Kelompok 2 :
Dosen Pengampu :
Ir.Jasminarni ,M.Si
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 PANGAN
Pangan merupakan kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar utama bagi
manusia yang harus dipenuhi setiap saat untuk menghasilkan energi, sehingga
bisa beraktifitas dengan bebas, yang tentunya baik dari segi kuantitas maupun
kualitas, aman, bergizi dan terjangkau oleh daya beli masyarakat (Almatsier,
2009). Biasanya pangan ini bersumber dari hayati dan air baik yang diolah
maupun tidak diolah yang biasanya dikenal dengan sebutan tanaman pangan.
1. Pangan segar
Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau
metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Pangan olahan dapat
dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu pangan olahan tertentu dan pangan siap
saji.
Bahan pangan nabati adalah bahan bahan pangan yang berasal dari tanaman atau
produkproduk olahan yang berasal dan berbahan dasar tanaman contohnya nasi,
tahu, tempe, kacang-kacangan, dodol, juice buah, asinan, kripik kentang, dan lain-
lain.
Bahan pangan hewani adalah semua bahan pangan yang berupa atau berasal dari
hewan serta produk-produk yang diolah dengan menggunakan bahan dasar dari
hewan, contohnya daging, sapi, ikan, daging unggas, telur, sosis, susu, keju,
dendeng, dan lain-lain.
Di samping itu, bencana alam yang masih berlanjut dalam skala luas di
berbagai wilayah serta daya dukung alam untuk menghasilkan produk pangan
yang cenderung terus berkurang dan rentan terhadap berbagai macam perubahan,
senantiasa mengancam masyarakat Indonesia ke arah kekurangan pangan.Fungsi
pangan yang utama bagi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi,
sesuai dengan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik dan non fisik, dan bobot tubuh.
1. Fungsi primer (primary function), yaitu fungsi makanan pangan yang paling
utama dan wajib dipenuhi oleh setiap manusia untuk memenuhi kebutahan zat-zat
gizi tubuh.
Tanaman pangan selain sebagai sumber energi dapat juga bermanfaat dalam
regenerasi sel dan meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin dan
beberapa mineral dalam bahan pangan akan membantu sel dalam beregenerasi
sehingga tercipta sel-sel baru.
2.2 GIZI
Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh manusia dalam
rangka mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh
manusia itu sendiri dapat berjalan sebagai mana mestinya. Sumber gizi banyak
ditemui dalam setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Secara klasik, kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu
untuk menyediakan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh serta
mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi saat ini kata gizi
mempunyai pengertian yang lebih luas, disamping untuk kesehatan, gizi dikaitkan
dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan
otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, gizi dianggap
penting untuk memacu pembangunan khususnya dalam pengembangan sumber
daya manusia yang berkualitas (Almatsier, 2001).
Gizi merupakan zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri
atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta turunannya yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Kebutuhan pangan manusia
yang sebenarnya tidak mudah untuk ditentukan. Nilai gizi dari pangan harus
dibahas dalam istilah-istilah kimia dan satuan energi.
Zat gizi yang tidak dapat disintesis dari komponen lain dalam diet (makanan),
dipandang sebagai zat gizi esensial. Kekurangan dari salah satu zat gizi esensial
biasnya mengakibatkan gejala fisiologis tertentu, pada anak-anak adalah
pertumbuhan yang kurang. Zat gizi esensial umumnya tidak dikonsumsi dalam
bentuk murni, tetapi sebagai bagian dari pangan (Harjadi, 1996).
Pada umumnya, zat gizi yang terdapat dalam pangan disebut gizi pangan
yaitu zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, serta turunannya yang bermanfaat bagi
pertumbuhan kesehatan manusia. Zat gizi tidak hanya berasal dari pangan, karena
dapat pula diproduksi secara buatan atau sintetis (Almatsier, 2001).
Berikut zat-zat yang terdapat dalam gizi yang berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan tubuh manusia :
Kebutuhan zat gizi secara spesifik dapat dikemukakan dalam istilah zat gizi
esensial, tetapi masyarakat secara luas lebih mengenal dalam klasifikasi lebih
luas, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai
dengan penyediaan pangan yang cukup. Penyediaan pangan yang cukup diperoleh
melalui produksi pangan dalam negeri melalui upaya pertanian dalam
menghasilkan makanan pokok, lauk pauk, sayur mayor dan buah-buahan. Agar
produksi pangan dapat dimanfaatkan setinggi-tingginya perlu diberikan perlakuan
pasca panen sebaik-baiknya dengan tujuan menyiapkan hasil panen agar tahan
disimpan dalam waktu yang panjang tanpa mengalami kerusakan terlalu banyak
dan dapat dipasarkan dalam kondisi baik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber daya hayati dan air
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia. Fungsi pangan yang utama bagi manusia
adalah untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi, sesuai dengan jenis kelamin, usia,
aktivitas fisik dan non fisik, dan bobot tubuh
Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai
dengan penyediaan pangan yang cukup. Penyediaan pangan yang cukup diperoleh
melalui produksi pangan dalam negeri melalui upaya pertanian dalam
menghasilkan makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur dan buah-buahan.
Saran
Semoga materi tentang peran pangan dan gizi dapat bermanfaat bagi pembaca
dan juga bagi penulis, sehingga dengan adanya materi ini dapat menambah
pengetahuan dan informasi mengenai peran pangan dan gizi sehingga kebutuhan
pangannya terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2001. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Almatsier S. 2009. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama