Anda di halaman 1dari 12

Makalah PKWU Perhitungan Harga Jual Makanan

Khas Daerah yang Dimodifikasi

Disusun Oleh Kelompok Sumbar:


Elicia Angginada Saragih
Dwi Cahyati
Fransisca Yunisia Tanady
Muhammad Daffa
Murniati Dewi

Kelas : XII Mipa 3

Guru Pembimbing : Nurafni

SMAN 1 UJUNGBATU
TH. 2022/2023

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perhitungan Harga Jual Makanan Khas Daerah yang
Dimodifikasi” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk Mengetahui cara
menghitung harga jual makanan khas daerah yang dimodifikasi. Pada kesempatan ini, penulis hendak
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil
sehingga makalah ini dapat selesai.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
tentang cara menghitung harga jual. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan-kekurangan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan. 

Ujung Batu, Agustus 2022

Penyusun (Kelompok Sumbar)

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................................................................3

Bab. 1 Pendahuluan..................................................................................................................................................4

1. Latar Belakang..............................................................................................................................................4

2. Rumusan Masalah.........................................................................................................................................4

3. Tujuan...........................................................................................................................................................4

Bab 2. Pembahasan..................................................................................................................................................5

1. Pemilihan Jenis Usaha..................................................................................................................................5

2. Nama Perusahaan..........................................................................................................................................5

3. Lokasi Perusahaan.........................................................................................................................................5

4. Perizinan Usaha.............................................................................................................................................5

5. Sumber Daya Manusia (SDM)......................................................................................................................5

6. Aspek Produksi.............................................................................................................................................6

Tabel 1. Peralatan yang dibutuhkan untuk produksi Klepon 120 bungkus mika/hari.....................................6

Tabel 2. Bahan baku, BTP dan kemasan Klepon.............................................................................................6

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kerja.........................................................................................................................7

Tahapan proses pengolahan kelapa sebagai taburan :......................................................................................7

Tahapan proses pengolahan klepon:................................................................................................................7

7. Aspek Keuangan...........................................................................................................................................8

a. Investasi alat dan mesin.............................................................................................................................8

b. Biaya tidak tetap (Variabel).......................................................................................................................8

c. Biaya Tetap................................................................................................................................................9

d. Total biaya.................................................................................................................................................9

e. Harga Pokok Produksi...............................................................................................................................9

f. Harga jual................................................................................................................................................10

g. Penerimaan kotor.....................................................................................................................................10

h. Pendapatan bersih atau laba.....................................................................................................................10

Bab 3. Penutupan...................................................................................................................................................11

1. Kesimpulan.................................................................................................................................................11

2. Saran............................................................................................................................................................11
3
Daftar Pustaka........................................................................................................................................................12

Bab. 1 Pendahuluan

1. Latar Belakang
Klepon atau kelepon adalah sejenis makanan tradisional atau kue tradisional Indonesia yang termasuk ke
dalam kelompok jajanan pasar. Makanan enak ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-
bola kecil dan diisi dengan gula merah lalu direbus dalam air mendidih. Klepon yang sudah masak lalu dibalur
oleh parutan kelapa agar melekat, sehingga klepon tampak berbalur parutan kelapa. Biasanya klepon diletakkan
di dalam wadah yang terbuat dari daun pisang di Sumatra, Sulawesi, Betawi dan di Malaysia, klepon disebut
"onde-onde", sedangkan di Jawa dan bagian lain di Indonesia penganan yang disebut onde-onde adalah bola
tepung beras berisi adonan kacang hijau yang dibaluri biji wijen. Perbedaan penyebutan antara di Jawa dan
Sumatra-Malaysia ini sering kali menjadi penyebab kekeliruan dan kerancuan dalam mengartikan onde-onde.
Klepon biasa dijajakan dengan getuk dan cenil (juga disebut cetil) sebagai camilan di pagi atau sore hari. Warna
klepon biasanya putih atau hijau tergantung selera. Untuk klepon dengan warna hijau, perlu ditambahkan bahan
pewarna dari daun suji atau daun pandan.

