Oleh:
NOSA PUTRI SYALSABILA
26060118120014
Mengetahui, Menyetujui,
Prof. Dr. Ir. Eko Nurcahya Dewi, M.Sc. Dr. Putut Har Riyadi, S.Pi., M.Si.
NIP. 19611124 198703 2 001 NIP. 19770913 200312 1 002
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Kulit Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) menjadi Keripik Kulit di KWT
Semua informasi yang dimuat dalam Proposal Praktik Kerja Lapangan ini
yang berasal dari karya orang lain, baik yang dipublikasikan atau tidak, telah
diberikan penghargaan dengan mengutip nama sumber penulis secara benar dan
Proposal Praktik Kerja Lapangan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Pemanfaatan Limbah Kulit Ikan
Lele Dumbo (Clarias gariepinus) menjadi Keripik Kulit di KWT Ngudi Mulyo
Boyolali” dengan baik dan tepat waktu.
Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah untuk mengetahui proses
pengolahan limbah kulit ikan dumbo (Clarias gariepinus) menjadi keripik kulit
ikan di KWT Ngudi Mulyo Boyolali.
Pada pelaksanaan dan penyusunan Proposal Praktik Kerja Lapangan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Putut Har Riyadi, S.Pi., M.Si. selaku dosen pembimbing atas masukan,
saran, arahan, dan koreksi penulisan demi kebaikan dalam penyusunan
Proposal Praktik Kerja Lapangan ini.
2. KWT Ngudi Mulyo Boyolali yang telah berkenan untuk dijadikan sebagai
lokasi Praktik Kerja Lapangan serta telah memberikan informasi untuk
keperluan penulisan Proposal Praktik Kerja Lapangan ini.
3. Semua pihak yang telah membimbing dan membantu dalam penyusunan
Proposal Praktik Kerja Lapangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
penulisan proposal ini. Semoga proposal ini bermanfaat dalam menambah
pengetahuan baik untuk penulis maupun untuk pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vii
I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Tujuan..............................................................................................................3
1.3. Manfaat............................................................................................................3
1.4. Waktu dan Tempat...........................................................................................4
v
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18
vi
DAFTAR TABEL
1. Persyaratan Mutu dan Keamanan Pangan Kerupuk Ikan, Udang, dan Moluska
2. Alat yang digunakan dalam pembuatan kripik kulit ikan lele dumbo di KWT
3. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kripik kulit ikan lele dumbo di KWT
vii
I. PENDAHULUAN
perikanan maupun kelautan yang sangat melimpah. Tidak hanya hasil laut
pasaran yang cukup tinggi. Ikan lele dumbo banyak diminati masyarakat
karena memiliki rasa yang enak, kandungan gizi yang tinggi, serta harga
selama lima tahun terakhir yaitu sebesar 8,83%. Jenis budidaya yang
kolam.
nilai baik dari segi rasa, gizi, bahkan aspek ekonomi. Meningkatkan
pengolahan perikanan dalam hal ini pengolahan ikan lele dumbo akan
besar bagian ikan lele dumbo yang digunakan hanya dagingnya saja.
Limbah sisa hasil pengolahan perikanan dapat dibagi menjadi dua yaitu
1
limbah padat dan limbah cair. Limbah padat yang dihasilkan dari
termasuk kepala dan ekor, serta jeroan, sedangkan limbah cair tersebut
seperti air sisa pencucian bahan baku. Menurut Widyatami dan Wiguna
ton pada 2019 menjadi limbah. Limbah tersebut mencakup 12% yang
berasal dari kepala ikan, 11,7% dari tulang ikan, 3,4% dari sirip, 4,0%
berasal dari kulit, 2,0% berasal dari duri, dan 4,8% berasal dari jeroan
ikan. Jumlah limbah yang cukup besar tersebut berasal dari pengolahan
perikanan, yang menurut data statistik yang ada pada tahun 2019 total
bakteri, serta menimbulkan aroma yang tidak sedap dan menurunkan nilai
dan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia jika dapat dimanfaatkan
2
organ tubuh yang termasuk hasil samping dari pemotongan hewan pada
26,9 %. Limbah kulit ikan yang ada ditempat pengilingan ikan biasanya
terdiri dari beberapa jenis ikan salah satunya yaitu ikan lele.
gariepinus) menjadi keripik kulit ikan. Produk keripik kulit ikan dumbo
yang sudah memanfatkan limbah hasil produksi menjadi keripik kulit ikan
yaitu KWT Ngudi Mulyo Boyolali, oleh karena itu dapat dipilih sebagai
I.2. Tujuan
2. Mengetahui mutu secara organoleptik dan hedonik produk keripik kulit ikan
3
I.3. Manfaat
langsung.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi ikan lele menurut Djuriono (2013) dalam Ulya (2019) adalah sebagai
berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub-kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Lele dumbo merupakan satu jenis hibrida ikan lele yang baru
merupakan hasil kawin silang antara lele asli Taiwan Clarias focus dengan
5
Ikan lele dumbo, Clarias gariepinus (Burchell), adalah spesies
yang sangat penting secara ekonomi karena merupakan lele yang paling
banyak dibudidayakan di Afrika dan spesies ikan lele ketiga yang paling
lingkungan buruk. Habitat ikan lele dumbo adalah air tawar. Air yang
paling baik untuk pertumbuhan lele dumbo adalah air sungai, air sumur,
air tanah dan mata air. Namun lele dumbo juga dapat hidup dalam kondisi
air yang rendah seperti dalam lumpur atau air yang memiliki kadar
hewan karnivora atau pemakan daging. Pakan alami lele dumbo adalah
Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan
maka upaya tersebu ttidak sinergis, dimana dalam satu waktu panen ikan lele yang
berlebih akan menurunkan nilai jualnya karena tidak terbeli oleh masyarakat
(Hadiwiyoto, 1993). Untuk itu diperlukan suatu upaya diversifikasi produk olahan
ikan lele agar lebih meningkatkan nilai jualnya (Ikhsan et al., 2016).
6
Ikan lele mengandung asam lemak omega-3 13,6 g/100 gr, asam
lemak omega-6 22,2 gr/100gr dan asam lemak omega-9 19,5 gr/100gr.
dibandingkan dengan ikan salmon, tuna dll. Ketersediaan ikan lele di Kota
Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus sp) merupakan salah satu jenis ikan
yang saat ini sudah banyak dibudidayakan oleh petani ikan tetapi pemanfaatannya
sebagai bahan pangan terbatas pada bagian daging saja. Pengolahan hasil samping
ikan (by-products) seperti kepala, tulang, sisik, dan sirip belum dimanfaatkan
secara optimal padahal kandungan gizi pada bagian-bagian tersebut cukup tinggi
Limbah yang dihasilkan berupa tulang, kulit, kepala, sisik, isi perut, ekor,
insang dan sebagainya yang mencapai 50% dari total berat ikan belum
dimanfaatkan secara optimal. Sementara proporsi tulang pada tubuh ikan pada
Kementerian Perikanan dan Kelautan (2012) produksi ikan lele nasional sebesar
273.554 ton dan diprediksi untuk tahun 2014 mencapai 900.000 ton artinya jika
7
produksi ikan lele pada tahun 2014 sesuai yang diprediksikan bisa dibayangkan
limbah tulang yang dihasilkan bisa mencapai 111.600 ton (Iqbal et al., 2015).
Pengembangan usaha olahan lele ini selain berpotensi sebagai suatu usaha
et al., 2016).
sektor Kelautan dan Perikanan. Salah satu cara mengatasi masalah tersebut
olahan produk yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dari kulit serta
sedangkan kulit dan tulang ikan masih jarang diolah menjadi produk yang
8
mempunyai nilai ekonomi. Olahan yang dapat dibuat dari kulit dan tulang
ikan adalah keripik kulit dan kerupuk tulang ikan. Dilihat dari aspek
ekonomis, usaha kerupuk tulang ikan dan keripik kulit ikan merupakan
bisnis yang menjanjikan. Peluang pasar untuk komoditi ini masih sangat
lingkungan, usaha kerupuk tulang ikan dan keripik kulit ikan tidak
berupa irisan atau lembaran tipis yang diberi bumbu dan memiliki tekstur
keripik salak, keripik nangka dan lain-lain. Ciri utama keripik adalah
9
2.3.2. Proses Pembuatan Keripik Kulit Ikan Lele Dumbo
Kulit ikan yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan keripik
kulit ikan patin harus dalam kondisi yang memenuhi syarat baik dari segi
kulit ikan yang tidak lembek, kulit ikan mentah tersebut dibuat kaku (keras)
terlebih dahulu, dengan cara perendaman dalam air kapur sirih. Adapun air kapur
sirih tersebut dibuat dengan cara melarutkan batu gamping secukupnya. Supaya
diperoleh keripik kulit ikan patin yang memliki cita rasa yang lezat, maka pada
garam, bawang putih, ketumbar, air jeruk nipis, kunyit, air (Ernawati dan
Wulandari, 2013).
lele yang berwarna hitam. Beberapa garam yang dapat digunakan untuk
Kerupuk kulit ikan nila baik yang diberi perlakuan spinner maupun
lemak pada kerupuk kulit ikan nila tanpa perlakuan spinner dikarenakan
banyaknya minyak goreng yang masih terikut pada kerupuk kulit ikan nila.
10
Selama proses penggorengan, terjadi perpindahan panas dari minyak ke
nila setelah digoreng. Perlakuan spinner pada kerupuk kulit ikan nila
al., 2018).
Bahan pembuatan kripik kulit ikan antara lain 1/4 kulit ikan
pembuatannya yaitu potong kulit ikan seperti filet ikan, cuci bersih kulit
ikan swangi, rendam kulit swangi dengan kapur sirih semalaman hingga
ketumbar, dan garam. Setelah itu, celupkan kerupuk kulit ikan ke dalam
bumbu yang dihaluskan, jemur kulit ikan swangi diterik matahari hingga
kering, panaskan minyak goreng kerupuk kulit ikan swangi. Kulit ikan
11
dalam penelitian ini adalah panelis yang diminta untuk memberikan
Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih atau
beberapa faktor di antaranya cita rasa, warna, tekstur dan nilai gizinya.Cita
rasa dapat diukur melalui inderawi, sedangkan warna dan tekstur dapat
baik atau tidak secara inderawi yang digunakan untuk menentukan sifat
dalam bentuk skala hedonik. Prinsip uji hedonik yaitu panelis diminta
12
2.4.3. Mutu Keripik Kulit Ikan Lele
Persyaratan mutu keripik kulit ikan lele mengacu pada syarat mutu
berdasarkan SNI nomor 8272:2016 tentang kerupuk ikan, udang, dan moluska
Tabel 1. Persyaratan Mutu dan Keamanan Pangan Kerupuk Ikan, Udang, dan
Moluska berdasarkan SNI nomor 8272:2016
Parameter uji Satuan Persyaratan
a. Sensori - Min 7,0*
b. Kimia Grade I Grade II Grade III
CATATAN
* Untuk setiap parameter sensori
** Ikan
*** Udang dan moluska
n jumlah sampel uji
c 2 kelas sampling : jumlah maksimum sampel yang diperbolehkan melebihi batas
persyaratan maksimum yang tercantum pada m
3 kelas sampling : jumlah maksimum sampel yang persyaratannya berada antara m
dan M dan tidak boleh satupun sampel melebihi batas
persyaratan maksimum yang tercantum pada M serta sampel
yang lain harus kurang dari nilai m
m (2 kelas sampling): batas persyaratan maksimum
M (3 kelas sampling): batas persyaratan maksimum
Sumber: Badan Standarisasi Nasional, 2016
13
3.1. Materi
3.1.1. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan kripik kulit ikan lele dumbo di KWT
Tabel 2. Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Kripik Kulit Ikan Lele Dumbo di
KWT Ngudi Mulyo Boyolali
No Alat Spesifikasi Fungsi
1 Pisau Stainles still Mem-fillet ikan lele dan
memisahkan daging dari
kulitnya
2 Timbangan Ketelitiannya Menimbang bahan baku,
kg bahan tambahan, maupun
(kilogram) produk jadi
3 Sendok dan garpu Stainles still Membersihkan sisa-sisa
daging pada kulit ikan lele
4 Wadah besar Plastik Menampung bahan baku,
tempat untuk mencuci,
tempat melumuri tepung,
serta tempat untuk
merendam kapur sirih.
5 Blender Menghaluskan bumbu
6 Baskom Plastik Menampung bumbu halus
7 Tampah Anyaman Menjemur kulit yang sudah
bambu diberi bumbu, meanmpung
kulit setelah di goreng
8 Kompor Memanaskan penggorengan
(wajan)
9 Wajan Menggoreng keripik kulit
Lanjutan Tabel 2. Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Kripik Kulit Ikan
Lele Dumbo di KWT Ngudi Mulyo Boyolali
No Alat Spesifikasi Fungsi
10 Spatula Stainles still Membantu proses
penggorengan
11 Spiner Mengurangi kadar minyak
dari produk
14
12 Hand sealer Men-sealer atau menemas
produk secara vakum
13 Serok Mengangkat kulit
3.1.2.Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan kripik kulit ikan lele dumbo di
Tabel 3. Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Kripik Kulit Ikan Lele Dumbo
di KWT Ngudi Mulyo Boyolali
No Bahan Fungsi
1 Kulit ikan lele Sebagai bahan baku
2 Tepung Sebagai bahan tambahan
3 Air es Sebagai bahan untuk merendam
bahan baku
4 Bumbu Sebagai penambah cita rasa
pada keripik kulit
5 Kapur sirih Sebagai bahan untuk mperbaiki
tekstur kulit (membuat kulit
menjadi kaku)
3.2. Metode
Lapangan ini yaitu secara deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang
lokasi PKL, proses pembuatan kripik ikan mulai dari bahan baku sampai dengan
produk akhir, serta alat maupun bahan yang digunakan dalam proses
pembuatannya, sehingga melalui metode deskriptif ini data yang diperoleh lebih
akurat.
