Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah peradaban bangsa-bangsa di dunia ini menunjukkan bahwa berbagai upaya


yang dilakukan berbagai bangsa untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya
pada awalnya berbasis pada sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Demikian halnya
dengan nenek moyang kita. Mereka telah mempunyai pengalaman panjang dan turun temurun
dalam menyeleksi berbagai sumber daya hayati di sekitarnya, yang mereka anggap dan yakini
bermanfaat bagi peningkatan kesehatan dan terapi penyakit.
Seperti halnya kebiasaan nenek moyang dulu, saat ini ada kecenderungan orang
mengonsumsi makanan tidak hanya semata-mata mempertimbangkan segi gizi dan rasanya,
tetapi juga pengaruh makanan tersebut pada kesehatan tubuhnya. Makanan yang dikonsumsi
harus diusahakan juga dapat menjaga kesehatan dan kebugaran, serta menurunkan efek
negatif bagi tubuh pengonsumsinya (Muchtadi dan Wijaya, 1996). Ini dasar dari apa yang
disebut sebagai makanan fungsional atau fungtional foods.
Orang-orang yang bijaksana sering mengatakan bahwa "kesehatan adalah harta yang
paling berharga dalam hidup ini". Sehat dan bugar adalah dua kunci yang sebaiknya dimiliki
oleh setiap orang agar hidup ini menjadi lebih bermakna. Untuk mewujudkannya antara lain
dapat kita lakukan melalui pengaturan makanan.
Kemajuan iptek pangan dan farmasi yang pesat telah memberikan bukti ilmiah bahwa
sebagian besar jenis-jenis pangan yang diyakini nenek moyang kita bermanfaat untuk
peningkatan kesehatan dan pengobatan. Sebagain besar zat-zat bioaktif bahan-bahan tersebut
juga telah dapat diidentifikasi dan diisolasi. Kemajuan ini mendorong lahirnya berbagai
produk pangan fungsional dengan berbagai klaim khasiat dan manfaatnya. Di masa datang
kita tentu tidak ingin menggantungkan diri pada produk pangan fungsional yang diproduksi
di mancanegara tetapi bahan bakunya berasal dari kita, atau diproduksi dengan lisensi/paten
dari mancanegara padahal komponen bioaktifnya berasal dari sumber daya hayati pangan kita
Dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju dalam memilih bahan pangan,
bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi dan kelezatannya, tetapi juga pengaruhnya
terhadap kesehatan tubuhnya (Goldberg, 1994). Saat ini pangan telah diandalkan sebagai
pemelihara kesehatan dan kebugaran tubuh. Bahkan bila dimungkinkan, pangan harus dapat
menyembuhkan atau menghilangkan efek negatif dari penyakit tertentu.
Kenyataan tersebut menuntut suatu bahan pangan tidak lagi sekadar memenuhi
kebutuhan dasar tubuh (yaitu bergizi dan lezat), tetapi juga dapat bersifat fungsional. Dari
sinilah lahir konsep pangan fungsional (fungtional foods), yang akhir-akhir ini sangat populer
di kalangan masyarakat dunia.
Kepopuleran tersebut ditunjang oleh suatu keyakinan bahwa di dalam pangan
fungsional terkandung gizi-gizi dan zat-zat non gizi yang sangat penting khasiatnya untuk
kesehatan dan kebugaran tubuh. Fenomena fungsional food telah melahirkan paradigma
baru bagi perkembangan ilmu dan teknologi pangan, yaitu dilakukannya berbagai modifikasi
produk olahan pangan menuju sifat fungsional. Saat ini, di Indonesia telah banyak dijumpai
produk pangan fungsional, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun impor.
Sejak tahun 1984, Pemerintah Jepang telah menyusun suatu alternatif pengembangan
pangan fungsional dengan tujuan untuk memperbaiki fungsi-fungsi fisiologis, agar dapat
melindungi tubuh dari penyakit, khususnya penyakit degeneratif seperti jantung koroner,
hipertensi, diabetes, osteoporosis, dan kanker. Diharapkan dengan pengembangan pangan
fungsional dapat meningkatkan derajat kesehatan serta menekan biaya medis bagi masyarakat
Jepang.
Tujuan penulisan makalah ini agar masyarakat menyadari bahwa bahan pangan yang
ada disekitar kita merupakan bahan pangan fungsional yang dapat memberikan dampak
positif bagi tubuh. Salah satunya adalah smoothie.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian pangan fungsional atau functional foods ?


2. Apa syarat dan kriteria makanan yang dapat dikategorikan sebagai pangan
fungsional?
3. Apa fungsi pangan fungsional ?
4. Apa saja jenis pangan fungsional ?
5. Apa saja contoh makanan fungsional ?
6. Apa saja komponen makanan fungsional?
7. Bagaimana cara membuat makanan agar lebih fungsional
8. Smoothie
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FUNGTIONAL FOODS


Sampai saat ini belum ada definisi functional food atau pangan fungsional yang
disepakati secara universal. The International Food Information (IFIC) mendefinisikan
pangan fungsional sebagai pangan yang memberikan manfaat kesehatan di luar zat-zat dasar.
Menurut konsensus pada The First International Conference on East-West Perspective on
Functional Foods tahun 1996, pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan
komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang
diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Secara umum makanan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang selain bergizi
juga mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan seseorang, karena di dalam makanan
tersebut terkandung komponen atau zat-zat tertentu yang mempunyai aktivitas fisiologis yang
sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Di Indonesia, makanan fungsional juga dikenal dengan istilah makanan kesehatan.
Suplemen makanan kesehatan adalah makanan dalam bentuk kapsul, tablet, bubuk, atau
cairan yang mengandung zat gizi dan phytochemical, suatu bentuk alternatif untuk makanan
kesehatan.
Definisi pangan fungsional menurut Badan POM adalah pangan yang secara alamiah
maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-
kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi
kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai
karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima
oleh konsumen. Selain tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping
pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.terdapat
golongan senyawa yang dianggap punya nilai fungsional adalah serat pangan (deitary fiber),
Oligosakarida, gula alkohol (polyol), asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty
acids = PUFA), peptida dan protein tertentu, glikosida dan isoprenoid, polifenol dan
isoflavon, kolin dan lesitin, kolin dan lesitin, phytosterol, vitamin dan mineral.
Secara sederhana, makanan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang
mempunyai fungsi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dasar bagi tubuh, tetapi
juga memiliki fungsi lainnya (Tapsell, 2009). Konsep makanan fungsional mula-mula berasal
dari filosofi Hipropcates yaitu, “Let your food be your medicine and let your medicine be
your food” (jadikanlah makananmu sebagai obatmu dan obatmu sebagai makananmu).
Makanan fungsional ini sering disebut juga dengan makanan yang mempunyai fungsi
kesehatan, khususnya untuk pencegahan (prevention) penyakit.
Istilah makanan fungsional digunakan pertama kali oleh para peneliti di Jepang pada
sekitar tahun 1984, ketika pemerintah Jepang mulai memikirkan anggaran untuk kesehatan
bagi lansia yang menjadi tanggung jawab pemerintah, dan semakin lama semakin meningkat
populasi lansia, sehingga diantisipasi dengan konsumsi makanan fungsional untuk mencegah
berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Di Jepang, makanan fungsional ini
diberi nama FOSHU (Food for Specified Health Uses), yaitu sebuah klaim bagi makanan
yang diketahui secara ilmiah mengandung komponen yang mempunyai efek menguntungkan
bagi kesehatan.

B. SYARAT DAN KRITERIA FUNCTIONAL FOOD


Jepang merupakan negara pertama yang mengembangkan makanan fungsional serta
membuat peraturan dan prosedur registrasi terhadap Foods for Specified Health Use
(FOSHU). Menurut para ilmuwan negeri matahari terbit itu, suatu produk pangan dapat
dikategorikan sebagai makanan fungsional bila memenuhi persyaratan:
1) Produk tersebut harus berupa produk pangan (bukan kapsul, tablet atau powder) yang
berasal dari bahan yang terdapat secara alami pada bahan pangan.
2) Produk tersebut dapat dikonsumsi sebagai bagian dari makanan sehari-hari.
3) Produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada saat dicerna serta memberikan
peranan tertentu dalam proses metabolisme di dalam tubuh, antara lain memperkuat
mekanisme pertahanan tubuh atau meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit,
mencegah timbulnya penyakit tertentu (contoh : penyakit jantung, kanker,
osteoporosis, dll), membantu mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit, menjaga
kondisi fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan.
Sedangkan kriteria menurut Kementerian Kesehatan, Pekerjaan, dan Kesejahteraan di
Jepang, menyatakan bahwa suatu pangan bisa disebut sebagai pangan fungsional jika :
1. Pangan tersebut harus dapat meningkatkan fungsi diet dan kesehatan.
2. Nilai positif gizi dan kesehatan harus terbukti kuat dengan hasil penelitian secara
empiris.
3. Anjuran konsumsi dari pangan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari ahli gizi
dan kesehatan.
4. Pangan dan komponen ingredien yang terkandung di dalamnya harus aman sesuai
dengan diet seimbang.
5. Ingredien pangan yang terdapat didalamnya harus terkarakterisasi secara jelas dalam
hal sifat fisik dan kimia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (metode yang
digunakan untuk menganalisa dari sifat tersebut harus disertakan dengan jelas
6. Ingredien pangan yang terdapat didalamnya tidak boleh menurunkan nilai gizi dari
pangan tersebut.
7. Pangan tersebut harus dikonsumsi sesuai dengan asupan dan cara yang normal.
8. Pangan tersebut tidak boleh dalam bentuk tablet, kapsul, atau serbuk.
9. Ingredien pangan yang terdapat didalamnya harus berasal dari komponen alami.
Jadi, pada dasarnya kriteria yang harus dipenuhi agar menjadi pangan fungsional antara lain:
1. Sensory (warna dan penampilannya yang menarik dan cita rasanya yang enak),
2. Nutritional (bernilai gizi tinggi), dan
3. Physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh).

C. FUNGSI DARI FUNCTIONAL FOOD

Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional antara lain adalah:
1. pencegahan dari timbulnya penyakit,
2. meningkatnya daya tahan tubuh,
3. regulasi kondisi ritme fisik tubuh,
4. memperlambat proses penuaan, dan
5. menyehatkan kembali (recovery)

D. JENIS FUNCTIONAL FOOD


a) Berdasarkan Sumber Makanan
Berdasarkan sumbernya, makanan fungsional digolongkan menjadi dua, yaitu
1) Makanan fungsional nabati
Makanan fungsional nabati merupakan makanan fungsional yang bersumber
dari bahan tumbuhan. Contohnya kedelai, beras merah, tomat, bawang putih,
brokoli, jeruk, anggur, dan teh.
2) Makanan fungsional hewani. Makanan fungsional hewani merupakan
makanan fungsional yang bersumber dari bahan hewan. Contohnya ikan,
daging sapi, serta susu dan produk-produk olahannya.
b) Berdasarkan Cara Pengolahannya
Berdasarkan cara pengolahannya, makanan fungsional digolongkan menjadi tiga
kelompok, yaitu alami, tradisional, dan modern.
1) Makanan fungsional alami merupakan makanan fungsional yang sudah tersedia di
alam tanpa perlu pengolahan sama sekali. Contohnya buah-buahan dan sayuran
segar yang bisa langsung dimakan.
2) Makanan fungsional tradisional merupakan makanan fungsional yang diolah
secara tradisional mengikuti cara pengolahan yang diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Contohnya tempe, dadih, yoghurt, beras merah, susu, dan
teh.
3) Makanan fungsional modern, yaitu makanan fungsional yang dibuat khusus
menggunakan resep-resep baru. Contohnya produk-produk makanan yang
ditujukan khusus untuk diabetesi seperti Diabetasol dan Diabetamil.
Makanan fungsional modern yang sengaja dibuat untuk tujuan khusus umumnya
diproduksi melalui salah satu pendekatan berikut.
 Menghilangkan komponen yang diketahui dapat menyebabkan efek buruk
jika dikonsumsi, misalnya protein alergan (protein penyebab alergi)
 Meningkatkan konsentrasi komponen yang memiliki efek baik terhadap
kesehatan, baik berupa komponen nutrisi maupun komponen non- nutrisi
(phytochemicals) yang secara alami sudah terdapat dalam makanan
tersebut.
 Menambahkan suatu komponen yang memiliki efek baik terhadap
kesehatan yang sebelumnya tidak terdapat dalam makanan tersebut.
 Mengganti suatu komponen dalam makanan yang diketahui memiliki efek
buruk terhadap kesehatan dengan komponen lain yang memiliki efek
menguntungkan.
 Meningkatkan ketersediaan atau stabilitas dari komponen suatu makanan
yang diketahui memiliki efek baik terhadap kesehatan

E. CONTOH FUNCTIONAL FOOD ATAU MAKANAN FUNGSIONAL

Contoh Makanan fungsional adalah:


a) pangan tanpa lemak, rendah kolesterol dan rendah trigliserida;
b) breakfast cereals dan biskuit yang diperkaya serat pangan;
c) mi instan yang diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral;
d) permen yang mengandung zat besi, vitamin, dan fruktooligosakarida;
e) pasta yang diperkaya dietary fiber;
f) sosis yang diperkaya dengan oligosakarida, serat atau kalsium kulit telur;
g) minuman yang mengandung suplemen dietary fiber, mineral dan vitamin;
h) cola rendah kalori dan cola tanpa kafein;
i) sport drink yang diperkaya protein;
j) minuman isotonic dengan keseimbangan mineral;
k) minuman untuk pencernaan;
l) minuman pemulih energi secara kilat
m) teh yang diperkaya dengan kalsium, dan lain-lain.
F. KOMPONEN MAKANAN FUNGSIONAL

Dari konsep yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan, jelaslah bahwa pangan
fungsional tidak sama dengan food supplement atau obat. Pangan fungsional dapat
dikonsumsi tanpa dosis tertentu, dapat dinikmati sebagaimana makanan pada umumnya, serta
lezat dan bergizi.
Peranan dari makanan fungsional bagi tubuh semata-mata bertumpu kepada
komponen gizi dan non gizi yang terkandung di dalamnya. Komponen-komponen tersebut
umumnya berupa komponen aktif yang keberadaannya dalam makanan bisa terjadi secara
alami, akibat penambahan dari luar, atau karena proses pengolahan (akibat reaksi-reaksi
kimia tertentu atau aktivitas mikroorganisme).
Komponen functional food dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: zat gizi dan
non gizi. Zat gizi dapat berupa zat gizi makro yang mempunyai efek fisiologis (contoh :
resistant starch atau asam lemak omega 3) atau zat gizi mikro yang jumlah konsumsinya
melebihi rekomendasi konsumsi per hari. Komponen non gizi contohnya adalah
mikroorganisme atau bagian kimia dari tumbuhan.
Komponen bioaktif dari makanan fungsional adalah:
1) Zat gizi: asam amino, beberapa jenis protein, asam lemak tak jenuh ganda (PUFA =
polyunsaturated fatty acids), vitamin, mineral, dsb.
2) Non gizi : serat pangan, prebiotik, probiotik, fitoestrogen, fitosterol dan fitostanol,
poliphenol dan isoflavon, gula alkohol, bakteri asam laktat, dsb.
Beberapa komponen aktif yang terdapat secara alami dalam bahan pangan adalah:
1. teh hijau yang berperan untuk mencegah karies gigi dan mencegah kanker;
2. komponen sulfur pada bawang-bawangan yang berfungsi untuk mencegah agregasi
platelet dan menurunkan kadar kolesterol;
3. kurkumin pada rimpang kunyit dan l-tumeron pada rimpang temulawak yang
berkhasiat untuk pengobatan berbagai penyakit;
4. daidzein dan genestein pada tempe yang berperan untuk menurunkan kolesterol dan
mencegah kanker;
5. serat pangan (dietary fiber) dari berbagai sayuran, buah-buahan, serealia, dan kacang-
kacangan yang berperan untuk pencegahan timbulnya berbagai penyakit yang
berkaitan dengan proses pencernaan; serta
6. berbagai komponen volatil yang terdapat pada bunga melati (jasmin), chrysant dan
chamomile yang aromanya sering digunakan sebagai aromaterapi.
Contoh komponen aktif yang keberadaannya dalam bahan pangan akibat proses
pengolahan adalah zat-zat tertentu pada produk fermentasi susu (yoghurt, yakult, kefir),
fermentasi kedelai, dan lain-lain.
Beberapa komponen zat gizi yang sering ditambahkan ke dalam bahan makanan adalah:
1. vitamin A, vitamin E, beta-karoten, flavonoid, selenium, dan seng (zinc) yang telah
diketahui peranannya sebagai antioksidan untuk mengatasi serangan radikal bebas
yang menjurus kepada timbulnya berbagai penyakit kanker;
2. asam lemak omega-3 dari minyak ikan laut untuk menurunkan kolesterol dan
meningkatkan kecerdasan otak, terutama pada bayi dan anak balita;
3. kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, mencegah osteoporosis (kerapuhan
tulang) dan tekanan darah tinggi;
4. asam folat untuk mencegah anemia dan kerusakan syarat;
5. zat besi untuk mencegah anemia gizi;
6. iodium untuk mencegah gondok dan kretinisme (kekerdilan);
7. oligosakarida untuk membantu pertumbuhan mikroflora yang dibutuhkan usus (bifido
bacteria).

G. CARA MEMBUAT PANGAN LEBIH FUNGSIONAL


Cara membuat pangan lebih fungsional
1) Mensubtitusi bahan penyebab masalah kesehatan (misal: minyak yang diganti dengan
minyak yang tidak tercerna yaitu olestra), mencampur bahan awal dengan bahan yang
lebih menyehatkan
2) Mengurangi komponen yang membahayakan misal: penggunaan garam, bahan
tambahan makanan maupun lemak
3) Memperkaya dengan komponen gizi yang diperlukan oleh tubuh tapi terdapat dalam
jumlah minimal dalam produk tersebut
Sesuai dengan definisinya bahwa pangan fungsional dapat dikonsumsi tanpa dosis
tertentu, maka melibatkan pangan fungsional dalam menu sehari-hari adalah tindakan yang
sangat baik dan tepat dari segi gizi. Konsumsi pangan fungsional dapat dilakukan oleh semua
kelompok umur (kecuali bayi). Diversifikasi konsumsi pangan fungsional perlu
diperkenalkan sedini mungkin sejak masa kanak-kanak, agar setelah dewasa memperoleh
manfaat dan khasiat yang optimal, yaitu sehat dan bugar, produktif, mandiri, serta berumur
panjang.
Di masa mendatang kehadiran pangan fungsional atau yang diklaim sebagai pangan
fungsional akan semakin semarak di Tanah Air kita ini. Sebagai konsumen yang bijak dan
sadar akan pentingnya gizi bagi kesehatan, maka selayaknya kita memperhitungkan betul
manfaat dari setiap rupiah yang kita keluarkan untuk membeli bahan makanan tersebut.
Kita harus terhindar dari perbuatan membeli makanan yang semata-mata didasari atas
pertimbangan selera dan prestise, tetapi tidak berarti bagi pencapaian tingkat kesehatan yang
optimal. Membaca label merupakan tindakan yang harus kita lakukan sebelum memutuskan
untuk membeli suatu produk.
Adapun keterangan yang wajib dicantumkan pada label adalah: nama pangan,
berat/isi bersih, nama dan alamat perusahaan, daftar bahan yang digunakan, nomor
pendaftaran, waktu kedaluwarsa, kode produksi, informasi nilai gizi, keterangan tentang
peruntukan (jika ada), cara penggunaan (jika ada), keterangan lain jika perlu diketahui
(termasuk peringatan), dan penyimpanan.

