Anda di halaman 1dari 11

Proposal Wirausaha Pengolahan

Makanan Khas Daerah

Guru Pengampu :

Etik Khoirun Nisa’, S.Pd.

Disusun Oleh:

1. Achmad Rahmadani (03)


2. Adelia Ega Larasati (04)
3. Arvino Ade Triwinata (05)
4. Emilya Juventina Isva Putri (10)
5. Laeri Eva Nur Kumalasari (19)
6. Maharani Syahrul Fath (21)

SMA NEGERI 1 TARsIK

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan
rahmat - Nya yang telah memberikan kelancaran serta kemudahan sehingga tersusunnya
laporan ini. Laporan ini kami susun berdasarkan data dari hasil wawancara yang kami
lakukan beberapa waktu lalu dan berbagai sumber yang kami dapatkan. Kami mencoba
menyusun data – data itu sehingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang
berbentuk laporan ini.

Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah dan
cocok dengan lidah masyarakat setempat. Cita rasa yang dimiliki berbeda antara suatu
daerah dengan yang lainnya. Makanan- makanan tersebut adalah salah satu kekayaan
budaya daerah masing-masing.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun untuk teman –
teman yang akan melakukan praktikum dengan tema yang sama. Bahwa dalam
pembuatan laporan ini kami masih memiliki banyak kekurangan, dikarenakan
pengetahuan kami yang kurang, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan agar dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan tersebut. Oleh karena itu,
dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati, kami ucapkan banyak terima kasih pada :

1. Orang tua kita tercinta yang telah mendukung kita sepenuh hati.
2. Ibu Etik Khoirun Nisa’, S.Pd. sebagai guru pembimbing mata pelajaran Prakarya.
3. Teman-teman XI – MIPA 1 yang telah membantu dalam proses pengerjaan
laporan ini.

Tarik, 1 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar .....................................................................................................i


2. Daftar Isi …………………………………………………………………………ii
3. BAB I : PENDAHULUAN
3.1. Latar Belakang...............................................................................................1
3.2. Tujuan.............................................................................................................1
3.3. Manfaat...........................................................................................................2

4. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


4.1. Pengertian Makanan Khas Daerah.................................................................3
4.2. Karakteristik Makanan Khas Daerah.............................................................3
4.3. Kandungan Gizi..............................................................................................3
4.4. Prosedur Kerja................................................................................................3
4.4.1. Alat & Bahan.........................................................................................4
4.4.2. Teknik Pengolahan................................................................................4
4.4.3. Langkah Pembuatan..............................................................................4
4.5. Rencana Biaya................................................................................................4
4.5.1. Modal dan Harga Jual............................................................................4
4.5.2. Perhitungan BEP....................................................................................5
4.6. Analisis SWOT...............................................................................................5
4.7. Pemasaran.......................................................................................................6
4.7.1. Jenis Pemasaran ...................................................................................6
4.7.2. Strategi Promosi....................................................................................6
4.7.3. Pengemasan ..........................................................................................7

5. BAB III : PENUTUP


5.1. Kesimpulan ....................................................................................................8
5.2. Saran...............................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jajanan tradisional atau jajanan daerah merupakan salah satu ciri khas dari
suatu kelompok masyarakat yang sangat mudah ditemukan dan mudah untuk
dikenali. Jajanan tradisional merupakan wujud budaya yang berciri
kedaaerahan, spesifik, beraneka ragam, dan jenisnya mencerinkan potensi alam
daerah masing masing. Indonesia merupakan negara yag memiliki cakupan
wilayah yang luas, disetiap daerah memiliki jajanan tradisional yang menjadi
ciri khad dari daerah tersebut, sehingga Indonesia memiliki beraneka ragam
jajanan tradisional
Klepon merupakan salah satu jenis produk pangan dan jajanan tradisional
semi basah yang termasuk kedakam kelompok jajanan pasar. Telah dikenal dan
beredar di lingkungan masyarakat, khususnya daerah pasuruan, Jawa Timur.
Klepon termasuk dalam dalam golongan jajanan pasar yang relative murah dan
memiliki cita rasa yang khas sehingga cocok disajikan untuk sarapan, camilan
di sore hari maupun untuk makanan ringan pada acara-acara misalnya arisan.
Klepon memiliki teksttur yang agak kenyal dengan rasa yang manis. Klepon
terbuat dari tepung beras ketan dan dibemtuk seperti bola-bola kecil dan diisi
dengan gula merah lalu direbus dalam air mendidih. Klepon yang sudah masak
lalu dibalur oleh parutan kelapa agar melekat, sehingga klepon tampak berbalur
parutan kelapa. Umumya, klepon yang dijual di pasar-pasar tradisional dan
pedagang kaki lima pinggir jalan adalah klepon yang berwarna hijau.
Klepon merupakan jajanan yang enak dan banyak digemari oleh
masyarakat, maka, tak heran jika tingginya permintaan klepon di pasaran
mejadikan peluang usaha dari jajanan tradisional ini sangat menjanjikan. Usaha
klepon merupakan salah satu usaha yang menguntungkan yang bisa dipilih
sebagai usaha yang menjajikan bagi pelakunya. Usaha klepon menjadi salah
satu usaha jajana dari bahan tepung ketan yang patut untuk diperhitungkan.
Klepon dapat dijalankan sebagai Langkah yang mudah, untung, dan juga
untung yang didapatkan terbilang cukup fantastis. Jumlah penggemar klepon
yang terbilang besar dengan tidak emnurun menjadikan usaha klepon
mendatangkan potensi yang besar dalam meraih kesuksesan.

1.2 Tujuan:

1
1. Memperoleh keuntungan.
2. Meningkatkan minat konsumen terhadap jajanan tradisional
3. Mempertahankan jajanan tradisional agar tidak punah ditelan zaman.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang kami peroleh ialah dapat melatih diri untuk
mengatur keuangan, serta menciptakan produk baru dan menjadikan kami
mengenal dunia usaha. Tidak juga pula melupakan kue tradisional yang telah
menjadi idola di zaman dahulu.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Makanan Khas Daerah


Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu
daerah dan cocok dengan lidah masyarakat setempat. Cita rasa yang dimiliki
berbeda antara suatu daerah dengan yang lainnya. Makanan- makanan tersebut
adalah salah satu kekayaan budaya daerah masing-masing. Klepon merupakan
jajanan tradisional Indonesia yang umumnya terbuat dari tepung ketan putih
yang dibentuk seperti bola-bola kecil dengan isi gula merah dan ditaburi
parutan kelapa. Klepon merupakan salah satu jenis produk pangan dan jajanan
tradisional semi basah yang dikenal di masyarakat. Klepon termasuk dalam
golongan jajanan pasar yang relatif murah dan memiliki cita rasa yang khas,
terbuat dari tepung ketan berisi gula merah dimasak dengan cara direbus dan
disajikan dalam parutan kelapa dan garam halus.

1.2 Karakteristik Makanan Khas Daerah


Kue Klepon memiliki tekstur yang kenyal, padat, manis dan tidak
memiliki daya simpan yang lama. Makanan ini terbuat dari tepung ketan putih
yang diberi pewarna hijau baik dari daun suji ataupun daun pandan yang
dicampur oleh santan kemudian dibentuk bulat-bulat diberi isian gula merah
dan direbus didalam air mendidih. Pada proses perebusan klepon, sebelum
adonan dimasukan kedalam air, air yang didalam panci sudah harus dalam
keadaan mendidih. Sebaiknya gunakan panci yang agak besar dan air yang
cukup banyak agar pada saat klepon direbus, klepon tidak melekat satu sama
lain. Klepon yang sudah matang akan mengapung, tetapi tunggulah sekitar 1-2
menit lagi sebelum diangkat agar klepon matang sempurna.

1.3 Kandungan Gizi


Kandungan gizi dalam 4 buah atau 50 gram klepon terdapat 0.60 gram
protein; 2,70 gram lemak; 20,10 hidrat arang; dan 26 gram air.

1.4 Prosedur Kerja


1.4.1 Alat & Bahan
1. 35 gram tepung ketan putih
2. 15 gram tepung beras

3
3. 25 gram gula merah, di iris halus
4. Kelapa parut secukupnya sebagai topping klepon
5. Air 50 ml
6. Garam
7. Pisau
8. Talenan
9. Wadah mengaduk adonan
10. Panci
11. Kompor
12. Parutan

1.4.2 Teknik Pengolahan


Boiling adalah merebus makanan menggunakan cairan seperti air,
kaldu ayam, ataupun santan. Prosesnya dimulai saat air dipanaskan
mencapai suhu 100 derajat Celcius. Makanan yang direbus akan cepat
matang dalam suhu tersebut. Panas dapat ditambahkan dengan menutup
panci sehingga uap air tertahan dan menimbulkan panas.
Klepon menggunakan metode ini untuk membuat tekstrur tepung
menjadi kenyal dan mudah dikunyah. Selain itu metode ini untuk
mencairkan gula merah yang ada di dalamnya.

1.4.3 Langkah Pembuatan


1. Campurkan kelapa parut dan garam, kukus sebentar lalu sisihkan.
2. Campurkan tepung ketan putih dan beras hingga merata.
3. Tambahkan air sedikit demi sedikit hingga bisa dibentuk. Jangan
terlalu lembek dan tidak terlalu kaku.
4. Bagi adonan kulit klepon menjadi beberapa bagian lalu pipihkan
adonan kulit klepon isi dengan sejumput gula merah lalu bulatkan
kembali dan bentuk agak lonjong.
5. Kemudian rebus air hingga mendidih lalu masukkan klepon, rebus
hingga mengapung. Segera angkat dan gulingkan ke kelapa parut.
6. Sajikan selagi hangat.

1.5 Rencana Biaya


1.5.1 Modal dan Harga Jual

4
A. Modal
:
Rp. 2,500.000
B. Harga Jual :
Rp. 12.000

1.5.2 Perhitungan BEP


A. Biaya tetap (Fixed Cost)
a) Sewa Ruko =Rp. 500.000
b) Biaya Listrik =Rp. 50.000
c) Gaji karyawan 2 orang = Rp. 100.000
d) Biaya Transportasi = Rp. 50.000 +
Total = Rp. 700.000

B. BiayaTidakTetap(Variable cost)
a) 1 kg tepung ketan = Rp. 15.000
b) 1 buah kelapa = Rp. 10.000
c) 2,5 ons gula pasir = Rp. 5.000
d) Garam = Rp. 5.000
e) Gas = Rp. 20.000
f) Stiker label = Rp. 10.000
g) Kemasan produk = Rp. 5.000 +
Total = Rp. 70.000

1. BEP (unit)
BEP = FC / P-VC
= 700.000 / 12.000 – 7000
= 700.000 / 5
=140 Unit

2. BEP (total)
BEP = FC / 1 – VC/P
= 700.000 / 1 – 7.000 / 12.000
= 700.000 / 1 – 0,58
= 700.000 / 0,42
= 1.666.666  1.700.000

1.6 Analisis SWOT

5
1. Strength (Kekuatan) dari produk ini adalah :
a) Harga dari Kuejoyo (kue klepon ijo royo) ini cukup mudah. Sehingga
dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.
b) Rasa lebih nikmst, karena terdiri dari berbagai macam rasa.
c) Tampilan penyajian yang berbeda dengan produk klepon pada
umumnya.

2. Weakness ( Kelemahan ) dari produk ini adalah :


a) Tidak dapat bertahan lama, karena tidak menggunakan bahan
pengawet.
b) Produknya mudah ditiru.

3. Opportunity (Kesempatan) dari produk ini :


a) Klepon sudah banyak dikenal oleh masyarakat.
b) Klepon bisa menjadi alternatif sebagai pengganti makanan pokok.
c) Tempat udsaha strategis, karena factor tempat juga mempengaruhi
usaha ini.
d) Klepon merupakan makanan yang disukai banyak orang.
e) Klepon ini bisa dinikmati oleh semua usia, maka sasarannya mencakup
semua masyarakat.

4. Threat ( Ancaman ) dari pproduk ini adalah :


a) Banyaknya Pesaing yang menjual produk klepon lainnya.
b) Harga bahan baku juga sering naik turun sehingga membuat
pengeluaran modal jadi tidak menentu.
c) Selera konsumen yang tidak menentu menjadi salah satu ancaman bagi
kami, oleh sebab itu kami akan selalu berusaha memperbaiki produk
kami agar lebih bervariatif dan dapat menarik perhatian pelanggan.

1.7 Pemasaran
1.7.1 Jenis Pemasaran
Conversational marketing. Karena klepon merupakan produk makanan
yang memiliki daya tahan tidak terlalu lama, jenis pemasaran ini
merupakan yang paling cocok. Produsen atau penjual dapat
berkomunikasi secara langsung dengan konsumen, dan dapat melihat
langsung produk jajanan yang ditawarkan.

1.7.2 Strategi Promosi

6
Strategi yang dapat digunakan yaitu dengan menitipkannya di
beberapa toko kue, warung makan, atau supermarket yang ada di
sekitar. Bisa juga membuka warung kecil-kecilan khusus untuk produk
yang ditawarkan.

1.7.3 Pengemasan
Untuk pengemasan produk jajanan tradisional klepon ini, kami
memilih menggunakan mika transparan.

7
BAB III
PENUTUP
1.8 Kesimpulan
Dalam memasarkan produk ini hal yang sangat penting yang harus dicapai
adalah produksi yang berkualitas baik tetapi dengan biaya yang relative ringan
suatu produk bisa diterima oleh masyarakat.

1.9 Saran
Adapun saran adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan hedaknya dapat meningkatkan kualitas produk.
2. Menambah Produksi produk.
3. Memperluas pemasaran produk.
4. Memperbanyak tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai