Anda di halaman 1dari 9

PANGAN

FUNGSIONAL DAN
PROSPEK
PENGEMBANGANNY
A OLEH:
1. Huzaifah Ribat Al Haqi : 211003412310069
2. Devi Syaharani : 211003412310072
3. Bima Yudha Dwi. P : 211003412310077
4. Nurul Maghfiroh : 211003412310110
PANGAN FUNGSIONAL ?
The International Food Information mendefinisikan pangan fungsional sebagai pangan
yang memberikan manfaat kesehatan di luar zat-zat dasar. Definisi pangan fungsional
menurut Badan POM adalah pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses,
mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap
mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Serta
dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik
sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh
konsumen. Selain tidak memberikan kontra indikasi dan tidak memberi efek samping
pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.
1. Sensory (warna dan penampilannya yang menarik dan
cita rasanya yang enak),

Persyaratan Pangan 2. Nutritional (bernilai gizi tinggi), dan


Fungsional
3. Physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang
menguntungkan bagi tubuh).
JENIS-JENIS PANGAN FUNGSIONAL
Berdasarkan Sumber Pangan
Pangan fungsional digolongkan menjadi dua, yaitu
pangan fungsional nabati merupakan pangan
fungsional bersumber dari bahan tumbuhan Berdasarkan Cara
(contohnya kedelai, beras merah, tomat, anggur
dan bawang putih) Pengolahannya
dan pangan fungsional hewani merupakan pangan Pangan fungsional alami merupakan pangan
fungsional bersumber dari bahan hewan fungsional yang sudah tersedia di alam tanpa
(contohnya ikan, daging dan susu).
perlu pengolahan sama sekali. Contohnya
buah-buahan dan sayur-sayuran segar yang
bisa langsung dimakan.
Pangan Fungsional
Tradisional Pangan Fungsional Modern
Pangan fungsional tradisional merupakan 1. Pangan tanpa lemak, rendah kolesterol
pangan fungsional yang diolah secara dan rendah trigliserida.
tradisional mengikuti cara pengolahan 2. Breakfast cereals dan biskuit yang
yang diturunkan dari satu generasi ke diperkaya serat pangan.
generasi berikutnya. Menurut Astawan 3. Mi instan yang diperkaya dengan
(2011) beberapa contoh pangan berbagai vitamin dan mineral.
tradisional Indonesia yang memenuhi 4. Permen yang mengandung zat besi,
persyaratan pangan fungsional adalah: vitamin, dan fruktooligosakarida.
minuman beras kencur, temulawak, 5. Pasta yang diperkaya serat pangan.
kunyit-asam, dadih (fermentasi susu khas 6. Sosis yang diperkaya dengan
Sumatera Barat), dali (fermentasi susu oligosakarida, serat atau kalsium kulit
kerbau khas Sumatera Utara), sekoteng telur.
atau bandrek, tempe, tape dan jamu. 7. Minuman yang mengandung suplemen
serat pangan, mineral dan vitamin.
Prospek Perkembangan Pangan
Fungsional

Pengembangan pangan fungsional di suatu negara tidak saja menguntungkan bagi


konsumen karena manfaat yang dapat diambil, tetapi juga merupakan peluang bagi
industri pangan dan menguntungkan pemerintah. Keuntungan dari konsumen bisa
dilihat dari manfaat pangan fungsional bagi kesehatan. Pangan fungsional dapat
digunakan sebagai pangan untuk mencegah berbagai penyakit misalnya obesitas,
diabetes, hipertensi, jantung koroner dan kanker. Dampak lain yang tidak langsung
antara lain dapat meningkatkan imunitas, memperlambat penuaan dan meningkatkan
penampilan fisik (“awet muda”).
Bagi industri pangan, permintaan yang tinggi akan pangan fungsional berarti sebuah
peluang untuk meningkatkan keuntungan dengan melakukan inovasi pengembangan
produk dan formulasi makanan sesuai dengan permintaan pasar. Beragamnya masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat juga berarti semakin luas segmen pasar
dengan kebutuhan pangan fungsional tertentu. Pemerintah juga diuntungkan oleh
perkembangan pangan fungsional. Paling tidak ada tiga komponen yang
memungkinkan timbulnya keuntungan bagi pemerintah menurut Marsono (2007) yaitu:
(i) kesempatan kerja dengan berkembangnya industri pangan fungsional, (ii)
pengurangan biaya pemeliharaan kesehatan masyarakat dan (iii) peningkatan
pendapatan (pajak) dari industri pangan fungsional
Kesimpulan
Sifat fungsional dari pangan fungsional ditentukan oleh komponen bioaktif yang ada di
dalamnya. Indonesia kaya akan sumber bahan pangan dengan kandungan komponen
bioaktif yang potensial untuk dikembangkan. Teknologi pangan dan penelitian-
penelitian yang terkait dengan pangan
fungsional sudah dikembangkan. Hal ini semua menjadi modal dasar untuk
mengembangkan pangan fungsional. Pangan fungsional yang akan berkembang pesat
dimasa mendatang adalah yang erat kaitannya dengan pangan yang mampu
menghambat proses penuaan, meningkatkan daya immunitas tubuh, meningkatkan
kebugaran, kecantikan wajah dan penampilan, mendukung relaxasi tidur dan istirahat,
serta “good for mood”. Dengan demikian, industri pengolahan pangan fungsional di
Indonesia sangatlah
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai