Oleh :
MUHAMMAD INDRA TRIARIE SYAHPUTRA
26060118130095
Mengetahui, Menyetujui,
Prof. Dr. Ir. Eko Nurcahya Dewi, M.Sc. Laras Rianingsih, S.Pi., M.Sc.
NIP. 19611124 198703 2 001 NIP. 19790530 200604 2 001
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
menyatakan bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah asli karya sendiri.
Semua Informasi yang dimuat dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan yang
berasal dari karya orang lain, baik yang dipublikasikan atau tidak, telah diberikan
penghargaan dengan mengutip nama sumber penulis secara benar dan Laporan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan ramhat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan judul “Proses Pengolahan Ikan Peda di
UD Karya Nelayan, Pekalongan, Jawa Tengah”.
1. Ibu Laras Rianingsih, S.Pi., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang akan
membantu selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan;
Penulis menyadari proposal ini masih belum sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
proposal ini. Penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat dan berguna
dalam menambah pengetahuan bagi penulis serta pembaca pada umumnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
I. PENDAHULUAN
tubuhnya yang kecil tidak menjadikan ikan ini memiliki kekerabatan dengan ikan
kecil lainnya, melainkan berkerabat dengan ikan tengiri, tuna, dan tongkol.
Menurut Thariq et al. (2014), ikan kembung atau bisa juga dipanggil sebagai
yang semakin bertambah tiap tahun. Ikan ini memiliki rasa enak dan gurih
cukup tinggi. Menurut Badan Ketahanan Pangan Provinsi DIY (2013), komposisi
ikan kembung dalam setiap 100 gram daging ikan kembung yaitu terdapat
kandungan air sebesar 76%, protein 22 gram, lemak 1 gram, kalsium 20 mg,
pospor 200 mg, besi 1 gram, vitamin A 30 SI dan vitamin B1 0,05 mg. Potensi
214.387-291.863 ton pada tahun 2001-2011. Di Daerah Pantai Utara Jawa biasa
fermentasi ini bernama ikan peda yang memiliki rasa dan aroma khas serta daya
Haffiludin et al. (2014), komoditas perikanan termasuk salah satu bahan pangan
kandungan protein dan airnya yang cukup tinggi pada daging ikan.
1
2
Ikan peda merupakan salah satu produk hasil perikanan yang diolah
atau bisa dibilang fermentasi tanpa penambahan starter, sehingga mutunya tidak
stabil dari waktu ke waktu. Tujuan utama pembuatan peda adalah untuk
menambah citarasa dan memperpanjang daya simpan menjadi lebih lama daripada
produk segar. Menurut Paparang (2013), peda merupakan salah satu produk yang
penggaraman yang dilanjutkan dengan proses fermentasi. Jenis ikan yang umum
digunakan untuk membuat produk peda adalah ikan kembung (Scomber sp.) dan
ikan layang (Decapterus sp.). Ikan-ikan tersebut merupakan jenis pelagis yang
banyak dimanfaatkan.
Oleh karena proses pembuatan yang mudah ini, produk peda menjadi produk
olahan ikan yang cukup populer di masyarakat. Menurut Fajri et al. (2014), proses
fermentasi dalam pembuatan ikan peda adalah proses penguraian senyawa lemak
dan protein kompleks dalam daging ikan menjadi senyawa-senyawa yang lebih
simpel atau sederhana. Proses ini berlangung dengan bantuan enzim. Enzim yang
berperan merupakan enzim yang berasal dari tubuh ikan itu sendiri maupun dari
Garam yang digunakan memiliki konsentrasi sebesar 25% dan dilakukan tanpa
starter bakteri. Bakteri yang berperan dalam proses fermentasi sebagai fermentor
berasal dari tubuh ikan sendiri dan dari lingkungan tempat fermentasi dilakukan.
3
Ikan peda yang dibuat dengan bahan baku ikan kembung (Rastrelliger sp.)
memiliki sifat khusus yang menjadi keunikan di mata konsumen seperti rasa peda
yang khas, aroma khas, dan juga tekstur daging yang masir.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percommorphy
Sub ordo : Scombroidea
Familia : Scomberidae
Genus : Rastrelliger
Spesies : Rastrelliger sp.
Menurut Astuti et al. (2019), ikan kembung merupakan ikan ekonomis
target penangkapan oleh nelayan. Ikan kembung betina memiliki ciri yang
membedakan ikan ini berbeda dari jenis ikan kembung lain yang berada di
perairan Indonesia. Ikan kembung betina memiliki bentuk tubuh yang lebih pipih.
Tubuh bagian atasnya berwarna keemasan dan dilengkapi dengan bitnik hitam.