Dalam buku Indisch leven in Nederland karya J. M. Meulenhoff, tertulis bahwa jajanan klepon sudah ada sejak
tahun 1950-an. Konon kue ini diperkenalkan pertama kali di Negeri Kincir Angin oleh seorang imigran
Indonesia yang berasal Pasuruan, Jawa Timur. Saat itu, klepon tersedia di toko dan restoran Indonesia-Belanda
dan etnis Tionghoa. Asal namanya sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti "indung telur hewan".
Kemungkinan penamaan ini merujuk pada bentuknya yang bulat dan kecil-kecil. Orang-orang Jawa biasanya
menyajikan klepon bersama kue tradisional lainnya seperti getuk dan cenil. Selain sebagai sebagai sarapan,
jajanan manis ini juga sering dijadikan sebagai hidangan dalam suatu acara ataupun pertemuan kampung.
Sementara di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Sulawesi dan Kalimantan, klepon dikenal dengan sebutan
onde-onde.

Spesifikasi Klepon :
1. Bentuk Bulat
2. Warna Hijau
3. Rasa Manis
4. Baluran Parutan Kelapa
5. Pembuatan Klepon
Tahapan dalam membuat jajanan ini juga menyimpan sebuah makna. Meski sederhana dan bahannya mudah
didapatkan, namun membuatnya tidak boleh sembarangan. Untuk membuat klepon yang lezat dibutuhkan
kemampuan untuk mencampur bahan-bahan dengan takaran yang pas. Proses pembuatan klepon melambangkan
pentingnya ketepatan, ketelitian, dan kesabaran dalam melakukan berbagai pekerjaan.

2. Rumusan Masalah
1. Apa saja bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan klepon ubi ungu?

2. Apa saja alat yang diperlukan dalam proses pembuatan klepon ubi ungu?
3. Bagaimana cara membuat klepon ubi ungu?
4. Bagaimana cara menghitung harga jual makanan khas daerah yang dimodifikasi?

3. Tujuan
1. Mengetahu bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan klepon ubi ungu.

2. Mengetahui alat yang diperlukan dalam proses pembuatan klepon ubi ungu.
4
3. Mengetahui cara membuat klepon ubi ungu.
4. Mengetahui dan bias melakukan perhitungan harga jual makanan khas daerah yang dimodifikasi.

Bab 2. Pembahasan

1. Pemilihan Jenis Usaha


 Klepon dari tepung dimodifikasi menjadi klepon dari ubi ungu
 Isiannya : Coklat
 Topingnya : Kelapa.
Klepon merupakan salah satu produk makanan khas Jawa Timur yang banyak digemari konsumen. Rasa
klepon yang lembut dan manis, memang relatif sangat disukai, begitu pula dengan harganya yang relatif
terjangkau. Hal tersebut menjadi alasan mengapa produk ini sangat digemari oleh banyak kalangan.
Bahan baku klepon sangat mudah didapat dan proses pengolahannya pun cukup sederhana, tidak
memerlukan banyak bahan dan investasi peralatan, hal ini menjadi pilihan menarik untuk memulai usaha
ini.

2. Nama Perusahaan
PT “kleponskuy”

3. Lokasi Perusahaan
Dirumah Murniati Dewi

4. Perizinan Usaha
 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak
 Akte Notaris dari kantor notaris
 SIUP/TDP/TDI dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten
 Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
 Pendaftaran Merk pada Departemen Kehakiman

5. Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Tiga orang pendiri
i. Penanggung jawab Produksi : Murniati Dewi
ii. Penanggung jawab Pemasaran : Muhammad Daffa
iii. Penanggung jawab Administrasi dan Keuangan : Elicia Angginada Saragih
b. Enam orang Karyawan
i. Enam orang untuk bagian produksi :
 Elicia Angginada Saragih
 Dwi Cahyati
 Fransisca Yunisia Tanady
 Muhammad Daffa
 Murniati Dewi
ii. Tiga orang untuk bagian pemasaran :
 Dwi Cahyati
 Fransisca Yunisia Tanady
 Muhammad Daffa
 Murniati Dewi
iii. Satu orang untuk bagian administrasi : Elicia Angginada Saragih

5
6. Aspek Produksi

Tabel 1. Peralatan yang dibutuhkan untuk produksi Klepon 120 bungkus mika/hari

No Jenis Alat Spesifikasi Jumlah (unit)

1. Pisau Terbuat dari stainless steel 3

2. Baskom Terbuat dari bahan food grade 2

3. Panci Terbuat dari stainless steel SS 304 2

4. Parutan Kelapa Terbuat dari kayu 1

5. Sendok Pengaduk Terbuat dari kayu 3

6. Talenan Terbuat dari plastik 1

7. Dandang Terbuat dari stainless steel 2

8. Blender Dilengkapi dry mill, bahan plastik 1

9. Timbangan Digital 1

10. Kompor Dilengkapi dengan regulator bertekanan 1

Tabel 2. Bahan baku, BTP dan kemasan Klepon

No Bahan Baku Spesifikasi

1. Ubi ungu Lembut, memiliki ciri khas tersendiri

2. Tepung ketan Halus, dan masih baru

3. Gula pasir Masih baru, berwarna putih kekuningan

4. Garam Masih baru, garam halus

6. Coklat batangan Masih baru, rasa manis

8. Kelapa parut Tidak terlalu tua, tidak busuk

9. Daun pandan Warna hijau, masih segar, tidak layu

10. Santan hangat Masih baru, tidak basi

11. Kemasan plastic Terbuat dari plastik

12. Sendok Plastik food grade

13. Kotak Double Corrugated Cartoon

14. Lakban Plastik

6
Jumlah Tenaga Kerja
Tabel
Produksi Pemasaran dan 3.
Administrasi

Pria Wanita Pria Wanita

1 4 1 4
Jumlah Tenaga Kerja

- Tahapan proses pengolahan kelapa sebagai taburan :


1. Parut kelapa
2. Masukkan kelapa dan garam kedalam baskom lalu diaduk hingga tercampur rata
3. Masukkan daun pandan lalu kukus selama 10 menit.

- Tahapan proses pengolahan klepon:


1. Kukus ubi ungu hingga empuk
2. Haluskan ubi ungu sampai lembut dan halus menggunakan blender
3. Masukkan tepung ketan, gula pasir,garam ke dalam baskom lalu aduk hingga tercampur rata
4. Masukkan ubi ungu yang telah dihaluskan ke dalam baskom tersebut
5. Uleni hingga ubi ungu dan ketannya tercampur
6. Masukkan santan hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni hinnga adonan tidak lengket
7. Ambil sedikit adonan lalu dibulatkan
8. Pipihkan tengahnya lalu masukkan coklat batangan, yang sudah
dipotong-potong kecil
9. Lakukan lagi seperti sebelumnya hingga semua adonan habis
10. Rebus air dan tambahkan sedikit minyak goreng supaya tidak lengket
11. Masukkan adonan yang telah dibentuk,tunggu hingga mengapung lalu angkat dan tiriskan
12. Masukkan kleponnya kedalam kelapa parut yang sudah diolah tadi lalu gulingkan hingga semua area klepon
terbaluri kelapa
13. Klepon siap disajikan dan dinikmati.

7
7. Aspek Keuangan
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 20 mika klepon, masing-masing berisi 5
buah klepon.

a. Investasi alat dan mesin


Pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi klepon.

No Jenis Alat Jumlah (unit) @ (Harga satuan) ∑ (jumlah harga)

1. Pisau 3 Rp5.000,00 Rp15.000,00

2. Baskom plastik 3 Rp10.000,00 Rp30.000,00

3. Panci 2 Rp50.000,00 Rp100.000,00

4. Parutan Kelapa 1 Rp 40.000,00 Rp40.000,00

5. Sendok Pengaduk 2 Rp12.000,00 Rp24.000,00

6. Talenan 1 Rp15.000,00 Rp15.000,00

7. Dandang 2 Rp55.000,00 Rp110.000,00

8. Blender 1 Rp105.000,00 Rp105.000,00

9. Timbangan 1 Rp45.000,00 Rp45.000,00

10. Kompor 1 Rp135.000,00 Rp135.000,00

Jumlah Rp619.000,00

Biaya penyusutan/bulan =
total investasi/umur alat = Rp10.400,00
(Rp619.000,00/60)

b. Biaya tidak tetap (Variabel)


Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah
sesuai jumlah produksinya.

No Bahan baku Jumlah @ (harga satuan) ∑ (jumlah harga)


8
1. Ubi ungu 1 kg Rp10.000,00 Rp10.000,00

2. Tepung ketan 1 kg Rp9.000,00 Rp9.000,00

3. Gula pasir 1 bungkus Rp14.000,00 Rp14.000,00

4. Garam 1 bungkus Rp5.000,00 Rp5.000,00

6. Coklat batangan 1 bungkus Rp20.000,00 Rp20.000,00

8. Kelapa parut 2 buah Rp4.000,00 Rp8.000,00

9. Daun pandan 2 lembar Rp500,00 Rp1.000,00

10. Santan hangat 1 bungkus Rp 8.000,00 Rp8.000,00

11. Mika plastik 1 bungkus Rp25.000,00 Rp25.000,00


(isi 100)

12. Sendok 1 bungkus Rp15.000,00 Rp15.000,00


(isi 100)

13. Lakban + stiker perusahaan 1 buah Rp12.000,00 Rp12.000,00

Jumlah sekali Rp127.000,00


produksi

Jumlah per bulan Rp.3.810.000,00

c. Biaya Tetap
Biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya.

Items Jumlah

Tenaga kerja tetap (6 orang × Rp350.000,00) Rp2.100.000,00

Listrik / air Rp50.000,00

Gas Rp65.000,00

Penyusutan alat Rp10.400,00

Biaya lainnya Rp50.000,00

Total biaya per bulan Rp2.275.400,00

Total biaya per hari Rp113.800,00

d. Total biaya
Jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tidak tetap

Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap


= Rp127.000,00 + Rp113.800,00

9
= Rp240.800,00

e. Harga Pokok Produksi


Harga pokok dari suatu produk, dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak
untung dan tidak rugi.
Total biaya / jumlah produksi = Rp.240.800,00 / 120
= Rp.2.000

f. Harga jual
Harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut.

g. Penerimaan kotor

Jenis Kemasan Jumlah Harga satuan Total harga

Mika isi 5 buah klepon 20 Rp10.000,00 Rp200.000,00


Jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya.

h. Pendapatan bersih atau laba


Jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya.

Pendapatan bersih = Penerimaan kotor – Total biaya


= Rp600.000,00 – Rp392.300,00
= Rp207.700,00 per hari.

10
Bab 3. Penutupan

1. Kesimpulan
Klepon merupakan salah satu produk makanan khas Jawa Timur yang banyak digemari konsumen.
Rasa klepon yang lembut dan manis, memang relatif sangat disukai, begitu pula dengan harganya yang
relatif terjangkau. Hal tersebut menjadi alasan mengapa produk ini sangat digemari oleh banyak
kalangan. Bahan baku klepon sangat mudah didapat dan proses pengolahannya pun cukup sederhana,
tidak memerlukan banyak bahan dan investasi peralatan, hal ini menjadi pilihan menarik untuk memulai
usaha ini.
Spesifikasi Klepon :
1. Bentuk Bulat
2. Warna Hijau
3. Rasa Manis
4. Baluran Parutan Kelapa
5. Pembuatan Klepon
Tahapan dalam membuat jajanan ini juga menyimpan sebuah makna. Meski sederhana dan bahannya
mudah didapatkan, namun membuatnya tidak boleh sembarangan. Untuk membuat klepon yang lezat
dibutuhkan kemampuan untuk mencampur bahan-bahan dengan takaran yang pas. Proses pembuatan
klepon melambangkan pentingnya ketepatan, ketelitian, dan kesabaran dalam melakukan berbagai
pekerjaan.

2. Saran
Sebaiknya dalam membuat klepon ubi ungu jangan ada bahan yang kelebihan atau kekurangan
karena itu akan mempengaruhi hasil akhir kleponnya.

11
Daftar Pustaka

Cookpad. (t.thn.). Dipetik Agustus 23, 2022, dari https://cookpad.com/id/cari/klepon

Cookpas. (t.thn.). Dipetik Agustus 23, 2022, dari Klepon ubi ungu:
https://cookpad.com/id/cari/kleponubiungutepungkanji

Fimela. (t.thn.). Dipetik Agustus 23, 2022, dari https://m.fimela.com/amp/4563045/resep-klepon-ubi-


ungu#amp_tf=Fromwww.google.com

Kompas.com. (t.thn.). Dipetik Agustus 23, 2022, dari


https://amp.kompas.com/food/read/2020/07/21/182555675/resep-klepon-tradisional-cocok-untuk-dijual

Wikipedia. (t.thn.). Dipetik Agustus 23, 2022, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Klepon

12

Anda mungkin juga menyukai