Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TERMODINAMIKA

“PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP


KUALITAS BAYAM SERTA MENGUKUR NILAI KALOR JENIS
BAYAM”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 11
ANGGOTA :

1. SUCI ANWAR (18034142)


2. ADAM AGUSTIO RAHMAD (18034098)
3. IQBAL RAHMAD PRATAMA (18034116)

DOSEN PEMBIMBING : RENOL AFRIZON M,Pd

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGERAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman bayam merupakan salah satu jenis sayuran komersial yang
mudah diperoleh disetiap pasar, baik pasar tradisional maupun swalayan.
Harganya dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Tumbuhan bayam ini
awalnya berasal dari negara Amerika beriklim tropis, namun sekarang tersebar
keseluruh dunia. Bayam semula dikenal sebagai tanaman hias, namun dalam
perkembangan selanjutnya bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber
protein, vitamin A dan C sedikit vitamin B dan mengandung garam-garam
mineral seperti kalsium, posfor, dan besi. Tanaman bayam dapat tumbuh pada pH
6-7 dan kondisi tanah gembur. Budidaya tanaman bayam dilakukan tanpa melalui
pembibitan. Benih dapat langsung disemai di lahan penanaman.
Bayam biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau.
Pertumbuhannya secara normal amat cepat, sehingga dalam waktu kurang dari
satu bulan bayam sudah bisa dipanen. Bayam telah lama dikenal dan dimanfaakan
oleh masyarakat Indonesia dan merupakan bahan sayuran daun yang begizi tinggi
dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai
sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah. Bayam juga memiliki
beberapa manfaat diantaranya dapat memperbaiki daya kerja ginjal dan
melancarkan perncernaan. Beberapa negara berkembang telah mempromosikan
bayam sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan
kebutuhan gizi maupun pelayanan kesahatan masyarakat. Hampir semua orang
mengenal dan menyukai kelezatannya. Rasanya enak, lunak dan dapat
memberikan rasa dingin dalam perut dan dapat memperlancar pencernaan.
Umumnya tanaman bayam dikonsumsi bagian daun dan batangnya. Ada juga
yang memanfaatkan biji atau akarnya sebagai tepung, obat, bahan kecantikan, dan
lain-lain. Ciri dari jenis bayam yang enak untuk dimakan ialah daunnya besar,
bulat, dan empuk. Sedangkan bayam yang berdaun besar, tipis diolah campur
tepung untuk rempeyek (Yusni B, Nurudin Azis, 2001).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh lama pemanasan terhadap kualitas bayam?
2. Bagaimana pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap kualitas
bayam?
3. Bagaimana nilai kalor jenis bayam terhadap lama waktu pemanasan
bayam?
4. Apa faktor yang memepengaruhi nilai kalor jenis bayam?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh lama pemanasan terhadap kualitas bayam
2. Mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap kualitas
bayam
3. Mengetahui nilai kalor jenis pada bayam
4. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai kalor jenis
bayam

D. Manfaat
Agar tidak terjadi kerusakan kualitas dan penurunan khasiat pada bayam.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Bayam
Bayam (Amaranthusspp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk
dikonsumsi daunnya sebagai hijau.Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik
namun sekarang tersebar ke seluruh dunia.Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran
sumber zat besi yang penting sayuran.
Bayam merupakan tanaman perdu dan tinggi kurang lebih 1,5 meter.
Sistem perakaran nya menyebar pada kedalaman antara 20-40 cm dan berakar
tunggang karena termasuk tanaman berbiji keping dua. Bayam merupakan
tanaman yang memiliki morfologi yang berbeda-beda antar jenisnya. Bayam
merupakan jenis sayuran daun dari keluarga amaranthaceae yang memiliki sekitar
60 genera, dan terbagi ke dalam 800 spesies bayam. Klasifikasi ilmiah tanaman
bayam adalah sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathopyta
Class : Angiospermae
Subclass : Dicotyledone
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Species : Amaranthus spp.
Bayam diperbanyak melalui biji, hanya biji bayam yang tua yang baik
dijadikan benih. Bila benih masih muda, daya tahan simpannya hanya sebentar
dan daya tumbuhnya cepat menurun. Benih yang berasal dari tanaman yang
berumur sekitar tiga bulan daya simpannya dapat mencapai satu tahun. Benih
diperoleh dengan membiarkan keberapa batang tanaman hingga berbunga dan
berbuah. Buah dijemur hingga kering lantas dirontokkan. Kebutuhan benih bayam
per 10 m2 adalah 2 – 5 gram.
Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia
Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth. Di
Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach" dalam
bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun
Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain Bayam (Spinacia).
Bayam merupakan tanaman annual (semusim) yang berasal dari Amerika
Tropis. Dalam perkembangannya di Amerika Latin, bayam dipromosikan sebagai
tanaman pangan sumber protein, terutama bagi negara-negara berkembang.
Sedangkan bayam sebagai sayuran hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia
Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese Amaranth.
(Supriati Yati & Ersi Herliana. 2014)
Tanaman bayam dapat tumbuh pada tanah dengan ph 6—7 dan kondisi
tanah gembur. Budidaya tanaman bayam dilakukan tanpa melalui pembibitan.
Benih dapat langsung disemai di lahan penanaman. (Setyaningrum Hesti Dwi.,
Cahyo Saparinto. 2011)
Hampir semua orang mengenal dan menyukai kelezatannya.Rasanya enak,
lunak dan dapat memberikan rasa dingin dalam perut dan dapat memperlancar
pencernaan.Umumnya tanaman bayam dikonsumsi bagian daun dan
batangnya.Ada juga yang memanfaatkan biji atau akarnya sebagai tepung, obat,
bahan kecantikan, dan lain-lain. Ciri dari jenis bayam yang enak untuk dimakan
ialah daunnya besar, bulat, dan empuk. Sedangkan bayam yang berdaun besar,
tipis diolah campur tepung untuk rempeyek (Yusni B, Nurudin Azis, 2001).
Bayam adalah salah satu sayuran hijau yang paling bergizi. Bayam
bermanfaat mencegah berbagai penyakit karena melindungi dan memperkuat
tubuh melalui berbagai cara. (Anna Selby, 2005)
Sayur bayam adalah olahan sayuran yang dapat dengan mudah ditemukan
di manapun anda berada. Bahannya yang sangat mudah ditemukan serta cara
pembuatannya yang sangat mudah membuatnya menjadi jenis sayur yang sangat
sering hadir di meja makan. Sayur bayam itu sendiri merupakan jenis sayuran
berdaun hijau yang dikenal memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi.
Kandungan zat besi yang cukup tinggi di dalam sayur bayam dipercaya mampu
menghindarkan seseorang dari anemia atau penyakit kurang darah. Tidak hanya
itu saja, sayur bayam juga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh semua orang
terutama ibu menyusui untuk membantu memproduksi ASI yang lebih banyak dan
lebih sehat.
1. Morfologi Tanaman Bayam
Bayam termasuk tanaman setahun atau lebih yang berbentuk perdu (terna) dan
tingginya dapat mencapai ± 1 ½ meter. Sistem perakarannya menyebar dangkal
pada kedalaman antara 20-40 cm,dan memiliki akar tunggang. Batang bayam
banyak mengandung air (herbaceus), tumbuh tinggi di atas permukaan tanah.
Bayam tahun kadang-kadang batangnya mengeras berkayu dan bercabang banyak.
Percabangan akan melebar dan tumbuh tunas baru bila sering dilakukan
pemangkasan. Daun bayam umumnya berbentuk bulat telur dengan ujung agak
meruncing dan urat-urat daunnya jelas. Warna daun bervariasi mulai dari hijau
tua, hijau muda, dan hijau keputih-putihan sampai warna merah Struktur daun
bayam liar umumnya kasap dan kadang-kadang berduri (Rukmana, 1994).
Bunga tersusun dalam malai yang tumbuh tegak, keluar dari ujung tanaman
ataupun dari ketiak-ketiak daun. Bentuk malai bunga memanjang mirip ekor
kucing, dan pembungaannya dapat berlangsung sepanjang musim atau tahun. Alat
reproduksi (perbanyakan tanaman) dengan biji. Dari setiap tandan (malai) bunga
dapat dihasilkan ratusan hingga ribuan biji. Ukuran biji sangat kecil, bentuknya
bulat dan berwarna coklat tua mengkilap sampai hitam kelam, namun pada
varietas bijinya berwarna putih sampai krem (Rukmana, 1994).
2. Kandungan Gizi dan Manfaat Sayur Bayam
Adapun manfaat dari sayur bayam yakni:
1. Kaya akan Vitamin A, B2, B6, C, E, dan K, Magnesium, Asam Folat, Kalsium,
Potassium, Protein, Phosphorus, Copper, Selenium, Niasin dan seng.
2. Bayam juga bermanfaat melindungi system kardiovaskular serta memelihara
kesehatan mata dan pencernaan.
3. Bayam juga bisa memperlambat proses degenerasi pada fungsi otak dan
mengandung zat zat anti peradangan.
4. Bayam kaya akan asam folat (folic acid), sehingga ibu hamil sangat disarankan
untuk mengkonsumsi bayam.
5. Bayam juga mengandung Phylloquinone bentuk yang umum dari Vitamin K,
yang penting untuk menjaga kesehatan tulang. Hasil penelitian menunjukkan,
Phylloquinone membantu mengembangkan kepadatan tulang, sekaligus juga
mengurangi risiko retak pada tulang.
6. Beta–Karoten dan Vitamin C yang terkandung di dalam bayam bermanfaat
melindungi sel-sel usus dari efek-efek berbahaya radikal bebas.
7. Selain mengandung vitamin A dan asam Folat, setengah cup bayam juga
mengandung Vitamin B, Vitamin C, Riboflavin dan 419 mg potassium
8. Bayam rendah kandungan kalorinya;tetapi sangat tinggi kandungan
vitamin,mineral,dan phytonutrient.
9. Berbagai zat yang terkandung di dalam bayam juga bersifat anti-
peradangan,sehingga bayam bermanfaat mencegah berbagai kondisi yang
diidentifikasi sebagai peradangan. Misalnya, arthritis,osteoporosis,migren atau
asma.
B. Kalor Jenis
Tiap zat membutuhkan jumlah kalor yang berbeda untuk menaikkan
temperaturnya sebesar 1 derajat. Untuk itu, keperluan itu di definisikan kalor jenis
(specific heat capacity) yaitu :
Q
c = m x Δ𝑇

Kalor jenis secara fisis berarti jumlah energi yang dibutuhkan tiap suatu
satuan massa zat agar temperaturnya berubah. Dengan kata lain jumlah kalor Q
yang dibutuhkan satu benda dengan benda lain berbeda satu sama lain. Jika zat A
kalor jenisnya lebih rendah dari zat B, maka artinya zat A cenderung mudah
berubah temperaturnya, lebih cepat panas dan juga lebih cepat dingin (Ishaq, 2007
: 238).
Pertukaran energi merupakan dasar teknik yang dikenal dengan nama
kalorimeter, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor. Untuk
melakukan pengukuran semacam itu digunakan kalorimeter. Kalorimeter diisolasi
dengan baik sehingga hanya jumlah minimum kalor yang di pertukarkan dengan
luarnya (Giancoli, 1994 : 494-495).
Usaha peningkatan efektifitas dari alat penukar kalor perlu ditingkatkan
karena dengan meningkatkan efektifitas alat penukar kalor dapat menghemat
energi di sektor industry (Zainuddin, 2005).
C. Suhu
Sayur dan buah setelah dipanen masih melangsungkan metabolisme. Akibat
kegiatan itu, komposisi maupun mutu sayur dan buah selalu mengalami
perubahan. Metabolisme sayur dan buah sangat dipengaruhi oleh suhu
disekitarnya.
Penyimpanan pada suhu rendah (mendekati titik beku air) dapat mengurangi
laju respirasi sayur dan buah, disamping dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk. Pendingin tidak bisa membunuh mikroorganisme,
tetapi hanya menghambat pertumbuhannya. Untuk itu, sayur dan buah yang akan
disimpan harus dibersihkan terlebih dahulu. Suhu ruang pendingin dan
kelembaban ruang pendingin perlu diatur karena dengan pengaturan tersebut
dapat menentukan keawetan dan memepertahankan mutu sayur dan buah yang
disimpan. Bila kelembaban di ruang pendingin kurang, sayuran dan buah yang
tidak disimpan dalam keadaa dingin akan menjadi layu. Sayuran dan buah yang
tidak disi pan dalam keadaan dingin umumnya mudah rusak, sehingga kualitasnya
menurun.
Sayuran dan buah sangat peka terhadap kerusakan akibat pembekuan.
Pembekuan dan pencairan kembali (thawing) yang berulang kali akan sangat
menurunkan kualitas bahan yang disimpan. Semua bahan yang disimpan dalam
keadaan dingin atau beku perlu dilakukan pengemasan untuk menghindari
rehidrasi. Freeze burn merupakan perubahan warna, tektur, dan citarasa serta nilai
yang bersifat irreversible pada bahan yang dibekukan. (Tim Pengajar Satop II,
2012).
BAB III
METODE KERJA

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mekanika dan Termodinamika


Jurusan Fisika FMIPA UNP. Alat yang dipakai meliputi almari pendingin
(refrigerator), termometer, timbangan, kalorimeter, dan set alat pemanas. Bahan
yang dipakai adalah bayam dan plastik pengemas.
A. Cara Kerja
1. Bayam dipilih dengan berat sekitar 77gr

2. Bayam dicuci dengan bersih


3. Membagi dua bayam yang telah dipilih tadi, 38 gr untuk dipanaskan dan
39 gr untuk disimpan dilemari pendingin.

B. Menentukan kalor jenis bayam dengan kalorimeter


1. Menyiapkan kalorimeter lalu menimbang massa awal kalorimeter kosong
dengan neraca.

2. Mengisi kalorimeter tersebut dengan air hingga hampir penuh.


3. Mengukur suhu air didalam kalorimeter.
4. Mencatat sebagai suhu awal air dan suhu awal kalorimeter dan menimbang
massa kalorimeter.

5. Menyiapkan alat pemanas, gelas pemanas dan termometer yang akan


digunakan

6. Masukan bayam kedalam gelas yang berisi air tersebut. Lalu panaskan
selama 10 menit.
7. Mengukur suhu air didalam gelas pemanas pada saat air mendidih sebagai
suhu bayam.

8. Pindahkan bayam secepatnya kedalam kalorimeter dan tutup rapat-rapat


sambil diaduk-aduk.
9. Mencatat suhu akhir campuran.

10. Hitung kalor jenis dengan rumus


𝐐
c=
𝐦 𝐱 𝚫𝑻
C. Penyimpanan bayam didalam lemari pendingin
1. Ambil bayam yang sudah disediakan.
2. Cuci bersih bayam dan masukan kedalam plastik.
3. Simpan bayam terebut didalam kulkas yang bersuhu 5° C selama 7 hari.
4. Mengamati perubahan yang terjadi pada bayam.
 Hari ke-1

 Hari ke-2
 Hari ke-3

 Hari ke-4

 Hari ke-5
 Hari ke-6

 Hari ke-7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengolahan Data
Data :
Massa kalorimeter kosong (mk) : 130 gr
Massa bayam (mb) : 38 gr
Massa kalorimeter (mk) + air (ma) : 210 gr
Massa air (ma) : 80 gr
Suhu awal air (ta) : 28°C
Suhu bayam saat dipanaskan (tb) : 96°C
Suhu campuran (tc) : 44°C
Kalor jenis air (ca) : 4200 J/Kg °C
Kalor jenis bahan kalorimeter (ck) : 900 J/Kg°C

𝐐
c=
𝐦 𝐱 𝚫𝑻
((𝒎𝒂 𝒙 𝒄𝒂)+ (𝒎𝒌 𝒙 𝒄𝒌)) (𝒕𝒄−𝒕𝒂)
cb =
𝒎𝒃 𝒙 (𝒕𝒃−𝒕𝒄)

𝟒𝟐𝟎𝟎𝑱 𝐉
((𝟎.𝟎𝟖 𝒌𝒈 𝒙 °𝐂)+ (𝟎.𝟏𝟑 𝒌𝒈 𝒙 𝟗𝟎𝟎 °𝐂)) (𝟒𝟒°𝑪 − 𝟐𝟖°𝑪)
𝐊𝐠 𝐊𝐠
cb =
𝟎.𝟎𝟑𝟖 𝒌𝒈 𝒙 (𝟗𝟔°𝑪 −𝟒𝟒°𝑪)

𝟑𝟑𝟔𝑱 𝐉
(( °𝐂)+ (𝟏𝟏𝟕 °𝐂)) (𝟏𝟔°𝑪)
𝐊𝐠 𝐊𝐠
cb =
𝟎.𝟎𝟑𝟖 𝒌𝒈 𝒙 (𝟓𝟐°𝑪)
𝟕𝟐𝟒𝟖
cb =
𝟏𝟗𝟕𝟔

cb = 3,668 J/Kg°C

B. Pembahasan
1. Pengaruh lama pemanasan terhadap kualitas bayam
Dari praktikum yang telah dilakukan, bayam dipanaskan selama 10 menit
dengan suhu saat dipanaskan mencapai 96°C dan diperoleh nilai kalor jenis
bayam (cb) sebesar 3,668 J/Kg°C.
Memanaskan bayam berkali-kali sebenarnya tidak berbahaya asal dilakukan
dengan benar, tidak terlalu lama, dan tidak pada suhu yang sangat tinggi. Bayam
yang dipanaskan dalam waktu singkat dan pada suhu rendah saja sebenarnya
sudah cukup. Hal ini juga membantu menjaga agar tidak banyak kandungan
nutrisi dari bayam yang hilang saat dipanaskan.
Saat Anda merebus atau memanaskan bayam kembali sebenarnya kandungan
nitrat dalam bayam ikut menghilang atau menguap karena panas. Sehingga,
kandungan nitrat pada bayam akan menjadi lebih sedikit dan tidak berbahaya bagi
tubuh Anda saat diubah menjadi nitrit.
Banyak zat gizi, seperti vitamin dan mineral, dalam sayuran tidak tahan
dengan panas, sehingga bisa hilang jika terus terkena panas. Selain itu, panas juga
dapat mengubah struktur kimia dalam bahan makanan sehingga membuat
makanan menjadi sulit dicerna oleh tubuh (untuk beberapa makanan tertentu).
Salah satu sumber zat besi yang tinggi bagi tubuh adalah sayur bening bayam.
Namun zat besi ini kemudian akan berubah menjadi senyawa ferro jika terlalu
banyak bereaksi dengan udara. Zat besi yang terdapat dalam sayur bening bayam
memang memiliki manfaat bagi tubuh, tapi tidak demikian halnya dengan zat
ferro. Zat ferro ini merupakan oksidan atau racun bagi tubuh anda. Ketika makan
sayur bening bayam yang sudah teroksidasi sama saja kta memasukkan racun ke
dalam tubuh.
2. Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap kualitas bayam
Sudah menyimpan sayur maupun buah-buahan di dalam kulkas, tetapi
beberapa hari kemudian sudah layu. Masalah ini bisa terjadi jika tidak meletakkan
sayuran di bagian yang tepat dan menggunakan kulkas biasa. Ahli gizi
mengatakan. Kehilangan kadar air membuat sayur jadi layu, warnanya sayur bisa
menjadi layu karena kadar airnya berkurang setelah disimpan dalam kulkas. Buah
dan sayur menjadi kering atau kehilangan kadar air jika di dalam kulkas
kelembabannya kurang menguning. Sayuran hijau yang menguning berarti telah
mengalami penurunan kandungan nutrisi. Untuk itu, penyimpanan buah dan
sayuran di dalam kulkas ada bagiannya. kekeringan buah dan sayur lebih cepat
terjadi pada kulkas biasa yang hanya memiliki satu sistem pendingin. Dengan
begitu sirkukasi antara freezer dan bagian bawah terhubung jadi satu. Dengan satu
sistem pendingin, kelembabannya akan tertahan di freezer. Dalam sirkulasi itu,
kelembabannya enggak bisa balik ke sayur dan buah. Jadi kadar air kurang. Selain
itu, jika sirkulasi antara freezer dan pendingin di bawahnya terhubung,
memungkinkan terjadinya kontaminasi silang. Misalnya, kontaminasi dari
makanan yang disimpan di freezer seperti daging ke makanan maupun minuman
yang disimpan di bawah freezer.
Dalam menyimpan makanan yang perlu diperhatikan adalah waktu dan juga
suhunya. Waku yang dimaksud adalah berapa lama makanan atau bahan makanan
tersebut akan disimpan karena semakin lama, resiko kerusakan akan semakin
besar. Adapun suhu, seperti diketahui semakin rendah suhunya maka akan
semakin lama bakteri-bakteri lumpuh sehingga umur simpan makanan menjadi
lebih panjang. Supaya bahan makanan tahan lama, perlu disimpan di tempat
dingin. Ada beberapa macam cara penyimpanan, yaitu : penyimpanan sejuk atau
cooling (10°C - 15°C) untuk jenis minuman, penyimpanan dingin atau chilling
(sekitar 4°C) untuk buah dan sayuran, dan penyimpanan beku atau frozen (sekitar
-18°C).
Pada percobaan penyimpanan sayur segar yaitu sayur bayam terlihat bayam yang
disimpang pada suhu 5°C tersebut mengalami perubahan bentuk, tekstur, maupun
warna. Semakin lama sayur tersebut disimpan akan mengalami penurunan berat
yan disebabkan oleh penguapan kandungan air bahan dan juga tekstur yang
semaki lama semakin lembek. Perubahan yang terjadi dapat diamati dari tabel
berikut ini
No Hari ke Warna Tekstur
1 Hari ke-1 Hijau Keras
2 Hari ke-2 Hijau Keras
3 Hari ke-3 Hijau Keras
4 Hari ke-4 Hijau Agak lembek
5 Hari ke-5 Hijau Lembek
6 Hari ke-6 Hijau Lembek
7 Hari ke-7 Hijau Lembek
3. Faktor yang mempengaruhi nilai kalor jenis bayam adalah massa bayam
dan besar perubahan suhu pemansan. Pemanasan pada suatu benda akan
menghasilkan pengikatan suhu yang bergantung pada jumlah kalor yang
digunakan dan kalor jenis benda tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Bayam yang dipanaskan dalam waktu singkat dan pada suhu rendah saja
sebenarnya sudah cukup. Hal ini juga membantu menjaga agar tidak
banyak kandungan nutrisi dari bayam yang hilang saat dipanaskan.
2. Sayur bisa menjadi layu karena kadar airnya berkurang setelah disimpan
dalam kulkas. Dalam menyimpan makanan yang perlu diperhatikan adalah
waktu dan suhu. Waktu yang dimaksud adalah berapa lam bahan makanan
tersebut akan disimpan, karena semakin lama resiko kerusakan akan
semakin besar. Adapun suhu, seperti diketahui semakin rendah suhunya
maka akan semakin lama bakteri-bakteri lumpuh sehingga umur simpan
makanan menjadi lebih panjang.
3. Nilai kalor jenis (c) yang diperoleh dari pemanasan bayam selama 10
menit adalah 1,5951 J/Kg°C.
4. Faktor yang mempengaruhi nilai kalor jenis bayam adalah massa bayam
dan besar perubahan suhu pemansan. Pemanasan pada suatu benda akan
menghasilkan pengikatan suhu yang bergantung pada jumlah kalor yang
digunakan dan kalor jenis benda tersebut.
Saran
1. Sebaiknya bayam tidak perlu dipanaskan dengan suhu yang tinggi dan
waktu yang terlalu lama. Apalagi memanasakan bayam berkali-kali untuk
dikonsumsi sangatlah tidak baik bagi kesehatan karena memanaskan
bayam kembali sebenarnya kandungan yang ada dalam bayam ikut
menghilang atau menguap karena panas.
2. Menjaga suhu kulkas agar berada 1-5 derajat celsius. Pasanglah
termometer lemari es untuk memantau suhu. Saat mengambil barang dari
lemari es, usahakan melakukannya dalam waktu singkat sehingga suhu
lemari es tetap terjaga. Hindari mengisi penuh lemari es karena dapat
mengganggu sirkulasi udara dingin. Tempat khusus dalam lemari es,
seperti crisper, baik untuk menyimpan sayur dan buah. Sebab, tempat ini
dingin dan dapat membantu menjaga kelembaban.
DAFTAR PUSTAKA

Anna, Selby. 2005. Makanan Berkhasiat : 25 Makanan Bergizi Super Untuk


Kesehatan Prima. Jakarta : Erlangga.
Bandini, Yusni dan Nurudin, Azis. 1999. Bayam. Jakarta : Penebar Swadayana.
Giancoli, C. Douglas. 1999. Fisika. Jakarta : Erlangga.
Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Rukmana. 1994. Bayam Bertanam Dan Pengolahan Pasca Panen. Yogyakarta :
Kanisius.
Setyaningrum Hesti Dwi, Cahyono Saparinto. 2011. Panen Sayur Secara Rutin di
Lahan Sempit. Jakarta : Penebar Sawadaya.
Supriati, Yati dan Ersi, Herlina. 2014. 15 Sayuran Organik Dalam Pot. Jakarta :
Penebar Swadaya
Tim Pengajar Satop II. 2012. Buku Petunjuk raktikum Satop II. Yogyakarta :
Institut Pertanian Stiper
Zainuddin, dkk. 2005. Studi Ekperimental Efektifitas Alat Penukar Kalor Shell
and Tube Dengan Memanfaatkan Gas Buang Mesin Diesel Sebagai Pemanas Air.
Medan : Institut Teknologi Medan.

Anda mungkin juga menyukai