Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

Peran Pangan - Gizi

Kelompok 2 :

Lusiana Togatorop (D1A020014)

Ghina Fadhila Khoirunnisa (D1A020018)

Nikmah Hayati (D1A020040)

Dosen Pengampu :

Dr.Ir.Nerty Soverda M,S

Ir.Jasminarni ,M.Si

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pertanian sebagai penghasil berbagai komoditas tanaman peternakan
maupun perikanan, sudah sejak awal peradaban manusia di seluruh dunia menjadi
kontributor utama dalam penyediaan pangan. Pembangunan pertanian di
Indonesia yang dilaksanakan secara intensif sejak awal Pelita I telah menunjukkan
hasilnya berupa laju pertumbuhan produksi berbagai komoditas pangan yang
cukup tinggi pada pertengahan tahun 70-an. Hal ini bisa pula dilihat dari besarnya
ekspor pertanian pada tahu 1974, 22 % dari nilai ekspor keseluruhan berasal dari
hasil pertanian. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan terus
berkembang, baik jumlah maupun pengetahuannya, sektor pertanian diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan pangan yang cukup besar dan terus berkembang
dalam jumlah keragaman dan mutunya (Mubyarto, 1991).

Sektor pertanian dengan produksi berbagai komoditas bahan pangan untuk


memenuhi kebutuhan nasional telah menunjukkan kontribusi yang cukup
signifikan. Bertolak dari posisi neraca yang minus dan krisis pangan tahun 1964 –
1965, pembangunan pertanian diprioritaskan serta dipacu secara intensif dan
ekstensif dimulai periode pelita. Intensifikasi dilaksanakan dengan dukungan
teknologi pengolahan lahan yang lebih baik, penggunaan benih unggul bermutu
dengan produktivitas yang lebih tinggi, optimalisasi pengaturan air, penggunaan
pupuk dengan takaran yang tepat, serta pengendalian hama dan penyakit.

Unsur-unsur gizi yang diperlukan makanan, tercermin pada komposisi


tubuh, yaitu air, zat putih telur (protein), lemak, zat hidrat arang (karbohidrat),
mineral dan berbagai komponen-komponen minor lainnya.Ketersediaan bahan
pangan sumber energi dan protein masih secara dominan dipenuhi oleh pangan
sumber karbohidrat, khususnya beras. Kelompok padi-padian menyumbang energi
sekitar 62 – 66% dan protein sekitar 56 – 61%. Kacang-kacangan menyumbang
sekitar 19% dari total ketersediaan protein. Ketersediaan protein dari pangan
hewani masih relatif rendah, demikian pula pangan sumber vitamin dan mineral
seperti kacang-kacangan , sayur-sayuran dan buah-buahan (Hanani et al., 2003).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Kenapa pangan sangat berperan bagi Indonesia?
2. Apa saja jenis pangan dan fungsi pangan di Indonesia?
3. Apa peran gizi pada pangan?
4. Apa peran penting gizi dalam perkembangan dan pertumbuhan tubuh
manusia?

1.3 Tujuan Makalah

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pentingnya


pangan bagi Indonesia, mengetahui jenis pangan serta fungsi pangan, memahami
peran gizi pada pangan dan mengetahui peran penting gizi dalam perkembangan
dan pertumbuhan tubuh manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PANGAN
Pangan merupakan kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar utama bagi
manusia yang harus dipenuhi setiap saat untuk menghasilkan energi, sehingga
bisa beraktifitas dengan bebas, yang tentunya baik dari segi kuantitas maupun
kualitas, aman, bergizi dan terjangkau oleh daya beli masyarakat (Almatsier,
2009). Biasanya pangan ini bersumber dari hayati dan air baik yang diolah
maupun tidak diolah yang biasanya dikenal dengan sebutan tanaman pangan.

Secara definitive menurut Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1996,


pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber daya hayati dan air baik
yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk di dalamnya adalah bahan tambahan
pangan (BTP), bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman (Tejasari,
2005).Tanaman pangan merupakan jenis tanaman yang menghasilkan banyak
nutrisi penting bagi tubuh seperti karbohidrat kompleks maupun protein. Bagi
Indonesa pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini
merupakan makanan pokok utama. Selain beras ada beberapa contoh tanaman
pangan dimana sebagai sumber protein dan karbohidrat. Contohnya, serella (padu,
gandum, dan jagung), umbi (ubi jalar dan singkong) dan kacang-kacangan
(kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang panjang).

Jenis pangan dapat dibedakan menjadi 2,yakni:

1. Pangan segar

Pengertian pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan


yang dapat dikonsumsi langsung dan atau yang dapat menjadi bahan baku
pengolahan pangan. Misalnya beras, gandum, segala macam buah, ikan segar, dan
sebagainya.
2. Pangan olahan.

Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau
metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Pangan olahan dapat
dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu pangan olahan tertentu dan pangan siap
saji.

 Pangan olahan tertentu yaitu pangan olahan untuk dikonsumsi bagi


kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas
kesehatan kelompok tersebut,
 Pangan siap saji, yaitu makanan atau minuman yang sudah diolah dan bisa
langsung disajikan ditempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar
pesanan

Berdasarkan sumbernya, bahan pangan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu

1) Bahan Pangan Nabati

Bahan pangan nabati adalah bahan bahan pangan yang berasal dari tanaman atau
produkproduk olahan yang berasal dan berbahan dasar tanaman contohnya nasi,
tahu, tempe, kacang-kacangan, dodol, juice buah, asinan, kripik kentang, dan lain-
lain.

2) Bahan Pangan Hewani

Bahan pangan hewani adalah semua bahan pangan yang berupa atau berasal dari
hewan serta produk-produk yang diolah dengan menggunakan bahan dasar dari
hewan, contohnya daging, sapi, ikan, daging unggas, telur, sosis, susu, keju,
dendeng, dan lain-lain.

Dari sisi konsumsi, pangan merupakan pengeluaran terbesar bagi rumah


tangga karena di atas 50% dari jumlah pengeluaran rumah tangga di Indoenesia
adalah untuk pangan. Akibat dari kekurangan pangan dapat menimbulkan
berbagai permasalahan penting diantaranya kesehatan rendah, rentan terhadap
serangan penyakit, bahkan sampai kematian.
Beberapa faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap kerawanan pangan
terutama disebabkan oleh:

a. Angka kemiskinan yang masih tinggi


b. Tidak ada akses listrik
c. Kasus underweight pada balita masih tinggi
d. Tidak ada akses jalan untuk kendaraan roda empat,
e. Tidak ada sumber air bersih
f. Rasio konsumsi normatif per kapita terhadap ketersediaan serealia masih
meningkat.

Di samping itu, bencana alam yang masih berlanjut dalam skala luas di
berbagai wilayah serta daya dukung alam untuk menghasilkan produk pangan
yang cenderung terus berkurang dan rentan terhadap berbagai macam perubahan,
senantiasa mengancam masyarakat Indonesia ke arah kekurangan pangan.Fungsi
pangan yang utama bagi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi,
sesuai dengan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik dan non fisik, dan bobot tubuh.

Fungsi pangan dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:

1. Fungsi primer (primary function), yaitu fungsi makanan pangan yang paling
utama dan wajib dipenuhi oleh setiap manusia untuk memenuhi kebutahan zat-zat
gizi tubuh.

2. Fungsi sekunder (secondary function), yaitu pangan dengan penampakan dan


cita rasa yang baik. Fungsi sekunder tidak kalah pentingnya, karena tingginya
kandungan gizi suatu bahan pangan akan ditolak oleh konsumen bila penampakan
dan cita rasanya tidak menarik atau tidak memenuhi selera konsumennya. Terkait
dengan fungsi sekunder ini kemasan dan cita rasa menjadi faktor penting dalam
menentukan apakah suatu bahan pangan diterima atau tidak oleh masyarakat
konsumen.

3. Fungsi tersier (tertiary function), yaitu pangan yang mempunyai fungsi


fisiologis tertentu di dalam tubuh. Fungsi ini berkaitan dengan semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan tuntutan
konsumen terhadap bahan pangan juga kian bergeser. Bahan pangan yang kini
mulai banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi
yang baik serta penampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus
memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh seperti menurunkan tekanan darah,
menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan
penyerapan kalsium, dan lain-lain.

Dari sinilah muncul di kalangan masayarakat dunia tentang konsep pangan


fungsional (functional foods). Fenomena pangan fungsional telah melahirkan
paradigma baru bagi perkembangan ilmu dan teknologi pangan yaitu
dilakukannya berbagai modifikasi produk olahan pangan.

Menurut konsensus pada The First International Conference on East-West


Perspective on Functional Foods tahun 1996, pangan fungsional adalah pangan
yang kandungan komponen aktifnya bisa memberikan manfaat bagi kesehatan, di
luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Makanan fungsional memiliki 3 fungsi yaitu

a. Sumber gizi (nutrisi)


b. Pemberi cita rasa dan aroma
c. Penyuplai senyawa aktif untuk mencegah ataupun mengobati penyakit.

Tanaman pangan dikenal akan kandungan karbohidratnya yang tinggi sebagai


sumber energi. Tanaman ini dapat diolah menjadi makanan yang mengandung
karbohidrat. Karbohidrat ini akan dipecah ke dalam bentuk yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh tubuh. Karbohidrat sebagai sumber energi diproses
dalam bentuk mosakarida yang selanjutnya akan diserap tubuh ke dalam aliran
darah. Gula dalam aliran darah inilah yang nantinya dapat diproses lebih lanjut
untuk menjadi sumber energi bagi tubuh.

Tanaman pangan selain sebagai sumber energi dapat juga bermanfaat dalam
regenerasi sel dan meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin dan
beberapa mineral dalam bahan pangan akan membantu sel dalam beregenerasi
sehingga tercipta sel-sel baru.
2.2 GIZI
Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh manusia dalam
rangka mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh
manusia itu sendiri dapat berjalan sebagai mana mestinya. Sumber gizi banyak
ditemui dalam setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Secara klasik, kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu
untuk menyediakan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh serta
mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi saat ini kata gizi
mempunyai pengertian yang lebih luas, disamping untuk kesehatan, gizi dikaitkan
dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan
otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, gizi dianggap
penting untuk memacu pembangunan khususnya dalam pengembangan sumber
daya manusia yang berkualitas (Almatsier, 2001).

Gizi merupakan zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri
atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta turunannya yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Kebutuhan pangan manusia
yang sebenarnya tidak mudah untuk ditentukan. Nilai gizi dari pangan harus
dibahas dalam istilah-istilah kimia dan satuan energi.

Bahan kimia yang dibutuhkan manusia mencakup bahan

1. Anorganik (air dan unsur-unsur mineral tertentu)


2. bahan bahan organik (asam-asam amino, asam-asam lemak,dan
vitamin yang merupakan faktor penyerta).

Zat gizi yang tidak dapat disintesis dari komponen lain dalam diet (makanan),
dipandang sebagai zat gizi esensial. Kekurangan dari salah satu zat gizi esensial
biasnya mengakibatkan gejala fisiologis tertentu, pada anak-anak adalah
pertumbuhan yang kurang. Zat gizi esensial umumnya tidak dikonsumsi dalam
bentuk murni, tetapi sebagai bagian dari pangan (Harjadi, 1996).
Pada umumnya, zat gizi yang terdapat dalam pangan disebut gizi pangan
yaitu zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, serta turunannya yang bermanfaat bagi
pertumbuhan kesehatan manusia. Zat gizi tidak hanya berasal dari pangan, karena
dapat pula diproduksi secara buatan atau sintetis (Almatsier, 2001).

Berikut zat-zat yang terdapat dalam gizi yang berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan tubuh manusia :

1. Zat Pembangun, berupa makanan seperti ayam, ikan, telur, susu.


Terkandung jenis protein dan lemak, berfungsi bagi proses pertumbuhan
dan perkembangan tubuh manusia.

2. Zat Pengatur, mengandung vit A, B, C, dan D. Biasanya terdapat dalam


buah-buahan dan sayuran. Berfungsi pada proses metabolisme tubuh.

3. Zat Tenaga, mengandung karbohidrat yang biasa ditemui pada makanan


seperti nasi, ubi, jagung. Dimana karbohidrat ini berfungsi sebagai
pemberi energi agar tubuh manusia dapat beraktivitas dan tidak akan
mudah lelah.

Kebutuhan zat gizi secara spesifik dapat dikemukakan dalam istilah zat gizi
esensial, tetapi masyarakat secara luas lebih mengenal dalam klasifikasi lebih
luas, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai
dengan penyediaan pangan yang cukup. Penyediaan pangan yang cukup diperoleh
melalui produksi pangan dalam negeri melalui upaya pertanian dalam
menghasilkan makanan pokok, lauk pauk, sayur mayor dan buah-buahan. Agar
produksi pangan dapat dimanfaatkan setinggi-tingginya perlu diberikan perlakuan
pasca panen sebaik-baiknya dengan tujuan menyiapkan hasil panen agar tahan
disimpan dalam waktu yang panjang tanpa mengalami kerusakan terlalu banyak
dan dapat dipasarkan dalam kondisi baik.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber daya hayati dan air
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia. Fungsi pangan yang utama bagi manusia
adalah untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi, sesuai dengan jenis kelamin, usia,
aktivitas fisik dan non fisik, dan bobot tubuh

Tanaman pangan merupakan jenis tanaman yang menghasilkan banyak


nutrisi penting bagi tubuh seperti karbohidrat kompleks maupun protein. Pada
umumnya, zat gizi yang terdapat dalam pangan disebut gizi pangan, yaitu zat atau
senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan
manusia.

Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai
dengan penyediaan pangan yang cukup. Penyediaan pangan yang cukup diperoleh
melalui produksi pangan dalam negeri melalui upaya pertanian dalam
menghasilkan makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur dan buah-buahan.

Saran

Semoga materi tentang peran pangan dan gizi dapat bermanfaat bagi pembaca
dan juga bagi penulis, sehingga dengan adanya materi ini dapat menambah
pengetahuan dan informasi mengenai peran pangan dan gizi sehingga kebutuhan
pangannya terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2001. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Almatsier S. 2009. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Bakhtiar dan E. Hayati. 2015. Pemuliaan Tanaman. Program Studi Agroteknologi


Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Bhratara Karya
Aksara, Jakarta. 295 hal.

Hanani, Nuhfil, et al, Strategi Pembangunan Pertanian : Sebuah Pemikiran Baru,


Yogyakarta: Lappera, 2003.

Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta : LP3ES, 1991.

Anda mungkin juga menyukai