dan infeksi terdapat interaksi bolak-balik. Infeksi
dapat menimbulkan gizi kurang melalui berbagai mekanismenya. Yang penting
adalah efek langsung dari infeksi sisitemik pada katabolisme jaringan. Walaupun
hanya terhadap infeksi ringan sudah menimbulkan kehilangan nitrogen.
b. Faktor tidak langsung
Menurut Sunita Almatsier, 2009 konsumsi makanan oleh masyarakat atau oleh
keluarga bergantung pada jumlah dan jenis pangan yang dibeli, pemasakan, distribusi
dalam keluarga, dan kebiasaan makan secara perorangan. Hal ini bergantung pula pada
pendapatan, agama, adat kebiasaan, dan pendidikan masyarakat bersangkutan.
Sementara menurut Riyadi, 1996 pola konsumsi pangan dipengaruhi oleh banyak
faktor, diantaranya yang terpenting adalah :
1. Ketersediaan pangan, jenis dan jumlah pangan dalam pola makanan di suatu
daerah tertentu, biasanya berkembang dari pangan setempat atau dari pangan
yang telah ditanam. Bila pangan tersedia secara kontinyu, maka dapat membentuk
kebiasaan makan.
2. Pola sosial budaya, pola kebudayaan mempengaruhi seseorang dalam memilih
pangan. Hal ini juga mempengaruhi jenis pangan apa yang harus diproduksi,
bagaimana cara pengolahannya, penyalurannya, penyiapannya, dan penyajiannya.
Pilihan pangan biasanya ditentukan oleh adanya faktor faktor penerimaan atau
penolakan terhadap pangan oleh seseorang atau sekelompok orang.
SUBSISTEM DISTRIBUSI
4. Fermentasi
6. Pemasakan
Semakin lama suatu bahan pangan dimasak, semakin banyak pula vitamin
yang hilang dari bahan pangan tersebut. Nilai gizi yang sedikit yang terdapat
pada cairan perebus berasal dari garam mineral yang larut dan vitamin yang
tercuci keluar dari bahan pangan tersebut selama proses pemasakan.
1. Pendapatan
2. Pertumbuhan Ekspor dan Impor
3. Perubahan Pola Pangan
4. Penggunaan Bahan Bakar
5. Pengangkutan (Transportasi)
Berbagai jenis pertumbuhan ekonomi adalah penting apabila suatu bangsa ingin
membangun situasi ekonomi yang mantap. Pertumbuhan ekonomi tergantung dari
kenaikan dalam pendapatan perorangan, perusahaan, dan koperasi serta dari perdagangan
internasional. Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Taiwan dan Muangthai adalah beberapa
Negara di Asia yang telah menunjukkan pertumbuhan ekonominya dalam dasawarsa yang
lampau. Hasil pangan dari Negara-negara tersebut telah meningkatkan secara tetap. Di
Korea Selatan, ekspor non-pangan telah menghasilkan cukup devisa untuk mengimpor
sejumlah besar pangan yang diperlukan untuk membantu meningkatkan status rakyat
Korea Selatan.
Perubahan Pola Pangan
Jika pendapatan naik di Asia Tenggara, pola-pola pangan juga ikut berubah.
Misalnya persentase uang yang dikeluarkan untuk daging meningkat. Daging
merupakan sumber protein yang mahal ditinjau dari sudut jumlah makanan ternak
yang dibutuhkan untuk menghasilkan daging tersebut dan jumlah tanah yang
dibutuhkan untuk memliharanya. Dari usaha-usaha yang demikian itu,
kemungkinan besar untuk tumbuhnya kesempatan kerja dan industri rumah
tanggan lebih banyak. Pendekatan-pendekatan yang kreatif dan komprehensif perlu
diarahkan kepada system penganekaragaman pangan dan pengaruhnya pada pola
pangan.
Dengan adanya pertumbuhan penduduk yang pesat dan biaya bahan bakar
yang tinggi, kebijaksanaan pangan seharusnya mempromosikan diversifikasi
tanaman yang akan :
Memberikan hasil energy pangan tertinggi untuk investasi energy bahan bakar.
Memberikan kesempatan kerja bagi buruh tani.
Memenuhi kebutuhan gizzi para konsumen pangan.
Buah-buahan dan sayuran merupakan tanaman oenting untuk dimasukkan dalam
diversifikasi pangan, akan tetapi bahan-bahan tersebut bukan satu-satunya bahan makanan
yang ditambahkan. Pengembangan program pangan harus meliputi tanaman-tanaman
pangan yang :
Dapat menghasilkan nilai biologis yang tinggi dan sedapat mungkin memberikan zat-
zat gizi yang beraneka ragam.
Yang melengkapi nilai gizi tanman-tanaman pangan yang ada.
Yang efisien dalam energy bahan bakar.
Yang memberikan keuntungan-keuntungan ekonomi yang layak bagi para petani dan
buruh tani.
Pengangkutan (Transportasi)
Sistem pengangkutan yang semakin sempurna akan menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pola perdagangan dan konsumsi pangan. Ini dapat membantu membuka
pasaran pangan tambhan dan bersamaan dengan itu memberikan kesempatan
penganekaragaman yang lebih besar. Sekarang bahan makanan lebih siap untuk
mengalirkan kepada yang lebih banyak orang dan dalam jumlah yang lebih besar dihampir
semua bagian dunia. Pengangkutan mendukung perluasan program penganekaragaman
pangan.