Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PERENCANAAN USAHA PENGOLAHAN

MAKANAN/MINUMAN FUNGSIONAL
(WEDANG JAHE)

Disusun Oleh :
Heti Siti Salbiyah (1819100267)
(XII IPS 3)

SMA NEGERI 2 KUNINGAN


Jl. Arujikartawinata 16 Kuningan 45511 (0232)871063
Tahun ajaran 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hidup mengatakan bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga


dalam hidup ini. Untuk mendapatkan hidup yang sehat dapat dilakukan dengan
pola makan atau kebiasaan makan yang baik dan bermakna hanya dapat
diwujudkan dengan hidup yang sehat. Makanan merupakan kebutuhan pokok
makhluk hidup. Tanpa makanan, makhluk hidup tidak bisa untuk menjalankan
kegiatan sehari-hari. Setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, tua muda,
sakit sehat selalu membutuhkan makanan, dalam jenis dan porsi yang berbeda.

Indonesia dikenal sebagai negara Agraris, yang kaya akan sumber daya
alam. Setiap daerah di Indonesia, mempunyai SDA yang berlimpah dan khas.
Kekayaan SDA ini salah satunya adalah sumber untuk memenuhi kebutuhan akan
makanan dan minuman bagi manusia.

Makanan dan minuman pada dasarnya dikonsumsi untuk memenuhi


kebutuhan gizi bagi konsumennya, tetapi sejak zaman nenek moyang kita dulu
yang diyakini mempunyai dampak kesehatan bagi tubuh yang disebut sebagai
makanan tradisonal. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi makanan,
makanan atau minuman yang mempunyai dampak kesehatan ini disebut dengan
makanan fungsional.

1
BAB II
BUSINESS PLAN

2.1 PEMILIHAN JENIS USAHA


Jenis usaha yang dipilih adalah usaha minuman. Hal ini dikarenakan,
usaha minuman sangat mudah untuk dibuat dan didirikan. Dengan melihat
potensi di daerah ini, yaitu sumber daya alam yang beraneka ragam, bahan
baku yang mudah didapat, banyak penduduknya, dapat menjadi faktor
pendorong berdirinya usaha minuman dan memproduksi minuman yang
menarik. Salah satunya adalah wedang jahe. Di daerah yang memiliki
cuaca cukup dingin sangat mendukung berdirinya usaha ini. Banyak
manfaat atau khasiat yang dapat di hasilkan dari produk ini seperti
menghangatkan badan, mengurangi reaksi alergi, meredakan nyeri sendi
dan otot, mencegah risiko penyakit jantung, menurunkan berat badan, dan
lain-lain.
2.2 NAMA PERUSAHAAN
Perusahaan Perseorangan.
Perusahaan Perseorangan Squeen.ta merupakan suatu perusahaan atau
bisnis yang dimilki oleh pemilik tunggal. Alasan memilih perusahaan ini,
yaitu untuk melatih diri agar bisa bekerja keras tanpa bergantung kepada
orang lain, selain itu perusahaan ini juga memiliki kelebihan, seperti laba
yang dihasilkan bisa menjadi hak pemilik seluruhnya, dan bebas untuk
membuat keputusan pribadi.
2.3 LOKASI PERUSAHAAN
Jalan Siliwangi, Purwawinangun, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Lokasi ini tidak jauh dari lokasi pasar. Lokasi perusahaan yang tidak jauh
dari lokasi pasar sangat memudahkan untuk kemajuan perusahaan. Hal ini
dikarenakan, lokasi tersebut banyak dikunjungi masyarakat, baik
masyarakat sekitar maupun masyarakat luar yang baru datang ke Kuningan
yang menjadi konsumen. Banyak dikitnya konsumen sangat berpengaruh
terhadap usaha minuman.
2.4 PERIZINAN USAHA
Izin usaha yang harus dipersiapkan untuk usaha ini, antara lain:

2
a. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak.
Alamat kantor pajak di Kabupaten Kuningan:
Jl. Aruji Kartawinata No.29, Kuningan, Kec. Kuningan, Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat 45511.
b. Akte notaris dari kantor notaris
Alamat kantor notaris di Kabupaten Kuningan:
Jl. R.E Matradinata No.22A, RT./RW/RW.030/006, Ancaran, Kec.
Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45513
c. SIUP/TDP/TDI dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten
Alamat Dinas Perindustrian Kabupaten Kuningan:
Jl. Aruji Kartawinata No. 23 Kuningan.
d. Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
Alamat Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan:
Jl. Aruji Kartawinata, Kuningan, Kec. Kuningan, Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat 45511
e. Daftar merk dari Departemen Kehakiman
Alamat Departemen Kehakiman Kabupaten Kuningan:
Jl. Aruji Kartawinata, Kuningan, Kec. Kuningan, Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat 45511
2.5 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
SDM dilakukan oleh pemilik perusahaan, dikarenakan bentuk perusahaan
pereorangan yang hanya dimiliki pemilik tunggal. Pendiri di sini yaitu
berperan dalam bagian produksi, pemasaran serta administrasi dan
keuangan. Sebagai penanggung jawab produksi, yaitu untuk memproduksi
produk yang telah direncanakan, sebagai penanggung jawab pemasaran
untuk mempromosikan produk melalui media promosi agar menarik
konsumen, dan sebagai penanggung jawab administrasi beserta keuangan
untuk mengatur, menyusun, dan menghitung anggaran keuangan, baik
uang yang masuk maupun keluar.
2.6 ASPEK PRODUKSI
Tabel 1. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk produksi
wedang jahe.

3
No Jenis Alat Jumlah (Unit)
1 Kompor 1
2 Sendok 1
3 Panci 1
4 Gelas 1
5 Ulekan 1
6 Saringan 1
Tabel 2. Bahan baku, BTP dan kemasan wedang jahe.
No Bahan Baku Spesifikasi
1 Jahe 4 ruas
2 Gula merah 2 buah
3 Garam secukupnya
4 Air 2 liter
5 Sereh 2 batang
6 Kayu manis disesuaikan
7 Topping sesuai selera
8 Gelas kaca seperlunya
Tabel 3. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha.
Jumlah Tenaga Kerja
P. Produksi P. Pemasaran P. Administrasi dan Keuangan
1 Orang 1 Orang 1 Orang
Heti Heti Heti
Proses Pengolahan :
a. Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan digunakan untuk
membuat wedang jahe.
b. Bersihkan jahe dan iris setebal 2 cm. Lalu, iris gula merah dan tidak
lupa untuk mencuci sereh.
c. Siapkan panci untuk merebus air dan semua bahan.
d. Masukkan semua bahan secara bersamaan untuk direbus.
e. Masak wedang jahe hingga mendidih dan harum. Jangan lupa juga
untuk tes rasanya sesekali.
f. Sambil menunggu wedang jahe mendidih, siapkan gelas saji.
g. Setelah mendidih, saring air wedang jahe sebelum disantap.
h. Wedang jahe dapat disajikan secara polos atau bisa juga
ditambahkan dengan isian sekoteng atau kental manis, tergantung
selera masing-masing.
2.7 ASPEK KEUANGAN

4
Diasumsikan dalam 1 kali proses produksi akan menghasilkam 10
gelas, masing-masing berisi 200 ml.
a. Investasi Alat dan Mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan
mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi wedang jahe.
Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai kapasitas produksi,
dan hal teknis lainnya.
Tabel 4. Investasi alat dan mesin wedang jahe

@
∑ ❑
No Jenis Alat Jumlah (Unit) (dalam ribu Rp) ❑

(dalam ribu Rp)


1 Kompor 1 155 155
3 Sendok 1 3 3
6 Panci 1 20 20
8 Gelas 10 6 60
5 Cobek 1 15 15
6 Saringan 1 12 12
Jumlah (Rp) 265
Biaya Penyusutan/bulan = total investasi/umur alat = 4,42
(265/60 bulan)

b. Biaya Tidak Tetap (Variabel), yaitu biaya yang dikeluarkan sesuai


dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah
sesuai jumlah produksinya. Biaya ini biasanya meliputi biaya bahan
baku, bahan pembantu dan bahan kemasan.
Tabel 5. Biaya Tidak Tetap
@ Harga
No Bahan Baku Jumlah (dalam ribu Rp) (dalam ribu
Rp)
1 Jahe 4 ruas 1 4
2 Gula merah 2 buah 4 4
3 Garam 1 bungkus 2 2
(beberapa kali
pakai)
4 Topping 1 kaleng susu 9 9
5 Kayu manis 2 ons 1 2
6 Sereh 2 batang 1 2
Jumlah per 1 kali (hari) produksi (Rp) 23

