Pangan Fungsional/Fungtional

Food

Dr. Yulia Fitri, SST, M. Biomed

Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Aceh
 Pangan fungsional
Istilah2 untuk makanan yang berpengaruh baik
terhadap kesehatan

Functional food, Nutraceutical, Pharma food, Designer

food, Vita food, Phytochemical, Food aceutical, Health
food, Natural food dan Real food
Sejarah
 Definisi pangan fungsional :
• Di Jepang tahun.1991 makanan fungsional
didefinisikan sebagai FOSHU (Foods for
Spesified Health Used) yaitu makanan yang
memiliki efek spesifik terhadap kesehatan
karena ada kandungan senyawa kimia tertentu
pada bahan makanan
• Menurut Goldberg (1994) pangan fungsional
adalah makanan (bukan kapsul, pil atau
tepung) berasal dari ingredient alami
 The International Food Information mendefinisikan pangan
fungsional sebagai pangan yang memberikan manfaat
kesehatan di luar zat-zat dasar.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan

definisi bahwa pangan fungsional merupakan pangan alami
atau pangan yang telah melalui proses, memiliki kandungan 1
atau lebih senyawa tertentu yang berdasarkan hasil
penelitian-penelitian ilmiah memiliki fungsi fisiologis yang
bermanfaat untuk kesehatan dan tidak memiliki
kontraindikasi serta efek samping pada jumlah yang
dianjurkan bagi metabolisme gizi lainnya
 DEFENISI
• Pangan fungsional merupakan pangan/makanan
alami ataupun telah melalui proses yang terkandung
komponen zat bioaktif di dalamnya, yang efektif
dengan jumlah tidak toksik, terbukti secara klinis
bermanfaat bagi kesehatan untuk mencegah,
mengelola (manajemen) atau terapi kronis.
• Pangan fungsional apabila diberikan dalam jumlah
yang dianjurkan tidak boleh memberikan efek
samping/ kontraindikasi pada metabolisme zat gizi
yang lain
3 fungsi dasar dalam pangan fungsional :

• Sensori (warna,
penampilan serta cita rasa)
• Nutritional (bernilai gizi
tinggi)
• Fisiologikal (berpengaruh
menguntungkan tubuh
secara fisiologis)
 Fungsi fisiologis dari pangan :

Meningkatkan imunitas tubuh

Pencegahan penyakit degeneratif serta gangguan kesehatan karena

kelebihan atau kekurangan gizi

Mempercepat proses penyembuhan setelah sakit

Konsisi fisik dan mental menjadi terjaga

Proses penuaan menjadi terlambat

 Pengelompokkan pangan fungsional :
1. Bahan pangan berdasarkan sumber :
• Bersumber dari nabati seperti : kedelai, tempe, bawang putih/merah,
cincau hitam atau hijau, tomat dan sebagainya.
• Bersumber dari hewani seperti : minyak ikan, susu fermentasi, dan produk
olahan hewani.
2. Bahan pangan berdasarkan pengolahannya :
• Pangan fungsional alami adalah bahan pangan yang alami tanpa
pengolahan. misalnya buah-buahan, sayur-sayuran segar
• Pangan fungsional tradisional adalah bahan pangan yang harus diolah
secara tradisional sesuai dengan resep yang sudah diwariskan, misalnya
tempe, cincau hitam/hijau, yogurt, minuman beras kencur dan teh.
• Pangan fungsional modern adalah bahan pangan yang telah mengalami
proses secara khusus, dengan formula baru yang tujuannya untuk
kelompok tertentu serta tujuan tertentu. Misalnya minuman untuk ibu
hamil, untuk penderita diabetes mellitus dan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.
Senyawa bioaktif dalam bahan pangan
• Bahan pangan mengandung komponen fitokimia
yang bermanfaat baik untuk kesehatan.
• Senyawa-senyawa ini seperti flavanoid, fenol,
tanin, saponin, alkaloid serta quarcetin
mempunyai khasiat sebagai antikanker,
antimikroba, antioksidan, antitrombotik,
meningkatkan sistem kekebalan, antiinflamasi,
mengatur tekanan darah, menurunkan kolesterol
dan mengatur kadar gula darah.
PENGELOMPOKKAN SENYAWA BIOAKTIF
1. Zat Fitokimia seperti :
• Fenolik, Flavonoid, dan karatenoid Vitamin seperti Vitamin C,
Folat dan Provitamin A
2. Mineral seperti : kalium, kalisum, seng, tembaga dan magnesium
3. Antioksidan
4. Serat pangan
5. Inulin
6. FOS
7. PUFA
8.Probiotik (lactobacillus, bifidobacterium, saccharomyces)
9.Prebiotik
Fitokimia fungsional food
 Contoh pangan fungsional

Minuman beras kencur, temulawak, kunyit asam,

sekoteng, bandrek, jamu, tempe, tape, dadih, dali
• Yougurt, kefir, koumis
• terimakasih