Ikan kembung betina memiliki ekor yang berwarna keemasan, ciri ini yang
yang banyak terdapat di perairan Indonesia. Ciri-ciri ikan kembung yaitu memiliki
tubuh yang gepeng dan langsing. Ikan ini termasuk golongan ikan pemakan
plankton. Biasanya ikan kembung dapat tumbuh hingga sepanjang 35 cm. Nilai
4
gizi ikan kembung cukup tinggi karena mengandung protein, mineral, vitamin,
dan
5
6
lemak. Ikan pelagis kecil ini banyak dimanfaatkan oleh nelayan karena
cukup ekonomis dengan kandungan nutrisi yang bagus untuk kecerdasan anak dan
Parameter Jumlah
Kadar air 76.58 + 2.27a
Protein 20.51 + 1.93a
Lemak 1.80 + 0.62a
Karbohidrat 0.0 + 0.00a
Abu 1.26 + 0.11a
Sumber : Nurnadia et al. (2011)
Menurut Siswanto et al. (2017), ikan peda adalah produk tradisional yang
dibuat dengan proses fermentasi. Produk berbahan baku ikan ini digemari oleh
masyarakat karena memiliki rasa yang khas. Peda banyak dijual di pasaran
proses penggaraman dan pemeraman, tidak dikeringkan sehingga ikan peda yang
dihasilkan adalah setengeah basah. Peda adalah produk ikan fermentasi yang
Popularitas produk ini desebabkan karena tekstur dan rasanya berbeda dari produk
Menurut Hasanah (2014), peda adalah salah satu produk fermentasi yang
tidak dikeringkan lebih lanjut. Produk ini dibiarkan setengah basah sehingga
menambahkan starter mikroba, akan tetapi mikroba yang berperan aktif dalam
7
penyebab kebusukan terseleksi, maka hanya ada mikroba tahan garam yang tetap
hidup.
membuat peda yaitu, pertama-tama ikan yang digunakan sebagai bahan baku
Penyusunan ikan dalam wadah dilakukan dengan cara menaruh ikan tersebut
selapis demi selapis. Lapisan paling bawah atau dasar wadah adalah lapisan
lapisan ikan harus didahului dengan proses penaburan garam sehingga terbentuk
tertutup untuk memulai proses fermentasi selama 7 hari. Saat fermentasi sudah
dilakukan dan sampai pada hari ke-7, ikan diangkat dan semua garam yang tersisa
dibuat menjadi larutan garam. Larutan garam ini digunakan untk proses pencucian
ikan. Tahap berikutnya ikan ditiriskan pada suhu ruang selama 24 jam. Ikan-ikan
tersebut tidak dikeringkan dengan proses pengeringan lebih lanjut, akan tetapi
8
dibiarkan hingga setengah basah. Hal ini bertujuan agar fermentasi tetap
berlangsung hingga terbentuk aroma khas ikan peda. Menurut Fajri et al. (2014),
waktu fermentasi dapat berlangsung selama 1-2 minggu. Lama proses fermentasi
dalam jangka waktu 1-2 minggu bertujuan untuk menghasilkan produk peda
3.1. Materi
3.1.1. Bahan
Bahan yang digunakan pada pembuatan ikan peda dalam Praktek Kerja
Tabel 2. Daftar Bahan yang Digunakan dalam Proses Pembuatan Ikan Peda di
UD
Karya Nelayan, Pekalongan, Jawa Tengah
No Nama Bahan Spesifikasi
1. Ikan kembung Beku
2. Air Air PAM dan air sumur
3. Garam Garam krosok
4. Flake ice Es balok
5. Sabun Mama Lemon
3.1.2. Alat
Alat yang digunakan pada pembuatan ikan peda dalam Praktek Kerja
Tabel 3. Daftar Alat yang Digunakan dalam Proses Pembuatan Ikan Peda di UD
Karya Nelayan, Pekalongan, Jawa Tengah
No Nama Alat Ketelitian Spesifikasi
1. Keranjang pencucian Polyvinyl Chloride
2. Freezer Cold Store
3. Boks Fiber Polyvinyl Chloride
4. Timbangan Besi
5. Plastik kemasan Low-Density
Polyethylene
9
10
3.2. Metode
dipersiapkan dengan baik dan sesuai arahan. Pengumpulan data dilakukan dengan
(Rastrelliger sp.).
data primer dengan melakukan tanya jawab yang dikerjakan secara sistematis dan
Tengah.
Data yang telah diperoleh dari pengumpulan data primer dapat diperkuat
dengan data yang diperoleh dari pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data
11
sekunder adalah pengumpulan data dengan melakukan studi pustaka dari beberapa
pengolahan data. Menurut Firdaus (2012), data sekunder merupakan data yang
Data yang diperoleh dari lembar penilaian ditabulasi dan ditentukan nilai
mutunya dengan mencari hasil rerata pada setiap panelis pada tingkat kepercayaan
95%.
12
DAFTAR PUSTAKA