Anda di halaman 1dari 12

ESSAY TENTANG RENCANA P[ENGEMBANGAN PRODUK KRUPUK YANG

BERNILAI TAMBAH DARI RUMPUT LAUT


( STUDI LITERATUR JURNAL )

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN


SEMESTER IV

Oleh:

CHOIRUDIN RIZKI R

ROBY SUHADA

I KOMANG DODIYASA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

2020
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.............................................................................................................. i

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.............................................................................................. 1

II. METODE PENGOLAHAN

2.1. Metode dan resep.......................................................................................... 3

III. RENCANA PENGEMBANGAN

3.1. pengembangan atau penambahan varian produk.......................................... 5

3.2. pengembangan dan penyesiuaian segmen pelanggan.................................. 5

3.3. pengembangan dan penyesuaian hubungan pelanggan............................... 5

3.4. penyesuaian sumber daya utama.................................................................. 6

3.5. hubungan dengan supplier rumput laut.......................................................... 7

IV.ANALISA USAHA

4.1. Asumsi .......................................................................................................... 8

4.2. Investasi........................................................................................................ 9

4.3. Biaya operasional perbulan........................................................................... 9

4.4. Pendapatan perbulan.................................................................................... 10

4.5. Lama balik modal........................................................................................... 10

V. KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan.................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA 17
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Saat ini rumput laut sedang gencar dikembangkan sebagai bahan pangan di
Indonesia. Begitu pula di Indonesia saat ini banyak dikembangkan produk-produk olahan
baru dari rumput laut seperti dodol rumput laut, manisan rumput laut, selai rumput laut,
sirup rumput laut, serta permen jelly rumput laut (Poncomulyo dkk, 2006). Sebagai
Negara yang mempunyai wilayah yang luas Nagara Indonesia sebagai salah satu
penghasil rumput laut. Banyak sekali masyarakat yang membudidayakan rumput laut.
Melihat berkembangnya pemanfaatan rumput laut timbul pemikiran penulis untuk
memanfaatkannya menjadi produk kerupuk. Dasar pemilihan kerupuk adalah karena
produk ini mempunyai segmen pasar yang luas. Rumput laut adalah salah satu komanditi
yang berada di laut yang bisa dibudidayakan oleh manusia sehingga bisa idjadikan
sebagai peluang usaha yang sangat menjanjikan. Rumput laut sering dijadikan sebagai
salah satu bahan pembuatan aneka jenis minuman. Dalam kehidupan sehari-hari
memang rumput laut tidak bisa dikatakan sebagai salah satu kebutuhan yang wajib untuk
dikonsumsi. Namun keberadaan rumput laut juga banyak dijadikan peluang usaha bagi
masyarakat yang mempunyai tempat tinggal di sekitar laut. Rumput laut juga bisa
diperdagangkan sehingga bisa dikatakan jika budidaya rumput laut juga sangat
menguntungkan untuk dijalani. Warna rumput laut mempunyai warna hijau namun ada
beberapa warna lain yang bisa dihasilkan rumput laut.
Berdasarkan hasil penelitian Hikmah (2010), bahwa penambahan rumput laut
pada pembuatan kerupuk sebanyak 16% dapat memberikan kelebihan yaitu memiliki
rasa gurih yang khas dan renyah. Selain itu, dengan adanya penambahan rumput laut
memberikan keunggulan sebagai bahan makan bergizi, mengandung nutrisi yang cukup
lengkap dan juga mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Sedangkan menurut Dewi (2011), menyatakan bahwa penambahan rumput laut
sebanyak 40% yang akan menghasilkan rasa gurih dan renyah. Winarno (1993)
menambahkan bahwa penambahan rumput laut dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti boraks. Hal ini dikarenakan rumput laut tersebut memiliki beberapa fungsi
diantaranya sebagai penstabil, pengental, pembentuk gel dan pengemulsi. Struktur
elastis yang dibentuk oleh gel rumput laut dapat ditambahkan untuk memperkuat atau
menambah kekenyalan produk olahan, serta merenyahkan.
Kandungan gizi yang ada dalam rumput laut sangat tinggi sehingga dengan
mempunyai kandungan gizi yang tinggi rumput laut bisa meningkatkan sistem kerja
hormonal dan juga saraf. Rumput laut juga mengandung banyak kandungan yodium yang
sangat banyak sehingga kandungan rumput laut bisa mencegah penyakit gondok.
Kandungan klorofil yang ada pada rumput laut juga bisa mereduksi estrogen. Vitamin C
juga dimiliki sehingga dapat melwan berbagai radikal bebas. Mengkonsumsi rumput laut
juga bisa menurunkan resiko penyakit kanker usus. Untuk kandungan yang ada pada
rumput laut juga mampu untuk digunakan sebagai makanan diet. Kalsium yang ada pada
rumpu laut juga lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kalsium yang ada pada susu
sehingga bisa mencegah ostioporosis. Apabila terkena penyakit batuk maka juga bisa
diobati dengan menggunakan rumput laut. Banyak sekali manfaat yang dimiliki oleh
rumput laut. Kebanyakan rumput laut memang lebih nikmat apabila dijadikan sebagai
olahan minuman. Selain dijadikan minuman rumput laut juga bisa dijadikan makanan
ringan yang dikenal dengan kerupuk rumput laut. Kerupuk rumput laut adalah makanan
ringan yang terbuat dari adonan tepung tapioka dan tepung terigu yang dicampur dengan
bahan tambahan berupa rumput laut serta ditambahkan dengan dengan bumbu-bumbu
seperti bawang putih, garam, dan gula. Kelebihan dari kerupuk rumput laut yaitu memiliki
rasa gurih yang khas, renyah, dan juga mempunyai banyak dampak positif bagi
kesehatan tubuh manusia. Makanan ini biasanya dikonsumsi sebagai makanan yang
mampu membangkitkan selera makan dan bisa juga untuk sekedar dikonsumsi sebagai
makanan kecil atau camilan saat sedang santai ataupun saat beraktivitas.
II. METODE PENGOLAHAN

2.1 Metode dan Resep

Metode pengolahan yang dilakukan untuk pembuatan kerupuk rumput lautg ini
dengan metode tradisional yang mana pengerkjaanya dilakukanoleh tenaga manusia.
Langkah pertama prosedur penelitian kerupuk rumput laut yaitu rumput laut dicuci,
direndam dalam baskom denganmenggunakan air bersih, sambil membersihkannya dari
kotoran yang melekat untuk selanjutnya dilakukan penirisan. Rumput laut dihaluskan
beserta bawang putih.
Setelah penghalusan tercampur rata, dilakukan pengadukan tepung tapioka dan
rumput laut dengan berbagai perlakuan dan penambahan bumbu beserta air sampai
terbentuk adonan. Adonan dibagi menjadi beberapa bagian, kemudian dibentuk menjadi
gelondongan (silindris). Tahap selanjutnya yaitu pengukusan gelondongan. Apabila
gelondongan tersebut telah matang, dilakukan pendinginan sampai cukup keras untuk
selanjutnya dilakukan pengirisan, dijemur hingga benar-benar kering dan dilakukan
penggorengan.
Resep kerupuk rumput laut :

Bahan:

 400 gram rumput laut


 5 siung bawang putih
 5 siung bawang putih yang telah dihaluskan
 Garam secukupnya
 Penyedap rasa
 400 gram tepung kanji
 600 gram tepung terigu
 Air secukupnya

Cara membuat kerupuk rumput laut:

1. Rumput laut dicuci hingga bersih kemudian di tiriskan.


2. Rumput laut yang sudah ditiriskan direbus dengan menggunakan air yang tidak terlalu
banyak.
3. Jika sudah direbus sisihkan dahulu.
4. Ambil wadah lagi untuk mencampurkan adonan seperti tepung tapioka, tepung terigu,
penyedap, bawang halus, garam dan air dalam satu wadah.
5. Bahan yang dimasukkan dalam satu wadah dicampur hingga merata.
6. Blender rumput laut hingga halus kemudian masukkan ke dalam adonan.
7. Buat adonan hingga menjadi kalis.
8. Jika adonan sudah jadi maka proses selanjutnya tinggal membentuknya.
9. Bentuk adonan bulat memanjang atau sesuai selera.
10. Jika adonan sudah dibentuk selanjutnya kukus.
11. Proses pengukusan membutuhkan waktu yang lumayan lama kurang lebihnya hingga
2 jam.
12. Jika sidah matang siap untuk diangkat.
13. Apabila sudah dingin kemudian iris tipis-tipis.
14. Hasil potongan selanjutnya dijemur hingga kering.
15. Setelah kering, kerupuk siap untuk digoreng dan disantap.
III. RENCANA PENGEMBANGAN

Berikut ini adalah Rencana Pengembangan Usaha yang akan Kami lakukan
setelah melakukan produksi dan penjualan :

III.1. Pengembangan atau Penambahan Varian Produk


Banyaknya produk pesaing dan produknya hampir serupa dengan produk
kami. Oleh karena hal tersebut, kami berupaya menawarkan nilai yang berbeda
kepada konsumen agar kami memiliki diferensiasi tertentu di banding produk lain
yang serupa. Kami berupaya untuk mengembangkan produk dengan mengeluarkan
produk dengan model (desain) kemasan yang berbeda serta adanya penambahan
detail-detail baru. 
Selain itu, kami juga akan mengembangkan produk rumput laut ini dengan
melakukan penambahan varian rasa dan penambahan pilihan perpaduan warna yang
semakin beranekaragam. Diharapkan, pengembangan produk yang akan kami
lakukan tersebut dapat memenuhi keinginan konsumen yang sebelumnya belum
terpenuhi, menjangkau pasar yang lebih luas, dan para konsumen memiliki lebih
banyak pilihan ketika membeli produk kami.

III.2. Pengembangan dan Penyesuaian Segmen Pelanggan


Pelaksanaan segmentasi pasat sangat penting dilakukan oleh kami untuk
dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelompokkan konsumen kami
berdasarkan jenis segmen pasar yang ada. Kami perlu mengetahui dan memahami
produk yang kami jual tersebut tepat atau cocok untuk segmen pasar yang
mana. Kami juga perlu mengetahui apakah segmen yang kami tetapkan memiliki
tingkat potensial dan daya beli yang tinggi dari terhadap yang akan kami tawarkan.
Hal tersebut kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetitif dari produk
kami sendiri di banding pesaing lainnya. Kami juga berusaha untuk dapat memenuhi
keinginan para konsumen sesuai dengan produk yang kami tawarkan.
Dikarenakan kedepannya akan terdapat pengembangan bisnis, maka kami
mencoba menyesuaikan dan mengembangkan segmen pasar kami menjadi seluruh
wilayah di Indonesia. Penyesuaian segmen tersebut juga didukung dengan
pengembangan produk lewat social media yang lebih aktif. Kami juga akan menjual
lebih gencar lagi di beberapa aplikasi online shop agar memungkinkan dapat dibeli
oleh orang yang berasal dari daerah manapun di Indonesia

III.3. Pengembangan dan Penyesuaian Hubungan Pelanggan


Dalam menjaga hubungan dengan pelanggan, kami sebagai owner atau
pemilik usaha selalu berusaha keras untuk dapat memuaskan pelanggan dan juga
menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Hal tersebut kami lakukan dengan
memberikan layanan kepada pelanggan baik dalam bidang penjualan, pemasaran,
dan layanan produk kerupuk rumput lsut ini 
Dengan melakukannya dengan baik, maka tentu akan terjalin suatu hubungan
atau relasi yang 'intim' antara kami sebagai penjual dengan masing-masing
pelanggan sehingga pelanggan yang bersangkutan akan menjadi loyal dengan kami.

III.4. Penyesuaian Sumber Daya Utama


Sumber daya utama yang digunakan untuk memproduksi kerupuk rumput laut
terbagi menjadi ke dalam beberapa bagian, yaitu fisik, keuangan, intelektual, dan
manusia. Seluruh aspek yang terdapat di dalam bagian sumber daya utama yang
akan digunakan tersebut telah disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan
dasar dalam memproduksi kerupuk rumput lzaut yang lezat dan bergisi . semua ini
harus berjakan dengan baik, agar produk yang dihasilkan berkualitas dan memiliki
daya saing dengan produk lain.

III.5. Pengembangan dan Penyesuaian Rekan Kerja (Partners)


Dalam produk keru[uk rumput laut yang kami produksi yang pa;ling penting
dan terpenting adalah perolehan bahan baku. Oleh karena itu pemilihan bahan baku
yang berkualitas dpat mempengaruhi hasil akhir suatu produksi. Dengan hal ini kami
bekerja sama dengan pemasok rumput laut dasri teman sendiri, karena jika untuk
teman sya yakin rumput laut yang di berikana juga pilihan terbaik . Dengan hanya
berfokus pada satu pemasok rumput laut, akan meminimalisir biaya yang kami
keluarkan dan akan lebih mudah dalam membangun hubungan yang baik dengan
rekan kerja.
IV. Analisa Usaha

IV.1. Asumsi

 Masa penggunaan etalase selama waktu 4 tahun.


 Masa penggunaan kompor serta tabung gas selama waktu 4 tahun.
 Masa penggunaan wajan selama waktu 4 tahun.
 Masa penggunaan panci selama waktu 4 tahun.
 Masa penggunaan wadah selama waktu 3 tahun.
 Masa penggunaan pisau selama waktu 4 tahun.
 Masa penggunaan meja dan kursi selama waktu 3 tahun.
 Masa penggunaan peralatan tambahan selama waktu 3 tahun.

IV.2. Investasi

No Peralatan Harga  
1 Etalase          1.100.000
2 Kompor dan gas              250.000
3 Wajan              100.000
4 Wadah                50.000
5 Panci              100.000
6 Pisau                50.000
7 Meja dan Kursi              500.000
8 Peralatan tambahan                50.000
Jumlah Investasi          2.200.000

IV.3. Biaya Operasional pe Bulan

No Biaya Tetap Nilai


1 Penyusutan etalase 1/60 x Rp. 1.200.000                18.000
2 Penyusutan kompor 1/50 x Rp. 250.000                  5.000
3 Penyusutan wajan 1/45 x Rp. 100.000                  2.000
4 Penyusutan wadah 1/45 x Rp. 50.000                  1.000
5 Penyusutan panci 1/45 x Rp. 100.000                  2.000
6 Penyusutan pisau 1/50 x Rp. 50.000                  1.000
7 Penyusutan meja dan kursi 1/60 x Rp. 500.000                  8.000
8 Penyusutan alat tambahan 1/35 x Rp.50.000                  1.500
Total Biaya Tetap                38.500

Biaya Variabel ( 1 bulan)


Nama Jumlah Total harga
Rumput laut      30,000 x 30      900.000
Bawang putih      10,000 x 30      300.000
Garam        1,000 x 30          30.000
Penyedap rasa        5,000 x 30      150.000
Tepung kanji      25,000 x 30      750.000
Tepung terigu      25,000 x 30      750.000
Air      10,000 x 30      300.000
Total Biaya Variabel     3.180.000

Total Biaya Operasional

Biay tetap + biaya variable = Rp. 3.218.500

IV.4. Pendapatan per Bulan

Penjualan rata-rata tiap hari 15 bungkus ( 1 bungkus Rp. 10.000)

15 x 10.000 = Rp. 150.000

Penjualan 1 bulan = 150.000 x 30 = 4.500.000

keuntungan perbulan

Laba = total pendapatan – tyotal biaya operasional

  = 4.500.000 – 3.218.500

= 1.281.500

IV.5. Lama balik modal

Total investasi / keuntungan = 2.200.000 : 1.281.000 

= 2 bulan
V. Kesimpulan

V.1. Kesimpulan

Jadi, keuntungan yang bisa didapatkan dengan menjalankan usaha kerupuk rumput
laut selam satu bulannya bisa mencapai Rp. 1.281.500 dengan modal usaha yang
dikeluarkan bisa diperoleh kembali setelah usaha yang dijalankan berjalan selama 2 bulan.
Setelah 2 bulan menjalankan usaha kerupuk rumput laut maka akan mendapatkan
keuntungan bersih dan menjanjikan. Dalam menjalankan usaha tentunya akan semakin
mudah jika dalam menjalankannya bisa melihat hitungan yang disediakan. 
DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M,. Koswara, S. dan Herdiani, F. 2004. Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma
cotonii)
untuk Meningkatkan Kadar Iodium dan Serat Pangan Selai dan Dodol, Jurnal
Teknologi
dan Industri Pangan, Vol. XV No. 1 Thn 2004, hal 61 -69.
Direkrorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Usaha Direktorat Jenderal
Kelautan,
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2011,
Pembuatan
Kerupuk Rumput Laut, http://www.kp3k.kkp.go.id/ttg/?m=3&dd=557
Hikmah, D. 2011 . Kerupuk Rumput Laut,
http://devitririaalhikmah.blogspot.com/2010/12/kerupukrumput-laut.html
Iman Setya Dwi Ardani1 , Yanuar Rustrianto Buwono. 2001. Studi Mutu Kerupuk Rumput
Laut (Eucheuma spinosum) Kaitannya Terhadap Sifat Kimiawi dan Organoleptik,
jurnal ilmi perikana vol.9 No. 1
Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsentrasi, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai