Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGOLAHAN MAKANAN PISANG

GORENG YANG DIMODIFIKASI

Disusun Oleh
 ARYA MUHAMMAD RAFI
 DEWI KARTINI
 IBNU ISLAMY DINATA
 MARDIAH
 NURUL OKTA RAMADHANI
 RISKY SRIWAHYUNTI
 SUKRAN ILHAM
 TRIANA NUR AISAH
 ULFA ZHORI

Kelas XII IPA 3

SMA NEGERI 4 MANDAU

1
Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Pengolahan
modifikasi pisang goreng” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah kewirausahawan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pengolahan makanan dimodifikasi di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
Kemudian,kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Duri, 27 september 2022

2
Daftar isi

Kata pengantar .................................................................................................................. 2


Daftar isi ........................................................................................................................... 3
Bab I pendahuluan ............................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Laporan .................................................................................................... 5
Bab II Pembahasan ............................................................................................................ 6
2.1 Modifikasi Makanan Pangan Khas Daerah ................................................. 6
2.2 Tujuan Modifikasi Makanan Khas Daerah .................................................. 6
Bab III Isi Laporan ............................................................................................................. 8
3.1 Proses Produksi ...................................................................................................... 8
3.2 Aspek Keuangan ................................................................................................... 9
Bab IV Penutup .................................................................................................................. 10
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 10
4.2 Saran ..................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 11
Lampiran ............................................................................................................................ 12

3
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pisang goreng merupakan salah satu produk makanan ringan yang saat ini
banyak digemari oleh konsumen. Rasanya yang enak dan murahnya harga
yang ditawarkan menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk
menemani waktu santai anda bersama rekan dan keluarga.
Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini pisang goreng
mulai diinovasikan dengan bentuk menjadi lebih kripsi dan berbagai varian
rasa, seperti coklat, srowbery, green tea, moca, dan lain-lain.
Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun
perkembangannyasudah mulai luas, sehingga banyak produsen yang beralih
untuk menjual produk Pisang Goreng ini.
Produk pisang goreng ini bukan hal baru dalam kuliner bagi masyarakat
Indonesia.Namun menambahkan sedikit inovasi, kini olahan pisang tersebut
banyak dicari konsumendan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang
menjanjikan untung besar bagi penjualnya. Terhadap kebutuhan pangan di
masyarakat terus meningkat. Kebutuhan akan pisang goreng ini bisa dijadikan
sebagai camilan setiap hari, jajan khas dan oleh-oleh bagi keluarga.
Bagi masyarakat produk pisang goreng merupakan produk yang memiliki
ciri khas tersendirimulai dari rasa, penampilan dan bahan. Karena produk
pisang goreng diproses langsung daribuah pisang yang segar sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tanpa adanya bahan
pengawet pada inovasi varian rasa. Sehingga permintaan akan pisang
gorenganeka/pisang kripsi rasa ini semakin meningkat
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana pembuatan pisang goreng yg modifikasi menjadi pisang kripsi berbagai
rasa?
b. Cara menentukan harga jual pisang kripsi?
c. Apakah pisang kripsi modifikasi memiliki pembuatan yang sama dengan pisang
goreng biasanya?

4
1.3 Tujuan Laporan
a. Dapat mengetahui cara pembuatan pisang crispy
b. Mengetahui usaha pisang crispy dari aspek keuangan

5
BAB II
Pembahasan
2.1 Modifikasi Makanan Pangan Khas Daerah
Modifikasi pangan khas daerah adalah adalah cara merubah bentuk dan rasa makanan khas
daerah dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan bentuk dan rasa
aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya. Makanan khas daerah yang
dimodifikasi tersebut bukan karena makanan tersebut buruk, namun agar makanan lebih menarik
dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pada era global seperti saat ini sebagian masyarakat lebih
menyukai makanan impor daripada makanan lokal. Dengan adanya modifikasi diharapkan
makanan khas daerah dapat bersaing.
Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah, dari sabang sampai merauke
memiliki keragaman hasil bumi yang begitu luar biasa. Dengan banyaknya makanan khas dari
berbagai daerah di Indonesia, tentu saja merupakan sebuah kebanggan tersendiri. Untuk dapat
menikmati makanan sebuah masakan atau makanan khas sebuah wilayah tentu saja tidak harus
ke tempat asal makanan tersebut, karena saat ini sudah banyak warung atau rumah makan yang
menjual masakan khas suatu daerah.
2.2 Tujuan Modifikasi Makanan Khas Daerah
Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di setiap
daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk pangan khas
daerah yang lebih bervariasi lagi. Pengembangan produk pangan dapat dilakukan dengan
melakukan modifikasi. Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, diantaranya.
1. Memberikan variasi rasa. Variasi rasa dapat dimodifikasi dengan berbagai cara misalnya
dengan cara membuat rasa yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Misalnyarasa
lumpia semarang dapat divariasikan antara lain : Raja Nusantara (rasa jamur Nusantara) yang
berisi campuran jamur dan kacang mete, Kajamu (kambing jantan muda) dengan campuran
daging kambing muda. Kemudian, Lumpia Fish dengan campuran daging ikan kakap, Crab
atau lumpia berisi daging kepiting, original dengan campuran udang, rebung, dan ayam, serta
Plain untuk kalangan vegetarian.
2. Memberikan variasi bentuk. Bentuk makanan dapat dimodifikasi dengan cara membuat
bentuk makanan yang berbeda. Misalnya nasi goreng jika tampilannya biasa saja, pembeli
tidak akan tertarik. Coba modifikasi nasi goreng menjadi bentuk lucu yang digemari anak-
anak seperti Super Mario.
3. Memperpanjang usia produk agar lebih awet. Modifikasi cara memperpanjang usia makanan
dilakukan dengan cara : penambahan bahan kimia, misalnya asam sitrat, garam, gula, secara
biologi misalnya dengan fermentasi, pengasaman, dan pengasinan/pemanisan.

6
4. Meningkatkan tingkat higine produk. Cara produksi pangan yang baik sangat berguna bagi
kelangsungan hidup industri pangan. Melalui cara produksi pangan yang baik industri pangan
dapat menghasilkan pangan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan.
Dengan menghasilkan pangan yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, kepercayaan
masyarakat niscaya akan meningkat, dan industri pangan yang bersangkutan akan
berkembang dengan pesat.

Modifikasi dapat dilakukan terhadap bahan baku, proses dan tampilan produk akhir.
Modifikasi bahan dapat dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau
untuk pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses dapat
dilakukan untuk menghasilkan tekstur pangan yang berbeda dan untuk meningkatkan
keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan dapat dilakukan dengan
pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan pengemasan.

7
BAB III
Isi Laporan
3.1 Proses Produksi
a. Bahan
 2 sisir pisang raja
 Tepung terigu ½ kg
 Tepung panir/roti ½ kg
 Minyak goreng
 Toping coklat,strowbery,
green tea dan moca
 Sprinkle
 Air minum
b. Alat
- Pisau
- Plastic 1 kg
- Panci
- Wajan
- Sendok goreng
- Mangkok
- Sendok & garpu
- Kain lap
- Kemasan

c. Cara Kerja
 Kupas pisang, kemudian potong menjadi 4 bagian yg tipis.
 Sediakan 150 gr tepung terigu ke dalam mangkok, larutkan dengan air putih
secukupnya, dan aduk sampai rata serta teksturnya harus kental jangan terlalu cair.
 Masukkan pisang yg sudah di potong dalam adonan tepung tadi, aduk hingga
menutupi seluruh pisangnya.
 Kemudian gulingkan ke dalam tepung panir/roti yg sudah di letak dalam piring,
gulinkan hingga pisang tertutupi seluruhnya.
 Selanjutnya panaskan minyak, kemudiakan goreng hingga kecoklatan, sambal di
bolak balik hingga matangnya merata.
 Setelah kekuningan angkat dan tiriskan.
 Lalu letakkan di kemasan dan tambahkan toping yg telah kita siapkan dan setelah
itu tambahkan sprinkle sebagai hiasan agar lebih menarin
 Dan jadilah pisang kripsi dengan berbagai rasa.
3.2 Aspek keuangan
8
 Biaya Variabel
- Tepung terigu ½ kg = Rp 7000,00
- Tepung Kanji 3 ons = Rp 10.000,00
- Pisang 2 sisir = Rp 20000,00
- sprinkle = Rp 10.00,00
- coklat =Rp 14.000,00
- strawberry = Rp 14.000,00
- green tea = Rp 14.000,00
- Moca = Rp 14.000,00
Hasil = Rp 103.000,00

 Biaya Tetap (Fixed Cost)


- Kemasan 2 bks = Rp 8.000,00
Hasil = Rp 8.000,00
 Total biaya
Total biaya = FC + VC
= 8.000 + 103.000
= Rp 111.000,00

BAB IV

9
Penutup
4.1 Kesimpulan
Dari kegiatan yang dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal, pisang raja bisa diolah
menjadi makanan kekinian yaitu pisang crispy agar memberi nilai tambah. Kegiatan ini bisa
menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat terutama di tengah keadaan sulit seperti sekarang
ini.
Selanjutnya, makanan pisang goreng yg kami buat ini memiliki modifikasi dalam bidang rasa
dan bentuknya.kalau dulu pisang goreng hanya di sajikan tanpa ada rasa tambahan atau hanya
dicelup dengan sambal kacang, maka sekarang makanan ini di modifikasi dengan menambah rasa
manis dari coklat,srowberry,green tea,moca dan bentuknya menjadi lebih garing dan menarik.
Selain itu warna pada pisang goreng/pisang crispy yang telah di modifikasi ini lebih berwarna
warni dan membuat selera makan lebih tinggi.

4.2 Saran
Sebaiknya sebelum memasak kita harus menggunakan alat keselamatan kerja salah satunya
celemek dan sarung tangan. Dan yang paling penting kita harus selalu mencuci tangan seperti
halnya saat mengupas atau memeotong pisang. Pentingnya menjaga kebersihan alat dan
bahannya dengan memilih bahan yang bagus dan alat yang sudah bersih dicuci.
Terakhir setelah melakukan praktek pengolahan makanan modifikasi pempek kita harus
membersihkan tempat nya dan merapikan kembali dapur yang sudah dipakai.

DAFTAR PUSTAKA

10
pisang-goreng-pisang cripsy-enak-kreasi-pisang goreng-dengan-rasa-yang-tidak-biasa
/blog/pengertian-cara-menghitung-biaya-tetap
bab-4-usaha-pengelolaan-makanan-khas-daerah-yang-di-modifikasi/
https://www.merdeka.com/jateng/makanan-daerah-yang-dimodifikasi-jadi-kekinian-dan-bisa-
dijadikan-peluang-usaha-kln.html
https://cookpad.com/id/resep/822123-pempek-kapal-selam-modifikasi
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsumbar/pisang cripsy-makanan-tradisional-khas-
daerah/

Lampiran

11
12

Anda mungkin juga menyukai