Anda di halaman 1dari 4

Tugas PKWU

Nama : Muhammad Maulana

Kelas : XI IPS V

Absen : 25

1. Pengertian Bahan Makanan Fungsional

Pangan fungsional adalah makanan dan bahan pangan yang dapat memberikan manfaat
tambahan di samping fungsi gizi dasar pangan tersebut dalam suatu kelompok masyarakat
tertentu. Makanan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang selain bergizi juga
mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan seseorang, karena di dalam makanan
tersebut terkandung komponen atau zat-zat tertentu yang mempunyai aktivitas fisiologis yang
sangat baik untuk kesehatan tubuh. Konsep ini dicetuskan oleh pemerintah Jepang di tahun
1980-an.

Makanan fungsional terbagi dalam dua jenis, yakni konvensional dan termodifikasi.

Makanan fungsional konvensional adalah makanan dan minuman yang memiliki nutrisi alami.
Itu artinya, segala macam vitamin, zat mineral, antioksidan, dan lemak baik yang dikandungnya,
langsung diberikan oleh alam, tanpa ada campur tangan manusia.

Sementara itu, makanan fungsional termodifikasi adalah makanan yang telah diperkaya
dengan bahan tambahan, seperti vitamin, zat mineral, probiotik, atau serat, guna meningkatkan
manfaat kesehatan makanan tersebut.

2. Bahan makanan apa saja yang termasuk makanan fungsional

Berdasarkan sumbernya, makanan fungsional dibedakan menjadi makanan fungsional


nabati dan makanan fungsional hewani.

- Makanan fungsional nabati adalah makanan fungsional yang berasal dari tumbuhan,
contohnya: kedelai, beras merah, tomat, bawang putih, anggur, teh dan sebagainya.
- Makanan fungsional hewani adalah makanan fungsional yang berasal dari hewan,
contohnya: ikan, susu dan produk-produk olahannya.

Berdasarkan cara pengolahannya, makanan fungsional dibedakan menjadi tiga


kelompok, yaitu: makanan fungsional alami, makanan fungsional tradisional dan
makanan fungsional modern.

- Makanan fungsional alami adalah makanan yang tersedia di alam dan tidak mengalami
proses pengolahan, contohnya adalah buah-buahan dan sayur-sayuran yang dimakan
segar.
- Makanan fungsional tradisional adalah makanan fungsional yang diolah secara
tradisional, contohnya: tempe, dadih, dan sebagainya.
- Makanan fungsional modern adalah makanan fungsional yang dibuat secara khusus
dengan menggunakan perencanaan dan teknologi khusus. Contohnya adalah makanan
khusus untuk penderita diabetes seperti Diabetasol dan Diabetamil. Produk ini
mengandung serat dan senyawa fungsional lain yang dapat menurunkan respon gula
darah sehingga sangat baik untuk penderita diabetes.
Komponen makanan fungsional

Contoh bahan makanan fungsional konvensional yaitu mengandung banyak nutrisi


dari alam :
- Buah-buahan: beri, kiwi, persik, apel, jeruk, pisang
- Sayuran: brokoli, kembang kol, kangkung, bayam
- Kacang-kacangan: almond, mete, pistachio
- Legum: buncis, kacang hitam, lentil
- Biji-bijian utuh: gandum, soba, beras merah
- Makanan laut: salmon, sarden, mackerel, cod
- Makanan fermentasi: tempe, kombucha, kimchi, kefir,
- Rempah-rempah: kunyit, kayu manis, jahe, cabai rawit
- Minuman: kopi, teh hijau, teh hitam

Contoh bahan makanan fungsional termodifikasi yaitu makanan dengan tambahan


berbagai macam nutrisi :
- Yogurt
- Susu
- Susu almond
- Susu beras
- Santan
- Roti
- Pasta
- Sereal
- Granola
- Telur Omega 3

Tambahan :

3. Kriteria Yang Harus Dipenuhi Agar Menjadi Pangan Fungsional antara lain:

- Sensory (warna dan penampilannya yang menarik dan cita rasanya yang enak),

- Nutritional (bernilai gizi tinggi), dan

- Physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh)

4. Fungsi pangan fungsional antara lain adalah:

- Pencegahan dari timbulnya penyakit,

- Meningkatnya daya tahan tubuh

- Regulasi kondisi ritme fisik tubuh

- Memperlambat proses penuaan

- Menyehatkan kembali (recovery)


5. Syarat Umum Pangan Fungsional

- Produk tersebut harus berupa produk pangan (bukan kapsul, tablet atau powder) yang
berasal dari bahan yang terdapat secara alami pada bahan pangan.

- Produk tersebut dapat dikonsumsi sebagai bagian dari makanan sehari-hari.

- Produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada saat dicerna serta memberikan
peranan tertentu dalam proses metabolisme di dalam tubuh, antara lain memperkuat
mekanisme pertahanan tubuh atau meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit,
mencegah timbulnya penyakit tertentu, membantu mengembalikan kondisi tubuh
setelah sakit, menjaga kondisi fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan.

Anda mungkin juga menyukai