5
c. Biaya Tetap, yaitu biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya tetap
setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Biaya ini meliputi
biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya.
Tabel 6. Biaya Tetap
Items Jumlah (dalam ribu Rp)
Listrik/air 5
Gas 88
Penyusutan alat 10,65
Biaya lainnya 10
Total biaya per bulan 113,65
Total biaya per hari 5,7

d. Total Biaya, yaitu jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya
tetap. Pada proses produksi wedang jahe, total biaya yang
dibutuhkan adalah:
Total Biaya = Biaya Variabel + Biaya Tetap
= Rp23.000,00+ Rp5.700,00
= Rp28.700,00

e. Harga Pokok Produksi (HPP), yaitu harga pokok dari suatu


produk, dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen
tidak untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk bisa
menentukan harga jual, dimana harga jual adalah HPP ditambah
margin keuntungan yang akan diambil. Untuk produk wedang jahe
ini HPP nya adalah:
Total Biaya : Jumlah Produksi = Rp28.700,00 : 10 = Rp2.870,00
f. Harga Jual, yaitu harga yang harus dibayarkan pembeli untuk
mendapatkan produk tersebut. Melihat HPP pada produk wedang
jahe ini yaitu, Rp2.870,00 maka ditetapkan harga jual adalah
Rp5.000,00 per gelas.
g. Penerimaan Kotor, yaitu jumlah penerimaan uang yang didapatkan
oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya.
Tabel 8. Penerimaan kotor wedang jahe
Jenis Kemasan Jumlah Satuan (Rp) Total (Rp)

6
(gelas)
1 gelas 200 ml 10 5.000 50.000
Total (Rp) 50.000

h. Pendapatan Bersih (Laba), yaitu jumlah penerimaan uang yang


didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya. Pada
produksi renasa (rengginang aneka rasa), jumlah penerimaan bersih
adalah:
Pendapatan Bersih = Penerimaan Kotor-Total Biaya
= Rp50.000,00- Rp28.700,00
= Rp21.300,00
Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak
10 gelas wedang jahe akan mendapatkan laba sebesar Rp21.300,00.
2.8 PROMOSI
Ada beberapa tahapan dalam melakukan pemasaran/promosi produk
wedang jahe terhadap calon konsumen, diantaranya adalah:
a. Perkenalan, tahap pertama ini dimulai dengan memperkenalkan
produk pada calon konsumen, bisa dengan memberikan tes produk
guna memperkenalkan dan menarik konsumen terhadap cita rasa yang
dimiliki produk wedang rasa ini.
b. Media sosial, media ini merupakan bagian dari internet yang memiliki
fungsi salah satunya sebagai media yang digunakan untuk
mempromosikan produk olahan makanan yang digunakan oleh para
pelaku usaha. Media sosial digunakan sebagai alat promosi karena
memiliki respon secara langsung dengan penggunanya. Salah satu
kunci sukses bagi seluruh bisnis yaitu dengan mengenal pelanggannya
lebih dekat. Sosial media membuat proses pengenalan ini menjadi
lebih mudah dibandingkan dengan sebelumnya. Kelebihan yang
terdapat dalam pemasaran melalui sosial media diantaranya sebagai
sarana berkomunikasi dengan konsumen, sebagai media berkolaborasi
apabila adanya ketidakpuasan konsumen, sebagai media promosi, dan
membangun merek.
2.9 PENJUALAN

7
Sistem penjualan wedang jahe ini dilakukan melalui penjualan
langsung. Untuk sistem penjualan ini, biasanya mendirikan tempat
angkringan ( gerobak dorong ) di pinggir jalan untuk menarik pelanggan.
Pelanggan bisa langsung menikmati wedang jahe dengan keadaan air yang
masih hangat/panas.

DAFTAR PUSTAKA

Hendriana Werdhaningsih, Wawat Naswati, Desta Wirnas, Rinrin Jamriati.


(2018). Prakarya dan Kewirausahaan. Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai