Oleh:
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan / Kelautan
di Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Oleh:
Oleh:
Mengetahui: Menyetujui,
Sekretaris Jurusan Asal Mahasiswa Dosen Pembimbing
Judul PKL : Pembuatan Rolade Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) dan Ikan
Layang (Decapterus sp.) Sebagai Produk Olahan yang Memiliki
Added Value
kegiatan, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri baik untuk naskah,
tabel, gambar maupun ilustrasi lainnya yang tercantum sebagai bagian dari
laporan PKL ini. Jika terdapat karya/ pendapat/ informasi dari orang lain, maka
Brawijaya, Malang. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar
i
UCAPAN TERIMA KASIH
bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini penulis
1. Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
2. Kedua orang tua penulis yaitu Bapak Andri Febrijanto dan Ibu Ummul
kepada penulis,
3. Ibu Dr. Ir.Anies Chamidah, MP Selaku dosen pembimbing PKL yang telah
ii
RINGKASAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
Lapang ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam selalu kita curahkan
informasi yang bermanfaat bagi para pembaca Pembuatan rolade ikan lemuru
PKL ini berisi tentang kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama
melakukan paktek kerja lapang membuat rolade ikan lemuru dan ikan layang di
daerah Banyuwangi. Topik bahasan yang diambil adalah pembuatan rolade serta
pemanfaatan ikan lemuru dan ikan layang supaya memiliki variasi produk olahan
dan tentunya memiliki nilai tambah serta nilai jual yang tinggi.
Demikian laporan PKL ini saya buat, semoga dapat bermanfaat. Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
3.2.1 Data Primer ........................................................................... 17
3.2.1.1Observasi ................................................................... 18
3.2.1.2Wawancara ................................................................ 18
3.2.1.3Dokumentasi .............................................................. 19
3.2.2 Data Sekunder ....................................................................... 19
3.2.2.1Studi Kepustakaan ..................................................... 19
3.3 Uji Organoleptik ................................................................................. 20
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1 Ikan Lemuru ................................................................................................. 11
Gambar 2 Ikan Layang .................................................................................................. 14
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I. PENDAHULUAN
pelagis yang mempunyai nilai ekonomis penting. Ikan lemuru yang tertangkap di
aurita, S. leiogaster, S. sirm, dan S. clupeoide. Di antara kelima jenis ikan lemuru
suatu perairan yang relative sempit. Ikan lemuru juga tertangkap di luar perairan
Selat Bali, misalnya di Selat Madura dan Selat Sunda, tetapi hasilnya tidak
banyak.
Selain ikan lemuru, salah satu ikan yang tergolong ikan pelagis adalah
Ikan layang yang tertangkap dari perairan menurut Hariati, (2011). Terdiri dari
ikan layang abu – abu yang bersifat neritic oseanic dan layang biru yang bersifat
oseanic. Kedua jenis ikan layang tersebut pada ukuran – ukuran tertentu dapat
Ikan lemuru dan ikan layang termasuk memiliki harga yang terjangkau
dibandingkan dengan harga ikan lainnya, apalagi disaat panen massal maka ikan
lemuru dan layang dijual dengan harga yang sangat murah, dan pemanfaatan
dari ikan tersebut masih tergolong minim dikarenakan hasil tangkapan ikan
lemuru dan layang hanya dijadikan olahan ikan kaleng, ikan pindang, minyak
ikan dan tepung ikan, kemudian sisanya terbuang begitu saja dan belum ada
yang mengolah menjadi produk olahan lain. ikan lemuru dan ikan layang harus
dilakukan pengelolaan sehingga ikan lemuru dan ikan layang tidak terbuang sia
sia, dikarenakan kelemahan dari ikan lemuru dan layang ini yaitu tergolong ikan
8
yang cepat sekali rusak dan mengalami pembusukan (rigor mortis)
(Purwaningsih, 2015). Oleh sebab itu memanfaatkan ikan lemuru dan ikan layang
menjadi produk olahan yang baru adalah langkah yang baik untuk menaikkan
harga jual serta memberikan added value terhadap produk tersebut (Laila, et al.
2020). Dikarenakan ikan lemuru dan layang mempunyai manfaat bagi kesehatan
yang cukup baik karena mengandung Omega-3 yang cukup tinggi dan ampuh
untuk mencegah berbagai penyakit (Mahrus dan Lalu, 2019). Untuk memenuhi
diperoleh dari campuran daging yang dihaluskan dengan tepung atau atau pati
dan penambahan bumbu – bumbu serta dibalut dengan lapisan telur dadar yang
digulung. Tepung yang biasa digunakan sebagai filler dalam pembuatan rolade
adalah tepung yang berasal dari umbi – umbian seperti tepung tapioka. Selain itu
filler dapat berasal dari batang tanaman yang mengandung pati tinggi, salah
1.2 Tujuan
a. Untuk
b. Untuk
9
1.3 Kegunaan
2020 yang akan dilaksanakan di Perum Sutri Blok A13 Sobo, Banyuwangi.
Mengenai jam Prakktik Kerja Magang akan disesuaikan dengan kondisi di hari
tersebut.
10
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) merupakan salah satu jenis ikan pelagis
ekonomis penting dari famili Clupeidae yang banyak tertangkap di perairan Selat
perikanan yang paling banyak ditangkap oleh nelayan di perairan Selat Bali dan
secara ekonomis bernilai tinggi (Ridha et al. 2013). Produksi ikan lemuru juga
Klasifikasi pada ikan lemuru meurut Ilhamdi dan Adi (2014) yaitu sebagai
berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Aptinocterrygii
Ordo : Clupeformes
Famili : Clupeidae
Genus : Sardinella
11
Pada badan ikan lemuru berwarna biru kehijauan pada bagian atas
demikian juga pada ujung moncongnya (Ilhamdi dan Adi, 2014). Pada bagian
atas tertutup insang sampai pangkal ekor terdapat sebaris bulatan hitam
sebanyak 10-20 buah. Ciri lain dari ikan lemuru adalah Tubuh berbentuk silinder
memanjang, perut bulat, sirip “pelvic” berjumlah 8, kepala pendek (26-29% dari
panjang standar) dan beberapa serabut insang lebih sedikit (panjang standar 6,5-
“protolan” untuk lemuru berukuran antara 11-15 cm, “lemuru” untuk ikan lemuru
berukuran antara 15-18 cm, dan lemuru “kucing” untuk lemuru berukuran
panjang >18 cm, ukuran ikan lemuru ini mengalami perubahan berdasarkan
sifatnya peruaya, sifat peruaya ini berkaitan dengan upaya mencari makan yang
dilakukan, ikan lemuru termasuk pemakan plankton baik itu zooplankton maupun
phytoplankton (Himelda et al., 2011). Ikan lemuru yang lebih dominan memakan
fitoplankton akan memiliki kandungan asam lemak omega- lebih tinggi daripada
12
2.2 Komposisi Bagian Ikan Lemuru
pelagis kecil penting di Indonesia, ikan layang tergolong pangan yang cepat
rusak (perishable food) dan tidak disukai oleh masyarakat karena memiliki
kompoisisi daging yang sedikit dan memiliki rasa yang kurang enak (Nugroho,
2017). Selain itu, hasil tangkapan yang melimpah membuat ikan ini banyak yang
dibiarkan membusuk tanpa ada pengolahan lanjutan, oleh karena itu perlu
adanya suatu metode diversifikasi olahan agar ikan layang bisa dinikmati semua
Klasifikasi pada ikan layang menurut Sumiratin dan Sarty (2018), sebagai
berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
13
Ordo : Percomorphi
Divisi : Perciformes
Familia : Carangidae
Genus : Decapterus
Pada tubuh bagian atas ikan layang berwarna biru kehijauan dan bagian
bawah berwarna perak. Ikan layang memiliki sirip kecil (Finlet) di belakang sirip
punggung dan sirip anal dan terdapat sisik berlinginyang tebal (lateral scute)
pada bagian garis sisi (lateral line). Badan memanjang agak gepeng, dua sirip
berjari-jari keras 1 dan 30-32 lemah. Sirip anal berjari-jari keras 2 (lepas) dan 1
bergabung dengan 22-27 jari sirip lemah. Dapat mencapai panjang 30 cm,
Komposisi kimia pada daging ikan layang yaitu meliputi kadar air, lemak,
protein, serat kasar yang sudah ditentukan dari uji proksimat yang dapat dilihat
pada table 2.
14
Tabel 2 Komposisi Daging Ikan Layang
yang dihaluskan dengan tepung dan pati dan penambahan bumbu-bumbu serta
dibalut dengan lapisan telur dadar yang digulung.(Wibowo, 2014) Tepung yang
biasa digunakan sebagai filler dalam pembuatan rolade adalah tepung yang
berasal dari umbi-umbian seperti tepung tapioka (Ambarwati et al., 2016). Rolade
terbuat dari campuran daging cincang dan dicampur pati atau tepung dengan
atau tanpa penambahan bahan dan bumbu lain yang dibentuk roll (Putri et al.,
2018).
bahan baku utama daging sapi atau ayam dengan daging ikan. Rolade ikan
merupakan salah satu produk jelly fish.(Norhayani et al., 2017). Ikan lemuru
dipilih karena memiliki kandungan omega 3 yang cukup tinggi dan baik untuk
lemuru, ikan layang juga dipilih menjadi bahan utama pembuatan rolade karena
15
2.6 Proses Pembuatan Produk
mencampurkan telur, lada, garam, air dan tepung terigu, aduk hingga rata,
masak hingga matang lalu tiriskan. Kemudian campur semua bahan rolade, aduk
hingga rata. Siapkan dadar, tuang dan ratakan adonan rolade diatasnya
Kemudian bungkus rolade dengan alumunium foil. Kukus rolade kurang lebih 45
menit, lalu angkat dan dinginkan. Buka alumunium foil, rolade bisa disajikan
dengan hanya dikukus atau bisa juga digoreng sampai berwarna kuning
kecoklatan. Potong potong miring kurang lebih setebal 1-2 cm. Sedangkan
daging lalu dicampur dengan semua bahan seperti telur, tepung, bawang
bombay kemudian adonan dituang diatas dadar telur lalu digulung menggunakan
(2016) adalah timbangan, pengaduk atau penggiling daging, baskom, gelas ukur,
pisau, talenan, panic pengukus, wajan, sutil, kompor dan sendok. Sedangkan
untuk bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan rolade untuk bahan kulit
yaitu 2 sendok makan tepung terigu, 5 butir telur, 4 sendok makan air, garam dan
lada kemudian untuk adonan yaitu daging ½ kg, 4 batang daun bawang, 200
gram wortel, 200 gram buncis, 200 gram bawang bombai, 2 sendok makan saus
tiram, 2 sendok teh wijen, 4 sendok makan repung sagu, 200 gram putih telur,
16
BAB III. METODE PRAKTIK KERJA MAGANG
aktual, dan akurat melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya
berkaitan dengan tingkat kesukaan dari suatu produk dengan hasil survei kepada
panelis. Tujuan dari metode deskriptif ini adalah agar dapat mengetahui fakta-
fakta yang ada pada produk dari hasil proses produksi. Dalam metode ini, peneliti
yang akan digunakan untuk membuat produk rolade ikan lemuru dan ikan layang.
Pada metode ini, peneliti perlu menganalisis data dari hasil pengumpulan
data dari panelis. Analisa data menurut Haryati et al., (2015) merupakan tahap
mengambil dari hasil survey yang berhubungan dengan tema penelitian. Data-
data ini dibutuhkan untuk mencari informasi dan menyusunnya menjadi satu
Data primer menurut Oktaviani dan Rita (2006) adalah data yang
17
Data primer yang diambil dari Praktik Kerja Magang ini adalah
Kemudian diambil juga bukti dari beberapa jurnal tentang produk terkait yang
3.2.1.1 Observasi
Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, panelis, kegiatan,
objek, peristiwa, waktu, dan juga perasaan. Di dalam teknik observasi yang lazim
digunakan dalam proses pembuatan pempek udang dan kerupuk limbah udang,
penanganan awal bahan baku, cara melakukan proses pengolahan, dan juga
3.2.1.2 Wawancara
peneliti dengan yang diteliti (Edi, 2016). Dalam Praktik Kerja Magang (PKM),
dengan panelis mengenai rolade ikan lemuru dan ikan layang. Percakapan
tersebut dapat mengenai tekstur, kekenyalan, rasa, dan lain-lain pada produk
diberikan kuisioner untuk menilai hasil dari mencicipi rolade ikan lemuru dan ikan
layang. Uji yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan uji
18
hedonik dengan penilaian skala 1-5 terhadap parameter kekenyalan, rasa, warna
3.2.1.3 Dokumentasi
lain, metode ini tidak begitu sulit. Dengan metode dokumentasi yang diamati
bukan benda hidup, akan tetapi benda mati. Metode dokumentasi adalah metode
yang digunakan untuk memperoleh data yang berupa bahan tulis (Akhmad,
dilakukan adalah dengan mengambil gambar dari hasil proses produksi rolade
ikan lemuru dan ikan layang, kondisi peralatan, serta sanitasi dan hygiene.
langsung yaitu melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini seperti mengambil dan mengolah data yang sudah ada. Data yang
organisasi. Selain itu data sekunder dapat diperoleh dari internet yang
berhubungan dengan penelitian (Andika dan Susanti, 2018). Data sekunder yang
dilakukan pada Praktik Kerja Magang (PKM) untuk penelitian produksi rolade
ikan lemuru dan ikan layang diperoleh dari literatur-literatur yang ada di internet.
literatur/jurnal di internet mengenai penelitian rolade ikan lemuru dan ikan layang.
19
pelaksanaan Praktik Kerja Magang (PKM) dengan pencarian berbagai literatur
Uji organoleptik yang digunakan adalah uji kesukaan atau biasa disebut
uji hedonik. Panelis diberi formulir isian untuk memberikan penilaian terhadap
sampel yang disajikan. Sampel yang diujikan secara acak dengan cara
kesukaannya pada kedua sampel yang berbeda, di mana sampel rolade ikan
lemuru dan ikan layang meliputi nilai hedonik kekenyalan, warna, rasa, dan
aroma. Skala hedoniknya yaitu (1) sangat tidak suka; (2) tidak suka; (3) netral;
(4) suka; (5) sangat suka. Penilaian dilakukan oleh 30 orang panelis yang tidak
terlatih.
20
DAFTAR PUSTAKA
14.
Andika, A., & Susanti, F. (2018). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan
Hadinoto, S., & Kolanus, J. P. (2017). Evaluasi Nilai Gizi Dan Mutu Ikan Layang
Hadinoto, S., & Kolanus, J. P. (2017). Evaluasi Nilai Gizi Dan Mutu Ikan
31-40.
21
Haryati, S., Sudarsono, A., & Suryana, E. (2015). Implementasi Data Mining
28-36.
Ilhamdi, H., & Surahman, A. (2016). Pengamatan Kondisi Biologi Ikan Lemuru
Pradini, S., Rahardjo, M. F., & Kaswadji, R. (2017). Kebiasaan Makanan Ikan
22
[Food Habits Of Threadfm Bream, Sardinella Lemuru In Muncar,
Putri, A., & Larasati, T. (2019). Rolade Torn (Tempe With Sweet Corn) As
Indonesia.
Anemia. Prosiding.
Jakarta).
(Lemuru).
Sumiratin, E., & Syarbiah, S. (2018). Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Ikan
23
Sutarjo, G. A. (2017). Analisis Kadar Protein Dan Kadar Lemak Pakan Ikan
Dasar, 3(1).
24