15
3.3. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
dumbo mulai dari bahan baku hingga produk akhir. Selain itu mahasiswa
dan hipotesis.
2. Wawancara (Interview)
16
data lengkap yang tidak dapat diperoleh ketika obeservasi. Data yang
pemasaran produk.
literatur mulai dari jurnal, buku, web, hingga catatan perusahaan yang
antara kondisi faktual yang terjadi di lapangan dengan teori. Selain itu data
1. Standar Deviasi
Standar deviasi merupakan nilai statistik yang menunjukan jumlah variasi atau
sebaran data dalam sampel. Rumus perhitungan standar deviasi sebagai berikut:
1
S=
√ n
∑ ( Xi−X )2
17
2. Selang kepercayaan
S S
X− . 1 , 96<μ< X+ .1 , 96
√n √n
18
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2016. Kerupuk Ikan, Udang, dan Moluska dalam
SNI. nomor 8272:2016. BSN. Jakarta.
Ernawati, D., dan A. Wulandari. 2013. Uji Kimia Keripik Kulit Ikan Patin
(Pangasius pangasius) dengan Perbedaan Perlakuan Suhu Perendaman.
Magistra (83): 22-31.
Ferazuma, H., S.A. Marliyati, dan L. Amalia. 2011. Substitusi Tepung Kepala
Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus Sp) untuk Meningkatkan
Kandungan Kalsium Crackers. Jurnal Gizi dan Pangan, 6(1): 18–27.
Ikhsan, M., Muhsin, dan Patang. 2016. Pengaruh Variasi Suhu Pengering terhadap
Mutu Dendeng Ikan LeleDumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Pendidikan
Teknologi Pertanian, 2: 114-122.
Iqbal, M., C. Anam, dan A. Ridwan. 2015. Optimasi Rendemen dan Kekuatan
Gel Gelatin Ekstrak Tulang Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus sp).
Jurnal Teknosains Pangan, 4(4): 8-15.
Mubarok, M.T., R. Jumadi, dan A.R. Rahim. 2020. Rowth And Retention Of
Protein In Dumbo Catfish (Clarias gariepinus). Jurnal Perikanan Pantura
(JPP), 3(1): 1-8.
19
Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak. Jurnal
Teknologi Pangan, 7(2): 68-73.
Nurasmi, A.P. Sari, dan Rusmiati. 2018. Analisis Kandungan Asam Lemak
Omega 3, Omega 6 dan Omega 9 dari Ikan Lele (Clarias sp.) pada
Peningkatan Nutrisi Balita. Journal of Borneo Holistic Health, 1(1): 96-
100.
Pritasari, O.K. 2019. Penilaian Organoleptik sebagai Analisa Sensori pada Produk
Masker Badan dari Buah Naga (Hylocereus polyrhizus). Journal Beauty
and Cosmetology (JBC), 1: 32-39.
Putri, M.S., dan H. Mardesci. 2018. Uji Hedonik Biskuit Cangkang Kerang
Simping (Placuna placenta) dari Perairan Indragiri Hilir. Jurnal
Teknologi Pertanian, 7(2): 19-29.
Sari, R.N. dan T. D. Suryaningrum. 2019. Pembuatan Keripik Kulit dari Hasil
Samping Pengolahan Ikan Nila. Seminar Nasional Tahunan XVI Hasil
Penelitian Perikanan dan Kelautan. Yogyakarta. Hal 342-348.
Ulya, Milatul. 2019. “Pengaruh Pemberian Probiona pada Pakan terhadap Retensi
Protein, Laju Pertumbuhan, dan Kelangsungan Hidup Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus)”. Skripsi. Fakultas Pertanian-Peternakan.
Akuakultur. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
20
Rahmat Sunan Ampel di Kabupaten Jember. Seminar Hasil Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat Dana BOPTN. Jember. Hal 283-288.
21