3. Radiasi
Merupakan perambatan panas melalui pancaran langsung dari sumber panas ke
bahan makanan yang dimasak, panas langsung kebagian dalam bahan makanan
kemudian menyebar ke seluruh bagian makanan.Contoh,Memasukkan makanan yang
disimpan dalam oven ke dalam microwave, makanan akan lebih cepat panas pada
bagian luar dan dalam.
Blansing
Pasteurisasi
Merupakan suatu proses pemanasan bahan pangan sampai suatu suhu tertentu
untuk membunuh mikroba patogen atau penyebab penyakit seperti bakteri penyebab
penyakit TBC, disentri, diare, dan penyakit perut lainnya. Dengan pasteurisasi masih
terdapat mikroba, sehingga bahan pangan yang telah dipasteurisasi mempunyai daya
tahan simpan yang singkat.
Tujuan pasteurisasi yaitu :
a. Membunuh semua bakteri patogen yang umum dijumpai pada bahan pangan
bakteribakteri patogen yang berbahaya ditinjau dari kesehatan masyarakat
Sterilisasi
Perkataan steril mengandung pengertian :
1. Tidak ada kehidupan
2. Bebas dari bakteri patogen
3. Bebas dari organisme pembusuk
4. Tidak terdapat kegiatan mikroba dalam keadaan normal
Dalam pengolahan bahan pangan yang lazim dinamakan pengalengan, tidak
mungkin dilakukan sterilisasi dengan pengertian yang mutlak. Pemanasan dilakukan
sedemikian rupa sehingga mikroba yang berbahaya mati, tetapi sifat-sifat bahan
pangan tidak banyak mengalami peruba han sehingga tetap bernilai gizi tinggi.
Sehubungan dengan hal ini dikenal 2 macam istilah, yaitu :
dapat
terjadi
perubahanperubahan
kualitas
yang
tidak
tahan
simpan
makanan
yang
steril
komersial
adalah
kira-kira
dan
menyebabkan
kebusukan,
misalnya
bakteri
Bacillus
stearothermophillus.
2.3 Keuntungan dan Kerugian Pemanasan pada Proses Termal
1.3.1. Keuntungan pemanasan pada proses termal :
1. Destruksi senyawa beracun (toksin) dan antinutrisi (seperti antitripsin)
2. Meningkatkan cita rasa dan karakteristik sifat organoleptik yang diinginkan
(cita rasa dan bau)
3. Meningkatkan daya cerna protein dan gelatinisasi pati
1.3.2. Kerugian penggunaan proses termal baik secara konvenional, HTST (High
Temperatur Short Time), UHT (Ultra High Temperatur), maupun teknik proses
aseptik mengakibatkan sejumlah destruksi atau kerusakan beberapa atribut mutu.
Pemasakan
Blansing
Pasteurisasi
Sterilisasi
Evaporasi
Ekstruksi
Pemanggangan
Penyangraian
Pengeringan
Penggorengan
Gelombang mikro
Radiasi ionisasi
3. Nilai Nutrisi
Pada proses blansing, kehilangan zat gizi dapat mencapai 40% untuk mineral dan
vitamin (terutama vitamin c), 35% gula, 20% protein, dan asam amino. Selain nutrisi,
senyawa toksik juga mengalami penurunan baik karena larut dalam air pemblansing
maupun inaktif karena panas.
4. Sifat Organoleptik
Pada proses termal terjadi perubahan sifat organoleptik produk, seperti denaturasi
protein, pelelehan, dan restrukturisasi lemak, serta gelatinisasi pati yang kesemua itu
dapat menyebabkan perubahan tekstur dan cita rasa produk. Perubahan lainnya yang
terjadi seperti warna dan flavor yang juga berperan terhadap sifat organoleptik produk.
Selain itu, reaksi yang terjadi selama proses termal yaitu reaksi Maillard dan
karamelilsasi yang juga berperan terhadap perubahan cita rasa produk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di tarik dari maklah ini yaitu :
Pengertian mengolah atau memasak adalah menghantarkan panas ke dalam makanan
atau proses pemanasan bahan makanan. Adapun fungsi dari pemanasan tersebut untuk
meningkatkan rasa, mempermudah pencernaan, memperbaiki tekstur, meningkatkan
penampilan dan mematikan bakteri.
Pemberian suhu tinggi pada pengolahan dan pengawetan pangan didasarkan kepada
kenyataan bahwa pemberian panas yang cukup dapat membunuh sebagian besar
mikroba dan menginaktifkan enzim.Selain itu makanan menjadi lebih aman karena
racun-racun tertentu rusak karena pemanasan, misalnya racun dari bakteri
Clostridium botulinum.
DAFTAR PUSTAKA
Apriantono, Anton. 2002. Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Gizi dan Keamanan Pangan.
Makalah seminar Kharisma Online. Dunia Maya.
Dwijopeputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta; Djambatan
Fareliaz, Srikandi. Mikrobiologi Pangan, jakarta; Gramedia pustaka
Muchtadi, Tien. Ayustaningwarno, Fitriyono. 2010. Teknologi proses
pengolahan pangan. ALFABETA: Jakarta
Winarno, F.G.I. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan konsumsi. Jakarta; Gramedia Pustaka.
http://thpunpattiambon.blogspot.com/
http://ginaozy.blogspot.com/2012/08/pengolahan-dengan-suhu-tinggi-uap-atau.html