H. SMOOTHIE
1) Pengertian Smoothie
Smoothie adalah campuran aneka sayuran mentah dan buah-buahan segar yang
diproses hingga smooth di dalam gelas blender. Jus dan smoothie sudah populer di Indonesia
sejak tahun 1980-an. Saat ini, jus dan smoothie menjadi lebih populer lagi di masyarakat,
bahkan bisa dibilang menjadi salah satu gaya hidup. Jika diperhatikan gerai-gerai jus
bertebaran di mana-mana. Iklan alat pembuat jus dan smoothie pun tidak kalah gencar di
televisi (terutama dalam acara masak). Demikian pula buku-buku resep membuat jus bisa
dengan mudah kita dapatkan di toko buku, atau kita juga bisa mencari resep jus di internet.
Ini menguntungkan karena upaya kita untuk menyehatkan diri menjadi lebih mudah.
Smoothie memang dipercaya merupakan salah satu makanan sehat yang layak dikonsumsi
dengan rutin dan juga nisa disebut fungsional food. Selain kandungan vitamin, mineral dan
antioksidannya yang tinggi, maka smoothie juga memiliki rasa yang segar dan lezat, serta
tentu saja mudah dibuat, mengenyangkan dengan kalori yang rendah.
Namun sebelum kita meloncat ke dapur dan membuat se-pitcher besar green
smoothie sebagai sarapan pagi, maka ada baiknya kita mengetahui beberapa hal tentang
smoothie diantaranya bagaimana cara terbaik membuatnya, bagaimana mengkonsumsinya
dengan tepat, serta tentu saja pilihan jenis sayur dan buah yang layak untuk dijadikan
smoothie. Karena mungkin saja sayur atau buah yang baik bagi satu orang ternyata tidak
tepat untuk orang lainnya.
2) Perbedaan Jus dan Smoothie
Meskipun sangat populer, hingga saat ini, terutama di Indonesia, orang sering salah
kaprah menyebutkan smoothie sebagai jus. Padahal keduanya sungguh berbeda. Dari segi
alat pembuatnya saja sudah berbeda demikian pula dengan output yang dihasilkannya.
Sebenarnya juice atau di Indonesia dikenal dengan istilah jus adalah sari buah yang benar-
benar sarinya, bukan dengan ampas sebagaimana yang sering kita temui jika kita membeli jus
di gerai-gerai jus terdekat.
Jus yang kita kenal atau sebagian besar masyarakat Indonesia kenal sebenarnya
adalah smoothie. Entah siapa yang memopulerkannya, tetapi bisa jadi karena tidak ada
padanannya dalam bahasa Indonesia maka smoothie diterjemahkan sebagai jus. Karena
sepertinya tidak lucu jika smoothie diterjemahkan menjadi bubur buah atau lembutan.
Tampaknya tidak komersil juga jika dijadikan komoditas dagang. Coba saja, jika ada gerai
bubur buah segar dan jus segar, tentunya akan lebih menarik gerai jus segar daripada bubur
buah, meskipun sebenarnya yang dijualnya smoothie-smoothie juga.
Perbedaan smoothie dengan jus adalah pada ampasnya. Jika pada smoothie kita
meminum keseluruhan bagian buah atau sayuran yang kita blender, sedangkan jus kita hanya
minum sarinya. Manfaat lebihnya mungkin ada pada smoothie karena serat tak terlarut yang
ada pada sayur dan buah yang dihaluskan tersebut kita makan juga. Itu akan membuat kita
lebih cepat kenyang karena serat bersifat bulky. Selain itu manfaat lainnya adalah serat
makanan juga berfungsi ibarat sapu yang bisa membersihkan sistem pencernaan. Serat
makanan juga bisa berperan ibarat spons yang menyerap racun-racun dan kolesterol berlebih
yang ada pada tubuh sekaligus membersihkan pencernaan, dan satu lagi membuat kita bisa
buang air lebih lancar.
Serat akan memberi massa lebih pada feses sehingga dia akan lebih cepat turun ke
anus dan menggedor pintunya untuk minta dikeluarkan. Pada saat itu pula serat yang ada
pada feses menyapu dinding-dinding usus dan membersihkannya agar tidak ada zat racun
berbahaya yang menempel pada dinding usus tersebut yang bisa menyebabkan timbulnya
tunas-tunas penyakit penyebab kanker usus besar atau kanker rektum.
Lalu bagaimana dengan jus? Jus tetap sama bermanfaatnya sebagaimana smoothie,
tetapi jus kandungan serat tak terlarutnya relatif tidak ada. Jus lebih banyak mengandung
vitamin, mineral dan serat tidak terlarut serta tidak terlalu mengenyangkan sebagaimana
smoothie. Perbedaan lainnya adalah jus sama sekali tidak ada tambahan air, berbeda dengan
smoothie yang memerlukan tambahan air untuk membantu dalam melembutkan buah dan
sayur dalam blender.
Meskipun ada perbedaan antara keduanya, itu tidak berarti yang satu lebih baik
daripada yang lainnya. Keduanya sama-sama baik dan sama-sama menyehatkan kita. Selain
itu, selang seling antara jus dan smoothie merupakan kombinasi yang baik untuk kita minum
setiap harinya.

3) Konsep Smoothie
Jika dirasa mahal untuk membeli jus atau smoothie, Kita bisa membuatnya sendiri
dengan kombinasi buah dan sayur yang diinginkan. Selain lebih praktis (tidak perlu keluar
rumah), kehigienisan buah dan sayur yang digunakan pun lebih terjamin. Tapi ini ada
syaratnya, harus selalu punya stok buah di lemari es atau di dapur.
Bagi kebanyakan orang, alasan utama mengkonsumsi smoothie semata-mata karena
faktor kesehatan dan kepraktisan. Bayangkan saja, semua sayur, buah dan bahan-bahan yang
menyehatkan lainnya cukup dimasukkan ke dalam gelas blender dan diproses hingga lembut.
Kita cukup meneguknya dan dalam beberapa detik saja semua bahan menyehatkan tersebut
telah berpindah ke perut. Alasan lainnya adalah dalam bentuk smoothie maka sayuran mentah
yang tadinya enggan untuk kita konsumsi begitu saja seperti bayam, sawi atau kacang
panjang menjadi mudah untuk disantap.
Hampir semua sayuran dan buah sebenarnya bisa diproses menjadi smoothie,
umumnya komposisi sayuran lebih banyak dibandingkan dengan buah. Buah mengandung
banyak karbohidrat dan gula sehingga tinggi akan kalori, smoothie dengan banyak buah
kurang tepat bagi mereka yang sedang dalam proses menurunkan berat badan. Buah dalam
smoothie umumnya hanya sebagai penyumbang rasa manis, membuat smoothie lebih nikmat
untuk diminum, namun bukan sebagai aktor utama. Saya sendiri terus terang selalu
memasukkan sedikit potongan buah ke dalam green smoothie yang saya buat. Buah pilihan
saya seperti pepaya, melon, pear, mangga, kiwi, nanas, pisang, atau anggur. Dua atau tiga
jenis buah ini saya pergunakan hanya agar smoothie menjadi sedikit lebih manis dan segar.

4) Manfaat Smoothie
Keunggulan dan manfaat sehat smoothie bisa disesuaikan dengan kebutuhan yakni
untuk detoksifikasi, untuk kecantikan, untuk memulihkan tenaga, menurunkan berat badan
atau untuk kesehatan. Hal yang terpenting adalah pengetahuan tentang khasiat bahan yang
digunakan sehingga apa yang menjadi tujuan bisa tercapai.
Selain sayur dan buah, kita sebenarnya bisa menambahkan beberapa bahan bermanfaat
lainnya ke dalam smoothie seperti kunyit, jahe dan flaxseed. Kunyit (turmeric) mengandung
pigmen berwarna jingga bernama curcumin yang memiliki banyak manfaat, antara lain
sebagai anti peradangan, mencegah kanker, mengurangi sakit akibat rhematik, meningkatkan
fungsi hati, menurunkan kolesterol dalam darah, dan masih banyak manfaat lainnya. Tak
heran jika kemudian kunyit dianggap sebagai salah satu super food yang wajib kita
tambahkan di dalam menu harian. Sayangnya curcumin tidak mudah diserap begitu saja di
dalam tubuh, sebagian besar curcumin yang kita asup akan dibuang oleh tubuh kita. Nah
untuk membuatnya mudah diserap maka alkaloid bernama piperine diperlukan, piperine
terdapat di dalam biji merica terutama merica hitam. Mengkonsumsi kunyit bersama dengan
merica hitam akan membuat tubuh kita mampu menyerap curcumin secara maksimal hingga
2000%.
Jahe mengandung senyawa anti peradangan dan antioksidan yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan kita seperti gingerols, beta-carotene, capsaicin, curcumin dan salicylate.
Mengkonsumsi buah dan sayur aneka jenis telah lama dikaitkan dengan kemampuannya
untuk menurunkan resiko kesehatan yang berhubungan dengan gaya hidup. Beberapa
penelitian menyarankan kita untuk mengkonsumsi tanaman rimpang seperti jahe karena
terbukti mampu menurunkan resiko obesitas (kelebihan berat badan), diabetes, penyakit
jantung selain juga memiliki kemampuan untuk menjaga kesehatan tubuh dan rambut,
meningkatkan energi dan secara keseluruhan menurunkan berat badan.
Dalam smoothie biasanya juga bisa ditambahkan satu sendok makan flaxseed.
Flaxseed merupakan biji dari tananam Linum usitatissimum. Biji dan minyak dari biji
tanaman ini biasanya digunakan dalam dunia pengobatan. Flaxseed merupakan sumber serat
makanan dan asam lemak omega-3 yang sangat baik. Serat pada flaxseed terutama terdapat di
lapisan luar bijinya. Jika dikonsumsi sebelum makan maka flaxseed akan membuat kita
menjadi tidak cepat merasa lapar, sehingga mampu mengurangi porsi makanan yang akan
disantap. Tentu saja flaxseed masih mengandung segudang manfaat lainnya seperti
menurunkan kadar kolesterol, anti peradangan dan anti oksidan. Untuk mendapatkan manfaat
terbaik maka biji flaxseed harus dihancurkan terlebih dahulu menjadi bubuk, dapat
menggunakan blender dry mill untuk pekerjaan ini.

5) Cara Mengkonsumsi Smoothie


Cara mengkonsumsi smoothie yang baik dan benar. Satu proses pencernaan yang
kerap hilang ketika kita menyantap smoothie adalah proses mengunyah. Tatkala kita
mengunyah makanan maka proses tersebut bukan sekedar menghancurkan ukuran makanan
menjadi kecil agar mudah ditelan tetapi hal penting lainnya adalah sebenarnya kita
mencampurkan makanan tersebut dengan air liur kita yang mengandung enzym bernama
Ptyalin. Enzym ini membantu untuk memecahkan makanan dan membantu lambung kita
mencerna makanan dengan baik. Selain itu Ptyalin juga membantu untuk mencerna
karbohidrat dan proses tersebut dimulai dari dalam mulut. Jadi sebaiknya ketika kita
mengkonsumsi smoothie jangan langsung menelannya begitu saja, tetapi kunyahlah perlahan
dan beri waktu smoothie di dalam mulut untuk tercampur dengan saliva (airliur) sebelum
menelannya.
Smoothie bisa disantap kapan saja, namun waktu terbaik adalah pagi hari. Saat itu
tubuh kita berada dalam kondisi sangat aktif dan memerlukan energi untuk bekerja.
Kandungan karbohidrat yang terdapat di dalam smoothie akan membantu perut terasa
kenyang lebih lama dan menyuplai energi yang diperlukan. Untuk memastikan semua nutrisi
yang terkandung di dalam smoothie bisa diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh maka
minumlah smoothie pada saat perut kosong. Makanan yang sudah dimasak memerlukan
waktu yang lama dan juga energi yang banyak untuk dicerna. Namun smoothie yang
memiliki waktu cerna yang pendek akan mudah dicerna dan disebarkan ke seluruh tubuh.
Setelah berolah raga juga merupakan saat yang baik untuk mengkonsumsi smoothie,
ketika tubuh kita siap untuk merubah glikogen menjadi gula darah karena cadangan di dalam
tubuh berkurang akibat berolah-raga maka simple smoothie akan membantu memulihkannya
dengan cepat.

6) Cara Pembuatan Smoothie


Sebenarnya nutrisi terbaik tetap saja diperoleh dari buah dan sayuran utuh, dalam arti
mengkonsumsinya secara langsung tanpa harus memprosesnya menjadi smoothie atau jus.
Buah yang telah dikupas dan diproses dengan blender berkecepatan tinggi akan mengalami
yang namanya oksidasi. Anda pasti pernah memblender apel dan dalam beberapa saat jus atau
smoothie apel tersebut berubah warna menjadi gelap. Ini karena memprosesnya dengan
kecepatan tinggi berarti memasukkan banyak oksigen ke dalam smoothie yang akan
menyebabkan molekul besi didalam apel mengalami oksidasi.
Untuk mencegah terjadinya proses oksidasi pada buah dan sayuran dengan kandungan
besi yang tinggi maka menambahkan jus lemon atau irisan tipis jeruk lemon kala anda
memproses smoothie akan membantu menghambat proses oksidasi selain tentu saja membuat
rasa smoothie menjadi lebih sedap dan meningkatkan nutrisinya.
Proses oksidasi juga dapat diperlambat dengan mengunakan buah yang telah
dibekukan atau didinginkan di dalam kulkas. Kemudian masukkan smoothie di dalam wadah
tertutup rapat (wadah gelas lebih baik) dan simpanlah di tempat sejuk (kulkas) dan hindari
terkena cahaya langsung. Jangan lupa tambahkan irisan jeruk lemon ke dalam smoothie agar
fresh lebih lama dan menghambat proses oksidasi.
Smoothie dan jus buah/sayur umumnya akan memberikan manfaat terbaik jika
langsung diminum saat itu juga setelah dibuat. Namun jika kita ingin membawa smoothie ke
kantor. gunakan buah yang telah dibekukan atau didinginkan di dalam kulkas sehingga proses
oksidasi bisa diperlambat selama mungkin. Jika kantor anda memiliki kulkas maka masukkan
smoothie ke dalam kulkas jika belum waktunya anda konsumsi. Smoothie dalam wadah
tertutup rapat tahan satu hingga tiga hari di dalam kulkas dimana rasa dan manfaatnya masih
tetap baik.
Sayur dan buah yang digunakan bisa sangat bervariasi tergantung dengan stok di
kulkas dan pilihan sayur yang aman menurut kita masing-masing. Selalu ganti sayur dan buah
yang digunakan secara periodik.

7) Smoothie Mattelur
a) Tomat
Salah satu jenis buah yang umum ditemui dalam suatu masakan adalah tomat. Kerena
tomat tidak hanya dikenal sebagai buah, tetapi juga sebagai bumbu dalam masakan atau
bahan pembuat saus. Tomat sebenarnya tanaman asli Benua Amerika yang tersebar dari
Amerika Tengah hingga Amerika Selatan yang dibudidayakan sejak 700 tahun sebelum
masehi. Kemudian tersebar ke Benua Asia, termasuk Indonesia, pada abad ke-18. Di
Indonesia, tomat termasuk komoditi yang cukup strategis sebab hampir semua masyarakatnya
mengkonsumsi tomat. Tomat yang ada dipasaran umumnya berwarna merah atau oranye, ada
juga tomat hijau bahkan kuning. Warna alami yang terdapat pada tomat ini menunjukkan
bahwa tomat banyak mengandung senyawa dan zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan.
 Sumber antioksidan. Kandungan likopen yang banyak terdapat pada tomat menjadi
salah satu alasan tomat sebagai sumber antioksidan. Likopen adalah senyawa
karotenoid yang membawa warna merah pada tomat. Senyawa ini mampu melawan
aktivitas radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Kehadiran likopen dengan
dibantu vitamin A, Vitamin C, dan Vitamin E pada tomat semakin menambah
kemampuan antioksidan dari tomat.
 Sebagai antikanker. Pada bahan makanan yang berpotensi sebagai antioksidan,
sebagian besar akan bermanfaat pula untuk meningkatkan risiko kanker. Banyak
penelitian menyebutkan konsumsi tomat secara teratur dapat mengurangi risiko
kanker paru, prostat, payudara dan saluran cerna.
 Mengatur kadar gula darah. Konsumsi tomat tidak perlu dihindari oleh diabetesi.
Tomat termasuk buah dengan kandungan Indeks glikemik yang rendah. Kandungan
likopennya juga mempengaruhi resitensi insulin sehingga toleransi tubuh terhadap
glukosa menjadi meningkat. Penelitian yang membahas hubungan likopen dan kadar
gula darah menyatakan bahwa semakin tinggi kadar likopen darah, maka
kecenderungan terjadi lonjakan kadar gula darah menjadi semakin rendah. Kromium,
yang merupakan salah satu mineral yang terdapat pada tomat berperan pengaturan
gula darah. Satu cangkir tomat menyediakan 7,5 persen dari nilai harian yang
direkomendasikan untuk krom. Krom bekerja sama dengan insulin untuk
mepermudah masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh.
 Kesehatan tulang. Ternyata efek antioksidant dari tomat juga berperan dalam menjga
kesehatan tulang. Menurut penelitian, likopen dapat membantu pembentukan
osteoblas (sel yang membentuk tulang). Pada proses normalnya, tulang mengalami
siklus pembentukan dan perusakan secara terus menurus untuk menjaga kekuatannya.
Tulang yang sudah tua akan dirusak untuk dibentuk kembali tulang yang baru dan
kuat. Disinilah dibutuhkan peran osteoblast sebagai pembentuk tulang yang baru.
Selain itu, mineral yang berperan dalam kesehatan tulang juga terdapat pada tomat
seperti kalsium dan fosfor.
 Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Buah-buahan sudah dipastikan
tidak mengandung kolesterol serta memiliki kandungan lemak yang sedikit atau tidak
ada, termasuk tomat. Kandungan serat dan vitamin B kompleks pada tomat memiliki
peran yang positif memilihara kesehatan kardiovaskuler. Peran likopen juga tidak
ketinggalan, walaupun tidak secra langsung, likopen mencegah terjadinya oksidasi
LDL yang dapat menyebabkan aterosklerosis, stroke, dan serangan jantung. Penelitian
terbaru menemukan adanya senyawa baru yang dapat berperan positif terhadap
kesehatan jantung, antara lain, esculeoside, chalconaringenin, 9-oxo-octadecadienoic
acid. Pada perkembanganya, Tomat akan semakin diakui sebagai salah satu makanan
yang sehat bagi jantung.
 Manfaat lain dari mengkonsumsi tomat antara lain; Menjaga kesehatan mata,
mengurangi stres, memelihara kesehatan kulit dan rambut.

Dalam memilih tomat, pilihlah tomat yang belum begitu merah supaya awet saat disimpan.
Selain itu, jika tomat akan segera dimasak, sebaiknya pilih yang berwarna merah dan matang.
Pilih permukaan tomat yang memiliki kulit halus, tidak berleku-lekuk, atau ada catat.
Sebaiknya hindari memilih tomat yang telah rusak, berjamur atau busuk. Tomat yang baik,
biasanya masih terasa padat saat dipegang oleh tangan, warnanya merah menyala dan terlihat
segar dilihat.
Penyimpanan tomat sebaiknya tidak pada suhu rendah, karena suhu rendah bisa
menghambat proses pematangan. Simpanlah pada kondisi suhu ruang dan tidak terpapar sinar
matahari secara langsung. Cara ini dapat membuat tomat bertahan selama 1 minggu,
tergantung kematangan tomat saat dibeli. Untuk mempercepat pematangan tomat, bungkus
tomat bersama apel atau pisang, gas etilen yang dikeluarkan buah ini akan mempercepat
pematangan tomat. J0angan terlalu lama menyimpan tomat dalam lemari pendingin, karena
bisa mengurangi kandungan air dan rasanya bisa berubah menjadi tidak manis. Jika tomat
yang disimpan dalam lemari es akan digunakan, sebaiknya dikeluarkan 30 menit sebelumnya
untuk mengembalikan tekstur dan rasa tomat tersebut.
Likopen lebih tahan terhadap proses pemasakan dan tidak cepat rusak. Selain itu,
likopen yang mengalami pemasakan lebih mudah diserap oleh tubuh. Cara yang disarankan
untuk mendapatkan manfaat likopen pada tomat secara maksimal adalah mengukus tomat
sekitar 5-10 menit hingga kulit luarnya terlepas. Setelah dikukus, tomat diblender ± 2,5 menit
dan siap disajikan. Karena likopen berdifat larut dalam lemak, maka penyerapannya didalam
tubuh akan menjadi lebih baik bersama-sama dengan lemak yang cukup misalnya dengan
penambahan minyak zaitun (olive oil) pada pemasakan. Konsumsi jus dari tomat sudah
dimasak pada medium minyak dapat menaikkan kadar likopen darah sekitar 2-3 kali lipat
dibandingkan dengan yang berasal dari tomat segar. Menurut penelitian, pembuatan pasta
tomat dengan mengikutsertakan kulit tomat dalam pengolhan akan meningkatkan kandungan
likopen dan beta karotennya. Pada intinya, konsumsi tomat segar itu baik, tetapi tomat yang
sudah mengalami pemasakan akan lebih baik penyerapan zat gizi nya di dalam tubuh.

b) Wortel
Wortel adalah jenis tumbuhan yang memiliki karbohidrat dengan jumlah besar.
Tumbuahan ini biasanya yang dapat dikonsumsi terletak pada bagian akarnya yang berwarna
orange. Wortel memiliki rasa yang manis dan renyah juga sangat baik dikonsumsi untuk
kesehatan. Jenis tumbuhan ini dapat mengurangi gangguan penyakit pada mata karena wortel
mengandung vitamin A.
Manfaat wortel untuk kesehatan mata sudah terbukti dan teruji melalui berbagai
penelitian medis. Namun tahukah anda? Khasiat minum jus wortel akan bertambah luar biasa
jika dicampur bahan lain? Dengan membuat mix juice, kandungan vitamin, nutrisi serta zat
gizi di dalamnya akan bertambah lengkap.
Berikut ini daftar nutrisi yang terdapat dalam 100 gram sayuran wortel segar :
 Ada 80 Kalori
 Vitamin A yang berlimpah
 3 miligram vitamin C
 0,3 mili gram vitamin E
 0,01 miligram vitamin B1
 0,02 mg vitamin B2
Tips Cara Memilih Wortel Untuk Dibuat smoothie Sehat
 Lihat bentuk fisiknya, pilih yang tidak retak dengan tekstur mulus (halus), warna
cerah (tidak kusam) dan renyah.
 Selalu memilih wortel ukuran sedang dengan bentuk lancip ke ujung (semakin ke
ujung semakin langsing).
 Pilih yang masih muda karena rasanya lebih manis dan enak dibuat jus atau smoothie
 Jika terlalu tua karena terlambat dipanen, serat pada umbi wortel menjadi kasar dan
tidak enak untuk disantap.
o Jika masih ada daun yang menempel dengan warna hijau segar, maka bisa
dipastikan wortel tersebut akan menghasilkan jus super enak dan bergizi tinggi.
Cara membuat smoothie wortel yang benar hendaknya diperhatikan komposisi bahan-
bahan pembuatnya agar supaya tidak hanya rasanya enak, tetapi juga diperoleh manfaat dan
khasiat maksimal. Untuk mengolah sayur wortel menjadi minuman smoothie sehat, sebaiknya
memilih bahan yang masih segar, ditandai dengan warna tidak kusam dan teksturnya renyah.
c) Buah Anggur
Buah anggur mempunyai manfaat luar biasa banyak bagi kesehatan metabolisme
tubuh manusia. Dengan bentuk bergerombol serta rasa khas, jus anggur ternyata berkhasiat
untuk menyehatkan jantung berkat kemampuannya dalam mencegah pembekuan darah.
Tidak hanya itu, jus dan smoothie anggur merah berkhasiat menghentikan oksidasi
kolesterol jahat yang dapat menghambat laju pembuluh darah. Berbagai vitamin serta
nutrisinya sangat penting sebagai tameng untuk menangkal radikal bebas.
Ada dua jenis anggur yang umum diolah menjadi atau smoothie yaitu anggur dengan
kulit tipis, memiliki rasa manis segar. Jenis ini banyak ditemukan di daerah beriklim kering
seperti negara-negara Timur Tengah. Ada juga yang berkulit tebal dengan rasa agak asam dan
kurang segar. Tanaman anggur ini umumnya tumbuh di negara-negara Asia termasuk
Indonesia dan Australia.
Penelitian menunjukkan bahwa anggur merah kaya akan kandungan flovonoid yang
terdapat pada kulitnya. Sifat flovonoid yaitu sebagai antioksidan yang dapat menghambat
"LDL" atau kolesterol jahat..
Ciri-ciri buah anggur dengan kandungan antioksidan tinggi yaitu kulit berwarna
merah tua atau cenderung ungu. Berikut ini daftar manfaat kesehatan yang anda dapatkan jika
rajin mengkonsumsi smoothie anggur :
 Mempertahankan kadar normal esterogen dalam darah perempuan sehingga mampu
mencegah menopouse.
 Smoothie buah anggur sangat baik untuk merawat kesehatan tulang dan menjaganya
dari pengeroposan atau osteoporosis.
 Mengatasi gangguan liver, gangguan ginjal, keracunan dan saluran kemih.
 Berkhasiat untuk mengatasi anemia (kurang darah) serta mencegah munculnya
penyakit lambung (maag).
 Menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah seperti halnya buah pisang.
 Berperan sebagai antikanker dan antivirus alami tubuh, melancarkan pencernaan serta
menjaga kesehatan gigi.
 Untuk ibu menyusui, anggur bermanfaat untuk meningkatkan produksi air susu ibu
(ASI).
 Smoothie anggur merah dapat mengatasi radang sendi maupun radang di usus kecil.
Tips membuat smoothie anggur : Bila memungkinkan, jangan membuang bijinya agar
manfaat yang terkandung di dalamnya bisa diperoleh secara maksimal.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membuat minuman segar dan sehat yang kami beri
nama smoothie orange. Smoothie orange merupakan minuman yang terbuat dari campuran
buah tomat, anggur dan wortel.
Bahan-bahan yang dipergunakan antara lain :
 100 gr tomat merah
 100 gr wortel
 50 gr anggur merah
 1 sdm air jeruk nipis atau jeruk lemon

Cara membuat Smoothie :


1) Cuci bersih, kupas lalu potong-potong wortel
2) Tambahkan potongan tomat dan buah anggur
3) Masukkan semua bahan ke blender dan tambahkan air perasan jeruk nipis kemudian
blender hingga halus dan tercampur rata
4) Tuang dalam gelas dan sajikan bersama potongan salah satu buah (bisa tomat, anggur
atau jeruk nipisatau lemon)
Waktu yang diperlukan :
 Persiapan ± 10 menit
 Pengolahan ± 5 menit

Kandungan gizi smoothie


No Menu Bahan Berat Energi Prot Lemak HA C F Fe Vit.A
Makanan gr gr gr gr gr mg mg mg SI
hwn Nbt
1. Smoothie Tomat masak 100 20 0 1 0,3 4 5 27 0,5 1500
Wortel 100 42 0 1.2 0,3 9 39 37 0,8 1200
Anggur merah 50 25 0 0,3 0,1 6 4,5 0 0 0
Total 87 0 2,5 0,7 19 48,5 64 1,3 2700
Gambar ilustrasi smoothie mattelur :
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Functional food atau pangan fungsional merupakan makanan olahan bergizi terdiri
dari produk segar dan utuh maupun olahan yang mengandung unsur /bahan yang
berfungsi sebagai zat gizi dan berguna bagi kesehatan.
 Jenis functional food dibedakan menjadi 2 yakni makanan fungsional nabati dan
makanan fungsional hewani.
 Smoothie merupakan salah satu jenis makanan fungsional nabati berasal dari berbagai
macam sayur dan buah
 Smoothie tomat memiliki banyak manfaat diantaranya antioksidan, antikanker,
mengatur kadar gula darah, untuk kesehatan tulang dan lain sebagainya

B. SARAN
 Setelah mengetahui berbagai macam jenis pangan fungsional, diharapkan pembaca
memahami bahwa pangan fungsional ada disekitar kita dan mudah didapatkan.
Sehingga pembaca diharapkan mampu mengoptimalkan mengkonsumsi pangan
fungsional dibandingkan makanan yang tidak memberi manfaat untuk tubuh seperti
makanan siap saji.
DAFTAR PUSTAKA
 Artikel Pangan Fungsional oleh Made Astawan www. Masnafood. com/ 2013/ 03/
artikel – pangan – fungsional – oleh – made. html
 http://www.pom.go.id.html
 http://4healthyfood.blogspot.com/2008/05/pangan-fungsional-dan-zat-fungsinya.html
 http://www.kamusilmiah.com/pangan/pangan-tradisional-pengembangan-sebagai-
pangan-fungsional
 http://artikelterbaru.com/kesehatan/makanan-fungsional-20112830.html
 Kuliner,Gizi, Kes,dll http://gizikuliner.wordpress.com/2011/08/08 juice-smoothie-
samakah-keduanya
 www.jussehat.com/2015/04/aneka-resep-jus-buah-untuk-darah-rendah.html
 www.jussehat.com/2013/09/tips-membuat-jus-anggur.html
TUGAS
MATA KULIAH
PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN
“FUNCTIONAL FOOD”

Kelompok 5:
ARI SETYOWATI P1337431215094
DICKY NURWAHYU FEBRIANTO P1337431215099
DYAH TRININGSIH P1337431215100
ENDAH WURYANINGRUM P1337431215101
SUCI HANDAYANI P1337431215122

PRODI DIV GIZI PROGRAM ALIH JENJANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2015

TUGAS
MATA KULIAH
PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN
“DIET RENDAH KALORI”

Kelompok 5:
ARI SETYOWATI P1337431215094
DICKY NURWAHYU FEBRIANTO P1337431215099
DYAH TRININGSIH P1337431215100
ENDAH WURYANINGRUM P1337431215101
SUCI HANDAYANI P1337431215122

PRODI DIV GIZI PROGRAM ALIH JENJANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2015

Anda mungkin juga menyukai